Mengapa perlawanan rakyat Indonesia pada masa penjajahan Portugis dan VOC sering gagal?

PERLAWANAN TERHADAP PENJAJAHAN PORTUGIS DAN SPANYOL DI INDONESIA

Oleh Sulaiman Juni 29, 2021 Posting Komentar 0 x

PERLAWANAN KEPADA PENJAJAH PORTUGIS dan SPANYOL

1. PERLAWANAN TERHADAP PORTUGIS

1.1 Perlawanan Rakyat Aceh

Sejak portugis datang di Malaka pada tahun 1511 M banyak pedagang muslim yang berpindah ke Aceh. Karena hal itu Aceh mengalami perkembangan yang pesat. Pesatnya perkembangan perdagangan Aceh mengakibatkan pada tahun 1523 dan 1524 portugis menyerang Aceh namun selalu mengalami kegagalan. Persaingan perdagangan antara Portugis dan Aceh berakhir dengan permusuhan. Bahkan kesultanan Aceh telah menyusun rencan mengusir Portugis seperti :

  • Melengkapi kapal dagang aceh dengan senjata, meriam dan prajurit
  • Mendatangkan bantuan persenjataan, sejumlah tentara dan para ahli dari turki pada tahun 1567
  • Mendatangkan bantuan persejataan dari kalikut dan jepara.

Kemudian aceh melakukan penyerangan terhadap portugis di Malaka pada tahun 1568 M. Namun serangan ini mengalami kegagalan. Kemudian pada tahun 1569 M Portugis menyerang balik Aceh dan berhasil di gagalkan oleh Pasukan Aceh. Kemudian Pada Tahun 1629 Aceh menggepur Portugis di Malaka. Serangan ini membuat portugis kewalahan. Namun serangan ini berhasil digagalkan.

Selain melalui medan pertempuran Aceh juga melakukan langkah-langkah lain sebagai berikut :

· Blokade perdagangan

· Melarang wilayah kekuasaan Aceh menjual Lada dan Timah kepada Portugis

Langkah-langkah ini tidak berhasil karena terdapat raja-raja daerah yang sembunyi-sembunyi menjual lada dan timah ke Portugis.

1.2 Serangan Adipati Unus di Malaka

Ketika malaka jatuh ke tangan portugis muncul solidaritas kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara seperti: Aceh, Palembang, Banten, Johor, dan Demak. Mereka bersekutu untuk melawan Portugis. Sultan Demak Raden Patah mengirim putranya Adipati Unus untuk menyerang portugis di Malaka

Adipati Unus melakukan serangan pada tahun 1512 dan 1513. Dengan kekuatan tempur 100 Kapal Laut dan lebih dari 10.000 Prajurit. Namun mengalami kegagalan hal itu disebabkan oleh

· Persiapan yang tidak matang

· Jarak terlalu jauh

· Kalah persenjataan

1.3 Perlawanan Fatahillah (1527-1570)

Demak mengirim Fatahillah ke Sunda Kelapa untuk menggalkan kerjasama Portugis di Sunda Kelapa. Fatahillah mengadakan serangan dan berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa. Selanjutnya pada tanggal 22 Juni 1527 nama sunda Kelapa diganti menjadi Jayakarta.


1.4 Perlawanan Maluku

Portugis melakukan kesewenangan-wenangan di Ternate. Banyak sikap-sikap portugis yang tidak disenengi ternate seperti :

  • Melakukan monopoli perdagangan
  • Ikut camput tangan dalam pemerintahan
  • Membenci pemeluk islam
  • Sewenang-wenang terhadap rakyat
  • Serakah dan sombong

Akibat dari sikap tersebut setiap kehendak Portugis ditolak oleh Raja Ternate. Bahkan Rakyat ternate dipimpin Sultan Hairun bekerja sama dengan Tidore untuk melawan Portugis. Perlawanan ini membuat Portugis terdesak dan meminta bantuan Malaka. Pasukan dari malaka datang dengan dipimpin oleh Antonio Galvao. Pasukan ini berhasil mengalahkan ternate dan menduduki ternate selama 4 Tahun. Pada masa kepemimpinan Galvao Rakyat Maluku bersahabat dengan Portugis. Namun setelah Galvao diganti hubungan harmonis kembali sobek akibat nafsu serakah orang-orang portugis dan memaksa sultan Hairum menerima Kekuasaan Portugis dan hanya menjual cengkeh dan pala ke Portugis. Pada tahun 1565 M Portugis semakin terdesak dan harus menjalankan perundingan.

Perundingan antara Portugis dan Ternate mulai berjalan. Akan tetapi dalam perundingan tersebut Sultan Hairun dibunuh secara licik. Tebunuhnya Sultan membuat amarah rakyat Maluku berkobar. Rakyat ternate dengan dipimpin Sultan Baabullah memimpin perlawanan rakyat. Sultan Baabullah memusatkan penyerangan untuk mengepung benteng Portugis. Selama lima tahun orang portugis mampu bertahan di dalam benteng akan tetapi pada tahun 1575 karena kehabisan bekal orang-orang portugis menyerah. Kemudian Portugis menetap di Timor-timur

2. PERLAWANAN TERHADAP SPANYOL

2.1 Perlawanan Rakyat Minahasa

Perang antara rakyat Minahasa dengan Spanyol terjadi pada tahun 1644. Perang ini disebabkan oleh ketidaksenangan anak suku tombatu terhadap monopoli perdagangan beras yang dilakukan Spanyol. Selain itu rakyat sengsara akibat ketamakan dari orang Spanyol. Peperangan ini terjadi di daerah kali dan batu lesung dipimpin oleh Panglima Monde suami rati Oki sedangkan Spanyol dibantu oleh Raja Loloda Mokoagouw II

Sebenarnya terjadinya perang pertama terjadi pada tahun 1643 di Tompaso yang mengakibatkan 40 orang tentara Spanyol Tewas di Kali dan Batu. Sedangkan dipihak minahasa 9 orang tentara gugur dan Pasukan Spanyol berhasil dikejar. Berkat Bantuan Residen VOC Hermans Jansz Steynkuler berhasil diadakan kesepakatan dama pada 21 September isi dari kesepakatan tersebut minahasa menguasai tompaso baru, Rumong Bawah dan Kawangkoan Bawah.

Berbagi

Video

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA