Musik yang selalu membawakan tema-tema kehidupan sosial disebut musik

Brilio.net - Berbicara soal musik, itu artinya berbicara soal inspirasi. Seorang musisi saat menciptakan lagu tak lepas dari inspirasi. Inspirasi itu sendiri bisa didapat dari berbagai sisi, baik soal percintaan, keluarga, kekerasan hingga isu sosial dan politik negeri. Seorang musisi terkadang memiliki pola pikir dan pandangan yang unik terhadap satu hal. Dari hasil pemikiran mereka itulah akhirnya dituangkan dalam sebuah karya yang kemudian bisa dinikmati oleh semua orang dari berbagai kalangan.

BACA JUGA :
Ini arti lagu Sunset di Tanah Anarki milik Superman Is Dead

Berikut ini ada beberapa musisi yang mengusung isu sosial politik dalam kayanya. Musik mereka sudah cukup terkenal dan bahkan banyak disukai oleh masyarakat Indonesia. Siapa saja? Berikut lansiran brilio.net dari berbagai sumber, Senin (19/11).

1. Superman Is Dead.

BACA JUGA :
5 Musisi ini terkenal cuma dari satu lagu, kini tak terdengar kabarnya

foto: Instagram/@jrxsid

Superman Is Dead (SID) merupakan band punk rock asal Bali yang kerap menyuarakan aksinya dalam sebuah lagu yang terbilang cukup keras. Band yang digawangi Bobby (Guitar/Vox), Eka (Bass/Vox) dan Jrx (Drum) ini sangat peduli pada isu-isu sosial dan lingkungan.

Dalam beberapa judul lagunya, mereka kerap menyindir bahkan menentang terhadap permasalahan sosial dan politik, di antaranya lagu Black Market Love dan Angels and the Outsiders. Di kedua lagu tersebut SID fokus membahas keadaan sosial dan politik di Indonesia.

Belum lagi aksi mereka bersama musisi lain dalam menolak reklamasi Teluk Benoa dalam gerakan Bali Not For Sale. Setelah mendukung gerakan Bali Tolak Reklamasi, SID melalui pentolannya, JRX menyuarakan dukungan terhadap nasib petani Kendeng, Rembang, Jawa Tengah.

Seperti yang sempat ramai diberitakan, petani Kendeng melakukan aksi cor semen untuk memperjuangkan penolakan pendirian dan pengoperasian pabrik semen di wilayah mereka karena dianggap merusak alam dan mengancam kehidupan petani di sana.

Sempat dikabarkan pula, bentuk solidaritas yang ditunjukkan SID untuk petani di pesisir utara Jawa tersebut, JRX menolak dengan tegas penggunaan lagu SID ciptaannya yang berjudul jadilah legenda dalam program kampanye #JokowiMenjawab milik Presiden Joko Widodo (Jokowi).


2. Iwan Fals.


foto: Instagram/@iwanfals

Iwan Fals dikenal dengan lirik-liriknya yang kritis dalam menanggapi masalah sosial dan politik yang ditunjukkan kepada pemerintah Indonesia. Iwan Fals berkeinginan tak hanya sekadar menghibur, melainkan juga sekaligus mengajak masyarakat untuk berfikir positif dan cerdas.

Iwan Fals tak pernah takut dalam menyuarakan pendapatnya lewat musik. Pada masa negara belum sebebas saat ini, Iwan Fals pernah berurusan langsung dengan pemerintah. Tepat pada tahun 1984 ia pernah dicekal karena lagunya yang berjudul 'Mbak Tini'.

Apa yang dialaminya, tak membuat musisi hebat ini berhenti menyuarakan pendapatnya dan terus berkarya hingga kini.


3. Slank.


foto: KapanLagi.com

Slank merupakan salah satu band rock yang sangat terkenal di Indonesia. Slank memiliki selera tinggi dalam dunia musik. Tak melulu soal cinta, band yang terbentuk dari tahun 1983 ini sering mengangkat isu sosial dan politik dalam lirik-liriknya lagunya.

Salah satu yang cukup terkenal adalah album Mata Hati Reformasi di tahun 1998. Dalam lagu ini bercerita mengenai permasalahan sosial serta permasalahan yang terjadi di zaman reformasi.

Bak tak pernah mati, Slank terus meluncurkan karya-karyanya, tepat pada tahun 2008, Slank pun berani membuat lagu 'Gosip Jalanan' yang terdapat dalam album PLUR. Lagu ini sempat mendapat penolakan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) karena merasa tersinggung dengan lagu tersebut.


4. Navicula.


foto: Instagram/@naviculamusic

Navicula dengan aliran grunge, merupakan band asal Bali. Band yang terbentuk pada tahun 1996 ini menyuarakan kepeduliannya terhadap sekitar lewat lagu yang mereka bawa. Band ini kerap menyuarakan kepeduliannya terhadap lingkungan hidup dan satwa Indonesia.

Kabarnya mereka sering berhubungan dengan dengan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) untuk diskusi. Salah satu lagunya yang menyuarakan kepedulian terhadap satwa Indonesia adalah lagu dengan judul Harimau dan Orangutan sangat jelas Navicula menyampaikan pesan bahwa hewan harus dilindungi.

Tak hanya itu, lagu dengan judul Metropolutan juga menyuarakan kritikan terhadap keadaan alam dan kota-kota besar yang sudah rusak. Selain itu ada pula lagu Mafia Hukum yang ditujukan untuk mengkritik tingkah laku pemerintahan Indonesia.


5. Efek Rumah Kaca.


foto: YouTube.com

Efek Rumah Kaca (ERK) merupakan band yang sudah terbentuk sejak tahun 2001. Band ini digawangi oleh Cholil Mahmud (vocalist atau gitaris), Adrian Yunan (vocalist), Akbar Bagus (Drumer), Poppie Airil (bassist).

Efek Rumah Kaca juga kerap menyuarakan isu sosial dan politik dalam setiap lagu mereka, di antaranya sebagai berikut:Album Efek Rumah Kaca di tahun 2007- Lagu Jalang,- Debu-Debu Berterbangan,

- Di Udara pada

Album Kamar Gelap di tahun 2008- Mosi Tidak Percaya,- Kenakalan Remaja di Era Informatika,- Menjadi Indonesia,- Jangan Bakar Buku,

- Banyak Asap di Sana.

Mereka tampak tak takut untuk terus berkarya dengan mengangkat isu-isu politik yang berkembang. Tak hanya itu saja, dalam album ke tiganya, yang berjudul Sinestesia, ERK mengangkat isu yang lebih kompleks, mulai dari isu politik, sosial hingga agama.


6. Seringai.


foto: Instagram/@seringai_official

Seringai adalah band yang menaruh perhatian lebih terhadap isu sosial yang terjadi di masyarakat. Hal ini dituangkan dalam lagu-lagu yang kerap mereka nyanyikan.

Salah satu contohnya adalah lagu dari album Taring (2013), lagu di album ini menceritakan insiden yang menewaskan metalhead saat menyaksikan Beside di Bandung. Sejak kejadian tragis tersebut, banyak yang mengecap bahwa musik underground adalah musik membawa rusuh. Namun menurut Seringai hal itu merupakan persepsi yang salah.

Sejak kejadian itu pula, band mental dipersulit untuk mengadakan konser atau show di Bandung. Namun kini sudah tidak lagi, pasalnya sudah banyak festival musik nasional yang membuktikan kehebatan dengan menggelar musik di berbagai kota di Indonesia.


7. Pandai Besi.


foto: Instagram/@pandai_besi

Salah satu lagu yang cukup terkenal dari band pandai Besi adalah Menjadi Indonesia. Lagu ini merupakan gubahan dari band Efek Rumah Kaca yang kemudian di format berbeda oleh Pandai Besi.

Dalam lagu tersebut mengisahkan kondisi Indonesia yang bisa dikatakan jauh dari Pancasila. Sehingga membuat Indonesia kerap menghadapi pertikaian dan konfilik terus menerus. Pandai Besi membawa lagu ini dengan semangat membangun.


8. Nosstress.


foto: Instagram/@nosstressbali

Band Nosstress ini menunjukkan kepedulian terhadap Pulau Bali lewat lagu-lagunya. Banyak lagu dari band ini yang mengungkapkan sebuah kritikan mengenai Bali menjadi kotor dan tidak asri karena banyaknya wisatawan yang tidak bertanggung jawab.

Lirik lagu mereka memang terdengar sederhana, namun makna yang terkandung di dalamnya begitu besar. Setiap lirik lagunya tak sulit dipahami, sangat enak didengar. Beberapa di antaranya adalah lagu berjudul Belakangan, Hiruk Pikuk Denpasar, dan Tanam Saja.

Jakarta, CNN Indonesia -- Inspirasi bagi musisi bisa datang dari berbagai sisi. Jatuh cinta, patah hati, sampai keresahan akan kondisi sosial politik yang ada di sekitar. Inspirasi itu kemudian mereka suarakan melalui lagu, yang di satu titik bisa jadi sumber penghasilan.Beruntunglah musisi yang hidup di negara yang membebaskan mereka berkarya. Di Indonesia misalnya, musik menjadi salah satu jalan mudah berbicara kepada penguasa. Tak perlu pakai megafon atau berteriak-teriak di depan gedung negara.Tak heran musisi-musisi yang menjadikan musik sebagai jalan bersuara atau sekadar mengomentari isu sosial politik, bermunculan. Berikut di antaranya.
SlankSalah satu band rock senior di Indonesia ini tak melulu membuat lagu tentang cinta. Terbentuk pada 1983, Slank juga sering melantunkan isu sosial dan politik.

Album Mata Hati Reformasi (1998) misalnya, bercerita tentang masalah sosial dan pemerintahan pada zaman reformasi. Siapa Yang Salah jelas mengkritik pemerintahan Indonesia. Bahkan itu sempat terkena sensor pada rezim Soeharto.

Pada 2008 Slank juga membuat lagu Gosip Jalanan yang mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Lagu yang tedapat dalam album PLUR itu sempat digugat oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) karena merasa tersinggung.

[Gambas:Youtube]

Efek Rumah Kaca

Terbentuk sejak 2001, band yang beranggotakan Cholil Mahmud (vokal/gitar), Adrian Yunan (vokal/bass), Akbar Bagus (drum) dan Poppie Airil (Bass) ini fokus membicarakan isu sosial dan politik lewat lagu. Minimal satu lagu di setiap album.

Seperti lagu Jalang, Debu-Debu Berterbangan dan Di Udara pada album Efek Rumah Kaca (2007). Begitu juga pada lagu Mosi Tidak Percaya, Kenakalan Remaja di Era Informatika, Menjadi Indonesia, Jangan Bakar Buku, dan Banyak Asap di Sana pada album Kamar Gelap (2008).

Desember tahun lalu ERK merilis album ke-tiga yang bertajuk Sinestesia. Jika dibandingkan dengan album-album sebelumnya, album ini adalah yang paling lengkap. Mulai dari isu politik, agama dan sosial terdapat dalam album itu.

Navicula

Berasal dari Bali, Navicula adalah band beraliran grunge yang sangat memperhatikan keadaan sekitar. Lewat berbagai lagu mereka mencurahkan rasa peduli terhadap lingkungan hidup dan satwa Indonesia. Mereka sering berhubungan dengan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) untuk diskusi.

Lewat lagu Harimau dan Orangutan sangat jelas Navicula menyampaikan pesan bahwa hewan itu harus dilingdungi. Tetapi orang Indonesia sendiri yang membuat keberadaan hewan itu terancam. Begitu juga pada lagu Metropolutan yang mengritik keadaan alam di kota-kota besar yang sudah rusak.

Band yang terbentuk pada 1996 ini juga fokus membahas itu politik dalam lagunya. Seperti lagu Mafia Hukum yang mengkritik tingkah laku pemerintahan Indonesia.

[Gambas:Youtube]

Nosstress

Lewat berbagai lagunya, band Nosstress menunjukkan rasa peduli dengan Pulau Bali. Banyak lagu mereka yang menyatakan bahwa Bali saat ini menjadi kotor dan tidak asri karena banyak wisatawan yang tidak bertanggung jawab.

Lirik yang mereka buat terdengar sederhana tetapi sangat bermakna. Pendengar tak perlu repot-repot memahami kritik yang ada dalam lagu mereka. Seperti lagu Ini Judulnya Belakangan, Hiruk Pikuk Denpasar dan Tanam Saja.

[Gambas:Youtube]

Superman Is Dead

Nama Superman Is Dead (SID) dikenal sebagai band punk rock asal Bali. Tak hanya memainkan musik yang terbilang keras, band yang digawangi Bobby (Guitar/Vox), Eka (Bass/Vox), dan Jrx (Drum) ini peduli dengan isu-isu sosial dan lingkungan.

Seperti Black Market Love (2006) dan Angels and the Outsiders (2010) yang fokus membahas keadaan sosial dan politik Indonesia. Akhir-akhir ini SID juga membuat gerakan Bali Not For Sale bersama musisi lain menolak reklamasi Teluk Benoa.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA