Penggunaan fungsi PHP_ERROR pada PHP

Anda mungkin pernah mengalami gangguan dengan pesan HTTP error 500 saat sedang asyik berselancar di dunia maya.

Saat pesan ini muncul di layar device, mau tidak mau aktivitas penjelajahan website yang sedang Anda lakukan harus terhenti.

Atau sebagai pemilik suatu website, pernahkah Anda mengalami masalah ini?

Tenang saja, cara mengatasi HTTP error 500 tidak sulit kok. Proses perbaikannya juga cukup cepat. 

Simak artikel berikut ini untuk penjelasan lengkapnya!

Apa itu HTTP Error 500

Penggunaan fungsi PHP_ERROR pada PHP

HTTP error 500 adalah pesan yang muncul pada tampilan browser Anda saat terjadi masalah pada server hosting suatu website.

Dimana browser sudah meminta data kepada server hosting, namun server hosting tidak dapat merespon permintaan dari browser.

Dampaknya, website yang sedang mengalami HTTP error 500 tidak akan bisa diakses oleh para pengguna internet.

Tampilan pesan HTTP error 500 pun berbeda-beda, tergantung browser dan server yang digunakan. Berikut beberapa contohnya:

  • HTTP 500 – Internal Server Error
  • HTTP Error 500
  • Temporary Error (500)
  • 500 Internal Server Error
  • 500 Error
  • That’s an Error
  • The website cannot display the page – HTTP 500
  • A blank white screen

Nah, Anda sebagai pengguna internet yang sedang mengunjungi sebuah situs yang mengalami masalah ini, tidak perlu panik.

Karena penyebab gangguan tidak terjadi pada komputer, browser, maupun jaringan internet yang Anda gunakan.

Anda hanya perlu menunggu beberapa saat dan memuat ulang (reload) situs tersebut.

Berbeda cerita, jika Anda adalah pemilik suatu website yang mengalami HTTP error 500.

Walau gangguan ini termasuk umum, sebaiknya Anda tetap cepat-cepat melakukan pemeriksaan ke halaman dashboard CMS dan melakukan perbaikan.

Supaya pengunjung website Anda tidak kebingungan dan mengira website sudah tidak dapat diakses lagi.

 Penyebab HTTP Error 500

Sebenarnya, fenomena HTTP error 500 ini merupakan salah satu permasalahan yang cukup sering dijumpai, terutama pada CMS WordPress.

 Penyebab paling umumnya adalah:

  • rusaknya file htaccess,
  • script timeout,
  • versi PHP yang tidak mendukung,
  • permission file salah,
  • tema yang tidak kompatibel,
  • dan plugin yang tidak kompatibel.

Cara Mengatasi HTTP Error 500

Ada beberapa cara sederhana dan mudah untuk mengatasi terjadinya HTTP error 500.

1. Menghapus Cache pada Browser

Menghapus cache browser adalah cara tercepat yang bisa Anda lakukan sebelum mencoba cara lainnya.

  • Bagi pengguna Google Chrome, Anda tinggal mengarahkan kursor ke tanda titik tiga di pojok kanan atas browser.
  • Kemudian klik pada menu settings.

  • Setelah itu, pilih menu Privacy and security lalu pilih Clear browsing data.

  • Setelah itu akan muncul menu untuk menghapus data.

Anda bisa memilih range waktu data yang akan dihapus.

Setelah menentukan range waktunya, klik Clear data.

Setelah menghapus cache browser, Anda bisa mencoba mengakses ulang dan melihat apakah website sudah kembali normal.

2. Pengecekan pada File .htaccess

HTTP error 500 juga dapat terjadi karena kerusakan file (corrupt) pada bagian server.

File dapat corrupt karena terjadi kesalahan dalam pengaturan file .htaccess pada hosting Anda.

Hal pertama yang dilakukan adalah dengan mengganti nama file .htaccess_01 atau dengan nama apapun sesuka hati Anda.

Selanjutnya, Anda bisa mengakses ulang website Anda apakah sudah bekerja dengan normal lagi atau belum.

Jika masih terjadi masalah, Anda bisa melanjutkan dengan cara lain.

  • Setelah terlebih dahulu men-generate ulang .htaccess, Anda bisa masuk ke dashboard WordPress.
  • Kemudian, pilih menu Settings lalu klik pada submenu Permalink.

  • Kemudian klik Save tanpa mengubah konfigurasi apapun.

 Cara tersebut akan membuat file .htaccess kembali kepada mode default secara otomatis.

 3. Menyesuaikan Versi PHP

Masalah ini bisa juga muncul karena versi PHP yang digunakan tidak sesuai dengan plugin website Anda.

Anda dapat dengan mudah mengganti versi PHP melalui cPanel.

  • Pertama, login ke akun cPanel hosting Anda.
  • Silakan Klik menu SelectPHP Version.

  • Setelah itu, Anda memilih versi PHP yang sesuai dengan kebutuhan website.

 Selain itu, Anda juga bisa menambahkan beberapa modul sesuai kebutuhan Anda.

 Setelah selesai memilih, Anda tinggal mengklik opsi PHP Version Switch to PHP Option.

4. Mengecek Penggunaan Tema dan Plugin

Penggunaan plugin dan tema kadang terjadi karena Anda menggunakan plugin dan tema versi baru.

 Untuk menghindari kerumitan pada saat pengecekan, Anda bisa melakukan install atau update satu-persatu sambil terus mengecek performa website.

Jadi bila ada plugin atau tema yang bermasalah, Anda bisa langsung mengetahuinya.

Jika sudah terlanjur melakukan install atau update secara berbarengan dan timbul masalah ini, Anda bisa mematikan plugin terlebih dahulu.

  •  Login ke akun cPanel hosting Anda.
  • Setelah itu, klik menu File lalu pilih File Manager.
  • Kemudian, silakan pilih root domain Anda.

Cari file public_html > cari nama domain/subdomain yang kamu install > wp content > Themes/Plugin

  • Ganti nama file dengan menambahkan kata –disabled.

Anda dapat melakukan pengecekan ini satu-persatu secara bergantian sampai ketemu plugin mana yang bermasalah.

5. Menghubungi Penyedia Layanan Hosting

Jika sudah mencoba berbagai cara diatas namun masih belum dapat memperbaiki masalah ini, Anda dapat menghubungi layanan support penyedia layanan hosting Anda.

Penyedia layanan hosting akan siap sedia 24 jam untuk membantu Anda untuk mengecek server dan memberi solusi atas permasalahan yang ada.

Penutup

Sebagai seorang pengelola website, penting bagi Anda untuk mengetahui cara mengatasi permasalahan-permasalahan umum yang kadang terjadi seperti HTTP error 500 ini.

Selain itu, sebaiknya Anda juga memperhatikan layanan penyedia hosting yang Anda pilih.

Pastikan mereka memiliki support center 24 jam dengan staff yang ramah agar dapat memberikan bantuan ketika Anda tidak bisa mengatasi sendiri semacam ini.

Nah, untuk Anda yang baru akan membuat website, ingat-ingat terus ya tips ini.

Jangan lupa juga untuk memesan domainnya di Aksara Data Digital yang menawarkan berbagai promo menarik dan layanan terbaik.

Bagaimana cara penanganan error pada PHP?

Di antara cara penanganan error yang bisa kita lakukan adalah: Menggunakan fungsi die() Memusatkan penanganan error pada satu fungsi khusus. Menggunakan exception.

Kesalahan error terjadi ketika PHP mengerti kode yang telah ditulis Namun apa yang diminta oleh kode tidak dapat dilakukan ini disebut dengan?

Fatal error terjadi ketika PHP mengerti kode yang telah ditulis, namun apa yang diminta oleh kode tidak dapat dilakukan. Fatal error akan menghentikan eksekusi script. Jika Kamu mencoba untuk mengakses fungsi yang belum didefinisikan, maka outputnya adalah fatal error.

Apa itu penanganan error?

Error Handling/Recovery adalah satu penanganan kesalahan (eror) pada berbagai macam keadaan dalam pemrograman. Setiap ada kesalahan, maka eksekusi program tidak akan dihentikan secara tiba tiba, tetapi akan diteruskan ke baris program yang terdapat script penanganan kesalahan.

Sebutkan apa saja yang bisa dilakukan untuk penanganan exception?

Terdapat dua penanganan exception yaitu: • Menangani sendiri exception tersebut. dan melemparkannya (throw) keluar agar ditangani oleh kode yang memanggil method(method yang didalamnya terdapat exception) tersebut.