Mengapa umat Islam harus senantiasa berinfak?

SETIAP umat Islam yang memiliki kelebihan rezeki diperintahkan Allah SWT untuk senantiasa mengeluarkan sedekah, infak, zakat, atau membagi setiap rezekinya kepada orang yang membutuhkan.

Sedekah atau pemberian seorang kepada orang lain secara sukarela dan ikhlas tanpa dibatasi waktu dan jumlah tertentu sehingga berbagi ini menjadi salah satu yang sangat disenangi Allah lantaran diberikan secara sukarela.

Sedekah merupakan bukti iman dan ketaatan manusia kepada Sang Pencipta. Sedekah itu tidak dapat dipaksakan, tetapi panggilan hati dan jiwa untuk melakukannya dengan ikhlas dan dapat menyenangkan hati orang lain.

Bahkan, menurut Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah KH Taslim Syahlan dalam tausiahnya di Universitas Wahid Hasyim Semarang, berbagi, berinfak, bersedekah, atau berzakat menjadi takaran seseorang seberapa jauh kualitas keimanan dan ketakwaannya.

"Sesungguhnya berbagi itu juga merupakan takaran seorang dalam kadar ketakwaannya, ini termasuk kategori yang bijaksana atau bajik," kata Taslim.

Kadar ketakwaan seseorang memang bukan hanya dilihat dari cara dia menghadap ke barat atau dalam konteks salat saja, melainkan melihat pula sebarapa jauh seseorang membelanjakan aset atau rezeki yang diberikan Allah untuk dibagikan kepada sanak saudara, lingkungan, dan kerabat yang lain. "Jadi ketakwaan itu bukan hanya dengan Allah, bukan hanya secara vertikal, melainkan juga horizontal kepada sesama," katanya.

Ia melanjutkan, berbagi bisa dilakukan ke lingkungan terdekat, kerabat, kepada yatim piatu, orang-orang miskin, ibu yang sakit, dan sebagainya sehingga penting dilakukan.

Taslim mengingatkan untuk tidak perlu khawatir berbagi ini akan menjadikan seseorang miskin, bahkan sebaliknya Allah akan melipatgandakan ganjaran pahala.

Hal ini tertuang pada surah Al-Baqarah ayat 261, Allah SWT menjelaskan pahala dan bagaimana perumpamaan orang-orang yang menafkahkan harta di jalan-Nya. Perumpamaan orang yang mengeluarkan harta di jalan Allah ialah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir yang pada tiap bulirnya berisi 100 biji.

"....dan Allah melipatgandakan ganjaran bagi siapa saja yang dikehendaki. Dan Allah Mahahalus karunia-Nya lagi Mahamengetahui. (Al-Baqarah 261).

Balasan

Garansi Allah dalam memberikan balasan pun sangat jelas. "Balasannya dari yang kita keluarkan itu sekarang, kalau saya boleh bilang ini cash. Tidak besok nunggu di akhirat, itu masih terkalu lama, hari ini begitu berbagi berinfak, hari ini juga Allah sudah menggantinya," ucapnya.

Tak hanya itu, Allah pun akan menggaransikan balasan lainnya kepada orang yang bersedekah atau berbagi, yakni mendapat perlindungan di hari akhir, mendapat keberkahan dari hartanya, dosanya akan dihapuskan, dipanjangkan umurnya, dan sebagainya.

"Kita harus maknai ini sebagai jalan lurus yang kita jalani sejak hari ini. Ramadan ini menjadi momentum kesadaran kita sebagai hamba Allah yang selalu merindukan kasih sayang-Nya dengan berbagi sesama," pungkas Taslim. (H-1)

Buka Puasa Ramadan 1442 H