Penggunaan pestisida secara berlebihan justru dapat menurunkan produktivitas hasil pertanian karena

Salah satu masalah terbesar dalam budidaya pertanian adalah hama. Biasanya, petani menggunakan pestisida untuk mengendalikan hama tersebut. Tujuan utamanya memang untuk mengendalikan hama, akan tetapi pada kenyataannya, penggunaan pestisida justru malah meningkatkan populasi hama.

Hal ini dapat terjadi apabila pengaplikasian pestisida pada tanaman dilakukan secara tidak tepat dan tidak bijaksana. Departemen Proteksi Tanaman Institut Pertanian Bogor menyatakan bahwa penggunaan pestisida yang sudah di luar batas anjuran atau berlebihan justru akan memicu kekebalan pada hama tanaman
Berikut ada beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan populasi hama setelah penggunaan pestisida pada tanaman.

-Ketahanan hama terhadap pestisida.
Karena merasa hama yang dikendalikannya tidak kunjung mati atau berkurang, maka petani dengan instingnya terdorong untuk semakin sering melakukan penyemprotan pestisida, bahkan menambah dosisnya. Padahal, penggunaan pestisida yang berlebihan ini dapat kembali meningkatkan peningkatan populasi hama.

Perlu diketahui bahwa, dari banyaknya populasi hama yang ada, biasanya terdapat individu hama yang memiliki sifat genetik tahan terhadap jenis pestisida tertentu. Individu-individu yang tahan terhadap pestisida tersebut akan berkembang biak menjadi populasi hama. Hal ini sering dikenal dengan istilah resistensi, yaitu kondisi dimana terdapat populasi hama yang tidak dapat dikendalikan oleh pestisida.-Resurgensi hama

Resurgensi merupakan suatu kondisi dimana, pestisida sebagai racun yang berspektrum luas, selain dapat membunuh hama ternyata juga dapat membunuh musuh alami hama, seperti polinator, burung, ikan, dan musuh alami lainnya.

Selain karena matinya musuh alami hama, resurgensi hama juga dapat disebabkan oleh jenis-jenis pestisida tertentu yang justru dapat memacu peningkatan telur serangga hama. Hal ini telah dibuktikan oleh International Rice Research Institute terhadap hama wereng coklat (Nilaparvata lugens).Timbulnya hama sekunder

Melalui penggunaan pestisida, petani mungkin merasakan populasi hama semakin berkurang. Namun di balik itu, ada hal lain yang menjadi masalah yakni munculnya hama baru yang sebelumnya tidak menjadi masalah setelah populasi hama lama terkendali.

Jenis hama tertentu dapat dikendalikan oleh musuh alami. Namun, setelah penerapan pestisida pada tanaman pertanian, musuh alami hama justru mati sehingga muncullah hama-hama baru yang tidak terkendali.-Pestisida mengalir ke perairan

Sisa pemakaian pestisida dapat merusak ekosistem air yang berada di sekitar lahan pertanian. Hal ini disebabkan oleh pestisida yang membuat air tercemar. Air yang telah tercemar kemudian menyebar dan menyuburkan ganggang di daerah perairan, biasanya sungai dan irigasi.

Karena ganggang-ganggang tersebut tumbuh subur, maka cahaya matahari sulit masuk ke dasar air dan mengakibatkan hewan-hewan dan fitoplankton tidak mendapatkan cahaya. Jika fitoplankton tidak mendapatkan cahaya, maka ia akan mati karena tidak akan dapat berfotosintesis.
Sebenarnya ada cara yang lebih efektif dan murah yang dapat dilakukan oleh petani untuk mengendalikan hama tanaman tersebut, seperti halnya dengan melakukan pengendalian hama terpadu, penggunaan agen hayati seperti tricoderma, fusarium nonpathogenic, pengambilan kelompok telur dan dikombinasikan dengan penggunaan bibit, serta pengelolaan lahan yang sehat....>>>

a. Membunuh hama pengganggu b. Membunuh tanaman produksi c. Tidak memberikan pengaruh sama sekali d. Membunuh biota lain yang menyuburkan tanah

e. Mencemari perairan di dekat tempat pengaplikasiannya

Masa gini aja ga tau :( Sungguh terlalu :D Jawab: d. Membunuh biota lain yang menyuburkan tanah Alasan: Dengan membunuh biota yang menyuburkan tanah, maka akan menyebabkan tanah menjadi tandus dan tidak memeiliki zat hara (Lupa), fungsi dari biota tanah adalah untuk membuat rongga rongga yang berfungsi sebagai masuknya udara kedalam tanah, dan memudahkan agar akar dapat bergerak dengan lancar dan bebas didalam tanah Contoh: Cacing

Semoga membantu

jawaban : D karena kesuburan letaknya pada tanah Degradasi tanah pertanian sudah makin parah dan dengan sudah mengendapnya pestisida maupun bahan agrokimia lainnya dalam waktu yang cukup lama. Padahal, untuk mengembalikan nutrisinya tanah memerlukan waktu ratusan tahun, sedangkan untuk merusaknya hanya perlu beberapa tahun saja. Hal ini terlihat dari menurunnya produktivitas karena hilangnya kemampuan tanah untuk memproduksi nutrisi (Kusno,1992).

Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian

D. > karena akan membunuh Bakteri Cresudoa (Termasuk Bakteri Yang Membantu Munyebuburkan Tanah) Dan Akan Menimbulka Banyak Bakteri Yang Menumbuhkan JAMUR dan Tanaman Penggangu Lainnya

pilih : D

dalam penggunaan pestisida dalm volume yg overdosis,ini malah menyebabkn ketidakseimbangan ekosistem. biota2 lain yang berada di ekosistem tersebut yg sebenarnya menguntungkan(ex: cacing) bs terbunuh. Dan dampak buruk dr overdosisi ini bs terjd kekebalan trhdp hama/resisten,jd malah perkebangbiakan hama tersebut mngalami ledakan populasi

Penggunaan pestisida secara berlebihan justru dapat menurunkan produktivitas hasil pertanian karena

Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at cp.dhafi.link. with Accurate Answer. >>


Penggunaan pestisida secara berlebihan justru dapat menurunkan produktivitas hasil pertanian karena

Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :

  1. Membunuh hama
  2. Membunuh tanaman
  3. Tidak berpengaruh
  4. Membunuh biota lain yang menyuburkan tanah
  5. Mencemari perairan

Jawaban terbaik adalah D. Membunuh biota lain yang menyuburkan tanah.

Dilansir dari guru Pembuat kuis di seluruh dunia. Jawaban yang benar untuk Pertanyaan ❝Penggunaan pestisida secara berlebihan justru dapat menurunkan produktivitas hasil pertanian karena ....❞ Adalah D. Membunuh biota lain yang menyuburkan tanah.
Saya Menyarankan Anda untuk membaca pertanyaan dan jawaban berikutnya, Yaitu Penggunaan CFC pada berbagai produk telah banyak dikurangi karena gas ini dapat menimbulkan .... dengan jawaban yang sangat akurat.

Klik Untuk Melihat Jawaban

Apa itu cp.dhafi.link??

Kuis Dhafi Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.

SariAgri - Merebaknya serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), seringkali membuat petani melakukan pengendalian dengan menggunakan pestisida kimia. Pestisida kimia banyak digunakan karena dapat diaplikasikan dengan mudah dan hasilnya dapat dirasakan dalam waktu yang relatif singkat serta dapat diaplikasikan dalam areal yang luas.

Namun dalam penggunaannya, petani seringkali masih menyalahi aturan dengan menggunakan pestisida kimia dalam dosis yang melebihi takaran dan bahkan mencampur beberapa jenis pestisida kimia dengan alasan untuk meningkatkan daya racun pada hama dan penyakit tanaman. Sehingga, dosis yang digunakan pun seolah tidak diperdulikan lagi dengan asumsi agar OPT bisa dikendalikan.

Dilansir dari laman Dirjen tanaman pangan Kementerian pertanian (Kementan), berikut dampak yang ditimbulkan pestisida kimia pada lingkungan:

1. Menurunkan kesuburan tanah dan mencemari air

Bahan kimia hampir tidak akan terurai dalam tanah ataupun air. Bahan kimia yang terserap tanaman dan sisa tanaman yang diuraikan oleh mikroba tanah pun masih akan meninggalkan sisa zat kimia dalam tanah. Lambat laun zat kimia tersebut akan mengurangi kesuburan tanah karena membunuh mikroorganisme bermanfaat serta menghalangi penguraian unsur hara dalam tanah.

2. Pestisida kimia menyebabkan resistensi OPT

Resistensi adalah sifat kebal terhadap bahan tertentu yang diperoleh OPT dari kemampuan adaptasi dan evolusi untuk mempertahankan hidup dari paparan zat kimia. Resistensi hanya terjadi pada penggunaan pestisida kimia saja dan tidak terjadi pada penggunaan pestisida organik. Itulah sebabnya mengapa kini petani semakin sulit untuk mengatasi OPT. Padahal, mereka sudah menggunakan pestisida kimia yang sama dengan yang digunakan petani lain.

3. Pertumbuhan tanaman tidak normal

Penggunaan pestisida kimia berlebihan tidak hanya menyebabkan tanaman rusak tetapi membuat pertumbuhan tanaman menjadi tidak normal. Kondisi seperti kerdil, bercak pada daun, buah banyak yang rusak dan juga adanya perubahan warna pada daun tidak hanya disebabkan oleh kurangnya nutrisi pada tanaman tersebut tetapi bisa juga disebabkan karena penggunaan pestisida yang berlebihan.

4. Pestisida kimia meninggalkan residu pada tanaman

Pestisida jenis insektisida dan fungisida sistemik biasanya mengandung bahan kimia sistemik yang mudah terserap tanaman dan disalurkan ke seluruh bagian tanaman untuk melindungi setiap bagian tanaman dari gigitan serangga perusak.

Adapun sisa pestisida kimia ini masih akan tertinggal dalam jangka waktu yang lama di dalam tanaman hingga masa panen tiba. Bahkan, jika residu pestisida masih menempel di buah atau sayuran ketika dikonsumsi, maka akan membahayakan kesehatan manusia. 

Pestisida golongan organochlorinest termasuk pestisidayang resisten pada lingkungan dan meninggalkan residu yang terlalu lama dan dapat terakumulasi dalam jaringan melalui rantai makanan, contohnya DDT, Cyclodienes, Hexachlorocyclohexane (HCH), dan Endrin. (Sariagri/Arif Ferdianto)