Pendeta yang bertemu dan melihat tanda-tanda kenabian pada diri nabi muhammad saw adalah

08 Maret 2022 06:07

Pertanyaan

Pendeta yang bertemu dan melihat tanda-tanda kenabian pada diri nabi muhammad saw adalah

Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus!

Mahasiswa/Alumni Universitas Brawijaya

09 Maret 2022 14:54

Hai, Muhammad S. Aku bantu jawab ya.. Jawaban : A Pembahasan : Pada saat perjalanan dagang Nabi Muhammad SAW bersama pamannya Abu Thalib, para rombongan dagang memutuskan untuk singgah atau istirahat di tengan perjalanan. Nabi Muhammad SAW beristirahat di bawah pohon. Kemudian, pendeta Buhaira yang melihat Nabi Muhammad SAW merasa terdapat keanehan karena di sepanjang perjalanan beliau dinaungi awan yang membuat beliau tidak kepanasan. Setelah itu, pendeta Buhaira sadar akan tanda kenabian Nabi Muhammad SAW. Dalam kitab suci pendeta Buhaira juga disebutkan bahwa akan ada seorang nabi yang diutus oleh Allah swt sehingga pendeta tersebut percaya. Berdasarkan penjelasan diatas, maka jawaban yang tepat adalah A.

09 Maret 2022 22:08

Terima kasih kak😊😊

Mahasiswa/Alumni IAIN Walisongo Semarang

08 Maret 2022 07:15

Hai Muhammad, kakak bantu jawab ya Jawaban yang tepat adalah A, pendeta Buhaira Buhaira adalah pendeta yang ahli perbintangan. Dia tinggal di jalan menuju Syam dan sering bertemu dengan kafilah dagang. Ketika bertemu dengan Rasulullah di Bushra, ia melihat keajaiban pada diri nabi. Ketika nabi berjalan awan bergerak memayungi nabi, selain itu ia juga menemukan tanda kenabian di pundak Rasulullah. Sehingga buhaira berpesan kepada Abi Thalib(paman nabi) untuk menjaga nabi. Jadi, Jawaban yang tepat adalah A, pendeta Buhaira. Semoga membantu

08 Maret 2022 09:31

Terima kasih kak

09 Maret 2022 05:15

jawabannya A. pendeta buhaira

09 Maret 2022 06:30

Terima kasih

Ilustrasi tasbih. Foto: Pixabay

Dalam sejarah Islam, banyak sekali kisah yang berkaitan dengan Nabi Muhammad SAW. Sosoknya menjadi tokoh penting sejarah Agama Islam, terutama dalam menyebarkan Islam. Dari kisah 25 nabi, Nabi Muhammad SAW diketahui merupakan nabi terakhir.

Tapi, apakah kamu tahu siapa yang mengetahui bahwa Nabi Muhammad SAW adalah seorang nabi?

Dirangkum dari beberapa sumber pada Sabtu (4/7/2020), ketika Nabi Muhammad SAW berusia 12 tahun, dia diajak oleh pamannya, Abu Thalib, untuk melakukan perjalanan dagang ke Syam. Dalam perjalanan inilah, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan seorang pendeta Nasrani yang bernama Buhaira. Dalam kitab Adab Bizantium, Buhaira adalah seorang rahib atau biarawan yang menganut aliran Airus Nasthuri.

Ketika Abu Thalib dan Muhammad sampai di tanah Syam, ada salah seorang pendeta yang bernama Buhaira yang terbiasa memerhatikan pelataran tanah Syam dengan duduk di atas gunung pasir.

Suatu hari, dia melihat ada awan putih yang berjalan seakan memayungi rombongan unta yang sedang berjalan beriringan. Saat mereka berhenti di kaki gunung pasir tempat Buhaira duduk, rombongan itu membuat perkemahan dan beristirahat.

Pada saat itu pula, awan putih berjalan itu menghilang dan digantikan oleh pohon-pohon yang condong sehingga daun-daunnya bisa dipegang seakan memayungi seorang anak yang termasuk dalam rombongan sedang duduk beristirahat.

Biara Buhaira di Bushra, Suriah. Foto: Wikipedia

Melihat kejadian itu, Buhaira turun dari gunung pasir itu dan mengutus seseorang untuk menemui mereka. Ia menyuruh para pengiringnya untuk mempersiapkan makanan dan minuman untuk menyambut para tamu.

Namun, Buhaira tidak langsung menemui rombongan itu, ia malah bersembunyi dan memerhatikan tamunya yang sedang makan.

Abu Thalib datang bersama Muhammad dan rombongan lainnya. Selama jamuan itu berlangsung, diam-diam Buhaira mengamati sosok Muhammad seakan menemukan sebuah tanda-tanda kenabian sesuai dengan apa yang dibacanya dalam kitab.

Ketika jamuan itu selesai, Buhaira langsung menghampiri Nabi Muhammad SAW dan berkata, "Wahai anak kecil (Muhammad), demi Lata dan 'Uzza aku bertanya kepadamu, dan aku sangat mengharapkan engkau mau menjawab apa yang aku tanyakan."

Mendengar Buhaira mengucapkan sumpah dengan nama Lata dan Uzza, Nabi Muhammad SAW segera menjawab, "Jangan engkau tanya aku dengan nama Lata dan 'Uzza. Demi Allah, tidak ada yang aku benci melebihi keduanya."

Lalu, Buhaira kembali berkata, "Kalau begitu, atas nama Allah aku memintamu untuk menjawab pertanyaanku."

Muhammad pun berkata, "Katakanlah, apa yang ingin engkau tanyakan."

Saat itulah Buhaira menanyakan banyak hal kepada Muhammad. Mulai dari kebiasaannya, seperti gayanya, tidurnya, keluarganya, impian-impiannya, dan hal-hal lainnya. Muhammad pun menjawab dengan lancar. Buhaira tampak semakin yakin dengan apa yang ia ketahui selama ini.

Ketika rombongan itu ingin pamit dan disaat Muhammad berdiri, kerah jubahnya tersingkap, sehingga Buhaira melihat dengan jelas bahwa di pundaknya ada tanda kenabian. Allah SWT seperti memang ingin memperjelas bahwa Muhammad adalah seorang nabi.

Usai melihat tanda itu, Buhaira pun menemui Abu Thalib menjelaskan semua yang ia lihat dari Muhammad tentang tanda-tanda kenabian tersebut. Buhaira yang terkenal keilmuannya, membuat Abu Thalib mudah sekali percaya dengan perkatannya. Hingga, Buhaira pun berpesan kepada Abu Thalib untuk menjaga Muhammad dan segera membawanya pulang ke Mekkah. Sebab, Muhammad akan celaka jika orang Yahudi tahu bahwa Muhammad adalah seorang nabi.

Rupanya apa yang diketahui oleh Buhaira bahwa Muhammad adalah seorang nabi benar adanya. Pada usia 40 tahun, Muhammad menerima wahyu di Gua Hira yang disampaikan oleh Malaikat Jibril untuk menyampaikan pesan Allah SWT. Muhammad akhirnya diutus sebagai nabi dan rasul terakhir.