Mengapa sapi disebut hewan herbivora

Mengapa sapi disebut hewan herbivora
Ilustrasi domba. glaucus.org.uk

JABAR | 6 Oktober 2020 18:00 Reporter : Novi Fuji Astuti

Merdeka.com - Herbivora adalah hewan yang makanannya berupa tumbuhan seperti rumput, daun-daunan, biji-bijian dan buah-buahan. Contoh hewan yang tergolong herbivora juga sangat mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari seperti sapi, kerbau, kambing, kuda, rusa, dan domba. Selain hewan-hewan tersebut, ada pula jenis burung yang tergolong herbivora misalnya merpati, tekukur, dan burung gereja.

Pada umumnya, hewan pemakan tumbuhan ini tidak memiliki gigi taring yang tajam seperti hewan pemakan daging. Hewan herbivora tersebar di seluruh dunia yang umumnya memiliki habitat di daerah daratan sebab sumber makanannya berada di daratan.

Bahkan jenis hewan herbivora kebanyakan dipelihara oleh manusia karena tidak buas. Ada banyak hal yang perlu kamu ketahui mengenai hewan herbivora agar tidak ada kekeliruan saat mengenalinya.

Berikut informasi mengenai herbivora adalah hewan pemakan tumbuhan yang telah dirangkum merdeka.com melalui liputan6.com dan gurupendidikan.co.id pada Selasa, (6/10/2020).

2 dari 4 halaman

Hewan berdasarkan jenis makanannya dapat diklasifikasikan menjadi tiga golongan, yaitu hewan pemakan tumbuhan, hewan pemakan daging, dan hewan pemakan segalanya yakni tumbuhan dan daging. Herbivora merupakan hewan yang makanannya berupa tumbuhan seperti rumput, daun-daunan, biji-bijian, dan buah-buahan.

Hewan herbivora sangat mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari karena sering dipelihara oleh manusia, sebab bukan termasuk binatang buas seperti binatang pemakan daging. Hewan herbivora juga sebagian besar memiliki habitat di daerah daratan karena sumber makanannya ada di daratan.

3 dari 4 halaman

Agar tidak keliru mengenali jenis hewan berdasarkan sumber makanannya, maka penting bagi kamu mengetahui apa saja ciri-ciri hewan yang sesuai dengan kategori yang ada. Berikut ciri-ciri umum hewan herbivora sebagai berikut:

  • Hewan jenis ini melahirkan anaknya dengan cara beranak.
  • Hewan ini berdarah panas.
  • Hewan herbivora berkaki 4.
  • Hewan pemakan tumbuhan tergolong hewan mamalia.
  • Kebanyakan hewan ini hidup di daratan.
  • Memiliki gigi geraham yang lebar

4 dari 4 halaman

Pada umumnya hewan yang tergolong ke dalam jenis herbivora biasanya tidak buas maka dari itu hewan herbivora kerap dipelihara oleh manusia seperti kerbau, kambing, sapi, domba, kuda, rusa. Ada pula jenis burung yang tergolong herbivora misalnya merpati, tekukur, burung gereja, burung beo, burung jalak yang memakan buah-buahan.

Meskipun begitu, tidak semua hewan herbivora bersifat tidak buas atau jinak. Sebab beberapa di antaranya ada pula hewan herbivora yang buas dan berbahaya seperti burung kasuari yang banyak tinggal di daerah hutan hujan Australia dan Papua Nugini.

Ada pula bison yang merupakan banteng Amerika yang sangat berbahaya. Begitu pula dengan badak, kerbau hutan dan gorila yang sama berbahayanya meskipun termasuk hewan pemakan tumbuhan.

(mdk/nof)

Sylvana Toemon Selasa, 2 Juni 2020 | 13:00 WIB

Mengapa sapi disebut hewan herbivora

Sapi masih terlihat mengunyah setelah makan. Mengapa begitu, ya? (Sylvana Toemon)

Bobo.id – Setelah makan, mulut sapi masih terlihat mengunyah. Proses ini dikenal sebagai memamah biak. Mengapa sapi mengunyah kembali makanannya, ya?

Baca Juga: Tidak Hanya Nasi Putih, Karbohidrat Juga Bisa Kita Dapatkan dalam 6 Makanan Ini!

Herbivora yang Menjadi Mangsa Karnivora

Sapi termasuk hewan pemakan tumbuhan atau herbivora.

Makanan utamanya adalah rumput. Rumput biasanya tumbuh di padang yang luas tanpa penghalang.

Kita dapat melihat sapi-sapi ini dengan mudah saat mereka sedang makan di padang rumput.

Hewan-hewan pemangsa juga dapat melihat sapi yang sedang makan ini.

Di alam bebas, sapi menjadi bahan makanan bagi hewan pemakan daging atau karnivora.


Page 2


Page 3

Mengapa sapi disebut hewan herbivora

Sylvana Toemon

Sapi masih terlihat mengunyah setelah makan. Mengapa begitu, ya?

Bobo.id – Setelah makan, mulut sapi masih terlihat mengunyah. Proses ini dikenal sebagai memamah biak. Mengapa sapi mengunyah kembali makanannya, ya?

Baca Juga: Tidak Hanya Nasi Putih, Karbohidrat Juga Bisa Kita Dapatkan dalam 6 Makanan Ini!

Herbivora yang Menjadi Mangsa Karnivora

Sapi termasuk hewan pemakan tumbuhan atau herbivora.

Makanan utamanya adalah rumput. Rumput biasanya tumbuh di padang yang luas tanpa penghalang.

Kita dapat melihat sapi-sapi ini dengan mudah saat mereka sedang makan di padang rumput.

Hewan-hewan pemangsa juga dapat melihat sapi yang sedang makan ini.

Di alam bebas, sapi menjadi bahan makanan bagi hewan pemakan daging atau karnivora.

Tyas Wening Jumat, 13 November 2020 | 10:30 WIB

Mengapa sapi disebut hewan herbivora

Sapi merupakan contoh hewan ruminansia (Pixabay)

Bobo.id - Makanan yang sudah dikunyah, kemudian ditelan akan masuk ke sistem pencernaan.

Di dalam sistem pencernaan, makanan nantinya akan diolah untuk diambil sari-sari dan nutrisinya.

Melalui penyerapan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi inilah, tubuh akan mendapatkan asupan gizi yang membantu pertumbuhan, perkembangan, bahkan memberikan energi.

Hal ini tidak hanya terjadi pada manusia saja, lo, tapi juga pada hewan.

Baca Juga: 3 Kelompok Jenis Hewan Berdasarkan Makanan, Pengertian dan Contohnya

Namun ada beberapa jenis hewan yang memiliki sistem atau mekanisme pencernaan yang berbeda dengan hewan lainnya.

Salah satunya adalah hewan dalam kelompok hewan ruminansia atau pemamah biak.

Kelompok hewan ini disebut ruminansia karena memiliki cara mencerna makanan yang berbeda dengan hewan lainnya.

Hewan ruminansia akan mencerna makanannya dalam dua langkah dan bukannya satu langkah seperti hewan lainnya. Seperti apa mekanisme pencernaan makanan pada hewan ruminansia?


Page 2


Page 3

Mengapa sapi disebut hewan herbivora

Pixabay

Sapi merupakan contoh hewan ruminansia

Bobo.id - Makanan yang sudah dikunyah, kemudian ditelan akan masuk ke sistem pencernaan.

Di dalam sistem pencernaan, makanan nantinya akan diolah untuk diambil sari-sari dan nutrisinya.

Melalui penyerapan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi inilah, tubuh akan mendapatkan asupan gizi yang membantu pertumbuhan, perkembangan, bahkan memberikan energi.

Hal ini tidak hanya terjadi pada manusia saja, lo, tapi juga pada hewan.

Baca Juga: 3 Kelompok Jenis Hewan Berdasarkan Makanan, Pengertian dan Contohnya

Namun ada beberapa jenis hewan yang memiliki sistem atau mekanisme pencernaan yang berbeda dengan hewan lainnya.

Salah satunya adalah hewan dalam kelompok hewan ruminansia atau pemamah biak.

Kelompok hewan ini disebut ruminansia karena memiliki cara mencerna makanan yang berbeda dengan hewan lainnya.

Hewan ruminansia akan mencerna makanannya dalam dua langkah dan bukannya satu langkah seperti hewan lainnya. Seperti apa mekanisme pencernaan makanan pada hewan ruminansia?

Mengapa sapi disebut hewan herbivora
Ruminansia Sapi, Bos taurus Klasifikasi ilmiah Kerajaan:

Animalia

Filum:

Chordata

Kelas:

Mammalia

Ordo:

Artiodactyla

Subordo:

Ruminantia

Familia

Antilocapridae
Bovidae
Cervidae
Giraffidae
an Moschidae
Tragulidae

Makanan pemamah biak (Ordo Artiodactyla atau hewan berkuku genap, terutama dari subordo Ruminantia) adalah sekumpulan hewan pemakan tumbuhan (herbivora) yang mencerna makanannya dalam dua langkah: pertama dengan menelan bahan mentah, kemudian mengeluarkan makanan yang sudah setengah dicerna dari perutnya dan mengunyahnya lagi. Lambung hewan-hewan ini tidak hanya memiliki satu ruang (monogastrik) tetapi lebih dari satu ruang (poligastrik, harafiah: berperut banyak).[1][2]

Mengapa sapi disebut hewan herbivora

Perut sapi: m - ujung kerongkongan, v - rumen (perut besar), n - retikulum (perut jala), b - omasum (perut kitab), l - abomasum (perut masam), t - awal usus halus

.

Hewan pemamah biak secara teknis dalam ilmu peternakan serta zoologi dikenal sebagai ruminansia. Hewan-hewan ini mendapat keuntungan karena pencernaannya menjadi sangat efisien dalam menyerap nutrisi yang terkandung dalam makanan, dengan dibantu mikroorganisme di dalam perut-perut pencernanya.

Semua hewan yang termasuk subordo Ruminantia memamah biak, seperti sapi, kerbau, kambing, domba, jerapah, bison, rusa, kancil, dan antelop. Ruminansia yang bukan tergolong subordo Ruminantia misalnya unta dan llama. Kuda, walaupun bukan poligastrik, memiliki modifikasi pencernaan yang efisien pula.

Hewan ruminansia memiliki adaptasi fisiologi berupa gigi dan lambung. Gigi hewan ruminansia memiliki bentuk yang khusus menyesuaikan makanannya. Gigi-gigi tersebut terdiri atas gigi taring (canin), gigi seri (incisor), gigi geraham (molar dan premolar). Gigi seri dan gigi taring ruminansia berfungsi untuk mencabut dan mengigit rumput. Sementara gigi gerahamnya memiliki email gigi yang tajam dan besar untuk mengunyah rumput. Gigi seri hewan ini berbentuk kapak. Sementara itu, gigi gerahamnya berbentuk datar dan lebar dengan rahang yang bergerak menyamping saat menggiling makanan secara mekanik.[1]

Tak seperti mamalia pemakan daging, lambung hewan ruminansia memiliki empat bagian lambung yang terdiri dari omasum, abomasum, retikulum, dan rumen. Ukuran ruangan tersebut berbeda-beda sesuai dengan umur dan makanan alamiahnya. Kapasitas rumen 80%, retikulum 5%, omasum 7-8%, dan abomasum 7-8%.

Makanan hewan pemamah biak adalah rumput yang kaya akan serat selulosa. Makanan tersebut dikunyah kasar dalam mulut dengan bantuan ludah. Kemudian, makanan tersebut melewati esofagus. Esofagus hewan ruminansia berukuran pendek. Fungsi esofagus hanya mengantar makanan dari mulut menuju lambung. Kemudian, makanan tersebut disimpan pada rumen. Rumen sendiri memiliki fungsi sebagai gudang penyimpanan makanan sementara. Saat rumen terisi cukup makanan, hewan tersebut akan beristirahat. Pada rumen terdapat bakteri dan protozoa. Organisme kecil tersebut menghasilkan berbagai macam enzim seperti hidrolase, amilase, oligosakrase, dan glikosidase yang berfungsi mengurai polisakarida. Selain itu, terdapat juga enzim selulase yang mengurai selulosa, enzim proteolitik yang mengurai protein, serta enzim pencerna lemak.

Setelah dicerna dalam rumen, makanan tersebut diaduk-aduk di dalam retikulum dengan bantuan enzim pencernaan yang dihasilkan oleh bakteri. Pengadukan makanan tersebut dibantu secara mekanis oleh otot dinding retikulum. Setelah proses pengadukan terbentuklah gumpalan-gumpalan kasar (bolus). Kemudian, gumpalan tersebut didorong kembali menuju mulut untuk dikunyah kedua kalinya dengan lebih halus lagi.

Setelah dikunyah kedua kalinya, makanan tersebut menuju omasum melewati rumen dan retikulum. Pada omasum terdapat kelenjar yang menghasilkan enzim. Enzim tersebut membantu proses penghalusan bolus. Setelah bolus bertekstur lebih halus dari sebelumnya, terjadi proses penyerapan air sehingga kadar air dalam gumpalan makanan tersebut berkurang. Gumpalan halus tersebut akan diteruskan ke abomasum.

Abomasum merupakan perut yang sebenarnya karena proses pencernaan pada bagian ini terjadi secara mekanis dan kimiawi dengan bantuan enzim-enzim pencernaan dan asam klorida. Pada bagian abomasum, proses pencernaan yang terjadi mirip dengan pencernaan hewan mamalia lainnya seperti terdapat enzim pepsin yang mengubah protein menjadi asam amino. Asam klorida (HCl) berfungsi mengaktifkan pepsinogen yang dikeluarkan oleh dinding abomasum. Selain itu, HCl berfungsi sebagai desinfektan. Selanjutnya, makan akan didorong ke usus halus. Pada bagian ini terjadi penyerapan sari-sari makanan yang akan diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh. Sisa-sisa makanan yang tidak dapat diserap akan dikeluarkan melalui anus.[2]

  1. ^ a b Diah Aryulina, Dkk (2006). BIOLOGI : - Jilid 2. Jakarta: ESIS. hlm. 177. ISBN 978-979-734-550-1.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  2. ^ a b Rikky Firmansyah, Dkk. Mudah dan Aktif Belajar Biologi. Jakarta: PT Grafindo Media Pratama. hlm. 95–96. ISBN 978-979-1192-06-4.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)

  • Digestive Physiology of Herbivores Diarsipkan 2017-03-21 di Wayback Machine. - Colorado State University
 

Artikel bertopik hewan ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hewan_pemamah_biak&oldid=19289709"