Mengapa Sunan Ampel berdakwah menggunakan cara cara toleran

Dugaan Gratifikasi Nonton MotoGP Lili Pintauli, Pelanggaran Etik?

Oleh Liputan6.com pada 03 Des 2021, 05:00 WIB

Diperbarui 03 Des 2021, 05:00 WIB

Perbesar

Masjid Paneleh merupakan masjid pertama di Surabaya. Dibangun oleh Sunan Ampel sebagai tempat pertama menyebarkan dakwah secara sistematis di wilayah timur Pulau Jawa.

Liputan6.com, Surabaya Masyarakat Pulau Jawa umumnya sudah tidak asing dengan Sunan Ampel. Meskipun tidak merasakan masa hidupnya, tapi cerita orang tua tentang Sunan Ampel bisa menjadi bahan pembelajaran untuk kehidupan. Utamanya tentang agama Islam.

Sunan Ampel lahir di Campa pada 1401 M. Ia termasuk ke dalam Wali Songo (wali sembilan) yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Ia pertama kali ke Pulau Jawa pada tahun 1443 M bersama sang adik, Sayid Ali Murtadho.

Nama asli Sunan Ampel adalah Raden Muhammad Ali Rahmatullah. Sejak kecil ia sering dipanggil Raden Rahmat. Namun, setelah menyebarkan agama Islam dan menjadi tokoh masyarakat dulu ia dipanggil Sunan Ampel.

Nama Sunan Ampel yang disandangnya berasal dari nama tempat, yakni Ampel Denta. Kini tempat tersebut berganti nama menjadi Wonokromo, bagian dari Surabaya.

Sunan Ampel merupakan keturunan bangsawan. Ia adalah anak dari putri Raja Champa. Sunan Ampel juga merupakan keponakan dari Raja Majapahit. Prabu Kertawijaya atau Brawijaya menikah dengan bibi Sunan Ampel.

Melihat strategi dalam berdakwahnya, Sunan Ampel memiliki cara yang cerdas. Ia berhasil mengajarkan agama Islam kepada masyarakat Pulau Jawa.

Misalnya, Sunan Ampel mengubah nama sungai Brantas menjadi Kali Emas. Kemudian pelabuhan Jelangga Manik menjadi Tanjung Perak. Orang-orang pun berbondong-bondong ke Jawa Timur. Sunan Ampel pun memanfaatkannya untuk berdakwah dan mengajarkan agama Islam.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Haul Sunan Ampel di Surabaya

Selain itu, cara lain Sunan Ampel dalam menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa adalah mendekatkan istilah Islam dengan bahasa masyarakat Jawa. Contohnya salat menjadi sembahyang. Musala menjadi langgar. Dengan pendekatan seperti ini Sunan Ampel sukses mengajak masyarakat Jawa untuk memeluk agama Islam.

Sunan Ampel juga memenuhi kebutuhan pokok masyarakat Jawa, sehingga masyarakat Jawa mengenal Islam itu mempunyai kebiasaan berbagi kepada sesama. Ini yang disukai oleh masyarakat Jawa, sehingga tidak sedikit dengan cara ini banyak yang tertarik pada Islam.

Belum cukup sampai di situ. Sunan Ampel menggunakan jalur politik. Ia mendekati para tokoh masyarakat yang memiliki pengaruh. Dengan demikian, Sunan Ampel bisa meyakinkan masyarakat untuk memeluk agama Islam saat berdakwahnya.

Terdapat lima ajaran dasar yang diberikan oleh Sunan Ampel. Ajaran tersebut dikenal dengan Moh Limo. Nama ini diambil dari bahasa Jawa, "moh" berarti tidak mau dan "limo" adalah lima.

Ajaran Moh Limo tersebut di antara moh main (tidak berjudi), moh ngombe (tidak mabuk), moh maling (tidak mencuri), moh madat (tidak mengisap candu atau obat-obatan), dan moh madon (tidak melakukan zina).

Penulis : Muhamad Husni Tamami

Lanjutkan Membaca ↓

MuslimTekini.com - Motode dakwah Sunan Ampel dikenal sebagai salah satu dakwah yang santun dan toleran dengan mengutamakan dasar aqidah dan ibadah. Ia pun dianggap berhasil dalam menerapkan metode tersebut.

Perlu Adik-adik ketahui bahwa nama asli Sunan Ampel adalah Sayyid Ali Rahmatullah. Beliau diperkirakan lahir pada 1401 M, dan wafat tahun 1478 M. Kini, makam beliau berada di sebelah barat Masjid Sunan Ampel di Pulau Jawa.

Sama seperti sunan atau wali songo lainnya, Sunan Ampel adalah sosok penting penyebar agama islam di tanah Jawa.

Telah banyak penduduk atau masyarakat yang kemudian memeluk islam asbab ikhtiar dakwahnya.

Baca Juga: Jelaskan Maksud Dari Penyampaian Dakwah Secara Santun dan Toleran, Ini Jawaban dan Penjelasannya

Lalu, Apa yang kalian ketahui tentang dakwah yang dilakukan Sunan Ampel dengan cara santun dan toleran ? Soal ini terdapat dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Alternatif jawaban tersebut yakni :

Jawaban dan Penjelasan : Sunan Ampel menyampaikan dakwah kepada orang-orang dengan menggunakan dasar yang sederhana yaitu dasar aqidah dan ibadah. Ia paham dan bertolerasi dengan kondisi masyarakat saat itu. Kebiasaan, adat dan tradisi yang ada pun dipahami olehnya. Kemudian ia membuat sebuah ajaran dasar.

Ajaran tersebut dikenal dengan Moh limo yang berarti tidak melakukan lima hal yang tercela yaitu moh main, moh ngumbe, moh maling, moh madat, dan moh madon.

Baca Juga: Tuliskan 3 Wujud Syukur Kita kepada Tuhan Yang Maha Esa Atas Keberagaman Tumbuhan yang Ada di Bumi

Page 2

Page 3

MuslimTekini.com - Motode dakwah Sunan Ampel dikenal sebagai salah satu dakwah yang santun dan toleran dengan mengutamakan dasar aqidah dan ibadah. Ia pun dianggap berhasil dalam menerapkan metode tersebut.

Perlu Adik-adik ketahui bahwa nama asli Sunan Ampel adalah Sayyid Ali Rahmatullah. Beliau diperkirakan lahir pada 1401 M, dan wafat tahun 1478 M. Kini, makam beliau berada di sebelah barat Masjid Sunan Ampel di Pulau Jawa.

Sama seperti sunan atau wali songo lainnya, Sunan Ampel adalah sosok penting penyebar agama islam di tanah Jawa.

Telah banyak penduduk atau masyarakat yang kemudian memeluk islam asbab ikhtiar dakwahnya.

Baca Juga: Jelaskan Maksud Dari Penyampaian Dakwah Secara Santun dan Toleran, Ini Jawaban dan Penjelasannya

Lalu, Apa yang kalian ketahui tentang dakwah yang dilakukan Sunan Ampel dengan cara santun dan toleran ? Soal ini terdapat dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Alternatif jawaban tersebut yakni :

Jawaban dan Penjelasan : Sunan Ampel menyampaikan dakwah kepada orang-orang dengan menggunakan dasar yang sederhana yaitu dasar aqidah dan ibadah. Ia paham dan bertolerasi dengan kondisi masyarakat saat itu. Kebiasaan, adat dan tradisi yang ada pun dipahami olehnya. Kemudian ia membuat sebuah ajaran dasar.

Ajaran tersebut dikenal dengan Moh limo yang berarti tidak melakukan lima hal yang tercela yaitu moh main, moh ngumbe, moh maling, moh madat, dan moh madon.

Baca Juga: Tuliskan 3 Wujud Syukur Kita kepada Tuhan Yang Maha Esa Atas Keberagaman Tumbuhan yang Ada di Bumi

Kamis , 16 Feb 2017, 18:45 WIB

Republika/Prayogi

Pekerja melakukan perawatan di kawasan makam Sunan Ampel ,Surabaya, Jawa Timur, Jumat (10/4).

Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --

Sunan Ampel sangat berjasa dalam penyebaran dan perkembangan Islam di Nusantara. Dalam perjalanannya ke Trowulan, ibu kota Majapahit, atas undangan Prabu Sri Kertawijaya, Sunan Ampel terlebih dahulu singgah di Palembang dan Tuban untuk menyebarkan Islam di kawasan itu. Kehadirannya di Trowulan merupakan titik balik sejarah keagamaan masyarakat Majapahit, dari pemeluk Hindu menjadi Muslim. Nama asli Sunan Ampel adalah Sayyid Ali Rahmatullah. Beliau diperkirakan lahir pada 1401 M. Ayahnya bernama Syekh Ibrahim Asmarakandi, seorang ulama dari Samarkand, Asia Tengah, yang menikah dengan putri Raja Campa (Kamboja), Dewi Candrawulan. Sayyid Ali Rahmatullah menikah dengan Nyai Ageng Manila, putri Tumenggung Arya Teja, bupati Tuban. Sejak saat itu, gelar pangeran dan raden disematkan kepadanya. Raden Rahmat, demikian beliau kemudian dikenal. Sedangkan nama Ampel, berasal dari nama tempat Raden Rahmat bermukim, yaitu Ampel Denta yang kini termasuk kawasan Surabaya. Kawasan Ampel Denta dihadiahkan oleh Raja Majapahit untuk mendukung gerakan dakwah Sunan Ampel yang berorientasi pada perbaikan moral masyarakat. Dalam metode dakwah Sunan Ampel, dikenal ada istilah moh limo dari bahasa Jawa yang berarti tidak mengerjakan lima hal tercela. Di antaranya, moh main (tidak berjudi), moh ngombe (tidak mabuk-mabukan), moh maling (tidak mencuri),moh madat (tidak mengisap candu), dan moh madon (tidak berzina). Metode dakwah ini terbukti dapat memperbaiki moralitas masyarakat yang konon saat itu telah merosot sampai pada level yang memprihatinkan. Inilah salah satu alasan mengapa Prabu Sri Kertawijaya memberikan keleluasaan kepada Sunan Ampel, menyebarkan Islam kepada semua tingkatan sosial masyarakat. Di Ampel, beliau mendirikan sarana ibadah yang kini menjadi Masjid Sunan Ampel dan sarana pendidikan untuk menunjang internalisasi ajaran dan nilai-nilai keislaman, menggantikan keyakinan lama.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA