PUSAT Penguatan Karakter (Puspeka) yang menjadi unit organisasi di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), didirikan untuk membumikan nilai-nilai Pancasila dengan harapan bisa diintepretasikan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Pelaksanaan program Puspeka di antaranya, penguatan pendidikan karakter sebagai program prioritas Kemendikbud. Terkait Hari Guru Nasional, Media Indonesia menyajikan hasil wawancara tertulis dengan Kepala Puspeka, Hendarman tentang pengaplikasian pendidikan karakter Pancasila oleh para guru. Berikut petikannya;
Cara menguatkan para pendidik untuk memasukkan nilai-nilai baik Pancasila dalam mendidik agar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah melalui jalinan kemitraan antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat. Pusat Penguatan Karakter juga melakukan melalui strategi komunikasi kampanye publik.
Nilai-nilai baik dari Pancasila yang paling perlu diperkuat yang diajarkan kepada generasi muda adalah: beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Tujuannya adalah berkomitmen untuk menciptakan Pelajar Pancasila. Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Dengan identitas budaya Indonesia dan nilai-nilai Pancasila yang berakar dalam, masyarakat Indonesia ke depan akan menjadi masyarakat terbuka yang berkewargaan global dapat menerima dan memanfaatkan keragaman sumber, pengalaman, serta nilai-nilai dari beragam budaya yang ada di dunia, namun sekaligus tidak kehilangan ciri dan identitas khasnya.
Tantangan yang dihadapi guru pada saat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) terutama dalam upaya penanaman nilai-nilai karakter kepada siswa adalah penerapan pembelajaran jarak jauh memiliki tidak sedikit kendala, seperti kendala jaringan. Kendala ini tentu akan berakibat kepada tidak murahnya biaya kuota internet. Kapasitas internet juga turut memengaruhi kualitas penyampaian pesan. Di samping itu, ekspresi pengajar dan tujuan pembelajaran tentu tidak seoptimal ketika pengajar berada di ruag kelas atau bertatap muka langsung dengan peserta didik. Dalam belajar langsung, interaksi timbal balik secara langsung akan dapat mengekspresikan dirinya secara lebih utuh. Komukasi timbal balik yang utuh pun dapat semakin mengoptimalkan tujuan pembelajaran itu, tentu tidak demikian dengan belajar jarak jauh. Tantangan teknis lainnya adalah tidak sepenuhnya materi akan dapat dituntaskan. Hal ini karena kemungkinan ada hal-hal yang tidak berkembang secara alamiah dalam mengembangkan diskusi topik pembelajaran misalnya. Kemendikbud meluncurkan Program Belajar dari Rumah yang ditayangkan di TVRI, sebagai salah satu alternatif pembelajaran di tengah masa pandemi virus korona (covid- 19). Program ini membantu siswa dan guru yang memiliki keterbatasan pada akses internet untuk melakukan pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (daring), sehingga peserta didik memperoleh stimuli untuk terus belajar di rumah masing-masing.
Peran serta Puspeka dalam memfasilitasi para guru dalam menanamkan nilai-nilai karakter Pancasila kepada siswa adalah Melalui Kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT), yang melibatkan bukan hanya guru, akan tetapi juga kepala sekolah, pengawas, dinas pendidikan provinsi, kabupaten/ kota, serta melibatkan kementerian/lembaga maupun pemangku kepentingan lainnya. Sedangkan untuk program apa saja yang sudah digulirkan, meliputi kajian, kampanye publikasi yang dilaksanakan dengan menggunakan berbagai kanal media.
Inovasi yang telah dijalankan guru-guru terkait program adalah hasil pelaksanaan Diskusi Kelompok Terpumpun yang melibatkan guru, pengawas atau kepala sekolah yang diharapkan dapat mensosialisasikan program dari Puspeka. Selain itu sebelumnya, Penguatan Pendidikan Karakter dilaksanakan melalui pendekatan guru dan siswa secara langsung melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler pada setiap jenjang pendidikan.
Pada periode 2015-2019, Kemendikbud telah mengembangkan berbagai program penguatan karakter yang menyebar di berbagai unit utama secara berkelanjutan dan inovatif. Pada periode 2020-2024, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membentuk unit khusus yang melaksanakan penguatan karakter, yaitu Pusat Penguatan Karakter. Pusat Penguatan Karakter mengemban tugas atau target untuk melakukan pengkajian, pengembangan dan penyebaran konten serta monev konten penguatan karakter pada satuan pendidikan, keluarga dan masyarakat. Khususnya pada konsep kebijakan Merdeka Belajar dan nilai-nilai Pancasila. Untuk itu, Pusat Penguatan Karakter akan mendukung untuk menyelesaikan berbagai permasalahan dan tantangan pada bidang pendidikan dan kebudayaan, membuat strategi yang sesuai dengan tugas dan fungsi yang telah ditetapkan.
Idealnya, setiap satuan pendidikan punya pola pembiasaan sikap positif kepada siswa. Dengan pembiasaan itu diharapkan akan menumbuhkembangkan nilai moral dan spiritual, nilai-nilai kebangsaaan dan kebhinekaan, mengembangkan interaksi positif antara peserta didik dengan guru dan orang tua, mengembangkan interaksi posisif antarpeserta didik, merawat diri dan lingkungan, mengembangkan potensi diri peserta didik secara utuh. (S1-25)
Sebagai Siswa dan generasi muda harus memiliki komitmen dalam berbangsa dan bernegara dengan cara?
Jawaban: B. mempersiapkan dan mewujudkan masa depan yang lebih baik Dilansir dari Encyclopedia Britannica, sebagai siswa dan generasi muda harus memiliki komitmen dalam berbangsa dan bernegara dengan cara mempersiapkan dan mewujudkan masa depan yang lebih baik. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Bangsa Jepang berkuasa di Indonesia setelah mengalahkan Belanda yang menyerah tanpa syarat kepada Jepang di Kalijati Subang pada tanggal? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.
Sebagai siswa dan generasi muda harus memiliki komitmen dalam berbangsa dan bernegara dengan cara?
Jawaban: A. a. Mempersiapkan dan mewujudkan masa depan yang lebih baik dengan giat belajar Dilansir dari Encyclopedia Britannica, sebagai siswa dan generasi muda harus memiliki komitmen dalam berbangsa dan bernegara dengan cara a. mempersiapkan dan mewujudkan masa depan yang lebih baik dengan giat belajar. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Dibawah ini yang tidak termasuk jiwa dan semangat 45 adalah? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap. |