Sosialisasi adalah suatu peristiwa yang pasti dilalui oleh setiap individu manusia. Sosialisasi yang dilalui seseorang akan memberikan pengaruh cukup besar pada pembentukan kepribadiannya. Keluarga, teman-teman, sekolah, dan media massa adalah media sosialisasi yang mempunyai peranan sangat besar pada pembentukan kepribadian seseorang.Pada artikel ini, kita akan membahas mengenai sosialisasi dengan membaginya atas 3 subartikel yaitu Jenis-jenis sosialisasi, Tahapan sosialisasi, dan Media sosialisasi, seperti bagan pada gambar berikut ini.
1. Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses yang dapat membantu individu supaya dapat diterima dalam kelompoknya melalui proses belajar dan penyesuaian diri. Upaya yang dapat dilakukan individu supaya dia dapat diterima dalam kelompoknya adalah dengan cara belajar dan menyesuaikan diri (adaptasi).Kita juga wajib mampu menyesuaikan diri kita dengan lingkungan di mana kita berada. Adaptasi sangat diperlukan dalam sosialisasi agar tidak terjadi pertentangan antara kepentingan pribadi dan kepentingan kelompok. Agar kita dapat diterima dalam kelompok atau masyarakat, tentunya sikap dan perilaku kita wajib sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat itu.2. Jenis-jenis Sosialisasi
Secara umum, sosialisasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu:- Sosialisasi primer yaitu sosialisasi yang pertama kali dijalani oleh seorang individu sejak masih kecil. Hampir semua individu mendapatkan sosialisasi primer di dalam lingkungan keluarga. Sosialisasi ini menjadi jembatan untuk memasuki lingkungan masyarakat yang lebih luas.
- Sedangkan sosialisasi sekunder adalah sosialisasi tahap selanjutnya yang dijalaninya di masyarakat yang lebih luas. Di dalam masyarakat ini, seorang individu dikenalkan pada sektor-sektor baru dalam dunia objektif masyarakat. Sekolah, adalah salah satu tempat di mana seorang individu menjalani sosialisasi sekundernya yang bersifat formal.
3. Tahap-tahap dalam Sosialisasi
Sosialisasi pada diri seorang manusia biasanya terdiri atas 4 tahap yaitu :a. Tahap Persiapan (Preparatory Stage)Tahap persiapan dimulai sejak anak dilahirkan. Sejak saat itu, seorang anak dipersiapkan untuk mengenal dunia sosialnya serta untuk memahami mengenai dirinya. Pada tahap ini, sosialisasi dilakukan dengan cara meniru apa yang diucapkan oleh orang-orang yang ada di sekitarnya, walaupun belum sempurna dan belum mengerti penuh apa maknanya.b. Tahap Meniru (Play Stage)Pada tahap ini seorang anak mulai melaksanakan peniruan pada apa yang dilihat dan didengarnya, walaupun belum sempurna. Mungkin kalian masih ingat saat kalian memainkan peranan ibu dengan boneka-boneka milik kalian bukan? Atau kalian perhatikan anak-anak kecil yang sedang berperan sebagai ibu, mungkin kalian akan merasa lucu, sebab ucapan-ucapannya pada boneka itu adalah pengulangan kata-kata yang diucapkan oleh ibunya sendiri.c. Tahap Siap Bertindak (Game Stage)Pada tahap ini sosialisasi dilakukan dengan penuh kesadaran, sehingga proses peniruan (imitasi) pada orang lain mulai berkurang. Kesadaran mengenai pentingnya kerja sama dalam sebuah kelompok menyebabkan seseorang lebih banyak menjalin interaksi dengan orang lain. Dengan kata lain, pada tahap ini, seseorang sudah mampu berpartisipasi aktif di masyarakatnya.d. Tahap Penerimaan Norma Kolektif (Generalized Other)Selain mampu berpartisipasi aktif di masyarakatnya, pada tahap ini seseorang mulai menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari masyarakat yang diatur oleh berbagai norma sosial. Oleh sebab itu, ia mampu menempatkan dirinya pada masyarakat luas. Jika seseorang sudah mencapai tahap ini, dapat dikatakan sebagai orang dewasa.4. Media Sosialisasi
Dalam proses sosialisasi ada beberapa agen atau media yang mempunyai peranan sangat penting.a. KeluargaKeluarga adalah media sosialisasi primer, tempat seseorang pertama kali mendapatkan bekal mengenai pengetahuan, nilai-nilai, dan norma-norma yang ada dalam masyarakat. Dalam keluarga, seseorang diarahkan untuk menjadi pribadi yang dapat berinteraksi dengan pribadi yang lain sesuai dengan harapan masyarakat. Keluarga menjadi peletak dasar-dasar nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Dengan demikian keluarga mempunyai peranan besar dan paling berpengaruh dalam membentuk kepribadian seseorang.b. Teman sepermainanTeman sepermainan adalah sekelompok orang yang biasanya mempunyai rentang usia nyaris sama. Teman sepermainan menjadi media sosialiasi kedua yang pengaruhnya sangat besar setelah keluarga. Bagi kelompok remaja, teman sepermainan sangat penting artinya, sebab dalam kelompok ini mereka mempelajari bagaimana caranya berinteraksi dengan orang lain tanpa pengawasan langsung dari orang tua dan guru. Mungkin kalian dapat melihat perbedaan dalam pergaulan sehari-hari, ada orang yang mudah sekali beradaptasi dengan lingkungannya, namun ada pula yang kurang bisa menyesuaikan diri. Proses penyesuaian diri dapat berjalan efektif jika kita sering berinteraksi dengan orang lain.c. SekolahSekolah adalah media sosialisasi sekunder yang bersifat formal. Pada masyarakat modern, peranan sekolah menjadi sangat penting artinya untuk kelangsungan proses sosialisasi. Hal ini terjadi akibat banyak bermunculannya sekolah-sekolah terpadu, yang memungkinkan seorang anak lebih banyak memanfaatkan waktunya di sekolah dibandingkan di rumahnya sendiri. Sebagai media sosialisasi, sekolah mempunyai arti penting seperti berikut ini.- Memberikan pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan daya intelektual agar murid dapat hidup layak di masyarakat.
- Membentuk kepribadian murid agar sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam masyarakat.
Peranan media massa seperti TV, radio, film, buku, serta media massa yang lainnya mempunyai peran yang tidak kalah pentingnya sebagai agen sosialisasi. Apa yang ditonton atau dibaca seseorang akan berpengaruh pada perkembangan pengetahuan, kepribadian, dan intelektualitas seseorang. Dewasa ini, TV menjadi salah satu agen sosialisasi paling efektif yang mempengaruhi seseorang, baik yang sifatnya positif atau negatif sebab TV adalah media yang umum ditonton oleh seseorang baik untuk melihat informasi atau hiburan.
- Dilihat dari sudut pandang kepentingan individu, sosialisasi berfungsi untuk membentuk seorang individu sehingga menjadi anggota masyarakat baik.
- Dilihat dari sudut pandang kepentingan masyarakat, sosialisasi berfungsi sebagai perangkat pelestarian, penyebarluasan, dan pewarisan nilai-nilai serta norma-norma yang ada dalam masyarakat.
6. Fungsi Nilai dan Norma dalam Kehidupan
Nilai dan norma sosial mempunyai peranan yang sangat penting sebab fungsinya sebagai pengendali perilaku individu dalam kehidupan bermasyarakat. Dua hal inilah yang pertama kali ditanamkan orang tua dalam sosialisasi di keluarga. Jika seorang anak telah mempunyai nilai dan norma sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat, maka diharapkan ia akan mampu menjalankan kehidupan dalam masyarakatnya dengan baik. Dengan demikian, ketertiban dan ketenteraman dalam masyarakat pun akan terwujud.a. NilaiNilai adalah suatu gambaran tentang apa yang diinginkan, pantas, dan berharga yang mempengaruhi perilaku sosial dari orang yang mempunyai nilai itu. Contohnya, untuk masyarakat desa gotong royong masih mempunyai nilai yang cukup tinggi. Sedangkan untuk masyarakatkota yang selalu disibukkan oleh berbagai urusan, rekreasilah yang mempunyai nilai lebih penting. Oleh sebab itu, nilai sosial pada tiap kelompok masyarakat dapat saja berbeda. Namun yang jelas, nilai sosial menjadi salah satu tolok ukur kepribadian seseorang di masyarakat.Secara umum, nilai sosial dibedakan menjadi dua yaitu:- Nilai dominan adalah nilai yang dianggap lebih penting dibandingkan nilai lainnya sebab beberapa hal.
- Nilai yang mendarah daging (internalized value) adalah nilai yang sudah menjadi kepribadian dan kebiasaan seseorang sejak dia masih kecil.
- Nilai kebenaran, yaitu nilai yang didasarkan pada pertimbangan akal (cipta) manusia.
- Nilai keindahan, yaitu nilai yang didasarkan pada perasaan (estetika) manusia.
- Nilai moral, yaitu nilai yang didasarkan pada kehendak atau kemauan (karsa) manusia.
- Nilai keagamaan, yaitu nilai yang didasarkan pada ketuhanan yang mempunyai sifat mutlak.
- Norma kesopanan/etika, yaitu norma-norma yang berlaku dalam hubungan antarmanusia dalam masyarakat.
- Norma kesusilaan, yaitu norma yang berasal pada hati nurani, moral, dan filsafat hidup.
- Norma hukum, yaitu norma tertulis yang berlaku dan berasal pada kitab undang-undang suatu negara tertentu.
- Norma agama, yaitu norma yang mengatur kehidupan bermasyarakat yang berasal pada ajaran agama.
Sumber : Pusat Pembukuan Kemdiknas
DONASI LEWAT PAYPAL Mohon bantu berikan donasi apabila artikel ini memberikan manfaat. Terimakasih.