Model Skema jaringan Listrik di samping adalah

Jelaskan tentang skema jaringan kabel listrik-langsung​

1. Skema Jaringan Kabel Listrik – Langsung

Gambar : Model Skema Jaringan Kabel Listrik – 1

Terlepas dari faktor kualitas kabel dan perangkat listrik yang digunakan, skema pertama di atas merupakan model instalasi kabel listrik yang paling banyak diterapkan di rumah tinggal pada umumnya. Banyak yang berpendapat bahwa model jaringan seperti di atas memiliki efisiensi dan efektivitas pendistribusian listrik lebih baik. Itu disebabkan karena tidak ada bagian dari kabel yang terpotong ditengah.

Bisa jadi memang benar demikian adanya.

Tapi, saya mendapatkan bahwa penerapan model jaringan kabel listrik ini lebih banyak dipakai karena turut dipengaruhi faktor murahnya biaya belanja bahan (kabel, saklar stopkontak dll), dan waktu pengerjaan yang relatif lebih singkat.

2. Skema Jaringan Kabel Listrik – Perantaraan Stopkontak

Gambar : Model Skema Jaringan Kabel Listrik – 2

Menambahkan stopkontak ganda dan steker di tengah jaringan kabel listrik seperti terlihat pada gambar skema kedua di atas, sudah tentu biaya yang dibutuhkan juga jauh lebih besar. Termasuk bertambahnya waktu untuk mengerjakan pemasangan semua perangkat listrik tersebut. Model jaringan kabel listrik ini juga dianggap kurang efektif dan efisien dalam mendistribusikan listrik karena jalur kabel yang terpotong di tengah.

Namun begitu, model jaringan kabel listrik skema kedua tersebut jauh lebih mudah dalam pemeliharaan dikemudian hari dibanding skema pertama. Terlebih untuk yang memang awam dan sangat jarang berurusan dengan masalah listrik.

Misalnya saat hendak memperbaiki fitting lampu yang rusak, maka kita tidak perlu memutuskan aliran listrik dari MCB (boks MCB). Cukup mencabut steker yang mengawali jalur kabel listrik ke rumah lampu terkait. Di saat perbaikan berlangsung, aliran listrik masih mengalir ke stopkontak di ruangan. Kondisi itu bisa dimanfaatkan dengan menancapkan lampu cadangan sementara fitting lampu utama diperbaiki.

Skema ini merupakan penyempurnaan dari skema yang terdapat di artikel Skema Sambungan Antar Kabel.

Cara Menyambung / memasang kabel pada stop kontak

memasang kabel pada stop kontak

Kode Angka :
1 : Kabel 3 x 2,5 mm² terhubung dengan sumber listrik.
2 : Kabel 3 x 2,5 mm² terhubung dengan jalur stop kontak baru.
3 : Kabel 3 x 2,5 mm² terhubung dengan jalur stop kontak lama.

Kode Huruf :
A : Sambungan 3 kawat Hitam (Line – Fasa)
B : Sambungan 3 kawat Biru (Neutral – Netral)
C : Sambungan 3 kawat Kuning (Earth – Arde)

Keterangan :

Skema Instalasi Listrik Rumah Sederhana

Pada keterangan Kode Huruf, saya menyebutkan sambungan antar kawat kabel berdasarkan warna pembungkusnya. Bukan jenis muatan arus listrik yang mengaliri kawat tersebut. Sebenarnya, tidak ada masalah dengan hal itu.

Secara default, warna pembungkus kawat mewakili jenis muatan arus listrik yang seharusnya dihantarkan pada kawat yang dibungkusnya, yaitu : hitam / merah = positif (L ⇒ Line), biru = netral (N ⇒ Neutral) dan kuning = arde (E ⇒ Earth). Selama kita mengerjakan menyambung kawat dengan berpedoman pada default-nya, kecil kemungkinan untuk terjadi kesalahan. Hal itu berlaku mulai dari kabel meteran PLN hingga berakhir di setiap stop kontak dan lampu penerangan.

Unit stop kontak yang saat ini beredar umum dipasaran, dapat kita temukan dengan jumlah titik yang berbeda-beda. Mulai dari satu hingga empat titik pararel yang biasa dijual pada toko-toko perlengkapan listrik. Hal yang perlu diperhatikan adalah kualitas bahan dari unit stop kontak itu sendiri. Anda dapat langsung mengenali tinggi-rendah kualitas bahan stop kontak dari harganya.

Kabel yang digunakan untuk menyambung unit stop kontak, lebih baik menggunakan kabel 3 x 2,5 mm² untuk rumah dengan kapasitas 900VA s/d 4400VA

Susunan sambungan kawat antar kabel untuk menyambung stop kontak tidaklah rumit, cukup mengikuti warna pembungkus kawat tembaganya saja (biru, hitam dan kuning).

Skema Instalasi Listrik Rumah Sederhana

Foto : Stopkontak Ganda/Double dan Susunan Pemasangan Kawat Kabel di Jeroannya.
Sehingga, jika hendak membuat jalur stop kontak baru di tengah jalur kabel antara sumber daya dan titik stop kontak, anda tinggal memotong di bagian tengah kabel.

Sediakan kabel baru sesuai panjang jalur yang hendak ditambahkan. Kelupaskan kulit setiap pembungkus kawat tembaga (9 kawat). Lilitkan setiap tiga kawat tembaga yang memiliki warna pembungkus sama menjadi satu, lalu bungkus setiap lilitan menggunakan pembungkus kabel / salotip (point A, B dan C pada gambar).

Memasangkan kawat tembaga pada unit stop kontak, juga tidak rumit. Ada perbedaan “jeroan” antara unit stop kontak satu titik dengan unit stop kontak lebih dari satu titik. Namun, secara konsep tetap sama. Kawat kuning selalu dipasangkan pada bagian yang memiliki tanda “arde” (biasanya pada bagian tengah). Sedangkan kawat biru dan hitam di sisi kiri dan kanan kawat kuning.

Ada beberapa aturan main yang sebaiknya anda ketahui dalam hal posisi memasangkan kawat berdasarkan jenis arus listrik di stop kontak dan steker.

Menyambung / memasang kabel ke lampu

Sumber listrik jalur penerangan / lampu, biasanya diambil dengan cara mencabangkan jalur kabel stopkontak yang telah ada. Dengan demikian, penyambungan antar kabel yang terjadi adalah antara kabel isi 3 (tiga) kawat dengan kabel isi 2 (dua) kawat. Kabel yang digunakan sebagai jalur utama untuk kebutuhan penerangan, cukup dengan menggunakan kabel 2 x 1,5 mm².

Kode Angka :

memasang kabel ke lampuGambar :Skema Susunan Sambungan Antar Kabel Stopkontakke Kabel Lampu
  • 1: Kabel 3 x 2,5 mm² terhubung dengan sumber listrik.
  • 2:Kabel 3 x 2,5 mm² terhubung dengan stop kontak.
  • 3: Kabel 2 x 1,5 mm² terhubung dengan jalur lampu

Kode Huruf :

  • A: Sambungan 3 kawat Fasa antara kabel sumber listrik, stopkontak dan lampu
  • B: Sambungan 3 kawat Netral antara kabel sumber listrik, stopkontak dan lampu
  • C: Sambungan 2 kawat Kuning (Earth – Arde) ke Stopkontak

Keterangan :

Sebenarnya, hanya dibutuhkan dua sambungan kawat saja untuk menyambung dari jalur kabel stop kontak ke jalur kabel penerangan, yaitu : kawat Fasa dan kawat Netral.

Tapi, pada prakteknya, kawat Arde yang ke stopkontak juga perlu diputus terlebih dulu dan kemudian di sambung ulang berbarengan dengan penyambungan kawat Fasa dan Netral pada jalur kabel lampu. itu dikarenakan perlu uluran kawat lebih panjang untuk menyambungkan kawat Fasa dan Netral dari kedua kabel (stopkontak dan lampu) tersebut.

Bersamaan dengan membuat jalur kabel lampu, pasti akan selalu diiringi dengan pembuatan jalur kabel saklar yang digunakan untuk menyala-matikan lampu. Karena memang secara tujuan dan pemakaian saklar itu sendiri, memang berkaitan untuk kepentingan menyala-matikan lampu.

Sama halnya dengan jumlah titik pada unit stop kontak, satu saklar dapat dilengkapi dengan beberapa swicth on-off (nyala/mati).

Switch on-off yang pernah saya temukan beredar di pasaran adalah satu hingga tiga switch pada sebuah saklar. Saklar dengan satu (tunggal) dan dua (ganda) switch on-off adalah yang paling umum beredar dan mudah ditemukan dipasaran. Secara kualitas, harga tetap merupakan parameter utamanya.

Spesifikasi kabel yang digunakan untuk menyambung saklar tunggal adalah 2 x 1,5 mm². Sedangkan kabel untuk menyambung saklar ganda menggunakan spesifikasi 3 x 1,5mm².

Di bawah ini, saya sajikan ilustrasi memasang saklar tunggal dan saklar ganda secara sederhana disertai urutan susunan warna kawat kabel. Anda dapat mengubah jumlah lampu yang hendak dipasang dari setiap titik lampu pada masing-masing skema.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA