Pada kegiatan Olimpiade 2022 yang lalu negara manakah yang menjadi Tuan rumah

wikipedia

logo olimpiade

Rep: Citra Listya Rini Red: Heri Ruslan

REPUBLIKA.CO.ID,  MOSKOW -- Meskipun perhelatan Olimpiade 2020 masih lama, lima kota di dunia saat ini tengah berlomba untuk menjadi tuan rumah pentas olah raga empat tahunan itu. Lima kota di dunia tersebut adalah Tokyo (Jepang), Madrid (Spanyol), Istanbul (Turki), Doha (Qatar) dan Baku (Azerbaijan).  Untuk merebut hati Komite Olimpiade Internasional (IOC), kelima negara tersebut harus menjual kesiapan dan keunggulan negaranya agar dipertimbangkan untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2020. Tiap negara diberikan waktu selama 10 menit untuk mempresentasikan visi dan misi menjadi tuan rumah Olimpiade 2020. Badan Eksekutif IOC baru akan mengerucutkan kandidat negara mana yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade 2020 pada akhir bulan Mei 2012. Secara resmi, negara yang akan terpilih sebagai tuan rumah akan diumumkan oleh IOC pada September 2013.   Kelima negara yang telah memproklamirkan diri siap menjadi tuan rumah Olimpiade 2020 itu mengusung visi dan misi yang berbeda. Qatar, yang menjagokan Doha mengusung tema, keikutsertaan perempuan di olimpiade dan temperatur gurun pasir.  Tema tersebut diusung Qatar karena negara teluk tersebut untuk Olimpiade London 2012 ini adalah kali pertama mengikutsertakan altet putrinya. Jika terpilih menjadi tuan rumah Olimpiade 2020, Qatar akan melibatkan lebih banyak atlet putrinya, termasuk mengangkat derajat kaum perempuan di olah raga dunia, khususnya kawasan Timur Tengah.  "Ini akan memperbaiki dan meningkatkan olah raga kaum perempuan di kawasan Timur Tengah," ujar Ketua Koimite Olimpiade Qatar, Sheikh Tamim in Hamad Al-Thani seperti dikuti Associated Press, Sabtu (14/4). Tidak mau kalah dengan Qatar, Azerbaijan yang menjagokan kota Baku menjanjikan peluang lebih besarnya keikutsertaan atlet putri di olimpiade. Ketua Komite Olimpiade Azerbaijan, Narguiz Birk-Petersen bahkan mempromosikan kota Baku ibarat 'kebudayaan tertua di dunia yang tidak banyak diketahui orang'.  Kota Istanbul yang jadi penghubung benua Asia dan Eropa ini juga tidak ketinggalan menjanjikan perhelatan Olimpiade 2020 yang menarik kepada IOC. Istanbul yang sehari-hari dijejali kemacetan lalu lintas bahkan menjanjikan jarak perjalanan para atlet dari pondokan ke venue hanya 20 menit.  "Pasti akan sangat unik jika perhelatan Olimpiade 2020 dilakukan di dua benua sekaligus," kata Wakil Ketua Komite Olimpiade Turki, Hasan Arat.  Sementara itu, Tokyo yang dipilih Jepang pantas mewakili negaranya menjadi tuan rumah Olimpiade 2020. Tokyo menjanjikan perhelatan olimpiade yang akbar. Tokyo memiliki 31 venue yang siap menggelar laga olimpiade. Tokyo adalah kota yang aman, demikian dipromosikan Komite Olimpiade Jepang kepada IOC. 

Sedangkan Spanyol tidak banyak mempromosikan dirinya agar dilirik oleh ICO. Negeri Matador itu cukup percaya diri dengan posisinya yang dikenal sebagai salah satu negara yang pendapatan perkapitanya tertinggi di dunia.

  • olimpiade 2020
  • tuan rumah
  • jepang
  • qatar
  • turki
  • azerbaijan
  • spanyol

Pada kegiatan Olimpiade 2022 yang lalu negara manakah yang menjadi Tuan rumah

Olimpiade Tokyo: Catatan harian dari dalam 'gelembung' pesta olahraga yang sepi dan terlupakan

Pada kegiatan Olimpiade 2022 yang lalu negara manakah yang menjadi Tuan rumah
Pada kegiatan Olimpiade 2022 yang lalu negara manakah yang menjadi Tuan rumah

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar,

Kembang api menyala dalam upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 yang dihadiri oleh sekitar 1.000 tamu VIP

Olimpiade ini seharusnya menjadi ajang di mana segala harapan bertumpu. Tokyo 2020 sedianya menjadi simbol bagaimana dunia telah berhasil mengalahkan pandemi. Tapi yang terjadi, justru sebaliknya.

Bagi banyak jurnalis, atlet, dan delegasi di Tokyo, pembatasan terasa semakin ketat alih-alih melonggar.

Baca juga:

  • Olimpiade Tokyo 2020: Perolehan medali
  • Upaya Indonesia jaga tradisi emas badminton Olimpiade, dari latihan khusus di Kumamoto hingga menjaga hati pemain

"Kami tidak bisa memprediksi jumlah kasus virus corona. Maka kami akan melanjutkan diskusi bila ada lonjakan kasus," kata Toshiro Muto, kepala panitia penyelenggara, saat ditanya apakah Olimpiade akan diteruskan.

Jawabannya yang samar-samar ini menjadi tajuk berita di mana-mana, banyak yang menafsirkannya sebagai isyarat bahwa Olimpiade akan dibatalkan.

Pada kegiatan Olimpiade 2022 yang lalu negara manakah yang menjadi Tuan rumah
Pada kegiatan Olimpiade 2022 yang lalu negara manakah yang menjadi Tuan rumah

Keterangan gambar,

Rapat tim bersama jurnalis World Service BBC - semua orang terisolasi di kamar hotel masing-masing

Ini menunjukkan bagaimana tegangnya kami semua, yang saat ini hidup di dalam gelembung Olimpiade di Tokyo.

Semua orang dari luar Jepang harus melakukan karantina sebelum tiba di Tokyo, dan butuh beberapa tes PCR negatif bahkan sebelum diperbolehkan naik pesawat.

Baca juga:

  • Ketika 'wabah tiram' membahayakan arena Olimpiade Tokyo
  • Asal-usul Olimpiade bermula dari kota kecil di Inggris
  • Bisakah Jepang mencegah Olimpiade menjadi 'ajang penularan besar' Covid?

Ketika tiba di Tokyo, lagi-lagi kami harus menjalani karantina di hotel, kali ini selama tiga hari. Setiap hari, kami harus melakukan tes PCR.

Aturan pembatasan memperbolehkan kami pergi ke luar hotel selama 15 menit per hari, ke toserba untuk membeli makanan dan minuman.

Kami tidak boleh pergi ke restoran selama 14 hari pertama, tapi layanan pesan antar diperbolehkan. Ini cukup sulit bagi mereka yang tidak menguasai bahasa Jepang.

Pada kegiatan Olimpiade 2022 yang lalu negara manakah yang menjadi Tuan rumah
Pada kegiatan Olimpiade 2022 yang lalu negara manakah yang menjadi Tuan rumah

Keterangan gambar,

Makanan takeaway - untuk sarapan, makan siang, dan makan malam

Saya bisa berbicara dan membaca tulisan dalam bahasa Jepang, tetap saja karantina ini tidak mudah. Setelah tiga hari terlewati, keadaan tak lantas menjadi mudah.

Kami masih hanya diperbolehkan pergi ke beberapa venue, semuanya di dalam gelembung Olimpiade.

Satu-satunya jendela ke dunia luar adalah 15 menit per hari di mana kami diperbolehkan keluar - ini pun bisa jadi akan dilarang bila kasus Covid-19 terus merangkak naik.

Baca juga:

  • Kasus pertama atlet positif Covid-19 di perkampungan atlet Olimpiade Tokyo, apa upaya penyelenggara?
  • Kisah pelarian atlet Irak yang dipicu tatapan Bill Clinton

Penduduk Tokyo juga tak nyaman menerima semua pendatang ini. Beberapa surat kabar memberitakan hal-hal yang diduga pelanggaran dari "gelembung Olimpiade".

"Pada 16 Juli, delegasi dari Kuba harus menunggu di dalam ruangan di kantor bandara sebelum mereka mendapatkan hasil tes Covid mereka. Para atlet menggunakan kamar kecil yang sama dengan petugas bandara, dan berpapasan dengan jarak sangat dekat sampai-sampai badan mereka bersentuhan di koridor dan tangga," tulis koran Mainichi Shinbun pada 20 Juli.

Opini publik dipenuhi kegelisahan, dan bagi saya, Olimpiade ini terasa seperti sedang berada di ujung tanduk.

Kembali ke Jepang

Pada kegiatan Olimpiade 2022 yang lalu negara manakah yang menjadi Tuan rumah
Pada kegiatan Olimpiade 2022 yang lalu negara manakah yang menjadi Tuan rumah

Keterangan gambar,

Semasa saya menjadi mahasiswa di Jepang

Saya pertama kali datang ke Jepang pada 1989, saat saya berusia 20 tahun, untuk kuliah. Saya belajar Ilmu Komunikasi di Universitas Tsukuba, dan saya satu-satunya mahasiswa non-Jepang di fakultas itu.

Saya meninggalkan Jepang di usia 25 tahun. Setelah dua dekade lebih tak menginjakkan kaki di Negeri Sakura, saya tak sabar untuk kembali ke negara yang tak terlupakan ini.

Dari dalam gelembung, saya memahami mengapa pemerintah Jepang memberlakukan segala pembatasan ini.

Saya memiliki harapan samar agar keadaan menjadi lebih baik sehingga saya bisa bertemu kawan-kawan universitas saya.

Tapi sekarang, saya rasa harapan itu tak mungkin terjadi - publik telah menetapkan pikiran mereka.

Junko - yang saya wawancarai sambil berdiri di luar pembatas Stadion Nasional - dengan anak-anaknya (umur 12 dan sembilan tahun) mengatakan kepada saya, dia berpikir dalam pertarungan melawan Covid ini kita telah kalah.

"Ini sangat rumit. Saya gembira sekali saat Jepang akan menjadi tuan rumah Olimpiade, kami bahkan sudah beli tiket. Sekarang saya merasa berkonflik dengan diri sendiri. Saya ingin bersenang-senang dan menikmati pertandingan, tapi jauh di lubuk hati, saya sedih dan gelisah dengan Olimpiade ini."

Nyaris dua per tiga orang tidak akan menikmati Olimpiade, menurut polling yang diadakan koran Mainichi pada Minggu.

"Saya merasakan apa yang dirasakan semua orang Jepang yang tinggal di Tokyo. Begitu banyak orang yang datang dari luar negeri," kata Junko.

Pada kegiatan Olimpiade 2022 yang lalu negara manakah yang menjadi Tuan rumah
Pada kegiatan Olimpiade 2022 yang lalu negara manakah yang menjadi Tuan rumah

Keterangan gambar,

Noriko Matsuda datang untuk "meratapi apa yang seharusnya bisa menjadi pesta Olimpiade yang sempurna"

"Saya sedih. Saya bersedih karena kami tidak bisa menerima mereka seperti yang seharusnya," ujar Matsuda.

"Dalam budaya Jepang - omotenashi - menyambut tamu, tapi ini tidak mungkin. Kami harus berhati-hati."

Hari itu, Matsuda datang untuk melihat cincin-cincin Olimpiade di muka stadion, dan untuk meratapi apa yang seharusnya bisa menjadi pesta Olimpiade yang sempurna.

Rencana terbaik

Pada 2019, Jepang sudah siap. Sebagian besar gelanggang telah selesai dibangun sesuai - bahkan lebih cepat dari - jadwal. Permintaan tiket juga tinggi.

Komite Olimpiade Internasional menyebut Tokyo sebagai tuan rumah paling siap dalam sejarah Olimpiade.

Namun selama beberapa hari berada di sini, pengalaman saya merasakan berada di dalam gelembung Olimpiade… saya merasa ngeri.

Pada kegiatan Olimpiade 2022 yang lalu negara manakah yang menjadi Tuan rumah
Pada kegiatan Olimpiade 2022 yang lalu negara manakah yang menjadi Tuan rumah

Keterangan gambar,

Gelanggang olah raga yang kosong, seperti dalam film futuristik distopia

Lapangan, pepohonan, gedung-gedung - semua tertata rapi. Semuanya telah dipersiapkan untuk menyambut massa. Semuanya direncanakan dengan presisi, tapi semuanya kosong. Seperti setting dalam film fiksi-ilmiah.

Tomiko Watanabe juga datang untuk melihat cincin-cincin Olimpiade di depan Stadion Nasional. Meski dihujani beragam protes, dia merasa pemerintah telah melakukan yang terbaik dalam menghadapi Covid yang tak bisa diduga.

"Saya sangat gembira Olimpiade ada di sini. Saat saya berumur tujuh tahun, saya datang ke Olimpiade pertama di Tokyo, dan saya punya kenangan-kenangan terindah. Ini adalah Olimpiade kedua saya, dan saya datang ke sini untuk menunjukkan dukungan," ujarnya.

Tapi ada barikade di mana-mana dan tidak ada banyak orang. Apa yang Anda rasakan tentang ini, saya bertanya.

Pada kegiatan Olimpiade 2022 yang lalu negara manakah yang menjadi Tuan rumah
Pada kegiatan Olimpiade 2022 yang lalu negara manakah yang menjadi Tuan rumah

Keterangan gambar,

Petunjuk tentang Covid memenuhi desa Olimpiade

"Saya merasa menyesal dan sepi. Saya paham, ada isu virus corona, tapi ini sudah setahun sejak pandemi dimulai, dan kita sudah tahu langkah pencegahan seperti apa.

"Saya rasa seharusnya orang-orang diperbolehkan datang, asal bertanggung jawab dan melakukan jaga jarak. Jadi, barikade seperti ini tidak dibutuhkan - ini reaksi yang berlebihan," imbuhnya.

Beberapa hari sebelum upacara pembukaan, rentetan kabar buruk membuat semangat Olimpiade semakin terpuruk.

Pada kegiatan Olimpiade 2022 yang lalu negara manakah yang menjadi Tuan rumah
Pada kegiatan Olimpiade 2022 yang lalu negara manakah yang menjadi Tuan rumah

Keterangan gambar,

Arena yang kosong dan aturan jaga jarak membuat suasana di lokasi Olimpiade sunyi

Pekan lalu, sebuah kelompok yang terdiri dari 14 akademisi, penulis, jurnalis, dan beberapa profesi lain melayangkan petisi yang berhasil mengumpulkan sekitar 140.000 tanda tangan ke pemerintah metropolitan Tokyo, memohon supaya Olimpiade dibatalkan.

Di tengah lonjakan kasus Covid-19, penerimaan publik terhadap Olimpiade semakin terasa tak antusias.

Bahkan sponsor besar seperti Toyota memutuskan untuk tak menayangkan iklan TV yang berhubungan dengan Olimpiade ketimbang diasosiasikan dengan event tak populer ini.

Ini saja mengatakan banyak hal tentang pesta olahraga yang kini sepi dan terlupakan.

Pada kegiatan Olimpiade 2022 yang lalu negara manakah yang menjadi Tuan rumah
Pada kegiatan Olimpiade 2022 yang lalu negara manakah yang menjadi Tuan rumah

Lourdes Heredia melaporkan tentang Olimpiade untuk BBC World Service, dari Tokyo.