Mengapa seorang pemain dapat ditawan oleh lawan dalam permainan bentengan?

OUTBOUND DENGAN PERMAINAN TRADISIONAL

BENTENGAN

Admin : Putra

Tiga orang (kamu, kamu dan kamu) pastikan jangan sampai ada ada sandera yang terbebas dan berbagi tugas jangan sampai benteng kita direbut lawan.

Dua orang lagi, bertugas memancing lawan sehingga keluar dari bentengnya dan dua orang lagi (aku dan kamu) bertugas menyergap musuh yang mengejar pancingan.

Tim kecil yang memancing dan tim kecil ku bertugas secara bergantian, selain untuk memancing lawan keluar dari bentengnya, tim ini juga bertugas untuk menyelamatkan sandera yang di tawan musuh. Ada pertanyaan ??

Lugas, tegas,, jelas dan detail sekali tugas yang diberikan oleh salah satu dari anak-anak itu, anak-anak yang lain yang diberi tugas juga dengan lugas menjawab j.e.l.a.s, menunjukkan tugas serta peran yang diberikan sangat mereka fahami dan kuasai termasuk di dalamnya tidak ada iri dan saling berebut posisi.

Selain permainanini syarat dengan pergerakan motorik, yang mengandung unsure kesehatan, permainan ini juga mengandung unsure solidaritas, kejujuran dan ketekunan.

Dalam hatiku,, sungguh,, bukankah ini merupakan bentuk Manajerial Leadership Follower serta sistem pengorganisasian yang baik dalam sebuah organisasi. Ini dilakukan oleh anak-anak, di kampong lagi, ya di Kampung yang banyak orang menyangsikan tingkat kemandirian, keterampilan dan kepemimpinan anak-anak di desa, ternyata mereka bisa dan mampu menerapkan itu sedari dini.

Apa sih itu Bentengan ?

Bebentengan, di Jawa Barat dikenal sebagairerebonan, sedangkan di daerah lain juga dikenal dengan namapris-prisan,pal-palan,omer,jek-jekan.

Bebentengan sendiri berasal dari kata benteng atau pertahanan. Kata bebentengan adalah Dwipurwa (pengulangan suku kata pertama) dengan memakai akhiran an yang artinya menyerupai atau berbuat seperti atau bukan sebenarnya.

Bebentengan, yaitu permainan yang secara prinsip bertujuan mempertahankan pertahanan dari serangan musuh,. Benteng adalah permainan yang dimainkan oleh dua grup, masing-masing terdiri dari 4 sampai dengan 8 orang. Masing-masing grup memilih suatu tempat sebagai markas, biasanya sebuah tiang, batu atau pilar sebagai benteng.

Persiapan

Membagi para peserta dalam 2 kelompok besar yang sama jumlahnya, pertimbangkan besar kecilnya anak-anak termasuk juga perbedaan jenis kelamin, upayakan berimbang.

Peralatan

Pada permainan bebentengan ini para pemain tidak memerlukan alat-alat khusus, cukup lahan kosong untuk menjadi pijakan dan batas antara kedua kubu kelompok masing-masing. Kedua kelompok membuat markas bebentengannya saling berjauhan, biasanya di sudut lapangan.

Peraturan

  1. Setiap personil pada kedua kubu harus menyentuh benteng. Hal ini menandakan bahwa status personil tersebut adalah baru.
  2. Kalau dia agak lama tidak menyentuh benteng, maka status personil tersebut akan disebut lamo (lama). Personil yang berstatus lamo, dapat dikejar, diburu, dan ditawan oleh personil dari benteng lawan yang berstatus baru.
  3. Jika seorang lamo (lama) sedang berada atau berlari di luar benteng dapat menjadi tawanan lawan jika disentuh oleh personil dari benteng lawan yang berstatus baru.

Mengapa seorang pemain dapat ditawan oleh lawan dalam permainan bentengan?

Bebentengan

  1. Personil yang menjadi tawanan akan berdiri bergandengan di dekat benteng lawan yang menawannya. Para tawanan tidak dapat lagi bebas memburu atau menyerang sampai mereka dapat dibebaskan. Para tawanan dapat dibebaskan oleh teman dari bentengnya dengan cara menyentuh teman-temannya yang menjadi tawanan tersebut.

Permainan

Permainan dimulai dengan majunya atau menyerangnya dari salah satu personil tiap kubu, untuk menantang musuh permainannya. Personil dari lawan mainnya kemudian balik menyerang dan mengejar musuhnya. Dari sana para pemain yang maju saling mengejar dan menghindar satu sama lainnya. Jika seorang lamo (lama) yang maju kemudian ditangkap atau disentuh oleh lawan mainnya maka dia menjadi tawanan musuhnya.

Seorang lamo berusaha menghindar dari lawan mainnya supaya tak jadi tawanan musuhnya dan para personil yang berada pada markas bentengnya dapat bergantian secara bergiliran untuk maju menyerang musuhnya. Demikian seterusnya sehingga terjadi saling kejar mengejar antar personil kedua benteng.

Pada sela-sela permainan sering terjadi kehabisan personil karena ditawan dan bentengnya dikepung oleh lawannya. Lawan pengepung ini dapat membebaskan teman-temannya yang juga menjadi tawanan. Setelah dibebaskan, para mantan tawanan ini dapat turut mengepung benteng lawannya.

Akhir Permainan

Satu kelompok dapat memenangkan permainan jika salah satu personil mereka dapat menyentuh benteng lawan. Setelah ada yang menang dan kalah, maka permainan selesai dan dapat dimulai kembali permainan bebentengan tersebut dari awal.

YUK SELALU BAHAGIA DAN BERGEMBIRA