Penggunaan fungsi MEMCACHED pada PHP

Apa itu Memcached?

Sebelum membahas apa itu Litespeed Memcached, Anda harus tahu dulu apa itu web cache, object caching dan memcache.

Pertama, kita kenalan dulu dengan web cache. Web cache adalah penyimpanan yang bersifat sementara, untuk menampung suatu data web. Berguna untuk menampilkan halaman web dengan cepat pada request selanjutnya.

Prinsip kerjanya yaitu, server menggabungkan data web tadi menjadi satu file html, kemudian menyimpannya. Pada saat ada request data yang sama, server akan mengirim data html ke browser. Karena hanya satu file yang server kirimkan, prosesnya jadi lebih cepat.

Kedua, Anda juga harus mengenal object caching. Hal ini mengacu pada penyimpanan database results. Hal ini membantu sistem supaya tidak memproses query terus menerus.

Selanjutnya adalah definisi memcache. Jadi memcache adalah sistem memori terdistribusi object caching yang bersifat open source. Hal ini bisa meningkatkan load time dengan mengurangi beban kerja database. 

Litespeed Memcached adalah sistem caching milik Litespeed. Ibaratnya memcached adalah sepeda motor, sedangkan Litespeed adalah merek Honda. 

Mengenal Litespeed Memcached

Litespeed web server memiliki sistem caching sendiri yaitu Litespeed Memcached (LSMCD). 

Secara lebih spesifik, Litespeed Memcached adalah sistem caching terdistribusi yang memiliki performa tingkat tinggi dengan file-backed shared memory.

Tujuan perancangan sistem ini adalah untuk menunjang kecepatan website dinamis dengan mengurangi beban kerja database, jadi fokusnya adalah caching database.

LSMCD didesain sebagai drop-in replacement atau pengganti Memcached. 

LSMCD memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki Memcached standar. Hal itulah yang membuat Litespeed Memcached jadi opsi terbaik sistem caching.

Kelebihannya yaitu:

  • High-Availability. Artinya, pada saat salah satu atau beberapa server Anda mati, Anda masih bisa mengakses dan memperbarui data.
  • Persistence of data. Dengan sistem ini Anda tidak butuh back-end database dari setiap data yang masuk ke LSMD.
  • Separate data by user.Sistem ini memungkinkan user memiliki data masing-masing yang terpisah di repository. Hal ini akan meningkatkan keamanan data pengguna. 
  • Memory distribution. Hal ini jadi fitur utama dari sistem ini. Memori yang terdistribusi memungkinkan kapasitas tiap memori akan selalu stabil. Bagian memori yang masih berlebih akan didistribusikan ke bagian lain yang membutuhkan.

Cara Mengaktifkan Litespeed Memcached di CPanel

Untuk bisa menikmati manfaat LSMCD, Anda harus mengaktifkan dulu sistemnya di CPanel. Fitur ini biasanya hanya tersedia di layanan hosting premium.

Jogjahost menyediakan fitur LSMCD untuk pelanggan yang menggunakan layanan Cloud Hosting.

Anda bisa mengikuti langkah-langkah mengaktifkan LSMCD berikut ini:

Step #1. Login CPanel 

Anda harus login dulu ke halaman CPanel. 

Untuk masuk ke CPanel, Anda bisa mengetikan “domainanada/cpanel” di URL browser Anda. Pastikan Anda memiliki username dan password-nya. Apabila Anda lupa, Anda bisa menghubungi provider hosting yang Anda gunakan.

Penggunaan fungsi MEMCACHED pada PHP
Sumber: SS Pribadi

Step #2. Membuka Litespeed Memcached User Manager

Setelah masuk halaman CPanel, Anda bisa mengakses LSMCD User Manager. Fitur tersebut ada di section Advanced.

Penggunaan fungsi MEMCACHED pada PHP
Sumber: Chemicloud

Anda juga bisa mencarinya melalui search bar dengan mengetikan “LSMCD User Manager”.

Setelah menemukannya, double click pada ikon tersebut.

Step #3: Mengganti Password LSMCD

Untuk bisa mengaktifkan fitur LSMCD, Anda harus mengganti password-nya.

Pertama, cari dulu tombol “change password”.

Penggunaan fungsi MEMCACHED pada PHP
Sumber: Chemicloud

Anda harus mengganti password-nya. Tuliskan password baru, kemudian klik tombol “Change Password” lagi untuk menyimpan perubahan.

Akan muncul notifikasi Password set Successfully jika password baru Anda berhasil tersimpan. 

Step #4. Mengaktifkan Memcached

Anda harus mengaktifkan Memcached di PHP Version.

Pertama-tama, cari dulu menu “Select PHP Version”. Menu ini ada di section Software.

Penggunaan fungsi MEMCACHED pada PHP
Sumber: SS Pribadi

Click pada icon menu tersebut. 

Setelah itu, akan muncul jendela PHP Selector. Pilih tab Extension.

Ada beberapa opsi yang bisa Anda pilih. Cari opsi Memcached dan klik/centang untuk mengaktifkannya.

Penggunaan fungsi MEMCACHED pada PHP
Sumber: SS Pribadi

Fitur memcached di CPanel sudah aktif. Anda masih harus mengintegrasikannya dengan website Anda. 

Jika Anda menggunakan CMS WordPress, konfigurasinya akan lebih mudah. Anda hanya perlu menginstal plugin dan melakukan sedikit pengaturan.

Kami akan mengulas cara melakukan setup LSMCD pada WordPress di pembahasan berikut ini. 

Setup Litespeed Memcached di Website WordPress

Berikut adalah langkah-langkah konfigurasi plugin LSMCD:

Step #1. Menginstal Plugin

Untuk mengintegrasikan memcached dengan website, Anda memerlukan plugin Litespeed Cache.

Pertama-tama, masuk dulu ke halaman dashboard website WordPress Anda. Caranya sangat mudah, ketikan domainanda/wp-admin. 

Di halaman dashboard, Anda akan mendapati banyak menu. Untuk menginstal plugin, pilih menu Plugin kemudian Add New.

Penggunaan fungsi MEMCACHED pada PHP
Sumber: a2hosting

Anda bisa mencari plugin-nya melalui search bar. Tuliskan “Litespeed Cache”. 

Nanti akan muncul hasil pencariannya. Jika Anda melihat opsi Litespeed Cache, langsung saja klik “Install Now”.

Penggunaan fungsi MEMCACHED pada PHP
Sumber: a2hosting

Tunggu dulu sampai plugin ini terinstal sepenuhnya. Jika sudah selesai, Anda bisa segera melakukan konfigurasi. 

Step #2. Konfigurasi Plugin Litespeed Cache

Setelah plugin terintal, di dashboard akan muncul menu baru yaitu “Litespeed Cache”.

Untuk melakukan konfigurasi, klik menu tersebut, kemudian pilih opsi Cache.

Akan muncul halaman konfigurasi. Pilih tab “Object”.

Penggunaan fungsi MEMCACHED pada PHP
Sumber: Chemicloud

Pastikan pada bagian Object Cache berada di posisi On.

Pada bagian Method, pilih Memcached.

Pada bagian Host, Port, dan Default Object Lifetime, jangan Anda ganti-ganti. Pastikan tetap pada pengaturan default. 

Bagian Host berisi Localhost, Port berisi 1121, dan Default Object Lifetime berisi 360.

Bagian yang harus Anda atur adalah bagian Username dan Password.

Masukan Username dan Password yang tadi sudah Anda buat pada LSMCD User Manager di CPanel.

Penggunaan fungsi MEMCACHED pada PHP
Sumber: Chemicloud

Setelah selesai, klik Save Changes. 

Proses konfigurasi sdah selesai. LSMCD sudah terintegrasi dengan website WordPress Anda.

Litespeed Memcached: Kecepatan Web Meningkat, Traffic Meningkat

Litespeed Memcached merupakan suatu sistem caching besutan Litespeed yang memiliki performa tinggi dan bisa mengurangi beban kerja database.

Menggunakan sistem ini di web akan membuat web Anda lebih cepat loading. Pasalnya, pengunjung web tidak harus selalu mengakses server. Untuk kunjungan kesekian kali, mereka hanya perlu mengakses cache.

Sistem ini juga akan meringankan kinerja server dan menghemat memori pada server. Lebih dari itu, web yang aksesnya cepat akan membuat pengunjung puas dan bisa menunjang SEO. Dari situlah Anda bisa mendapatkan traffic yang lebih baik.

Baca juga:

  • Apa itu DNS Server: Definisi, Fungsi & Cara Kerja!