4. Sepakbola
Bermain sepakbola bisa menjadi pilihan olahraga peninggi badan yang menyenangkan untuk anak-anak.
Olahraga ini dapat merangsang pertumbuhan tulang dan membantu Anda untuk tumbuh lebih tinggi secara alami.
Sama halnya dengan basket, sepakbola mengharuskan Anda berlari, yang berarti meregangkan otot lutut dan paha untuk mencapai tubuh yang tinggi.
Bermain sepakbola juga membutuhkan banyak melompat saat menyundul bola dan gerakan ke samping untuk menggiring bola dan menghindari lawan.
Seluruh kegiatan ini membantu lempeng epifisis menerima darah yang kaya akan oksigen dan hormon pertumbuhan.
5. Yoga
Mengutip dari situs Hopkins Medicine, gerakan peregangan dalam yoga dapat memperkuat tulang dan sendi sehingga tubuh terasa jadi lebih lentur.
Beberapa gerakan yoga seperti mountain pose, triangle pose, tree pose, Surya Namaskar, Adho Mukha Svanasana, Chakrasana, dan pose lainnya dapat membantu dalam membetulkan postur tubuh.
Gerakan ini juga diyakini memiliki potensi bertambahnya tinggi badan.
Teknik pernapasan yoga juga dapat menjadi cara yang baik untuk melepas stres dan ketegangan pada otot dan sendi.
Saat otot dan sendi menjadi lentur dan rileks, hormon pertumbuhan pun dapat mengalir lebih baik melalui tubuh.
6. Lompat tali
Lompat tali adalah salah satu olahraga peninggi badan yang mungkin sudah tak asing lagi di telinga.
Saat melakukan olahraga lompat tali (skipping rope), Anda diharuskan untuk melompat dengan stabil.
Melompat memanjang dapat membantu tubuh Anda untuk meregang dan berkontraksi sehingga merangsang lempeng epifisis dalam pertumbuhan tulang.
Ada banyak saraf yang berasal dari telapak kaki yang terhubung dengan tubuh bagian atas Anda.
Ketika Anda memutar tali, otot akan meregang dan berkontraksi sehingga menghasilkan hormon pertumbuhan ke seluruh daerah tubuh, termasuk tubuh bagian bawah.
Selain itu, hasil penelitian yang dimuat dalam National Library of Medicine menunjukkan efektivitas skipping rope dapat meningkatkan kepadatan mineral pada tulang.
Kepadatan mineral pada tulang ini dapat memengaruhi pertumbuhan tulang dan tinggi badan.
Semakin banyak orang yang makin menyadari pentingnya gaya hidup sehat. Buktinya, banyaknya pusat kebugaran atau kelas olahraga tertentu yang tak pernah sepi pengunjung. Belum lagi tren olahraga baru juga terus bermunculan. Olahraga angkat beban merupakan salah satu pilihan olahraga favorit untuk menjaga kebugaran tubuh. Namun, popularitas ini juga ternoda dengan adanya anggapan bahwa angkat beban bisa bikin tubuh jadi (atau makin) pendek. Apa iya?
Kalau sedang pergi ke gym, Anda pastinya melihat peratalan seperti dumbbell, barbel, hingga mesin pengangkat beban (smith machine). Sering kali rasa penasaran seolah menuntun Anda untuk mencobanya. Namun, karena adanya ada anggapan angkat beban bisa bikin tubuh pendek—apalagi jika tinggi badan Anda juga biasa saja—keinginan itu ditepis jauh-jauh.
Ada juga yang percaya jika olahraga angkat beban dilakukan oleh anak-anak, ini bisa menghambat pertumbuhan tulangnya. Olahraga angkat beban dianggap dapat merusak lempeng pertumbuhan (epifisis) pada tulang anak, sehingga ini dapat membuat pertumbuhan tulang anak terganggu. Atas dasar pemahaman inilah banyak orang tua yang melarang anaknya melakukan olahraga angkat beban.
Apakah benar olahraga angkat beban bisa bikin tubuh memendek?
Rasa enggan atau takut berolahraga angkat beban karena alasan dapat berpengaruh pada tinggi badan ini apakah didasari fakta medis?
Faktanya, sampai saat ini, belum ada penelitian yang membuktikan bahwa olahraga angkat beban dapat membuat tubuh seseorang lebih pendek, baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Sebaliknya, olahraga angkat beban yang dilakukan secara rutin, tetap, dan sesuai porsi akan mendatangkan manfaat bagi kesehatan, yang salah satunya adalah meningkatkan kepadatan tulang. Pada orang dewasa, kepadatan tulang yang terjaga dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit osteoporosis di kemudian hari.
Tak hanya itu, olahraga angkat beban yang dilakukan dengan teratur juga dapat meningkatkan jumlah dan ukuran sel-sel otot. Dengan massa otot yang lebih besar, ini akan membuat tubuh lebih bugar saat beraktivitas dan tidak mudah merasa lelah. Di sisi lain, penambahan sel-sel otot tersebut juga dapat meningkatkan proses pembakaran lemak dari dalam tubuh. Dengan demikian, olahraga angkat beban juga cocok bagi Anda yang memiliki berat badan berlebih.
Untuk memperoleh manfaat kesehatan yang disebutkan di atas, Anda dapat melakukan olahraga angkat beban 2-3 kali dalam seminggu. Untuk intensitas latihannya, tergantung dari tujuan yang ingin Anda capai. Perlu Anda ingat bahwa olahraga angkat beban tidak selalu harus bertujuan untuk memiliki tubuh yang dipenuhi otot layaknya binaragawan.
Pada usia muda, umumnya lebih dianjurkan beban yang tidak terlalu berat, dengan teknik gerakan yang tepat, dan jumlah repetisi yang lebih sering untuk melatih kekuatan otot, agar otot tetap proporsional.
Tips melakukan olahraga angkat beban secara benar
Pada prinsipnya, semakin besar beban angkat yang digunakan, maka semakin besar pula otot yang Anda latih. Lakukan latihan secara bertahap. Mulailah latihan dengan beban yang dapat Anda angkat dengan gerakan yang benar. Jika gerakan yang dilakukan berubah atau tidak sesuai tujuan, artinya beban yang Anda gunakan masih terlalu berat untuk tubuh Anda. Bila masih kesulitan dalam menentukan pola latihan, tidak ada salahnya jika Anda melakukan latihan bersama dengan instruktur yang terlatih. Ini juga penting untuk mencegah cedera akibat teknik yang tidak tepat.
Anda juga bisa menambahkan latihan aerobik (kardio) seperti berlari, bersepeda, atau dengan alat elliptical trainer agar kesehatan jantung dan metabolisme energi tetap seimbang.
Anggapan bahwa olahraga bisa bikin tubuh jadi pendek adalah sesuatu yang keliru. Malahan, jika dilakukan dengan tepat, teratur, dan terukur, berbagai manfaat bagi kesehatan dan kebugaran bisa Anda raih. Menariknya lagi, olahraga angkat beban sudah terbukti dapat membantu mewujudkan bentuk tubuh ideal yang diidamkan banyak orang, lho! Agar hasil yang diperoleh bisa optimal, konsultasikan olahraga angkat beban yang tepat dengan instruktur olahraga yang kompeten terlebih dulu, ya!
[RN/ RVS]