Mengapa terjadi perbedaan arah simpangan galvanometer saat magnet dimasukkan dan dikeluarkan dari kumparan?

Arah gerak jarum galvanometer dipengaruhi oleh apa? sumber foto: by Unsplash.com

Arah gerak jarum galvanometer dipengaruhi oleh apa? Mengutip buku Mudah Menguasai Fisika SMP Kelas 3 oleh Redaksi Kawan Pustaka, galvanometer adalah alat yang berfungsi untuk menunjukkan kehadiran arus listrik dalam suatu rangkaian.

Awalnya, jarum galvanometer berada di posisi nol. Saat magnet batang dimasukkan ke dalam kumparan, maka arah jarum jam akan menyimpang. Namun, saat magnet didiamkan dalam kumparan, maka jarum galvanometer akan kembali ke angka nol.

Menyimpannya jarum tersebut menandakan bahwa dalam kumparan telah terjadi arus listrik. Arus listrik tersebut muncul pada saat magnet digerak-gerakkan. Adapun saat magnet didiamkan, maka arus listrik tidak mengalir pada kumparan tersebut.

Arus listrik yang berjalan melalui lilitan galvanometer akan memicu perputaran jarum penunjuk. Sudut putarnya bisa dihitung melalui jarum penunjuk yang dikoneksikan dengan aliran listrik pada setiap lilitan menggunakan skala penunjuk.

Hal yang Memengaruhi Arah Gerak Jarum Galvanometer

Jika pertanyaan yang muncul adalah arah gerak jarum galvanometer dipengaruhi oleh apa? Maka jawabannya yaitu dipengaruhi oleh keberadaan kutub magnet.

sumber foto: (Israel Capacio) by Unsplash.com

Agar dapat lebih paham, kamu dapat melakukan uji coba. Jika yang dimasukkan ke dalam kumparan adalah kutub selatan, maka jarum penunjuk akan bergeser ke kiri. Begitu pula sebaliknya, jika kutub utara yang dimasukkan, maka arah jarum jam akan bergerak ke kiri.

Seperti yang telah dibahas sedikit di atas, bahwa jarum galvanometer akan bergerak kembali ke posisi nol jika magnetnya dicabut. Jadi, apabila tidak dimasuki magnet, maka jarum galvanometer tidak bergerak ke kiri atau ke kanan, tetapi berada di titik nol.

Hal ini berarti keberadaan posisi kutub magnet sangat berpengaruh terhadap arah gerak jarum galvanometer. Jika kamu memasukkan dan mengeluarkan magnet secara bergantian, maka kamu akan mendapati pergerakan arah jarum penunjuk yang menyesuaikan kutub magnet.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa yang memengaruhi arah gerak jarum galvanometer bukan jumlah lilitan, kecepatan gerak magnet, atau besar medan magnet. Kutub magnet merupakan jawaban yang paling tepat untuk soal Fisika arah gerak jarum galvanometer dipengaruhi oleh apa.

Terjadinya Induksi Elektromagnetik


Ketika kutub utara magnet digerakkan memasuki kumparan, jarum galvanometer menyimpang ke salah satu arah (misalnya ke kanan). Jarum galvanometer segera kembali menunjuk ke nol (tidak menyimpang) ketika magnet tersebut didiamkan sejenak  di dalam kumparan. Ketika magnet batang dikeluarkan, maka jarum galvanometer akan menyimpang dengan arah yang berlawanan (misalnya ke kiri). Jarum galvanometer menyimpang disebabkan adanya arus yang mengalir dalam kumparan. Arus listrik timbul karena pada ujung-ujung kumparan timbul beda potensial ketika magnet batang digerakkan masuk atau keluar dari kumparan.

Beda potensial yang timbul ini disebut gaya gerak listrik induksi (ggl induksi).

Ketika magnet batang digerakkan masuk, terjadi penambahan jumlah garis gaya magnetik yang memotong kumparan (galvanometer menyimpang atau ada arus yang mengalir). Ketika batang magnet diam sejenak maka jarum galvanometer kembali ke nol (tidak ada arus yang mengalir). Ketika batang magnet dikeluarkan terjadi pengurangan jumlah garis gaya magnetik yang memtong kumparan (galvanometer menyimpang dengan arah berlawanan).

Jadi, akibat perubahan jumlah garis gaya magnetik yang memotong kumparan, maka pada kedua ujung kumparan timbul beda potensial atau ggl induksi. Arus listrik yang disebabkan oleh perubahan jumlah garis gaya magnetik yang memotong kumparan disebut arus induksi.

Faktor-Faktor yang  Menentukan Besar GGL

Besarnya ggl induksi tergantung pada tiga faktor, yaitu ; 1) banyaknya lilitan kumparan 2) kecepatan keluar-masuk magnet dari dan keluar kumparan 3) kuat magnet batang yang digunakan

Alat-Alat yang Bekerja Berdasar Prinsip Induksi Elektromagnetik


1. Generator Generator adalah alat yang digunakan untuk mengubah energi kinetik menjadi energi listrik. Ada dua jenis generator, yaitu : a. Generator arus bolak-balik (AC) atau alternator b. Generator arus searah (DC) Perbedaan antara generator arus bolak-balik dengan arus searah hanya terletak pada bentuk cincin luncur yang berhubungan dengan kedua ujung kumparan. Pada generator arus bolak-balik terdapat dua buah cincin luncur, sedangkan pada generator arus searah terdapat sebuay cincin yang terbelah di tengahnya (cincin belah atau komutator). Ggl  atau arus induksi pada alternator dapat diperbesar dengan empat cara : 1) memakai kumparan dengan lilitan lebih banyak\ 2) memakai magnet yang lebih kuat 3) melilit kumparan pada inti besi lunak 4) memutar kumparan lebih cepat Contoh generator arus bolak-balik : - dinamo sepeda - generator AC pembangkit listrik

2. Transformator

Transformator atau trafo adalah alat yang digunakan untuk mengubah tegangan bolak-balik (AC) dari suatu nilai ke nilai tertentu. Trafo terdiri dari pasangan kumparan primer dan sekunder yang terpisah dan dililitkan pada inti besi lunak. Ada dua jenis trafo, yaitu 1) Trafo step up (penaik tegangan)

2) Trafo step down (penurun tegangan)

Arsyad Riyadi Juni 22, 2012 New Google SEO Bandung, Indonesia

Terjadinya Induksi Elektromagnetik


Ketika kutub utara magnet digerakkan memasuki kumparan, jarum galvanometer menyimpang ke salah satu arah (misalnya ke kanan). Jarum galvanometer segera kembali menunjuk ke nol (tidak menyimpang) ketika magnet tersebut didiamkan sejenak  di dalam kumparan. Ketika magnet batang dikeluarkan, maka jarum galvanometer akan menyimpang dengan arah yang berlawanan (misalnya ke kiri). Jarum galvanometer menyimpang disebabkan adanya arus yang mengalir dalam kumparan. Arus listrik timbul karena pada ujung-ujung kumparan timbul beda potensial ketika magnet batang digerakkan masuk atau keluar dari kumparan.

Beda potensial yang timbul ini disebut gaya gerak listrik induksi (ggl induksi).

Ketika magnet batang digerakkan masuk, terjadi penambahan jumlah garis gaya magnetik yang memotong kumparan (galvanometer menyimpang atau ada arus yang mengalir). Ketika batang magnet diam sejenak maka jarum galvanometer kembali ke nol (tidak ada arus yang mengalir). Ketika batang magnet dikeluarkan terjadi pengurangan jumlah garis gaya magnetik yang memtong kumparan (galvanometer menyimpang dengan arah berlawanan).

Jadi, akibat perubahan jumlah garis gaya magnetik yang memotong kumparan, maka pada kedua ujung kumparan timbul beda potensial atau ggl induksi. Arus listrik yang disebabkan oleh perubahan jumlah garis gaya magnetik yang memotong kumparan disebut arus induksi.

Faktor-Faktor yang  Menentukan Besar GGL

Besarnya ggl induksi tergantung pada tiga faktor, yaitu ; 1) banyaknya lilitan kumparan 2) kecepatan keluar-masuk magnet dari dan keluar kumparan 3) kuat magnet batang yang digunakan

Alat-Alat yang Bekerja Berdasar Prinsip Induksi Elektromagnetik


1. Generator Generator adalah alat yang digunakan untuk mengubah energi kinetik menjadi energi listrik. Ada dua jenis generator, yaitu : a. Generator arus bolak-balik (AC) atau alternator b. Generator arus searah (DC) Perbedaan antara generator arus bolak-balik dengan arus searah hanya terletak pada bentuk cincin luncur yang berhubungan dengan kedua ujung kumparan. Pada generator arus bolak-balik terdapat dua buah cincin luncur, sedangkan pada generator arus searah terdapat sebuay cincin yang terbelah di tengahnya (cincin belah atau komutator). Ggl  atau arus induksi pada alternator dapat diperbesar dengan empat cara : 1) memakai kumparan dengan lilitan lebih banyak\ 2) memakai magnet yang lebih kuat 3) melilit kumparan pada inti besi lunak 4) memutar kumparan lebih cepat Contoh generator arus bolak-balik : - dinamo sepeda - generator AC pembangkit listrik

2. Transformator

Transformator atau trafo adalah alat yang digunakan untuk mengubah tegangan bolak-balik (AC) dari suatu nilai ke nilai tertentu. Trafo terdiri dari pasangan kumparan primer dan sekunder yang terpisah dan dililitkan pada inti besi lunak. Ada dua jenis trafo, yaitu 1) Trafo step up (penaik tegangan)

2) Trafo step down (penurun tegangan)

Thanks for reading & sharing Sains Multimedia

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA