Belajar Not Angka dengan Mudah dan Cepat
A. Kelebihan not balok
Penempatan atau penunjukkan letak dan posisi not, tepat, jelas dan akurat. Jadi, tidak akan tertukar antara nada yang tinggi dan nada yang rendah. Terdapat tanda dari nilai not seperti gambar bendera yang diberi blok warna hitam atau warna putih pada bagian kepala not. Hal ini penting sekali untuk menandai nilai dari not suatu lagu. Melalui not balok pemain dari manapun di seluruh dunia akan dapat memainkan sebuah lagu walaupun lagu tersebut belum pernah ia dengar. Kelemahan not balok karena menuliskannya jauh lebih rumit. Apalagi bagi yang belum terbiasa sama sekali. Tidak akan bisa langsung membaca meskipun itu seorang musikus (pemain musik). Not balok ditulis dengan tanda 5 garis dan 4 spasi biasa disebut juga “garis paranada.”B. Kelebihan not angka
Menuliskannya lebih mudah dan bagi sebagian orang khususnya pemula dapat memahaminya dengan cepat. Kekurangan not angka adalah tidak dapat menunjukkan letak dan posisi tuts pada piano/keyboard. Terutama untuk nada rendah dan nada tinggi. Selain itu, not angka tidak dapat menunjukkan berapa nilai ketukan (nilai not) karena tidak terdapat “bendera” sebagaimana pada not balok.Not Angka dalam Digital SoftwareSeiring dengan perkembangan TIK (teknologi informasi komunikasi) yang dalam bahasa mudahnya disebut internet. Kini, tidak susah-susah lagi mencari not angka dan not balok pada lagu tertentu. Ada banyak sekali lagu yang sudah ada not angkanya. Tinggal diunduh dan dapat dipelajari sendiri di rumah.Penulisan not angka dapat pula dilakukan dengan hape/ponsel pintar/gadget canggih berbasis sistem android atau Apple. Terdapat sejumlah aplikasi musik dan Anda bisa membuat sendiri program MIDI musik. Tersedia pula software untuk mengetahui not angka dari suatu lagu.Pertama sekali didownload lalu diinstall. Setelah diinstall lalu buka aplikasi dan pilih lagunya setelah itu Compose. Tekan tombol Play, pembacaan not angka akan berjalan otomatis/mencatat angka sampai selesai.Macam-Macam Istilah dalam MusikAda sejumlah istilah yang terdapat dalam musik antara lain: Irama, tanda birama atau ketukan yang teratur. Tempo, tempo berhubungan beat suatu lagu, cepat-pelan-lambat. Ukurannya suatu tempo ketukan dinyatakan dalam menit. Tempo ini banyak sekali macamnya. Menurut JN Maelzel (1814) tempo dibagi dalam khidmat (grave), lambat berperasaan (adagio), lambat (largho). Dinamik, perubahan bunyi, kuat atau lembut dan perlahan-lahan. Tanda (simbol) yang digunakan antara lain: Lembut, pianissimo (pp) sangat lembut, piano (p) lembut, mezzopiano (mp) sedang lembut. Kuat, fortissimo (ff) sangat kuat, forte (f) kuat, mezzoforte (mf) agak kuat. Aransemen, menambahkan bagian dari setiap iringan dan harmoni baru. Improvisasi, vokal atau instrumen melalukan spontanitas dalam bermusik dan masih dalam bingkai nada-nada yang tepat/sesuai. Fals, istilah untuk menyebutkan suara vokal tidak memiliki nada, irama. Tidak “masuk” antara suara musik dan suara penyanyi (vokal).Cara Baca Not Angka
Untuk menandakan tangga nada diatonis dibagi dalam dua bagian yakni mayor dan minor. Ciri dari tangga nada mayor menggunakan nada do (1) dengan pola jaraknya 1,1, ½, 1, 1, 1, ½. Umumnya lagu-lagu dalam nada mayor adalah lagu-lagu gembira. Sedangkan untuk nada minor cirinya adalah nada dasar menggunakan nada ke 6. Pola interval jaraknya 1, ½, 1, 1, ½, 1, 1. Nada minor umumnya digunakan untuk nada-nada sedih. Pemula yang ingin sekali belajar not angka saat tersedia banyak buku dan aplikasi yang dapat diunduh.Rajin berlatih, banyak bertanya kepada ahli. Dijamin, dalam 30 menit Anda pasti bisa membaca not angka. Sedangkan untuk kualitas bermusik rajin dan tekun terus dalam berlatih. Fokus!Page 2
Oleh celotehpraja.com Maret 14, 2021
Berikut ini adalah pembahasan tentang :
👉 Penjelasan pengertian seni musik,
👉 Identifikasi unsur musik,
👉 Penjelasan pengertian Nada, Dinamik, dan Tempo
👉 membaca dan menulis Partitur dalam Not angka dan Not Balok.
Partitur Lagu Edelweiss
Namun sebelum mempelajari konsep musik barat, mainkan penggalan partitur lagu “Edelweiss” berikut dengan instrumen seperti yang diminta. Jika di sekolahmu tidak tersedia instrumen tersebut, dapat pula dimainkan dengan recorder, pianika, atau sejenis alat musik tiup lainnya dengan iringan gitar.
👉 Dengarkan komposisi yang dimainkan secara langsung melalui media elektronik (Misalnya Smartphone atau lainya)
👉 Melihat partiture komposisi music barat
|
Gambar : penggalan partitur lagu Edelweiss |
|
Gambar : penggalan partitur lagu Edelweiss |
|
Gambar : penggalan partitur lagu Edelweiss |
- Memperhatikan partitur komposisi musik di atas, bernada dasar apakah komposisi tersebut?
- Apakah kamu dapat memainkan komposisi tersebut dengan nada dasar yang sama?
- Sebaiknya dimainkan dengan tempo bagaimanakah komposisi tersebut?
- Bisakah kamu membaca partitur di atas?
- Apakah partitur di atas dapat dimainkan dengan vokal manusia?
- Mampukah suara manusia menyanyikan seluruh jenis partitur lagu?
Konsep merupakan abstraksi suatu ide atau gambaran mental, yang dinyatakan dalam suatu kata atau simbol. Konsep dinyatakan juga sebagai bagian dari pengetahuan yang dibangun dari berbagai macam karakteristik. Konsep juga diartikan sebagai sesuatu yang memilki komponen, unsur, ciri-ciri yang dapat diberi nama. Jadi, konsep adalah ide atau gagasan yang mendasari terbentuknya sesuatu. The Concise Oxford Dictionary mendefinisikan musik sebagai seni menggabungkan suara vokal atau instrumental (atau keduanya) untuk menghasilkan keindahan bentuk, harmoni, dan ekspresi emosi. Dalam konteks musik barat, konsep diartikan sebagai ide atau gagasan yang mendasari dihasilkannya keindahan bentuk, harmoni, dan ekspresi emosi musikal dari masyarakat barat. Mengapa perlu ada pembedaan konsep musik barat dengan konsep musik lainnya? Pembedaan sebagai upaya mengategorikan atau memberikan ciri-ciri pembeda antara tradisi musik barat dan lainnya. Tradisi musik barat berawal untuk tujuan spiritual, yaitu untuk memuji keagungan para dewa. Pada zaman itu, masyarakat Yunani menggunakan musik sebagai sarana pemujaan terhadap dewi kesenian bangsa Yunani bernama Musae (cikal bakal nama musik). Hal itulah yang membuat musik tidak bisa lepas dari ritual keagamaan. Alat-alat musik seperti Lyra dan Aulos menjadi alat musik yang digunakan aliran pemuja Apollo dan Dionysus. Oleh karena itu, awalnya musik tersusun dari rangkaian suara (vokal dan instrumental) yang membentuk melodi dan harmoni yang terdengar seperti mantra. Sesuai dengan kemajuan peradaban, kepercayaan dan pemujaan terhadap para dewa digantikan oleh kepercayaan kepada Tuhan yang diajarkan oleh agama. Akhirnya, musik pun diciptakan sebagai sarana peribadahan agama, dalam hal ini agama Kristen. Musik pun berkembang di gereja-geraja dan istana secara sakral sebagai doa. Musik dalam masa ini biasanya bersifat monofoni dan sakral. Lama kelamaan, karena seni musik juga menyajikan keindahan musikal yang menyentuh rasa keindahan secara umum, terutama setelah aspek harmoni digarap dengan baik, maka musik pun berkembang menjadi sarana hiburan yang menyenangkan. Susunan nada dalam konsep musik barat menggunakan skala diatonik yang memiliki tujuh not yang berbeda dalam satu oktaf. Dalam notasi solmisasi, not-not tersebut adalah “Do-Re- Mi-Fa-Sol-La-Si”.
|
Sumber: ralphseminogalan.blogspot.co.id/ Gambar 8.3 Nine Muses |
Materi Terkait: Seni dan Budaya K13 SMA/MA/MAK/SMK Kelas 11
- Berapresiasi Seni Rupa, |Seni Musik, |Seni Tari, Dan Seni Teater
- Konsep, Unsur, Prinsip Seni Rupa 2 (Dua Dimensi) |Menganalisis, Bahan Dan Tekniknya
- Jenis, Tema, Fungsi, Karya Seni Rupa 3 (Tiga Dimensi) |Menganalisis Serta Nilai Estetis
- Arti, Tujuan Pencipta, Tahap Seni Rupa 2 (Dua Dimensi) Dengan Memodifikasi Objek
- Arti, Fungsi Seni Rupa 3 (Tiga Dimensi) dan |Memodifikasi Objek Serta Tugas Berkarya Tiga Dimensi
- Ekspresi, Rangkuman, Refeleksi Seni Rupa Serta Uji Kompetensi
- Aspek, Konseptual, Dalam Seni Rupa Murni |Unsur, Sifat, Eksperimen, Desain Seni Lukis
- Memahami, Unsur, Arti, Konsep Musik Barat |Menganalisis, Nada, Tempo dan Belajar Menulis Not
- Arti, Jenis, Sejarah, Pertunjukan Musik Barat |Perkembangan, Isntrumental dan Vocal
- Konsep, Teknik dan Prosedur Karya Tari Kreasi
- Contoh, Fungsi, Teknik, Bentuk, Gerak Tari Kreasi |Jenis, Nilai Estetis Serta Penerapannya
- Konsep, Teknik, Prosedur, Pemeranan Seni Teater Modern
- Sejarah,Penyusunan dan Interpretasi Naskah Lakon Teater Modern Indonesia serta Mendeskripsikannya
Sebagai karya budaya, seni musik juga dipengaruhi budaya tempat seni musik itu tumbuh. Oleh sebab itu, ada istilah musik barat, musik timur, musik modern, musik tradisi, musik kontemporer, musik etis, bahkan terdapat pula musik religius karena pengaruh pandangan hidup para penganut agama tertentu. Dalam bab ini kamu akan mempelajari konsep musik barat.
Dalam tradisi budaya barat, musik diartikan sebagaimana pernyataan berikut. Music is the art of arranging and combining sounds able to be produce by human voice or by instruments. Bunyi-bunyian atau suara, baik yang berasal dari manusia maupun dari benda-benda atau alat merupakan garapan utama dalam seni musik.
Dalam hal ini arranging and combining diartikan sebagai penataan dan pengombinasian bunyi atau suara. Bunyi atau suara yang tertata dalam pola urutan tertentu, misalnya dari suara rendah hingga tinggi atau sebaliknya, dikenal dengan sebutan nada.
Di antara cabang seni yang lain, musik merupakan cabang seni yang paling akrab bagi kita. Bahkan musik sudah dikenal manusia sejak zaman purba yang menurut peninggalan arkeologis sudah ada sejak zaman Sumeria (5000 SM).
Berbeda dengan seni rupa, seni tari, dan seni drama yang kita nikmati wujud nyatanya secara kasat mata dengan alat indera visual (penglihatan), musik harus dinikmati dengan indera audial, yaitu indera pendengaran. Yang kita nikmati dari seni musik adalah keindahan suara dan bunyi. Maka, kalau dirunut peninggalan seni musik zaman purba hanya dapat ditunjukkan dengan penemuan alat-alat musiknya saja.
Adapun karya-karya musiknya sulit ditemukan karena karya musik yang memang berupa lagu tidak dapat ditemukan jejaknya jika tidak ada usaha pencatatan. Namun, dipercaya bahwa sejak zaman prasejarah manusia sudah memanfaatkan seni musik untuk berbagai keperluan.
Yang paling lazim adalah pemanfaatan musik untuk ritual penyembahan kepada para dewa. Banyak ahli yang berusaha mendefinisikan pengertian musik. Karena begitu indah dan menggugah rasa, dan juga biasa digunakan untuk mengiringi upacara-upacara persembahan kepada para dewa, ada yang menganggap musik sebagai “bahasa para dewa”.
1. Musik Menurut Pendapat Para Ahli
Berikut adalah pendapat beberapa ahli tentang musik:
Schopenhauer, Filsuf Jerman abad ke-19, menyatakan bahwa musik adalah melodi yang syairnya adalah alam semesta. Sementara itu,
David Ewen berpendapat bahwa musik adalah ilmu pengetahuan dan seni tentang kombinasi ritmik dari nada-nada, baik vokal maupun instrumental yang meliputi melodi dan harmoni sebagai ekspresi dari segala sesuatu yang ingin diungkapkan, terutama aspek emosional. Ahli lain,
Dello Joio dari Amerika Serikat, berprinsip bahwa mengenal musik dapat memperluas pengetahuan dan pandangan selain juga mengenal banyak hal lain di luar musik.
Pengenalan terhadap musik akan menumbuhkan rasa penghargaan akan nilai seni, selain menyadari akan dimensi lain di luar suatu kenyataan yang selama ini tersembunyi. Oleh karena bentuk musik itu terbentang di ruang yang sifatnya spasial, maka ia dapat disejajarkan dengan bentuk-bentuk dalam seni sastra.
Jika bentuk-bentuk sastra ditulis secara horizontal, bentuk-bentuk musik ditulis secara horizontal dan vertikal. Arah horizontal menunjukkan dimensi waktu yang menunjukkan awal dan akhir, sedangkan arah vertikal menunjukkan dimensi akustik musikal yang menunjukkan harmoni (keselarasan). Pendapat-pendapat di atas menyoroti musik dari sisi yang berbeda-beda.
2. Arti Musik Secara Singkat
David Ewen menyoroti musik dari pengertian teknisnya. Schopenhauer memandang musik dari segi filosofinya. Dello Joio lebih menyoroti aspek manfaat dari kegiatan bermusik. Berdasarkan definisi-definisi dari para ahli di atas dapat dirumuskan secara singkat bahwa musik adalah seni tentang kombinasi ritmik dari nada-nada, baik vokal maupun instrumental yang meliputi melodi dan harmoni sebagai ekspresi dari segala rasa indah manusia yang ingin diungkapkan, terutama aspek emosional.
Musik dapat memperluas pengetahuan dan pandangan selain juga mengenal banyak hal lain di luar musik. Pengenalan terhadap musik akan menumbuhkan rasa penghargaan akan nilai seni, selain menyadari akan dimensi lain di luar suatu kenyataan yang selama ini tersembunyi.
C. Menganalisis Musik Barat
1. Unsur-unsur Musik
Sebagaimana karya seni yang lain, seni musik juga memiliki unsur-unsur pembentuk. Unsur-unsur musik diantaranya nada, dinamik, tempo, dan irama.
a. Nada
Seperti telah diuraikan di atas bahwa musik adalah seni yang berhubungan dengan bunyi, maka bunyi menjadi unsur paling penting dalam seni musik. Sebenarnya bunyi tidak hanya identik dengan musik. Komunikasi manusia pun pada awalnya menggunakan bunyi sebagai medianya.
Oleh karena itu, bunyi sangat akrab bagi manusia. Setiap hari manusia mendengar bunyi aneka rupa. Bunyi-bunyian dari yang paling halus seperti bunyi angin yang menyentuh dedaunan sampai bunyi yang paling menggelegar seperti bunyi guntur pasti sering kita dengar dan dengannya kita dapat mengenali lingkungan. Berarti melalui bunyi kita berkomunikasi dengan lingkungan.
Bunyi beraneka rupa. Ada bunyi yang enak didengar karena indah. Bunyi seperti ini membuat kita nyaman. Namun, ada pula bunyi yang teramat mengerikan. Tentu bunyi seperti ini membuat kita merasa tidak nyaman, bahkan seperti berada di bawah ancaman.
Beruntunglah bahwa indera pendengaran manusia dapat memilah-milah dan memusatkan perhatian hanya pada bunyi-bunyi tertentu yang menarik minat saja. Sedangkan bunyi-bunyi lain yang tidak berarti, kita abaikan.
Seni musik berusaha merangkai bunyi-bunyian dengan struktur nada tertentu sehingga membentuk sistem tertentu. Struktur nada itu didasarkan pada tinggi rendahnya nada (pitch), kuat lemahnya nada (dinamik), dan warna nada (timbre). Seperti kita ketahui, bunyi dihasilkan oleh getaran suatu benda.
Ilmu fisika menjelaskan bahwa bunyi berupa gelombang yang dihasilkan oleh getaran suatu benda. Bunyi yang kita dengar dari sumbernya sebenarnya berupa gelombang yang merambat menuju indera pendengar. Bahkan pada kasus-kasus tertentu bunyi yang merambat itu bila menabrak suatu pembatas atau dinding akan memantul dan kita dengar sebagai gema.
Ilmu fisika juga menjelaskan bahwa tinggi rendahnya nada ditentukan oleh jumlah getar tiap detik (frekuensi) dari benda yang bergetar. Semakin rendah frekuensi getarnya semakin rendah pula nadanya. Sebaliknya, semakin tinggi frekuensinya, semakin tinggi pula nadanya. Dua buah nada yang berbeda tingginya akan terdengar berbeda bila dibunyikan secara bersamasama.
Jarak antara satu nada dengan yang lainnya disebut interval nada. Namun, jika nada rendah dan tinggi yang dibunyikan bersama-sama tetapi kedengaran sama nadanya kedua nada itu berarti dipisahkan oleh interval sejauh satu oktaf.
Demikian seterusnya. Frekuensi untuk tiap nada bersifat tetap dan berlaku di seluruh dunia. Masing-masing nada dalam tangga nada memiliki jarak ketinggian yang teratur. Manusia normal hanya dapat mendengarkan bunyi yang berfrekuensi anatar 20 Hz sampai dengan 20.000 Hz. Bunyi dalam batas frekuensi tersebut disebut bunyi audiosonik.
Yang berfrekuensi di bawah 20 Hz disebut infrasonik dan di atas 20.000 Hz disebut ultra sonik. Bunyi infrasonik dan ultrasonik tidak dapat ditangkap oleh pendengaran manusia. Sebenarnya jumlah nada yang dapat didengar manusia sangat banyak. Akan tetapi, musik hanya mengambil sebagiannya saja untuk diolah menjadi sajian musik yang indah. Sebuah nada yang berfrekuensi 440 Hz dipakai dalam musik, tetapi nada-nada lain yang berfrekuensi 441 Hz, 442 Hz, 443 Hz ... sampai dengan 465 Hz tidak dipakai. Baru pada nada yang berfrekuensi 466 Hz kita pakai sebagai nada terdekat dengan nada sebelumnya.
Oktaf sangat penting dalam musik karena merupakan interval nada pertama dan terakhir dari suatu tangga nada yang paling banyak digunakan saat ini dalam sistem tangga nada diatonis. Tangga nada tersebut terdiri atas 7 (tujuh) nada sebagai basis musik dari kebudayaan Barat sejak berabad-abad yang lalu.
Namun dalam perkembangannya, 7 (tujuh) nada tadi ditambah dengan 5 (lima) nada sehingga keseluruhannya menjadi 12 (dua belas) nada dalam satu oktaf. Pada musik non-Barat atau disebut tangga nada nondiatonis lazim pula disebut tangga nada pentatonis satu oktaf dapat mengandung lebih banyak nada, sampai mencapai 25 (dua puluh lima) nada.
Interval nada terendah dan tertinggi yang mungkin dicapai oleh suara manusia atau alat musik disebut jangkauan nada. Piano, misalnya, memiliki jangkauan lebih dari tujuh oktaf. Suara laki-laki dan wanita sebenarnya memiliki jangkauan yang berbeda satu oktaf.
Jika disusun sebuah pola, susunan nada dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi akan membentuk tangga nada. Tangga nada itu secara berjenjang membentuk oktaf. Frekuensi masing-masing nada ditetapkan dengan aturan tertentu untuk memudahkan sistem tangga nada.
Nada a natural yang dalam notasi angka diberi lambang 6 (la) memiliki frekuensi 440 Hz. Sebagai patokan, kita dapat menggunakan alat pembidik nada yang dinamai garpu tala. Garpu tala memiliki frekuensi tetap yang setinggi dengan nada a (la) natural. Jika nada a adalah 440 Hz, berapakah frekuensi nada-nada lainnya? Cara menentukannya adalah dengan patokan perbandingan interval sebagai berikut.
|
Gambar : Nada patokan perbandingan interval |
|
Belajar Menulis Not |Not Angka |
|
Gambar : Partitur “Hymne Yohanes” karya Giudo de Arezo |Not angka sering disebut dengan solmisasi |
|
Not balok dalam notasi musik |
|
Gambar : Garis ganda tipis dan tebal Not Balok |
|
Gambar : bulatan, bulatan berekor, bulatan berbendera Not Balok |
- Jika kepala not terletak di atas garis ketiga, tangkai not harus mengarah ke bawah.
- Jika kepala not terletak di bawah garis ketiga, tangkai not harus mengarah ke atas.
- Jika kepala not terletak pada garis ketiga, tangkai not dapat mengarah ke atas atau ke bawah.
- Jika kepala not berderet pada tingkat yang sama, tangkai notnya harus searah.
|
Gambar : Nilai Not birama. |
Seperti terlihat di dalam tabel di atas, not yang bernilai kurang dari 1 ketuk seperti not 1/8, 1/16, dan yang lebih kecil lagi, dilambangkan dengan not yang berbendera. Makin kecil nilai not makin banyak benderanya. Namun, beberapa not berbendera, khususnya dalam notasi musik instrumentalia, seringkali dihubungkan menjadi satu dengan menggunakan garis lurus. Garis tersebut mewakili bendera not. Oleh karena itu, disebut juga sebagai garis bendera. Jumlah garis bendera pun sama dengan jumlah bendera not. Jika yang dihubungkan adalah not-not yang berbendera satu, garis benderanya pun satu. Tetapi, jika yang dihubungkan adalah not-not yang berbendera dua, garis benderanya pun dua.
|
Gambar : Bendera Not dan Garis Bendera |
- Garis bendera ditarik dari tangkai not pertama sampai not terakhir yang dihubungkan dengan garis bendera.
- Jika ada not yang berlawanan arah tangkainya, harus ada not yang mengalah. Yang dimenangkan adalah arah tangkai not yang terjauh dari garis ketiga.
- Pada not yang sama jaraknya dengan garis ketiga, kita bebas menetapkannya. Bisa samasama ke atas atau sama-sama ke bawah.
- Dengan alasan teknis pada notasi musik instrumentalia dapat diterapkan aturan yang berbeda. Perhatikan contoh di bawah ini!
|
Gambar : Ketentuan pemakaian garis bendera sebagai berikut. |
- Jika teks lagu ditulis dalam bentuk silabis, yakni tiap not hanya mewakili atau suku kata, not-not bendera dibiarkan tetap.
- Jika teks lagu ditulis dalam bentuk melismatis, yakni jika dua not atau lebih dituliskan hanya untuk satu suku kata, maka bendera diganti dengan garis bendera.
garis lengkung yang menyatukan not-not karena beberapa not tersebut hanya memiliki satu suku kata dalam teks lagu. Garis lengkung ini hanya dipakai dalam notasi musik yang memakai teks lagu.
|
Gambar : Garis Lengkung Melismatis dalam notasi musik |
|
Gambar : Garis Lengkung Legato dalam notasi musik |
|
Gambar : Garis Lengkung Legatura dalam notasi musik |
|
Gambar : Garis Lengkung Portato dalam notasi musik |
|
Gambar : Tanda Diam dalam notasi musik |
- a. Tanda diam penuh (empat ketuk) dituliskan menempel di bawah garis keempat paranada.
- b. Tanda diam setengah (dua ketuk) dituliskan menempel di atas garis ketiga paranada.
- c. Tanda diam seperempat (satu ketuk) dituliskan tegak di tempat yang selaras dengan jalur melodi.
- d. Tanda diam seperdelapan (setengah ketuk) dituliskan di tempat yang selaras dengan jalur melodi.
|
Gambar : Tangga Nada |
|
Gambar : Tangga Nada Diatonis |
|
Gambar : Tanda Mula dengan kres |
|
Gambar : Tanda Mula dengan kres |
|
Gambar : Tanda Mula dengan Mol |
|
Gambar : Tanda Mula dengan Mol |
|
Gambar : Dinamik |
Sering kita dengar lagu yang biasanya dinyanyikan dengan lambat tiba-tiba diubah dengan cara dinyanyikan dengan cepat. Mendengar lagu yang diubah kecepatannya, sekejap kita akan merasa janggal. Coba saja nyanyikan lagu “Mengheningkan Cipta” dengan kecepatan seperti ketika kita menyanyikan lagu “Halo-Halo Bandung”. Bagaimana rasanya? Kita merasa aneh karena cita rasa lagu tersebut akan ikut berubah pula. Oleh karena itu, kecepatan menyanyikan lagu sebaiknya mengikuti petunjuk yang telah dibuat oleh penciptanya. Dalam hal ini kita perlu mengenal istilah tempo. Tempo adalah istilah untuk menentukan cepat lambatnya lagu dinyanyikan. Ada lagu yang bertempo cepat, sedang, dan ada pula lagu yang bertempo lambat. Istilah-istilah sebagai tanda tempo biasanya menggunakan Bahasa Italia. Akan tetapi, dapat juga kita menggunakan istilah dalam bahasa sendiri untuk memberikan tanda tempo tersebut. Pencipta lagu biasanya telah menentukan tempo lagu ciptaannya. Penetapannya dilakukan dengan menuliskan tanda tempo di kiri atas notasi lagu. Tanda tempo sebuah lagu berlaku untuk keseluruhan teks lagu tersebut.
|
Gambar : Istilah Tempo Utama |
|
Gambar : Variasai Pemakaian Tanda Tempo |
Sudah dijelaskan di atas bahwa tanda tempo menunjukkan cepat lambatnya lagu dinyanyikan. Tetapi, seberapa tepat kecepatan sebuah tempo harus diterapkan dalam menyanyikan lagu? Bagaimana pula mengukurnya? Johann Nepomuk Malzel (1770 – 1838) menolong kita dengan alat temuannya yang diberi nama Metronome Malzel. Alat ini dapat memberi tanda berupa ketukan teratur yang dapat disetel sesuai dengan tempo lagu. Jika disejajarkan dengan tempo lagu, metronome akan memberi tanda kecepatan sebagai berikut:
Dalam sajian lagu, kita sering mendengar sebuah lagu yang dinyanyikan secara berulang. Kadang diulang secara keseluruhan, kadang yang diulang hanya sebagian. Kadang diulang dari awal, kadang yang diulang hanya bagian tertentu saja. Yang paling sering kita dengar adalah pengulangan lagu hanya bagian refreinnya saja. Dalam notasinya tentu tidak seluruh lagu beserta pengulangannya ditulis. Akan banyak menghabiskan halaman kertas jika demikian. Oleh karena itu, untuk keperluan pengulangan bagian-bagian lagu disini juga dikenalkan cara-cara pengulangan lagu dengan pemakaian tanda ulang. Tanda ulang bermacam-macam tergantung bagian mana yang akan diulang dalam sebuah notasi lagu. Berikut ini disajikan macam-macam tanda ulang.
- Largo : 40 – 60 ketuk per menit
- Lento : 60 – 66 ketuk per menit
- Adagio : 66 – 76 ketuk per menit
- Andante : 76 – 108 ketuk per menit
- Moderato : 108 – 120 ketuk per menit
- Allegro : 120 – 160 ketuk per menit
- Vivace : 160 – 184 ketuk per menit
- Presto : 184 – 208 ketuk per menit
- a. Berupa garis penutup yang bertitik dua (:). Dua titik tersebut diletakkan di sebelah kanan garis birama awal pengulangan dan di kiri dua garis penutup.
- b. Pengulangan yang berbeda di bagian akhir. Cara ini dilakukan bila bagian yang diulang tidak tepat sama dengan ulangannya. Perhatikan contoh!
- c. Pengulangan dengan bantuan istilah. Ada dua istilah untuk pengulangan lagu. Keduanya dalam bahasa Italia, yaitu: D.C. al Fine (Da Capo al Fine): diulang dari awal dan berakhir pada tanda Fine. D.S. al Fine (Da Segno al Fine): diulang dari tanda Segno
Contoh pada gambar di atas dinyanyikan dengan urutan a – b – c – d – e – f – c – d.
- d. Tanda untuk mengulang ruas birama pada ruas-ruas berikutnya.
- Musik adalah seni tentang kombinasi ritmik dari nada-nada, baik vokal maupun instrumental yang meliputi melodi dan harmoni sebagai ekspresi dari segala rasa indah manusia yang ingin diungkapkan, terutama aspek emosional.
- Sebagai karya budaya, seni musik juga dipengaruhi budaya tempat seni musik itu tumbuh. Maka, ada istilah musik barat, musik timur, musik modern, musik tradisi, musik kontemporer, musik etnis, bahkan terdapat pula musik religius karena pengaruh pandangan hidup para penganut agama tertentu.
- Seni musik memiliki unsur-unsur pembentuk. Unsur-unsur musik adalah nada, dinamik, tempo, dan irama.
- Dalam seni musik, nada adalah bunyi yang memiliki frekuensi tertentu, sehingga masing-masing memiliki ketinggian dan kerendahan tertentu pula. Struktur nada itu didasarkan pada tinggi rendahnya nada (pitch), kuat lemahnya nada (dinamik), dan warna nada (timbre).
- Nada yang tersusun dalam struktur interval tertentu disebut tangga nada.
- Tangga nada yang lazim digunakan dalam kultur seni musik barat adalah tangga nada diatonis, sedangkan dalam budaya seni musik tradisional di negara-negara tertentu digunakan tangga nada pentatonis.
- Tempo adalah cepat lambatnya lagu
- Dinamik adalah keras lemahnya suara saat menyanyikan bagian-bagian lagu.
Khusus SMA/SMK/MA/MAK Kelas 12 Berikut adalah link pembahasan pembelajaran Seni dan Budaya
Hari ini kamu telah mendapatkan ilmu terbaru seputar Cara Memahami, Unsur, Arti, Konsep Musik Barat - Menganalisis, Nada, Tempo dan Belajar Menulis Not. Semoga dapat bermanfaat buat kamu, terimakasih