Peninggalan peradaban Islam yang didirikan pada masa daulah Umayyah di andalusia

Kami melakukan sejumlah perubahan penting terkait Kebijakan Privasi dan Cookies dan kami ingin memberitahu Anda, apa arti langkah ini bagi Anda dan data Anda.

  • Coba lihat apa yang berubah

Kami dan para mitra kami menggunakan teknologi, seperti cookies, dan mengumpulkan data rambanan untuk memberikan Anda pengalaman daring terbaik dengan konten dan iklan yang ditampilkan disesuaikan dengan keperluan Anda. Mohon beritahu kami bila Anda setuju.

  • Terima pengambilan data dan lanjutkan

Pengaturan itu berlaku pada halaman AMP saja. Anda mungkin akan ditanya lagi untuk mengatur preferensi ketika Anda mengunjungi halaman non-AMP BBC.

Halaman ponsel yang Anda kunjungi dibuat dengan menggunakan teknologi AMP Google

Pengambilan data sangat diperlukan

Agar situs kami tetap berjalan, kami menyimpan sejumlah informasi terbatas dalam perangkat Anda tanpa persetujuan Anda.

Baca lebih jauh tentang informasi penting yang kami simpan di perangkat Anda untuk memastikan situs kami berjalan.

Kami menggunakan penyimpanan lokal untuk menyimpan preferensi yang Anda pilih dalam perangkat Anda.

Pengambilan data opsional

Bila Anda menyetujui pengambilan data pada halaman AMP, Anda mengizinkan kami menampilkan preferensi iklan Anda, yang relevan bagi Anda bila Anda berada di luar Inggris.

Baca lebih lanjut bagaimana kami menyesuaikan iklan di BBC dan mitra-mira iklan kami.

Anda dapat memilih untuk tidak menerima iklan yang disesuaikan dengan pilihan Anda dengan mengeklik "Tolak pengambilan data dan lanjutkan" di bawah ini. Anda tetap dapat melihat iklan, namun tak sesuai dengan pilihan Anda.

Anda dapat mengubah pengaturan dengan mengeklik "Pilihan iklan/Jangan sebarkan informasi saya" di catatan kaki, kapan saja.

  • Terima pengambilan data dan lanjutkan
  • Tolak pengambilan data dan lanjutkan

BBC News, Indonesia

Langsung ke konten

Kompleks istana Alhambra di Granada dan Masjid-Katedral di Cordoba merupakan peninggalan penting kerajaan Islam dan menjadi objek turis utama di Spanyol.

Keterangan gambar,

Kompleks Alhambra di Granada, Andalusia, Spanyol, ini merupakan kompleks istana dan benteng yang dibangun untuk para emir Muslim di Spanyol pada abad ke-11. Sempat hancur dan tak terurus selama berabad-abad dan direnovasi kembali pada abad ke-19 dan menjadi salah satu atraksi utama di Spanyol. Foto-foto oleh Endang Nurdin.

Keterangan gambar,

Salah satu sisi di dalam Istana Nasrid, dinasti yang berkuasa di Keemiratan Granada selama lebih 250 tahun sampai 1492.

Keterangan gambar,

Istana ini merupakan peninggalan paling penting arsitektur Islam di Spanyol. Sebanyak 23 emir dari dinasti Nasrid memerintah dan bukti kejayaan mereka terlihat dari detil di dalam istana.

Keterangan gambar,

Kompleks Istana Alhambra juga mencakup taman Generalife.

Keterangan gambar,

Istana dari dinasti Nasrid ini merupakan salah satu peninggalan sejarah yang ditetapkan oleh UNESCO dan menjadi inspirasi banyak lagu dan cerita.

Keterangan gambar,

Taman masjid Albaicin - kawasan Muslim di Granada- menghadap kompleks Istana Alhambra.

Keterangan gambar,

Masjid yang dibangun menghadap Alhambra ini terletak di kawasan kota tua Granada yang disebut Albaicin.

Keterangan gambar,

Bagian depan Masjid-Katedral Cordoba. Pada awalnya bangunan ini dibangun sebagai gereja oleh Umat Visigoth namun kemudian dijadikan masjid pada zaman pertengahan, dan kembali menjadi katedral.

Keterangan gambar,

Masjid-Katedral ini juga merupakan peninggalan penting arsitektur Islam di Spanyol. Di dalam kompleks ini terdapat katedral yang masih digunakan. Komunitas Muslim berupaya melobi pihak Gereja Katolik sejak tahun 2000 agar mereka dapat beribadah namun permintaan itu ditolak pemerintah Spanyol dan juga Vatikan.

Keterangan gambar,

Benteng Alcazaba di Malaga, terletak berdampingan dengan teater terbuka Romawi yang berkuasa sebelumnya di kawasan Andalusia ini.

Spanyol - Membahas kejayaan peradaban Islam tak mungkin melewatkan negara Spanyol. Sebab di masa lalu, Islam tumbuh subur dan berjaya di negara tersebut. Begini potretnya

Peninggalan peradaban Islam yang didirikan pada masa daulah Umayyah di andalusia
Cordoba

BincangSyariah.Com – Cordoba terletak di bagian selatan Spanyol. Dikisahkan bahwa kota ini didirikan oleh bangsa Chartaga. Setelah ditaklukan oleh Tariq bin Ziyad, Cordoba mengalami perkembangan pesat  khususnya ketika  Dinasti Umayah berkuasa di Spanyol. Bahkan kota ini mampu  bersaing dengan kota-kota maju lainnya seperti Konstantinopel, Baghdad, Kairouan dan Kairo.

Adapun masa keemasaannya dicapai pada era Abdurrahman an Nasir dan putranya Al Mustansir, dimana kota tersebut terpilih menjadi ibu kota Spanyol. Sebagai ibu kota, pemerintah sangat gencar dalam membangun fasilitas fasilitas umum khususnya di bidang pendidikan seperti sekolah dan  perpustakaan. Orang orang miskin dapat bersekolah dengan gratis.

Sehingga tidak aneh jika masyarakat nya sudah terbiasa dengan membaca dan menulis. Disamping itu pemerintah melakukan perbaikan perbaikan mendasar di sektor administrasi negara seperti membagi secara rinci tugas dari setiap bidang dan mengembangkan fungsi kementrian dan lembaga lembaga hukum seperti Hakim, Kepolisian dan lain – lain.

Hal–hal ini berdampak positif terhadap gaya hidup masyarakat. Al Hasil Cordoba perlahan lahan mampu membangun  sejumlah infrastruktur termegah di dunia. Sayangnya, peradaban luhur yang sudah berdiri berabad – abad lamanya ini  berakhir  akibat kelalaian generasi penerus. (Baca: Inilah Empat Peninggalan Peradaban Islam yang Masih Tersisa di Sevilla Spanyol)

Beruntung, sisa-sisa kemegahan Cordoba ini masih dapat ditemukan walaupun memang tidak seperti sediakala sebab beberapa peninggalan Islam telah runtuh dan beralih fungsi.  Raghib as Surjani dalam karyanya Qissat Andalus min Fath ila Suquth menjelaskan sejumlah peninggalan bersejarah tersebut. Berikut ulasannya.

Salah satu peninggalan terbesar umat Islam di Cordoba adalah jembatan Cordoba atau yang dikenal dengan Puente Romano. Panjangnya mencapai 400 meter dengan luas 40 meter dan tinggi 30 meter.  Jembatan ini bangun di era Samah bin Malik Al Khulani, Gubernur Andalus dibawah pemerintahan Umar bin Abdul Aziz pada tahun 101 H.

Namun beberapa ahli berpendapat bahwa jembatan ini dibangun oleh bangsa Romawi yang kemudian di perbaharui oleh Samah bin Malik dan pemimpin – pemimpin Muslim lainnya.  Di masa itu masyarakat masih menggunakan hewan seperti unta, kuda dan keledai sebagai alat transportasi. Infrastruktur jalanan pun belum berkembang pesat.

Hebatnya, dengan kondisi yang masih seperti itu, Cordoba telah mampu mengembangkan  jembatan megah yang mampu bertahan hingga sekarang. Oleh kerenanya, ini menjadi pencapaian besar tidak hanya bagi peradaban Islam tapi juga peradaban manusia pada umumnya.

Masjid Cordoba termasuk salah satu peninggalan termegah umat Islam yang masih tersisa sampai sekarang. Masjid tersebut merupakan masjid paling terkenal di bumi Spanyol bahkan terbesar di daratan Eropa. Masjid ini dibangun oleh Abdurrahman ad Dakhil tahun 170 H kemudian dilanjutkan oleh putranya Hisyam I.

Dari masa ke masa masjid ini terus dikembangkan. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di Cordoba turut berperan dalam pembangunan masjid. Maka tak heran jika masjid tersebut menjadi salah satu masjid termegah di dunia Islam. Sayangnya, pasca kekalahan umat Islam Cordoba, bangunan masjid di alih fungsikan menjadi Gereja.

Selain digunakan untuk beribadah, masjid Cordoba juga berfungsi sebagai tempat menuntut ilmu yang kemudian berkembang menjadi universitas Cordova. Universitas ini dikenal sebagai pusat keilmuan tidak hanya bagi umat Islam tapi juga bagi orang – orang Eropa. Dan dari universitas ini lah transformasi keilmuan milik umat Islam berpindah ke Eropa.

Disini seluruh bidang keilmuan diajarkan. Pengajarnya merupakan pengajar – pengajar pilihan. Para guru disiplin dalam membagi waktu antara mengajar dan menyalurkan keilmuannya lewat karya ilmiah. Universitas tersebut sudah memiliki sistem dalam mengelola keuangan hingga mampu menyisihkan dana untuk orang orang yang membutuhkan. Selain itu, fasilitas pendidikan disini terbilang lengkap.

Tak heran banyak pelajar berdatangan baik dari Timur maupun Barat, Muslim maupun Non Muslim. Universitas Cordova telah terbukti mampu mencetak banyak pakar tersohor seperti az Zahrawi, ibn Bajah, ibn Tufail, Muhammad Al Ghafiqi, ibn Abdul Barr, Ibn Rusyd, Al Idrisi, Al Qurtubhi dan lain lain.