Apa saja yang perlu diperhatikan dalam menata karya karya pada sebuah pameran karya seni rupa?

KOMPAS.com - Pameran adalah salah satu bentuk penyajian karya seni rupa untuk menyampaikan ide atau gagasan perupa kepada publik melalui media karya seni.

Sebuah pameran seni rupa sekolah perlu dirancang sistematis dan logis agar pelaksaanaan berjalan lancar.

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan pameran sekolah yaitu:

Materi pameran

Materi pameran hendaknya mencerminkan perkembangan kebudayaan masa kini seperti computer art, video art, web art, vector art, digital painting dan lain-lain. Sehingga pengunjung pameran mendapatkan sajian baru dengan wawasan seni masa kini.

Karya-karya seni rupa menggunakan media dan teknologi baru yang telah dipraktikkan oleh sebagian siswa. Khususnya para siswa yang bersekolah di kota-kota besar di Indonesia.

Baca juga: Pameran: Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Fungsi

Sumber materi pameran

Materi pameran seni rupa di sekolah terdiri dari tiga sumber, yaitu:

  • Karya tugas siswa terbaik yang dipilih oleh guru dan dikoleksi selama satu semester.
  • Karya-karya siswa yang dibuat atas kehendak sendiri, di luar tugas yang diberikan oleh guru di sekolah.
  • Karya-karya siswa yang memenangkan lomba kesenirupaan tingkat lokal, nasional maupun internasional.

Karya bisa berupa seni lukis, seni kriya, desain, logo, animasi dan lain-lain. Karya tersebut diraih oleh siswa yang sedang belajar efektif di sekolah yang mengadakan pameran.

Panitia pameran

Untuk mencapai tujuan pameran panitia perlu bekerja sama dan membagi tugas sesuai kebutuhan. Tergantung isi pameran, tempat pameran dan pengunjung pameran.

Volume pekerjaan akan menentukan jumlah dan susunan panitia. Untuk tingkat sekolah, struktur panitia yang sederhana sudah memadai. Terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara dan sejumlah seksi antara lain:

Baca juga: Perencanaan Pameran Seni Rupa

  1. Kelompok yang mengurusi materi pameran (misal lukisan, karya desain, kriya)
  2. Kelompok kerja pemajangan karya (display)
  3. Penata cahaya (mengurusi pencahayaan karya dan ruang pameran)
  4. Pembuatan katalog (kelompok kerja yang mengurusi data karya, biografi pameris, desain dan layout, pencetakan)
  5. Kuratorial (penulisan naskah yang memberikan informasi tentang karya-karya yang dipamerkan dan dimuat di katalog)
  6. Pembuatan label (informasi singkat mengenai materi pameran: judul, tahun penciptaan, media, ukuran, pencipta)
  7. Seksi sponsor atau pencarian dana sekaligus bertugas mencari pembicara dari kalangan perupa pada diskusi (diskusi biasanya dilakukan satu hari penjelang penutupan pameran), termasuk memilih tokoh yang meresmikan pembukaan pameran
  8. Seksi dokumentasi, publikasi (pembuatan poster, spanduk)
  9. Seksi konsumsi
  10. Seksi perlengkapan
  11. Seksi keamanan
  12. Seksi acara (pembukaan pameran, pelaksanaan diskusi dan penutupan pameran)

Untuk menjalankan tugas-tugas kepanitiaan, administrasi, rapat dan kegiatan lainnya, diperlukan ruangan khusus sebagai kantor atau ruang kerja panitia pameran.

Baca juga: Susunan Panitia Pameran Seni Rupa

Proposal pameran

Format penulisan proposal bermacam-macam tetapi pada hakikatnya, inti proposal adalah:

  1. Latar belakang pameran
  2. Dasar acuan kegiatan pameran
  3. Tujuan pameran
  4. Hasil dan dampak pameran yang diharapkan
  5. Tema pameran
  6. Waktu dan tempat pameran
  7. Tata tertib, dan lain-lain

Biasanya proposal dibuat untuk kepentingan mendapatan ijin kegiatan dari pihak sekolah atau keamanan, pencarian sponsor, informasi bagi orang tua siswa, informasi bagi pers dan pihak-pihak lain yang menjadi mitra kerja penyelenggaraan pameran.

Berdasarkan kepentingan tersebut, kualitas penulisan dan tampilan proposal pameran usahakan optimal, untuk mendapatkan simpati dan dukungan dari berbagai kalangan.

Baca juga: Yuk, Intip tentang Tahapan Belajar di Pameran Garis Mahir

Kurasi pameran

Kurasi pameran dilakukan kurator seni rupa, guru seni budaya, guru seni rupa, atau siswa yang berbakat menulis kritik seni.

Penulisan informatif tentang koleksi materi pameran agar mudah dipahami pengunjung. Informasi koleksi pameran mencakup aspek konseptual, aspek visual, aspek teknik artistik, aspek estetik, aspek fungsional maupun aspek nilai seni, desain, atau kriya.

Fungsi seorang kurator ialah menganalisis berbagai faktor keunggulan seni yang dipamerkan. Serta menunjukkan kecenderungan kreatif peserta pameran di bidang seni lukis, kriya dan desain.

Artikel kurasi pameran dimuat dalam katalog pameran sebagai topik bahasan dalam aktivitas diskusi. Sehingga pengunjung mendapatkan bahan banding untuk mengapresiasi karya.

Aktivitas diskusi

Diskusi sebagai rangkaian kegiatan pameran untuk pengembangan wawasan dan sikap apresiatif. Diskusi dipandu moderator berwawasan seni baik, bisa siswa, perupa atau guru seni budaya.

Bagi pameris, diskusi adalah ajang evaluatif (nendapatkan masukan dari peserta diskusi). Juga sebagai peluang menjelaskan gagasan dan tujuan karya seni alias pertanggungjawaban karya.

Pembicara utama dalam diskusi biasanya pengkritik seni rupa atau tokoh yang punya keahlian. Pembicara menyampaikan makalah (dibagikan ke semua peserta) sebagai topik kajian diskusi.

Kegiatan diskusi dikelola oleh panitia pameran dan didokumentasikan dalam bentuk catatan tertulis, audio, foto, video atau film, sesuai kemampuan panitia pameran.

Baca juga: Produk Indonesia Tampil pada Pameran Internasional di Arab Saudi

Nilai pameran

Aktivitas pameran seni rupa murni, desain dan kriya adalah bagian akhir suatu kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan pameran terdeteksi potensi kesenirupaan setiap sekolah.

Sekolah tertentu kuat di seni lukis, sekolah lain menonjol di desain atau karya-karya kriya. Bisa jadi prestasi suatu sekolah variasi dari ketiga bidang seni rupa tersebut.

Dalam arti pembelajaran seni budaya, arti penting pameran untuk melatih kemampuan siswa bekerja sama, berorganisasi, berpikir logis, bekerja efisien dan efektif.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

14.37

Tips Tips Penataan Ruang Pameran - MaoliOka. Setelah sebelumnya MaoliOka menuliskan tentang persiapan - persiapan sebelum pameran seni rupa, kali ini MaoliOka ingin menuliskan tentang penataan ruang dalam pelaksanaan suatu pameran. Dalam penataan ruang pameran karya seni sebaiknya dibuatkan terlebih dahulu denahnya, dari mana pintu masuk, posisi karya seni yang dipamerkan dan hal - hal apa saja yang harus diadakan ditempat pameran supaya para pengunjung bisa menikmati karya seni yang dipamerkan. Sehubungan dengan penataan ruang, beberapa hal yang perlu perhatikan di antaranya: 1. Karya yang memiliki komposisi warna yang kuat hendak tidak didekatkan dengan karya dengan komposisi warna yang lemah, 2. karya dengan komposisi warna yang kurang hendak tidak diletakan pada ruang yang sedikit sinar karena akan semakin memperlemah warna yang ada, 3. Pemberian cahaya lampu jangan sampai menyilaukan mata atau mengganggu pandangan orang yang melihatnya, 4. Pemasangan karya hendaknya sejajar dengan pandangan mata, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah, 5. Pemasangan karya yang lebih tinggi dari tubuh penikmatnya harus dibuat condong ke bawah sehingga mudah dinikmati, 6. Letakan beberapa pot bunga dan tanaman untuk memperindah dan menyegarkan ruangan, 7. Letakan karya tiga dimensi pada tempat yang bisa dilihat dari berbagai sudut pandang, 8. Pengelompokan karya harus memperhatikan ukurannya, 9. Jika tidak ada AC perlu menempatkan kipas angin untuk menghilangkan suasana panas, 10. Sediakan tempat sampah untuk menjaga kebersihan *(Cahyono, 2002). Sebagai contoh berikut sketsa Alur Keluar Masuk dan penempatan Panel

Sketsa Keluar Masuk Dua Pintu


Penataan karya yang dipamerkan dilakukan atas dasar pertimbangan berdasarkan jenis, ukuran, warna, tinggi-rendah pemasangannya.



Aspek lain yang tidak kalah pentingnya dalam penataan ruang pameran adalah aspek pencahayaan. Penataan cahaya ruang pameran dikelompokan menjadi pencahayaan secara khusus (pencahayaan terhadap karya dengan menggunakan spot-light) dan secara umum (pencahayaan ruang pameran untuk kepentingan pengunjung membaca katalog, folder dan sebagainya). Pencahayaan terhadap karya ini diupayakan tidak menyilaukan pandangan pengunjung.


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan saat dilakukannya suatu pameran, di antaranya: 1) Pengunjung diupayakan mengisi buku tamu, 2) Bila masih ada, pengunjung yang hadir diberi katalog, 3) Sewaktuwaktu panitia mengamati suasana ruangan seperti kondisi pencahayaan, dan keutuhan karya yang dipamerkan; 4) Untuk memandu para pengunjung pameran dalam menikmati materi pameran, maka peran Seksi Stand sebagai pemandu pameran perlu bekerja secara profesional perlu memberikan arahan dan penjelasan kepada para pengunjung; 5) pengunjung pameran hendaknya mengisi buku kesan dan pesan, hal ini sangat berguna untuk menilai tanggapan pengunjung terhadap proses pelaksanaan pameran dan karya yang dipamerkan.

Demikian yang bisa MaoliOka tuliskan semoga bermanfaat. Dan selamat berkarya.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA