Pengertian kategori sosial dan contohnya

Unsur-unsur Masyarakat

12 April 2014 23:11 |
Diperbarui: 23 Juni 2015 23:45

Pengertian kategori sosial dan contohnya

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pengertian kategori sosial dan contohnya
Pengertian kategori sosial dan contohnya

Unsur-unsur Masyarakat

Adanya bermacam-macam wujud kesatuan kelompok manusia menyebabkan bahwa kita memerlukan beberapa istilah untuk membedakan berbagai macam kasatuan manusia. Keculai istilah paling lazim, yaitu masyarakat, ada istila-istilah lain untuk menyebut kesatuan kesatuan khusus yang merupakan unsur-unsur dari masyarakat, yaitu kategori sosial, golongna sosial, komunitas, kelompok dan perkumpulan. Keenam istilah itu beserta konsepnya, syarat-syarat pengikatnya, dan ciri-ciri lainnya.

1. Masyarakat

Dalam bahas inggris dipakai istilah society yang berasal dari bahas latin socius, berarti kawan. Istilah masyarakat sendiri berasal dari akar kata arab syaraka yang berarti, ikut serta, berpartisispasi.

Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau berinteraksi. Suatu kesatuan manusia dapat mempunyai prasarana agar warganya dapat saling berinteraksi. Seperti jalan raya,system radio, dan televise. Adanya perasaan untuk berinteraksi menyebabkan warga dari suatu kelompok manusia itu saling berinteraksi. Sebaliknya, bila hanya adanya suatu potensi untuk berinteraksi saja belum berarti bahwa warga dari suatu kesatuan manusia benar-benar akan berinteraksi.

Perlu diperhatikan bahwa tidak semua kesatuan manusia yang bergauk atau berinteraksi itu merupakan masyarkat, karena suatu masyarakat harus mempunyai suatu ikatan lain ynag khusus.

Ikatan yang membuat suatu kesatuan manusia menjadi satu masyarakat adalah pola tingkah laku yang khas mengenai semua factor kehidupannya dalam sebuah batas kesatuan itu. Pola itu harus bersifat mantap atau kontinu, denagan kata lain, bahwa pola tersebut sudah menjadi adat istiadat yang khas.

Selain ikatan adat istiadat ynag khas meliputi sector kehidupan dan kontinuitas waktu, warga masyarakat harus mempunyai ciri lain, yaitu suatu rasa identitas bahwa mereka memang merupakan suatu kesatuan khusus yang berbeda dati kesatuan-kesatuan manusia lainnya. suatau Negara, kota, desa misalnaya, merupakan kesatuan manuisa yang memiliki empat ciri khusus, yaitu: (1) interaksi antar warga-warganya, (2) adat istiadat, norma, hukum dan aturan-aturan khas yang mengatur seluruh pola tingkah laku warganya, (3) kontinuitas waktu, (4) rasa identitas yang kuat mengikat warganya.

Dari beberapa ciri diatas, maka definisi dari masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang saling berinteraksi menurut suatu system adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.

2. Kategori sosial

Masyarakat sebagai suatu kelompok manusia yang sangat umum sifatnya, mengandung kesatuan-kesatuan yang sifatnya lebih khusus, tetapi belum tentu mempunyai syarat pengikat yang samadengan suatu masyarakat.

Kategori sosial adalah suatu kesatuan manusia yang terwujud karena adanya suatu ciri atau suatu kompleks ciri-ciri objektif yang dapat dikenakan pada manuisa-manusia itu. Ciri-ciri objektif itu biasanya dikenakan oleh pihak luar kategori sosial itu sendiri tanpa disadari oleh yang bersangkutan, dengan suatu maksud praktis tertentu. Contohnya, dalam masyarkat suatu Negara ditentukan malalui hukumnya bahwa ada kategori warga diatas umur 18 tahun, dan kategori warga berumur dibawah 18 tahun, dengan maksud untuk membedakan antara warga ynag mempunyai hak pilih dan warga yang tidak mempunyai hak pilih dalam pemilihan umum.

Suatu kategori sosial biasanya tidak terikat oleh kesatuan adat, system nilai, atau norma tertentu. Suatu kategori sosial tidak mempunyai lokasi, organisasi, dan pimpinan.

3. Golongan sosial

Kategori sosial dan golongan sosial sering sering dianggap sebagai suatu konsep yang sama, namun pada kenyataannya mempunyai unsur-unsur perbedaan yang jelas. Suatu golongan sosial juga merupakan suatu kesatuan manusia yang ditandai oleh suatu ciri tertentu. Sering kali ciri itu dikenakan pada mereka dari pihak luar kalangan merka sendiri. Meski demikian, golongan sosial mempunyai ikatan identitas soaial. Hal itu dapat disebabkan karena kesadaran identitas itu tumbuh sebagai respon atau reaksi terhadap cara pihak luar memandang golongn sosial tadi. Mungkin juga karena golongan itu memang terikat oleh suatu system niali, norma, dan adat istiadat tertentu.

Suatu golongan sosial dapat juga timbul karena adanya pandangan negative dari orang lain diluar golongan itu. Misalnya: golongan negro dalam masyarkat Negara amerika serikat, disebabkan ciri-ciri ras yang tampak lahir secara mencolok dan membedakan mereka dari warga Negara amerika serikat lainnya yang memiliki ciriciri khas kaukasoid.

Dalam masyarakat masih ada suatu kesatuan manusia yang dapat disebut golingn sosial, yaitu lapiasan atau kelas sosial. Dalam masyarakat kuno ada lapisan-lapisan seperti lapisn bangsawan, lapisan orang biasa, dan lapisan budak. Lapisan atau golonagn semacam itu terjadi karena manusia yang dikelaskan mempunyai suatu gaya hidup yang khas.

4. Kelompok dan perkumpulan

Suatu kelompok atau group juga merupakan suatu masyarakat karena memnuhi syarat-syaratnya, selain ciri-ciri yang ada dalam masyarakat juga mempunyai ciri tambahan, yaitu organisasi dan pimpinan, dan selalu tampak sebagai kesatuan dari individu-individu pada masa-masa yang secra berulang berkumpul dan kemudian bubar lagi.

Untuk menghindari kesalah pahaman digunakan istilah lain dalam bahas Indonesia yang mempunyai arti lebih jelas untuk menyebut kedua macam kelompok dan organisasi. Association diterjemahkann dengan istilah perkumpulan. Dasar organisasinya adalah organisasi buatan. Group diterjemahkan denagn istilah kelompok, atau menurut Cooley kelompok primer. Dasar organisasinya adalah organisasi adat.

Suatu kelompok primer dengan organisasi adat, biasanya mempunyai system pimpinan yang berbeda sifatnya dari pada perkumpulan dengan oarganisasi buatan. Pimpinan kelompok lebih berlandaskan kewibawaan dan karisma, sedangkan hubungan dengan warga kelompok yang dipimpin lebih berdasarkan hubungn asas perorangan. Sebaliknya, pimpinan perkumpulan biasanya lebih berlandaskan wewenang dan hukum, sedangkan hubungan dengan anggota kelompok yang dpimpin lebih berandaskan hubungan anonym dan asas guna.

Perbedaan antara kelompok dan perkumpulan

kelompok

Perkumpilan

Primary group

Assciation

Gemeinscaf

Gessellschaf

Solidariatas mechbanique

Soladarite organique

Hubungan familistic

Hubungan contractual

Halaman Selanjutnya