Mengapa PETA memiliki peran yang sangat besar dalam memperjuangkan kemerdekaan?

Beranda / Berita

Ditulis Oleh: ADMIN Tanggal: 14 February 2021


Mengapa PETA memiliki peran yang sangat besar dalam memperjuangkan kemerdekaan?

Pembela Tanah Air (PETA) merupakan tentara sukarelawan bentukan Pemerintahan Jepang. PETA memiliki peran penting untuk menjaga kemerdekaan bangsa Indonesia meski awalnya bertugas membantu Jepang dalam peperangan Asia Timur Raya. Dilansir dari https://muspen.kominfo.go.id/ pembentukan PETA diinisiasi oleh orang Indonesia bernama R Gatot Mangkupraja.

Dilansir dari https://id.wikipedia.org/ pembentukan PETA dianggap berawal dari surat Raden Gatot Mangkoepradja kepada Gunseikan (kepala pemerintahan militer Jepang) pada bulan September 1943 yang antara lain berisi permohonan agar bangsa Indonesia diperkenankan membantu pemerintahan Jepang di medan perang. Pada pembentukannya, banyak anggota Seinen Dojo (Barisan Pemuda) yang kemudian menjadi anggota senior dalam barisan PETA. Ada pendapat bahwa hal ini merupakan strategi Jepang untuk membangkitkan semangat patriotisme dengan memberi kesan bahwa usul pembentukan PETA berasal dari kalangan pemimpin Indonesia sendiri. Pendapat ini ada benarnya, karena, sebagaimana berita yang dimuat pada koran "Asia Raya" pada tanggal 13 September 1943, yakni adanya usulan sepuluh ulama: K.H. Mas Mansyur, KH. Adnan, Dr. Abdul Karim Amrullah (HAMKA), Guru H. Mansur, Guru H. Cholid. K.H. Abdul Madjid, Guru H. Jacob, K.H. Djunaedi, U. Mochtar dan H. Mohammad Sadri, yang menuntut agar segera dibentuk tentara sukarela bukan wajib militer yang akan mempertahankan Pulau Jawa [1]. Hal ini menunjukkan adanya peran golongan agama dalam rangka pembentukan milisi ini. Tujuan pengusulan oleh golongan agama ini dianggap untuk menanamkan paham kebangsaan dan cinta tanah air yang berdasarkan ajaran agama.

Lebih lanjut dalam https://id.wikipedia.org/ dijelaskan bahwa Pada tanggal 14 Februari 1945, pasukan PETA di Blitar di bawah pimpinan Supriadi melakukan sebuah pemberontakan. Pemberontakan ini berhasil dipadamkan dengan memanfaatkan pasukan pribumi yang tak terlibat pemberontakan, baik dari satuan PETA sendiri maupun Heiho. Tanggal 14 Februari inilah yang diperingati sebagai Hari PETA.


(ADMIN)