Apa yang dimaksud dengan budidaya unggas pedaging

Budidaya ternak unggas pedaging merupakan kegiatan untuk menghasilkan produk budidaya ternak berupa daging sehingga dikenal daging ayam, daging bebek, atau daging burung puyuh.

Produk budidaya unggas pedaging dapat dikonsumsi dengan cara digoreng, digulai, dan dipanggang atau diolah menjadi berbagai bahan cepat saji atau dicampur dengan bahan makanan lainnya. Contoh bahan makanan cepat saji yang menggunakan daging ayam sebagai bahan baku adalah sosis, nugget, burger, dan rolade.



Ayam adalah unggas utama sebagai pedaging. Hasil budidaya ayam pedaging terdiri atas karkas dan non karkas. Karkas adalah tubuh ayam setelah dipotong dikurangi dengan kepala, kaki, darah, bulu, dan organ dalam, sedangkan non karkas (offal) adalah bagian tubuh ayam yang layak dan tidak layak dimakan. Bagian darah dan bulu ayam biasanya dibuang, namun saat ini dapat diolah menjadi pakan atau pupuk. Ayam pedaging dapat dipasarkan dalam bentuk: a. Ayam utuh: ayam yang telah dipotong dan dipisahkan kepala, kaki, darah, bulu, dan organ dalamnya b. ayam potong: ayam utuh yang dipotong sesuai dengan bagian tubuh ayam.

c. Ayam tanpa tulang: daging ayam sudah dipisahkan dari tulangnya, seperti ayam fillet dan ayam giling fillet. Harga ayam yang difillet dan digiling lebih mahal daripada harga ayam utuh.

Potongan ayam terdiri terdiri atas: a. Kepala: nilai ekonomis bagian kepala rendah. banyak digunakan untuk membuat hidangan di restoran, misalnya soup. b. Sayap: banyak digunakan oleh restoran cepat saji. Pada bagian sayap, lebih banyak mengandung tulang daripada daging, namun harganya murah dan mudah menyajikannya maka sangat disukai oleh konsumen c. Dada: terdiri atas dada tanpa tulang dan fillet serta kandungan proteinnya sangat tinggi. Bagian fillet lebih mahal daripada dada tanpa tulang. d. Paha: terdiri dari paha atas dan paha bawah. Sangat diminati oleh konsumen e. Kaki: banyak digunakan untuk membuat soup f. Punggung: bagian ini lebih banyak mengandung tulang sehingga cocok untuk dijadikan soup atau bahan pembuat kaldu untuk dicampur dengan bahan makanan lainnya.

Kadang-kadang ayam pedaging potong dipasarkan berdasarkan bagian tubuh ayam, misalnya bagian paha, bagian dada, bagian sayap, atau bagian kepala. Selain produk utama, dihasilkan produk sampingan dari ayam pedaging, seperti kepala, ceker, hati-ampela-usus ayam, dan kulit ayam. Semua jenis produk sampingan dapat dijual bersama dengan produk utama atau dijual terpisah. Selain itu, produk sampingan ayam pedaging adalah berupa kotoran ayam yang dapat dijadikan pupuk kandang atau pupuk organic.

Contoh Soal Essay Prakarya & KWU kelas XII Semester 1 kurikukulum 2013 Beserta Jawaban~Part8 - Postingan bagian ke-8 Prakarya dan kewirausahaan ini, merupakan lanjutan soal essay/uraian prakarya kelas 12 semester ganjil K13 bagian ke-7 [latihan nomor 71-85] dengan materi yang sama, "Budi Daya Unggas Petelur" yang diambil dari Bab 3. Selain itu, bagi siswa SMA/MA/SMK/MA yang belum membaca soal-soal essay prakarya dari bagian pertama [Bab 1], bisa membacanya mulai dari postingan: soal prakarya tentang Usaha Kerajinan untuk Pasar Lokal. Dimulai dari pertanyaan nomor 86, berikut dibawah ini soal prakarya dan kunci jawaban kurtilas edisi revisi. 86. Jelaskan pengertian pangan menurut UU Nomor 18 Tahun 2012! Jawaban : Menurut UU Nomor 18 Tahun 2012, pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman 87. Jelaskan yang dimaksud ayam ras petelur tipe ringan! Jawaban : Ayam ras petelur tipe ringan atau ayam ras petelur putih adalah ayam ras petelur khusus dibudidayakan sebagai penghasil telur saja sehingga produksi daging sedikit 88. Jelaskan cara menentukan lokasi kandang! Jawaban : Menentukan lokasi kandang atau lokasi yang dipilih harus merupakan perpaduan antara tempat yang cocok untuk kehidupan unggas petelur, harga tanah relatif murah serta mudah dijangkau alat transportasi dan komunikasi. Syarat mutlak lainnya adalah tersedia sumber air yang cukup.Jenis tanah yang dipilih adalah yang mudah menyerap air seperti tanah berpasir 89. Tuliskan kegiatan yang dilakukan pascapanen telur! Jawaban : Kegiatan pascapanen yang biasa dilakukan adalah pengawetan. Dengan pengawetan, maka nilai ekonomis telur itik akan lebih lama dibanding jika tidak dilakukan pengawetan.Telur yang tidak diberikan perlakuan pengawetan hanya dapat tahan 14 hari jika disimpan pada temperatur ruangan bahkan akan segara membusuk 90. Jabarkan pengertian budidaya ternak di bidang bisnis! Jawaban : Dari bidang bisnis maka pengertian budi daya ternak adalah bisnis atau usaha bergerak memelihara dan atau memproduksi hewan-hewan ternak 91. Jabarkan yang dimaksud proposal usaha! Jawaban : Proposal usaha adalah suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana 92. Terangkan ciri-ciri dari ayam ras petelur tipe medium! Jawaban : Ciri-ciri dari rasa ayam petelur tipe medium adalah memiliki ukuran dan bobot badan berada di antara ayam petelur tipe ringan dan ayam ras pedaging, ukuran telur yang dihasilkan besar, dalam satu kelompok ayam, ada yang bersifat suka mengeram, serta bersifat relatif tenang 93. Sebutkan kegunaan peralatan panen! Jawaban : Peralatan panen sangat dibutuhkan saat panen yang berguna untuk mempermudah dan mempercepat panen telur 94. Tuliskan syarat ayam petelur yang akan dipelihara! Jawaban : Ayam petelur yang akan dipelihara haruslah memenuhi syarat, antara lain sebagai beriku. a. Ayam petelur harus sehat dan tidak cacat fisiknya b. Pertumbuhan dan perkembangan normal c. Ayam petelur berasal dari bibit yang diketahui keunggulannya 95. Jelaskan tentang budi daya ternak unggas petelur! Jawaban : Budi daya ternak unggas petelur ialah pengembangbiakan ternak unggas petelur dengan maksud diambil telurnya 96. Terangkan pengertian ayam ras petelur! Jawaban : Ayam ras petelur adalah jenis ayam unggul yang induk atau nenek moyangnya merupakan ayam import yang telah mengalami perbaikan genetic melalui proses persilangan dan seleksi dengan tujuan produksi sebagai penghasil telur 97. Jabarkan ciri-ciri ayam ras petelur tipe ringan! Jawaban : ciri-ciri ayam ras petelur tipe ringan ialah badan ramping mungil, bulunya berwarna putih bersih berjengger merah, mampu bertelur lebih dari 260 butir pertahun, relative sensitive terhadap cuaca panas dan keributan, mudah kaget yang berdampak pada penurunan produksi 98. Tuliskan fungsi utama kandang! Jawaban : Fungsi utama kandang adalah untuk menjaga supaya ternak tidak berkeliaran dan memudahkan pemantauan serta perawatan ternak 99. Uraikan syarat kandang yang baik! Jawaban : Syarat kandang yang baik ialah penerangan dan/atau pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angina kencang serta sirkulasi udara yang baik jangan membuat kandang dengan permukaan lahan yang berbukit karena akan menghalangi sirkulasi udara dan membahayakan aliran air permukaan jika turun hujan, sebaiknya kandang di bangun dengan sistem terbuka agar hembusan angin cukup memberikan kesegaran di dalam kandang. 100. Sebutkan peralatan yang disediakan di dalam kandang! Jawaban : Alat-alat yang disediakan di dalam kandang antara lain tempat pakan [feeder], tempat minum [drinking], pemanas, layar atau tirai penutup kandang, dan alat semprot desinfektan.

Lanjut ke soal nomor 101-110 ==> Contoh Soal Essay Prakarya & KWU kelas XII Semester 1 kurikukulum 2013 Beserta Jawaban~Part9

Budidaya ternak unggas pedaging merupakan kegiatan untuk menghasilkan produk budidaya ternak berupa daging sehingga dikenal daging ayam, daging bebek, atau daging burung puyuh.

Produk budidaya unggas pedaging dapat dikonsumsi dengan cara digoreng, digulai, dan dipanggang atau diolah menjadi berbagai bahan cepat saji atau dicampur dengan bahan makanan lainnya. Contoh bahan makanan cepat saji yang menggunakan daging ayam sebagai bahan baku adalah sosis, nugget, burger, dan rolade.



Ayam adalah unggas utama sebagai pedaging. Hasil budidaya ayam pedaging terdiri atas karkas dan non karkas. Karkas adalah tubuh ayam setelah dipotong dikurangi dengan kepala, kaki, darah, bulu, dan organ dalam, sedangkan non karkas [offal] adalah bagian tubuh ayam yang layak dan tidak layak dimakan. Bagian darah dan bulu ayam biasanya dibuang, namun saat ini dapat diolah menjadi pakan atau pupuk. Ayam pedaging dapat dipasarkan dalam bentuk: a. Ayam utuh: ayam yang telah dipotong dan dipisahkan kepala, kaki, darah, bulu, dan organ dalamnya b. ayam potong: ayam utuh yang dipotong sesuai dengan bagian tubuh ayam.

c. Ayam tanpa tulang: daging ayam sudah dipisahkan dari tulangnya, seperti ayam fillet dan ayam giling fillet. Harga ayam yang difillet dan digiling lebih mahal daripada harga ayam utuh.

Potongan ayam terdiri terdiri atas: a. Kepala: nilai ekonomis bagian kepala rendah. banyak digunakan untuk membuat hidangan di restoran, misalnya soup. b. Sayap: banyak digunakan oleh restoran cepat saji. Pada bagian sayap, lebih banyak mengandung tulang daripada daging, namun harganya murah dan mudah menyajikannya maka sangat disukai oleh konsumen c. Dada: terdiri atas dada tanpa tulang dan fillet serta kandungan proteinnya sangat tinggi. Bagian fillet lebih mahal daripada dada tanpa tulang. d. Paha: terdiri dari paha atas dan paha bawah. Sangat diminati oleh konsumen e. Kaki: banyak digunakan untuk membuat soup f. Punggung: bagian ini lebih banyak mengandung tulang sehingga cocok untuk dijadikan soup atau bahan pembuat kaldu untuk dicampur dengan bahan makanan lainnya. Kadang-kadang ayam pedaging potong dipasarkan berdasarkan bagian tubuh ayam, misalnya bagian paha, bagian dada, bagian sayap, atau bagian kepala. Selain produk utama, dihasilkan produk sampingan dari ayam pedaging, seperti kepala, ceker, hati-ampela-usus ayam, dan kulit ayam. Semua jenis produk sampingan dapat dijual bersama dengan produk utama atau dijual terpisah. Selain itu, produk sampingan ayam pedaging adalah berupa kotoran ayam yang dapat dijadikan pupuk kandang atau pupuk organic.

A. Pendahuluan
Ayam Pedaging [Broiler] adalah ayam ras yang mampu tumbuh cepat sehingga dapat menghasilkan daging dalam waktu relatif singkat [5-7 minggu]. Broiler mempunyai peranan yang penting sebagai sumber protein hewani asal ternak. PT. NATURAL NUSANTARA berupaya membantu peningkatan produktivitas, kuantitas, kualitas dan efisiensi usaha peternakan ayam broiler secara alami [non-Kimia].

B. Pemilihan Bibit
Bibit yang baik mempunyai ciri : sehat dan aktif bergerak, tubuh gemuk [bentuk tubuh bulat], bulu bersih dan kelihatan mengkilat, hidung bersih, mata tajam dan bersih serta lubang kotoran [anus] bersih

C. Kondisi Teknis yang Ideal

  1. Lokasi kandang. Kandang ideal terletak di daerah yang jauh dari pemukiman penduduk, mudah dicapai sarana transportasi, terdapat sumber air, arahnya membujur dari timur ke barat.
  2. Pergantian udara dalam kandang. Ayam bernapas membutuhkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Supaya kebutuhan oksigen selalu terpenuhi, ventilasi kandang harus baik.
  3. Kemudahan mendapatkan sarana produksi. Lokasi kandang sebaiknya dekat dengan poultry shop atau toko sarana peternakan.
  4. Suhu udara dalam kandang. Suhu ideal kandang sesuai umur adalah :
Umur [hari] Suhu [ 0C ]
01 – 07 34 – 32
08 – 14 29 – 27
15 – 21 26 – 25
21 – 28 24 – 23
29 – 35 23 – 21

D. Tata Laksana Pemeliharaan
1 Perkembangan
Tipe kandang ayam Broiler ada dua, yaitu bentuk panggung dan tanpa panggung [litter]. Tipe panggung lantai kandang lebih bersih karena kotoran langsung jatuh ke tanah, tidak memerlukan alas kandang sehingga pengelolaan lebih efisien, tetapi biaya pembuatan kandang lebih besar. Tipe litter lebih banyak dipakai peternak, karena lebih mudah dibuat dan lebih murah.

Pada awal pemeliharaan, kandang ditutupi plastik untuk menjaga kehangatan, sehingga energi yang diperoleh dari pakan seluruhnya untuk pertumbuhan, bukan untuk produksi panas tubuh. Kepadatan kandang yang ideal untuk daerah tropis seperti Indonesia adalah 8-10 ekor/m2, lebih dari angka tersebut, suhu kandang cepat meningkat terutama siang hari pada umur dewasa yang menyebabkan konsumsi pakan menurun, ayam cenderung banyak minum, stress, pertumbuhan terhambat dan mudah terserang penyakit.

2. Pakan

  • Pakan merupakan 70% biaya pemeliharaan. Pakan yang diberikan harus memberikan zat pakan [nutrisi] yang dibutuhkan ayam, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, sehingga pertambahan berat badan perhari [Average Daily Gain/ADG] tinggi. Pemberian pakan dengan sistem ad libitum [selalu tersedia/tidak dibatasi].
  • Apabila menggunakan pakan dari pabrik, maka jenis pakan disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan ayam, yang dibedakan menjadi 2 [dua] tahap. Tahap pertama disebut tahap pembesaran [umur 1 sampai 20 hari], yang harus mengandung kadar protein minimal 23%. Tahap kedua disebut penggemukan [umur diatas 20 hari], yang memakai pakan berkadar protein 20 %. Jenis pakan biasanya tertulis pada kemasannya. Penambahan POC NASA lewat air minum dengan dosis 1 – 2 cc/liter air minum memberikan berbagai nutrisi pakan dalam jumlah cukup untuk membantu pertumbuhan dan penggemukan ayam broiler. Dapat juga digunakan VITERNA Plus sebagai suplemen khusus ternak dengan dosis 1 cc/liter air minum/hari, yang mempunyai kandungan nutrisi lebih banyak dan lengkap.
  • Efisiensi pakan dinyatakan dalam perhitungan FCR [Feed Convertion Ratio]. Cara menghitungnya adalah, jumlah pakan selama pemeliharaan dibagi total bobot ayam yang dipanen.

Contoh perhitungan :
Diketahui ayam yang dipanen 1000 ekor, berat rata-rata 2 kg, berat pakan selama pemeliharaan 3125 kg, maka FCR-nya adalah :
Berat total ayam hasil panen =
1000 x 2 = 2000 kg
FCR = 3125 : 2000 = 1,6
Semakin rendah angka FCR, semakin baik kualitas pakan, karena lebih efisien [dengan pakan sedikit menghasilkan bobot badan yang tinggi]. Penggunaan POC NASA atau VITERNA Plus dapat menurunkan angka FCR tersebut.

4.3. Vaksinasi
Vaksinasi adalah pemasukan bibit penyakit yang dilemahkan ke tubuh ayam untuk menimbulkan kekebalan alami. Vaksinasi penting yaitu vaksinasi ND/tetelo. Dilaksanakan pada umur 4 hari dengan metode tetes mata, dengan vaksin ND strain B1 dan pada umur 21 hari dengan vaksin ND Lasotta melalui suntikan atau air minum.

3. Teknis Pemeliharaan

  • Minggu Pertama [hari ke-1-7]. Kutuk/DOC dipindahkan ke indukan atau pemanas, segera diberi air minum hangat yang ditambah POC NASA dengan dosis + 1 – 2 cc/liter air minum atau VITERNA Plusdengan dosis + 1 cc/liter air minum/hari dan gula untuk mengganti energi yang hilang selama transportasi. Pakan dapat diberikan dengan kebutuhan per ekor 13 gr atau 1,3 kg untuk 100 ekor ayam. Jumlah tersebut adalah kebutuhan minimal, pada prakteknya pemberian tidak dibatasi. Pakan yang diberikan pada awal pemeliharaan berbentuk butiran-butiran kecil [crumbles].
  • Mulai hari ke-2 hingga ayam dipanen air minum sudah berupa air dingin dengan penambahan POC NASA dengan dosis 1 – 2 cc/liter air minum atau VITERNA Plus dengan dosis 1 cc/liter air minum/hari [diberikan saat pemberian air minum yang pertama]. Vaksinasi yang pertama dilaksanakan pada hari ke-4.
  • Minggu Kedua [hari ke 8 -14]. Pemeliharaan minggu kedua masih memerlukan pengawasan seperti minggu pertama, meskipun lebih ringan. Pemanas sudah bisa dikurangi suhunya. Kebutuhan pakan untuk minggu kedua adalah 33 gr per ekor atau 3,3 kg untuk 100 ekor ayam.
  • Minggu Ketiga [hari ke 15-21]. Pemanas sudah dapat dimatikan terutama pada siang hari yang terik. Kebutuhan pakan adalah 48 gr per ekor atau 4,8 kg untuk 100 ekor. Pada akhir minggu [umur 21 hari] dilakukan vaksinasi yang kedua menggunakan vaksin ND strain Lasotta melalui suntikan atau air minum. Jika menggunakan air minum, sebaiknya ayam tidak diberi air minum untuk beberapa saat lebih dahulu, agar ayam benar-benar merasa haus sehingga akan meminum air mengandung vaksin sebanyak-banyaknya. Perlakuan vaksin tersebut juga tetap ditambah POC NASA atau VITERNA Plus dengan dosis tetap.
  • Minggu Keempat [hari ke 22-28]. Pemanas sudah tidak diperlukan lagi pada siang hari karena bulu ayam sudah lebat. Pada umur 28 hari, dilakukan sampling berat badan untuk mengontrol tingkat pertumbuhan ayam. Pertumbuhan yang normal
  • mempunyai berat badan minimal 1,25 kg. Kebutuhan pakan adalah 65 gr per ekor atau 6,5 kg untuk 100 ekor ayam. Kontrol terhadap ayam juga harus ditingkatkan karena pada umur ini ayam mulai rentan terhadap penyakit.
  • Minggu Kelima [hari ke 29-35]. Pada minggu ini, yang perlu diperhatikan adalah tatalaksana lantai kandang. Karena jumlah kotoran yang dikeluarkan sudah tinggi, perlu dilakukan pengadukan dan penambahan alas lantai untuk menjaga lantai tetap kering. Kebutuhan pakan adalah 88 gr per ekor atau 8,8 kg untuk 100 ekor ayam. Pada umur 35 hari juga dilakukan sampling penimbangan ayam. Bobot badan dengan pertumbuhan baik mencapai 1,8 – 2 kg. Dengan bobot tersebut, ayam sudah dapat dipanen.
  • Minggu Keenam [hari ke-36-42]. Jika ingin diperpanjang untuk mendapatkan bobot yang lebih tinggi, maka kontrol terhadap ayam dan lantai kandang tetap harus dilakukan. Pada umur ini dengan pertumbuhan yang baik, ayam sudah mencapai bobot 2,25 kg.

4. Penyakit
Penyakit yang sering menyerang ayam broiler yaitu :

  • Tetelo [Newcastle Disease/ND]. Disebabkan virus Paramyxo yang bersifat menggumpalkan sel darah. Gejalanya ayam sering megap-megap, nafsu makan turun, diare dan senang berkumpul pada tempat yang hangat. Setelah 1 – 2 hari muncul gejala syaraf, yaitu kaki lumpuh, leher berpuntir dan ayam berputar-putar yang akhirnya mati. Ayam yang terserang secepatnya dipisah, karena mudah menularkan kepada ayam lain melalui kotoran dan pernafasan. Belum ada obat yang dapat menyembuhkan, maka untuk mengurangi kematian, ayam yang masih sehat divaksin ulang dan dijaga agar lantai kandang tetap kering.
  • Gumboro [Infectious Bursal Disease/IBD]. Merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang disebabkan virus golongan Reovirus. Gejala diawali dengan hilangnya nafsu makan, ayam suka bergerak tidak teratur, peradangan disekitar dubur, diare dan tubuh bergetar-getar. Sering menyerang pada umur 36 minggu. Penularan secara langsung melalui kotoran dan tidak langsung melalui pakan, air minum dan peralatan yang tercemar. Belum ada obat yang dapat menyembuhkan, yang dapat dilakukan adalah pencegahan dengan vaksin Gumboro.
  • Penyakit Ngorok [Chronic Respiratory Disease]. Merupakan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum Gejala yang nampak adalah ayam sering bersin dan ingus keluar lewat hidung dan ngorok saat bernapas. Pada ayam muda menyebabkan tubuh lemah, sayap terkulai, mengantuk dan diare dengan kotoran berwarna hijau, kuning keputih-keputihan. Penularan melalui pernapasan dan lendir atau melalui perantara seperti alat-alat. Pengobatan dapat dilakukan dengan obat-obatan yang sesuai.
  • Berak Kapur [Pullorum]. Disebut penyakit berak kapur karena gejala yang mudah terlihat adalah ayam diare mengeluarkan kotoran berwarna putih dan setelah kering menjadi seperti serbuk kapur. Disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum.

Kematian dapat terjadi pada hari ke-4 setelah infeksi. Penularan melalui kotoran. Pengobatan belum dapat memberikan hasil yang memuaskan, yang sebaiknya dilakukan adalah pencegahan dengan perbaikan sanitasi kandang.

Infeksi bibit penyakit mudah menimbulkan penyakit, jika ayam dalam keadaan lemah atau stres. Kedua hal tersebut banyak disebabkan oleh kondisi lantai kandang yang kotor, serta cuaca yang jelek. Cuaca yang mudah menyebabkan ayam lemah dan stres adalah suhu yang terlalu panas, terlalu dingin atau berubah-ubah secara drastis. Penyakit, terutama yang disebabkan oleh virus sukar untuk disembuhkan.

Untuk itu harus dilakukan sanitasi secara rutin dan ventilasi kandang yang baik. Pemberian POC NASA yang mengandung berbagai mineral penting untuk pertumbuhan ternak, seperti N, P, K, Ca, Mg, Fe dan lain-lain serta dilengkapi protein dan lemak nabati, mampu meningkatkan pertumbuhan ayam, ketahanan tubuh ayam, mengurangi kadar kolesterol daging dan mengurangi bau kotoran. Untuk hasil lebih optimal, pemberian POC NASA dapat dicampur dengan Hormonik dosis 1 botol POC NASA dicampur dengan 1-2 tutup botol Hormonik, atau 1 botol POC NASA dicampur dengan 2-4 kapsul Asam Amino. Dapat juga menggunakan VITERNA Plusyang merupakan suplemen khusus ternak dengan kandungan :

  1. Mineral-mineral yang penting untuk pertumbuhan tulang, organ luar dan dalam, pembentukan darah dan lain-lain.
  2. Asam-asam amino utama seperti Arginin, Histidin, Isoleucine, Lycine, Methionine , Phenylalanine, Threonine, Thryptophan, dan Valine sebagai penyusun protein untuk pembentukan sel, jaringan, dan organ tubuh
  3. Vitamin-vitamin lengkap, yaitu A, D, E, K, C dan B Komplek untuk kesehatan dan ketahanan tubuh.

5. Sanitasi/Cuci Hama Kandang
Sanitasi kandang harus dilakukan setelah panen. Dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu pencucian kandang dengan air hingga bersih dari kotoran limbah budidaya sebelumnya. Tahap kedua yaitu pengapuran di dinding dan lantai kandang. Untuk sanitasi yang sempurna selanjutnya dilakukan penyemprotan dengan formalin, untuk membunuh bibit penyakit. Setelah itu dibiarkan minimal selama 10 hari sebelum budidaya lagi untuk memutus siklus hidup virus dan bakteri, yang tidak mati oleh perlakuan sebelumnya.

Sumber: //www.produknaturalnusantara.com

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA