Ketika tidur napas bayi mengeluarkan bunyi "grok...grok...grok", tentunya bisa membuat Mama khawatir. Benarkah ruangan ber-AC jadi pemicu? Show Menurut dr. PurnamaWATI S. Pujiarto, Sp.AK, MMPed, napas bayi yang berbunyi saat tidur bukanlah kondisi berbahaya dan biasanya disebabkan alergi. Alergi adalah kondisi saat sistem imun tubuh bereaksi terhadap hal tidak berbahaya (debu, serbuk bunga, atau makanan). Alergi bisa mengenai berbagai bagian tubuh, seperti saluran napas atas (hidung pilek, bersin), mata (mata merah, berair, dan gatal), dan kulit (eksim, biduran). Jika alergi mengenai saluran napas bawah, terjadi penyempitan saluran napas alias asma. Udara dingin bisa menyebabkan iritasi dan pembengkakan di saluran napas; terlebih jika udaranya kering seperti udara di ruangan ber-AC. Asap tembakau dan polusi juga jadi faktor pencetus. Penanganan utamanya adalah:
Baca juga: Kenapa Bayi Perlu Suasana Tenang “Tak jarang terjadi kematian mendadak atau SIDS pada bayi yang berusia kurang dari satu tahun. Sebenarnya, kondisi ini terjadi karena bayi lemas. Sayangnya, tidak banyak orangtua yang mengetahui bahwa bayi mengalami SIDS saat tidur satu ranjang dengan orangtuanya.” Halodoc, Jakarta - Ada yang berpendapat bahwa kematian bayi karena tidur di samping orangtuanya belum bisa dibuktikan kebenarannya. Pasalnya, ada perbedaan yang bisa dikatakan signifikan antara aktivitas otak pada bayi yang mengalami SIDS dengan bayi yang meninggal karena lemas. Baca juga: Tidak Perlu Bantal, Ini Alasan Newborn tetap Nyaman Perlu diketahui bahwa di Amerika Serikat, tingkat kematian bayi secara mendadak ternyata banyak terjadi di tempat tidur. Tingkat kematian bayi yang berusia di bawah 1 tahun mengalami peningkatan dari 12,4 menjadi 28,3 kematian untuk setiap 1000 bayi di negara tersebut. Hal ini terjadi karena masih banyak orangtua yang meletakkan berbagai benda, seperti boneka di tempat tidur bayinya. Padahal, rekomendasi tempat tidur yang aman adalah tanpa boneka, selimut lembut, bantal guling, dan barang lainnya. Barang-barang tersebut dianggap dapat menyebabkan bayi kehabisan napas. Baca juga: 4 Faktor yang Meningkatkan Potensi Sindrom Kematian Bayi Mungkin selama ini orangtua tidak diingatkan tentang bahaya meletakan boneka di tempat tidur, berbagi tempat tidur, dan meletakkan bayi di permukaan miring seperti di sofa. Sebagian dari kematian bayi yang diakibatkan oleh SIDS kemungkinan disebabkan oleh sesak napas atau overlay. Lebih Baik Cegah SIDS Kematian bayi karena kelalaian orangtua ataupun SIDS merupakan penyesalan yang menyakitkan. Oleh karena itu, orangtua perlu menyadari betapa pentingnya menghindari bayi meninggal karena SIDS. Berikut ini cara pencegahan yang dapat dilakukan:
Baca juga: Tips Memilih Tempat Tidur untuk Bayi Untuk mengetahui informasi lebih banyak mengenai SIDS ibu juga bisa bertanya langsung dengan dokter ahli melalui aplikasi Halodoc. Cukup download aplikasi Halodoc untuk bisa terhubung langsung dengan dokter setiap saat. Referensi:The Daily Telegraph. Diakses pada 2021. Experts are assuming SIDS when baby death could be suffocation.Kenapa nafas berat saat tidur?Penyebab sesak napas saat tidur yang paling umum adalah gangguan jantung. Dalam kondisi ini, jantung tidak dapat lagi memompa darah ke seluruh tubuh sebagaimana mestinya. Saat tidur telentang, jantung akan mengalami tekanan berlebih.
Mengapa nafas anak terasa berat?Penyakit asma terjadi saat adanya peradangan yang disertai penyempitan saluran napas, yang dapat memicu sesak nafas pada anak. Penyebab asma pada anak mulai dari faktor keturunan, alergi, polusi udara, stres, cuaca dingin, konsumsi obat, infeksi saluran pernapasan hingga paparan zat kimia tertentu.
Apa penyebab nafas jadi berat?Napas berat bisa terjadi ketika oksigen yang masuk ke dalam tubuh terlalu sedikit atau saat tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen. Untuk mencukupi kebutuhan oksigen tersebut, tubuh pun harus bekerja lebih keras dengan cara meningkatkan frekuensi pernapasan.
Kenapa bayi tidur seperti sesak nafas?Napas bayi seperti sesak menandakan adanya gangguan pada jalur pernapasan yang terbagi menjadi saluran bagian atas yang terdiri dari hidung, mulut, tenggorokan dan kotak suara (laring), serta saluran pernapasan bagian bawah yang terdiri dari saluran udara (trakea), bronkus dan paru-paru.
|