Pelayanan yang diberikan kepada Tuhan merupakan cerminan tentang


Pelayanan adalah rahasia keberhasilan.

Itulah yang Yesus katakan.

Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. | Matius 23:11

Pelayan terbesar yang pernah ada adalah Yesus dan kita harus mengikut modelnya.

Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. | Markus 10:45

Hey! Jangan cuma baca dan belajar saja, tapi hargai penulisnya dengan like, follow, dan kasih pendapat di komen serta bagikan supaya kehidupan bersama lebih baik.

Yesus adalah pelayan terbesar dan memiliki dampak terbesar. Jika kita mau dampak yang besar dalam hidup kita, maka itu datang dari pelayanan yang besar.

Semua area kehidupan mengajarkan begitu juga. Santa penting untuk melayani orang. Setiap bos tahu betapa pentingnya melayani pekerja mereka. Setiap wiraswasta tahu jika mau usahanya berhasil, dia harus melayani pelanggan.

Jika kita berpikir bahwa kita tidak punya waktu untuk melayani, maka kita perlu memikirkan kembali karena melayani adalah rahasia keberhasilan dalam semua area kehidupan.

Setiap usaha yang mau menjadi besar tahu bahwa itu dimulai dari pelayanan. Setiap sekolah yang mau menjadi besar tahu bahwa itu dimulai dari pelayanan. Setiap komunitas bahkan sampai negara tahu betapa pentingnya melayani.

Tapi banyak yang memiliki gambaran yang salah tentang pelayan. Yesus mau membenarkan itu. Kita membayangkan melayani adalah untuk mereka yang lemah, yang punya banyak waktu kosong, atau seseorang tanpa visi atau energi.

Tuhan mengatakan dengan jelas dalam Alkitab bahwa Dia tidak mau kita menjadi budak siapapun. Dia telah memerdekakan kita. Tapi dia mau kita menjadi pelayan untuk semua orang. Budak dan pelayan adalah dua hal yang berbeda.

1. PELAYAN MENGASIHI

Yesus mengasihi murid-murid-Nya. Itulah sebabnya Ia melayani mereka.

Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya. | Yohanes 13:1b

Di saat bagaimana Yesus menunjukkan kasih kepada murid-murid-Nya? Bukan saat Dia melakukan mujizat, tapi saat Dia melayani mereka. Pelayanan adalah tentang motivasi. Pelayanan dimotivasi oleh kasih. Jika pelayanan dimotivasi oleh ketakutan, rasa bersalah, atau lainnya, pelayanan itu tidak akan ebrtahan lama. Itu akan membuat kita terbeban dan menjadi lelah di dalam.

Kita perlu tahu bahwa kita, sebagai manusia, adalah makhluk yang penuh dengan konflik. Tidaklah sering kita dimotivasi oleh kasih. Tapi itu bukanlah alasan kita untuk tidak mau melayani.

Pertanyaannya bukanlah apakah kita sempurna, tapi apakah kita bertumbuh di dalam motivasi akan kasih?

Kita tidak akan pernah menjadi sempurna sampai akhir hidup kita, tapi apakah kita terus bertumbuh di dalam motivasi akan kasih?

Karena semakin kita dimotivasi oleh kasih, semakin kita dikuatkan untuk melayani, semakin kita mencapai apa yang Yesus katakan tentang keberhasilan.

Bagaimana kita dimotivasi oleh kasih? Bagaimana kita mengisi tanki kita dengan kasih?

Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. | 1 Yohanes 4:19

Jadi ini dimulai dengan kasih Tuhan. Itulah dimana kita mengisi tanki kita. Jangan memulai dengan kasih kita karena kita tidak punya cukup kasih. Kasih kita mungkin hanya bertahan 5 tahun, 5 bulan, atau bahkan 5 menit. Tapi jika kasih Tuhan yang tanpa syarat dan kekal selamanya mengisi kita, maka kita akan bisa mengasihi orang lain dengan kasih Tuhan. Jika kita mengenal kasih Tuhan yang mengampuni kita tanpa syarat, maka kita diberikan kebebasan untuk mengampuni orang lain.

Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih. | Galatia 5:13

Tuhan memberikan kehendak bebas. Kita bisa memilih untuk menjadi egois atau melayani tapi Paul menyarankan orang-orang di Galilea untuk melayani.

Kita mengasihi orang-orang yang kita layani.

Kita tidak akan selalu suka dengan apa yang kita kerjakan, tapi kita suka melayani orang-orang yang kita layani.

Orang tua tidak akan mengatakan bahwa mereka suka mengganti popok, tapi mereka suka melayani anak mereka. Kasih mereka terhadap si bayi memapukan mereka untuk melakukan sesuatu yang tidak mereka sukai.

Kita melayani bukan karena kita harus, tapi karena kita mengasihi.

2. PELAYAN TAHU SIAPA MEREKA

Seorang pelayan mengetahui identitas mereka. Mereka tidak berusaha membuktikan diri mereka atau membuat orang lain mengakui mereka, tapi mereka sudah tahu diri mereka.

Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah. Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya. | Yohanes 13:3-4

Yesus sedang mempersiapkan dirinya untuk melayani murid-murid-Nya. Yesus tahu bahwa kuasa ada pada-Nya karena sudah diberikan kepada-Nya, tapi dia memilih untuk melayani. Dia bisa memilih untuk melakukan apapun, tapi Dia memilih untuk melayani Dia tahu Dia datang dari Bapa dan akan kembali ke Bapa.

Orang-orang yang tidak percaya diri dengan identitas mereka, dengan kasih Tuhan, dengan apa yang dikatakan kepada mereka tentang diri mereka, tidak akan menjadi pelayan yang baik. Kenapa? Karena mereka akan selalu berusaha membuktikan diri mereka kepada orang lain supaya orang-orang tahu mereka.

Iblis terus menerus merusak identitas kita.

Dia berusaha membuat kita tidak aman dengan diri kita sehingga kita menjadi fokus dengan diri kita sendiri daripada fokus kepada orang-orang yang punya kebutuhan untuk bisa kita layani.

Ada perbedaan antara menjadi kodependen dan menjadi pelayan. Jika kita kodependen (melakukan sesuatu untuk orang lain supaya kita merasa baik tentang diri kita), kita sedang menaruh orang lain pada posisinya Tuhan. Kita mengharapkan mereka untuk membuat kita menjadi lebih baik. Kita bisa menjadi pelayan terbaik di tempat kita tapi di dalam kita, kita tidak memiliki identitas yang kuat. Kita sedang mencari identitas kita dan itu sangat berbeda dengan melayani.

Melayani dimulai dengan kekuatan bahwa Tuhan mengasihi kita, bahwa Tuhan memenuhi kebutuhan kita, dan memberikan kekuatan itu kepada orang lain.

Siapakah kita di dalam Yesus Kristus? Kita adalah terang dunia. Kita adalah anak Tuhan. Kita adalah keturunan ilahi. Kita adalah sahabat Tuhan. Kita diadopsi Tuhan. Kita dipilih Tuhan. Kita bait suci Tuhan. Masih banyak lagi apa yang Alkitab katakan tentang kita di dalam Yesus.

Setiap hari musuh berusaha mencuri identitas kita sehingga kita lupa siapa kita dan mulai disibukkan dengan hal-hal dunia untuk membuktikan identitas kita yang tidak sesuai dengan identitas kita sebenarnya.

Yang perlu musuh lakukan hanyalah membuat kita mendengarkan apa yang situasi atau orang lain katakan tentang kita. Tapi saat kita kembali kepada Tuhan dan mendengarkan kembali apa yang Tuhan katakan tentang kita, maka kita sedang menguatkan identitas sejati kita.

Pelayan tahu siapa mereka.

3. PELAYAN MEMENUHI KEBUTUHAN

Jika kita seorang pelayan, maka kita memilih untuk memenuhi kebutuhan dalam hidup orang lain. Yesus memenuhi kebutuhan murid-murid saat Dia membasuh kaki mereka. Itulah yang dibutuhkan murid-murid pada saat itu karena kaki mereka sangat kotor akibat debu di jalan.

Pada saat itu semua ornag sedang sibuk mempersiapkan Perjamuan Makan Paskah. ada yang mempersiapkan lembu. ada yang mempersiapkan anggur dan cawan. Semuanya sedang dipersiapkan kecuali satu ruangan yang sedang dipinjamkan kepada mereka dan tidak ada pelayan yang datang ke ruangan itu. Tidak ada yang membersihkan kaki murid-murid dan semua mulai memainkan permainan “Giliran siapa melayani”. Semua saling melempar tanggung jawab.

Alkitab tidak mengatakan apapun tentang mengambil giliran untuk melayani. Apakah Alkitab pernah mengatakan kasihilah satu dan yang lain pada saat giliranmu? Atau layanilah satu yang lain pada saat giliranmu? Tidak ada giliran dalam Alkitab. Yang ada hanyalah kasihilah, layanilah.

Ketika Yesus masuk ke dalam dan melihat. Dia melakukan ini.

Kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. | Yohanes 13:5

Tuhan dalam bentuk daging membasuh kaki. Kenapa Yesus membasuh kaki? Pertama karena kaki murid-murid kotor. Kedua karena hati mereka sedang angkuh. Jika tidak angkuh, pasti salah satu dari mereka mau membasuh. Tapi mereka tidak dan saling melempar tanggung jawab.

Membasuh kaki pada saat ini adalah sebuah tindakan memenuhi kebutuhan orang lain.

Jika kita tidak pernah melayani, gereja adalah tempat untuk memulai pelayanan. Jika kita tidak tahu mesti melayani, cobalah salah satu. Jika tidak sesuai, maka kerjakan yang lain. yang penting terjunlah melayani.

Ada pelayanan yang berdasarkan kita dibentuk dan pelayanan berdasarkan kebutuhan yang menekan.

Pelayanan yang berdasarkan kita dibentuk adalah pelayanan yang sesuai dengan bagaimana kita diciptakan. Kita diciptakan dengan karunia rohani, hati, karakter, pengalaman, dan kemampuan yang berbeda-beda dimana itu akan menjadi pelayanan seumur hidup kita.

Tapi ada juga pelayanan yang tidak kalah pentingnya yaitu pelayanan berdasarkan kebutuhan yang menekan. Ketika kita melihat kebutuhan di depan kita, kita sadar bahwa kita harus memenuhi kebutuhan itu.

Kadang kita bingung dan berpikir jika kita sudah dibentuk untuk melayani di bagian ini, maka kita tidak perlu melakukan pelayanan yang bukan bagian kita. Jadi kita berjalan di gereja dan menemukan sampah di jalan, kita berkata bahwa kita tidak dibentuk untuk memungut sampah. Jadi kita tunggu orang lain yang dibentuk untuk memungut sampah. itu adalah sesuatu yang salah. Jika kita melihat ada tumpukan sampah di tetangga kita, kita bisa menawarkan diri untuk membuang sampah tersebut.

4. PELAYAN MELAYANI ORANG YANG TIDAK SEMPURNA

Karena kita melayani orang yang tidak sempurna, maka kita bisa kecewa, sakit, atau luka saat melayani. Mereka bahkan bisa melayani palayanan kita. Yesus melayani murid-murid yang tidak sempurna. Saat masuk ke dalam ruangan dimana Yesus membasuh mereka, mereka berselisih tentang siapa yang terbesar di antara mereka.

Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus, siapakah yang dapat dianggap terbesar di antara mereka. | Lukas 22:24

Ini terjadi pada malam itu. Ketika Yesus berjalan ke dalam ruangan, mungkin kita membayangkan sedang ada suasana menyembah atau rohani di dalam. Tapi tidaklah seperti itu. saat mereka masuk, itu bukanlah tempat yang kudus, tapi tempat dimana mereka mulai beradu pendapat.

Yesus yang menghabiskan 3 tahun bersama mereka dan mengajarkan mereka terus menerus tentang pelayanan masuk ke dalam dan mau menghabiskan malam terakhir Dia bersama dengan mereka. Tapi Yesus malah menemukan keadaan seperti itu. Murid-murid masih tidak mengerti tentang melayani. Bagaimana perasaan Yesus saat itu? Mungkin kita akan tergoda untuk pergi (saya pernah tergoda untuk itu).

Tapi sebaliknya Yesus melayani mereka. Kita tidak melayani untuk pengakuan orang lain. Kita melayani karena Tuhan mengasihi kita dan perbedaan yang bisa kita buat dalam hidup mereka.

Orang-orang akan mengecewakan kita tapi kita bisa memilih untuk tidak kecewa.

Jangan biarkan kekecewaan itu mencuri kita dari kebesaran saat melayani.

Yesus bahkan membasuh kaki Yudas, orang yang mengkhianati-Nya.

Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia. | Yohanes 13:2

Jadi Yudas tahu dia akan mengkhianati Yesus dan Yesus tahu Yudas akan mengkhianati-Nya. Tapi Yesus tetao membasuh kaki Yudas. Yudah menjatuhkan Yesus, tapi Yesus tetap melayaninya.

Orang-orang akan menjatuhkan kita. Tapi jangan biarkan itu mencuri kita, membawa kita menjauh dari sukacita pelayanan. Banyak orang yang dikecewakan dan akhirnya mundur. Mereka ke gereja dan tidak mau melayani lagi. Mungkin ktia sedang mencoba mendapatkan identitas dari mereka. Mungkin butuh waktu untuk luka itu supaya pulih. Mungkin waktu itu sudah berlalu dan saatnya mulai pelayanan lagi.

Yesus juga membasuh kaki Petrus walaupun Petrus tidak mau.

Kata Petrus kepada-Nya: “Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya.” Jawab Yesus: “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.” Kata Simon Petrus kepada-Nya: “Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!” | Yohanes 13:8-9

Betapa cepatnya Petrus berubah dari tidak menjadi ya. Petrus sangat mudah ditebak. Dia bisa menjadi sangat yakin dengan dirinya tapi ternyata itu salah. Dia bilang dia tidak akan menyangkan Yesus, tapi dia malah menyangkal.

5. PELAYAN ITU RENDAH HATI

Yesus menunduk dan merendahkan hati untuk membasuh kaki. Besoknya Yesus merendahkan hati untuk disalib supaya kebutuhan semua manusia dipenuhi. Pelayanan seperti apa yang Tuhan suka? Pelayanan yang rendah hati.

Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan. | Matius 23:11-12

Penghalang terbesar untuk melayani adalah hati kita yang angkuh.

Hati kita yang angkuh akan fokus pada apa yang orang lain katakan tentang kita daripada melayani orang lain. Hati yang angkuh akan fokus pada apa yang akan kita rasakan daripada mengetahui bahwa Tuhan mengasihi kita dan mau kita melayani dari kasih itu.

Jika kita mau menjadi pelayan yang hebat maka kita harus menghadapi keangkuhan kita. Langkah pertama dalam kerendahan hati bukanlah berpikir bahwa kita itu rendah tapi lebih kepada berpikir bahwa orang lain itu tinggi.

Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu. | Yohanes 13:12-15

Kita akan bertemu dengan orang yang memiliki kaki yang kotor, baik fisik atau rohani atau emosional. Tuhan akan meminta kita untuk mengambil sehelai kain (dalam ungkapan), dan melayani mereka.

Kebesaran ditemukan dalam pelayanan.

Berkat terbesar dalam hidup kita datang dari tempat-tempat dimana kita memilih untuk melayani. Pelayanan yang rendah hati adalah jalan kepada kebesaran yang murni dan benar.

Yesus mengajarkan hal yang terbalik dengan dunia.

  • Di dunia yang mau kita untuk menjadi terkenal, Yesus mau kita mengenali orang lain.
  • Di dunia yang mau kita berpikir bahwa kebesararan adalah tentang apa yang kita dapat, Yesus berkata bahwa kebesaran datang dari apa yang kita beri.
  • Di dunia dimana kita berpikir bahwa keberhasilan adalah tentang apa yang kita capai, Yesus berkata keberhasilan, keberhasilan sejati, datang dari pelayanan.
  • Arti datang dari pelayanan.

Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya. | Yohanes 13:17

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA