Estetika berdasarkan nilai objektif sebuah karya seni rupa adalah

Mengamati suatu hasil karya seni tidak dapat dilepaskan dengan persoalan nilai estetis suatu karya. Nilai estetis karya seni rupa adalah suatu keindahan yang dapat dirasakan setelah memberikan penilaian seberapa indah suatu objek hasil karya seni rupa tersebut. Nilai estetis sangat berpengaruh terhadap suatu keindahan seni rupa baik yang dua dimensi maupun yang tiga dimensi. Keindahan suatu karya seni rupa tidak hanya sebatas pada keindahan yang kita lihat dengan mata saja, tetapi juga terdapat pada pengalaman diri seseorang.

Dengan demikian nilai estetis pada suatu karya seni dapat dinilai secara objektif dan nilai secara subjektif. Nilai estetis bersifat objektif merupakan nilai keindahan karya seni rupa yang terdapat pada wujud karya itu sendiri dan tampak secara kasat mata. Nilai estetis secara objektif terdapat pada komposisi yang baik, perpaduan warna yang serasi, objek karya yang bagus, dan memenuhi unsur-unsur visual suatu karya seni rupa.

Nilai estetis bersifat subjektif merupakan suatu nilai keindahan yang terdapat pada orang yang memberikan penilaian. Pada dasarnya manusia telah dibekali oleh Allah tentang sense of beauty rasa keindahan yang terdapat pada setiap manusia. Rasa keindahan antara seseorang dengan orang lain akan berbeda-beda.

Jadi pada dasarnya apabila ada seseorang melihat suatu karya seni rupa kemudian mengatakan karya tersebut tidak indah, belum tentu orang lain juga akan mengatakan karya tersebut tidak indah, bisa jadi orang tersebut akan mengatakan karya tersebut sangat indah. Hal tersebut karena dipengaruhi oleh sense of beauty seseorang dan pengalaman serta ilmu pengetahuan seseorang tentang hasil karya seni rupa.

Memberikan penilaian estetis terhadap suatu hasil karya seni rupa perlu melihat secara langsung karya tersebut kemudian membandingkan dengan karya seni yang lain. Dengan membandingkan suatu hasil karya seni, kita akan mengetahui keindahan karya tersebut, dan unsur-unsur di dalamnya serta komposisinya.

Prinsip seni rupa adalah nilai keindahan di dalam seni rupa yang sering dihubungkan dengan kualitas karya seni rupa yang mengandung unsur kesatuan (unity), keselarasan (harmony), keseimbangan (balance), dan kontras (contrast) sehingga menimbulkan perasaan haru, nyaman, nikmat, bahagia, agung, getir, ataupun rasa senang. Proses terciptanya seni dan keindahan tidak dapat dipisahkan dengan kreativitas. Kreativitas diartikan sebagai serangkaian usaha yang dilakukan oleh seseorang, baik secara sadar maupun tidak sadar guna mewujudkan karya yang bersifat orisinil atau baru.

Seni Patung

Seni patung adalah sebuah bentuk karya tiga dimensi yang bentuknya dibuat dengan metode subtraktif (mengurangi bahan seperti memotong, menatah) atau aditif (membuat model lebih dulu seperti mengecor dan mencetak).Pada awal perkembangannya seni patung digunakan untuk ritual persembahan, keagamaan, pada zaman Hindu dan Budha, pembuatan karya seni patung digunakan untuk menghormati para dewa atau orang yang di jadikan teladan. Selanjutnya pembuatan seni patung dibuat untuk peringatan atau monumen suatu peristiwa. Pada jaman sekarang seni patung sering di ciptakan untuk hiasan penciptanya lebih bebas dan bervariasi dan seni patung itu di ciptakan untuk dinikmati nilai keindahan bentuknya.

Keindahan suatu karya seni harus memperhatikan keseimbangan, karakteristik (watak), bentuk (dimensi), ritme (gerak), proporsi (kesesuaian perbandingan), harmoni dan kesatuan, dan aksentuasi (pusat perhatian).

Seni Kriya

Seni Kriya adalah karya seni yang menitik beratkan pada ketrampilan tangan dengan tetap memperhatikan fungsi untuk mengolah bahan baku menjadi bahan yang mempunyai nilai guna dan juga nilai estestis. Seni kriya juga sering disebut sebagai seni kerajinan. Bahan yang sering digunakan untuk pembuatan seni kriya yaitu tanah liat, batu, kayu, logam, dan kain.

Menurut fungsinya karya seni kriya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu sebagai benda pakai dan sebagai benda hias. Sebagai benda pakai, seni kriya yang diciptakan mengutamakan fungsinya, unsur keindahannya hanyalah sebagai pendukung. Sebagai benda hias, yaitu seni kriya yang dibuat sebagai benda pajangan atau hiasan. Jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan daripada aspek kegunaan atau segi fungsinya.

Penciptaan karya seni kriya tidak hanya didasarkan pada aspek fungsionalnya (kebutuhan fisik) saja, tetapi juga untuk pemenuhan kebutuhan terhadap keindahan (kebutuhan emosional). Hasil karya kriya diutamakan mengandung nilai keunikan konseptual, tema, imajinatif, emosional dan inderawi (visual, tactile, olfactory). Kriya juga merupakan metoda berkarya sekaligus mendesain produk yang mengutamakan nilai kualitas estetika, fungsional, keunikan, tema, makna dan pesan filosofis.

Arsitektur

Seni arsitektur adalah karya seni yang merancang suatu bentuk dari bangunan. Selain merancang bangunan, juga membuat suatu bangunan. Dalam arsitektur, estetika adalah sebuah bahasa visual, yang tidak sama dengan beberapa bahasa estetika yang tidak visual, seperti bahasa itu sendiri. Estetika dalam arsitektur memiliki banyak sangkut paut dengan segala yang visual seperti permukaan, volume, massa, elemen garis, dan sebagainya, termasuk berbagai order harmoni, seperti komposisi.

======**

Sumber : Buku Seni Budaya SMA Kelas X Semester 1 Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017; Bab 2 Berkarya Seni Rupa Tiga Dimensi (3D)

Semoga bermanfaat buat anak-anakku tercinta

Share this:

  • Twitter
  • Facebook

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Terkait

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA