Mengapa peristiwa g 30 s pki bertentangan dengan ideologi pancasila *

UnjaniFakTeknik UnjaniFakTeknik

Ideologi komunisme bertentangan dengan ideologi Pancasila salah satunya yaitu, karena ideologi komunisme tidak menganut kepercayaan atau tidak mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa yang jelas bertentangan dengan sila Pancasila yaitu sila ke 1.  

Cara mengatasi tumbuhnya ideologi komunisme, sebagai berikut:

  • Memperkuat pendidikan ideologi pancasila di generasi muda.
  • Mengadakan kegiatan yang menumbuhkan kecintaan terhadap negara dengan mengkaitkannya dengan ideologi pancasila.
  • Selalu peduli tentang perkembangan infomasi tentang ideologi yang sedang berkembang.

Pembahasan

Ideologi merupakan suatu gagasan yang digunakan suatu bangsa dan negara dalam mencapai kehidupan nasional suatu bangsa dan negara tersebut.

Fungsi dari adanya ideologi, sebgai berikut:

  • Digunakan untuk penduan oleh masyarakat dalam berperilaku.
  • Digunakan untuk sumber nilai sosial dan inspirasi norma.
  • Digunakan untuk memotivasi setiap individu untuk menemukan identitasnya.

Macam-macam ideologi, sebagai berikut:

  • Ideologi kapitalisme merupakan ideologi yang membebaskan setiap individunya untuk memperkaya dirinya snediri.
  • Ideologi liberalisme merupakan ideologi yang menjunjung tinggi kesamaan atau kesetaraan individu suatu negara serta membebaskannya.
  • Ideologi sosialisme merupakan ideologi dimana pemerintah mempunyai peran yang dominan terhadap individu dalam kesetaraan sosial.
  • Ideologi nasionalisme merupakan ideologi yang memunculkan rasa sadar dan semangat dalam mencintai tanah air dengan sikap yang ditunjukkannya.
  • Ideologi feminisme merupakan ideologi yang menunjukkan kesetaraan hak dan kewajiban bagi wanita dalam segala bidang.

Pelajari lebih lanjut

materi tentang ideolodi komunisme bertentangan dengan ideologi pancasila  brainly.co.id/tugas/2877818

------------------------------------------------------

Detail jawaban

Kelas: 8 - SMP

Mapel: Pendidikan Kewarganegaraan

Bab: Ideologi

Kode: -

Kata kunci: Ideologi, ideologi pancasila, ideologi komunisme, fungsi ideologi.

AJ.

Intisari

Jarang Diekspos, Aksi Istri DN Aidit Kibuli Aparat Keamanan Indonesia Usai Meletusnya G30S/PKI

Intisari-online.com - Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah organisasi yang berideologi komunis.

Parti ini pernah membuat gerakan pemberontakan yang dikenal dengan G30S yang mentargetkan para jenderal militer Indonesia.

Tujuan dari pemberontakan ini adalah mengganti ideologi pancasila dengan ideologi komunis.

Lantas bagaimana bisa PKI yang berideologi Komunis bisa masuk ke Indonesia, jika memiliki landasan ideologi yang bertentangan dengan pancasila?

Baca Juga: Pernah Jadi Partai Komunis Terbesar Ketiga di Dunia, Beginilah Ketika PKI Membuat Indonesia Menjunjung Komunisme dan Hampir Menjadi Negara Komunis

Menurut Tribun Timur, PKI berasal dari seorang sosialis Belanda bernama Henk Sneevliet.

Heng mendirikan partai bernama Indische Social Democratische Vereeniging (ISDV) yang merupakan embrio PKI.

Setelah Indonesia merdeka, ISDV, berganti nama menjadi PKI, yang semakin lama membesar dengan ratusan ribu pendukung.

PKI kemudian menjelma menjadi partai komunis non-penguasa terbesar di duni setelah Rusia dan China.

Baca Juga: Dirikan Organisasi yang Jadi Cikal Bakal PKI, Inilah Henk Sneevliet dan Kisah Kedatangannya ke Nusantara

Banyaknya massa PKI disebabkan rakyat Indonesia yang saat itu berideologi komunis, cocok dengan keadaan mereka.

Banyak yang mengenal PKI besar di bawah kemepimpinan Dipa Nusantara Aidit alias DN Aidit.

DN Aidit disebut sebagai dalang pemberontakan G30S PKI.

Meski disebut tokoh besar yang menjadi dalang insiden besar tersebut, sebenarnya DN Aidit masih kroco jika dibandingkan dua petinggi PKI ini.

Dua orang tersebut adalah Muso Manowar dan Alimin bin Prawirodirdjo.

Pada 25 Desember 1925, para pemimpin PKI mengadakan pertemuan kilat di daerah Prambanan, Klaten, Jawa Tengah.

Dalam pertemuan itu mereka membahas aksi pemogokan hingga angkat senjata, yang dilakukan kaum tani dan buruh.

Baca Juga: Sama-Sama Berlandaskan Komunis, Terkuak Inilah Pembicaraan Petinggi PKI dengan Presiden China Mau Zedong, Ribuan Senapan hingga Bom Nuklir Ditawarkan China ke Indonesia

Tujuannya adalah melancarkan aksi pemberontakan di seluruh Indonesia kepada Belanda.

Rencana itu lantas disampaikan wakil Komunis Internasional (Komintern), yang berada di Singapura.

PKI kemudian mengirim Alimin dan Musso ke Singapura.

Komintern, Singapura menindaklanjuti rencana tersebut, dan memberangkatkan keduanya ke Moskow Uni Soviet.

Rupanya Musso dan Alimin dihadapkan pada pemimpin besar Komunis, yaitu Stalin di Moskow.

Keduanya menerima mandat dari Stalin agar rencana pemberontakan dibatalkan dulu, serta mengubah PKI bergerak di bawah tanah untuk menyebarkan propaganda Belanda.

Musso nekat, saat kembali dia melancarkan pemberontakan pada Belanda di Batavia dan Sumatera Berat.

Baca Juga: Amir Syarifuddin, Tokoh Pemberontakan PKI Madiun 1948 yang Diselamatkan Soekarno-Hatta dari Eksekusi Jepang, Tapi Akhir Hayatnya Masih Tragis

Karena persiapan kurang, pemberontakan itu langsung ditumpas Belanda, dan melarang PKI.

Musso dan Alimin ditangkap Belanda kemudian dipenjara.

Setelah dipenjara 1935, Musso pergi ke Uni Soviet, dan sempat kembali tetapi diusir dan kembali ke Soviet 1936.

Hingga 1948 Musso kembali ke Indonesia melalui Yogyakarta, kembali melakukan pemberontakan lagi dengan militan PKI di Madiun 18 September 1948.

Pemberontakan PKI langsung direspon oleh militer Indonesia.

Pemberontakan gagal, ia terkepung dan ditembaki oleh TNI, Musso saat itu bersembunyi di kamar mandi umum.

Usai tewas, Musso dibawa ke RS Ponorogo dan diawetkan lalu dibakar secara diam-diam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

oleh: Muhammad Amin, S.H.I., M.Si

(Sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam dan Pendidikan Guru Universitas Djuanda Bogor)

Salah satu peristiwa kelam setelah kemerdekaan Indonesia adalah pemberontakan Partai Komunis Indonesia atau biasa dikenal dengan G 30-S/PKI. Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 1965 dan telah memberikan dampak besar bagi bangsa, bahkan beberapa dampak itu masih dapat dirasakan hingga saat ini. Partai Komunis Indonesia (PKI) sendiri adalah partai berlambang palu arit yang berlandaskan ideologi komunisme. Komunisme dikembangkan oleh Karl Mark dimana faham ini lahir sebagai reaksi terhadap faham kapitalisme di abad ke 19.  Ajaran kapitalisme mementingkan kepentingan pemilik modal dan mengesampingkan kaum buruh, sedangkan ajaran komunisme menekankan kepada penguasaan negara dengan tujuan kesamarataan warga dan mengesampingkan kepentingan individu.

Meski sekilas tampak baik karena mementingkan kesamarataan, namun sesungguhnya ideologi komunisme sangat berbahaya karena adanya konsep penolakan agama. Pemahaman yang tidak mengenal adanya Rabb sehingga mereka tidak peduli dari agama manapun, akan mereka singkirkan jika berlawanan dengan mereka. Kaum komunis menyatakan bahwa agama adalah hal yang harus dihindari. Mereka menolak konsep Ketuhanan Yang Maha Esa sehingga ideologi ini bertentangan dengan ideologi Pancasila.

Sebelum peristiwa G 30-S/PKI terjadi, PKI merupakan partai berhaluan komunis terbesar nomor tiga di dunia setelah Partai Komunis Uni Soviet dan Partai Komunis Cina. PKI memiliki pengaruh besar di Indonesia yang dapat dilihat dari kemenangan partai tersebut pada pemilu 1955. Saat itu PKI menduduki posisi keempat dengan pemilih sebanyak enam belas persen atau setara dengan dua juta orang penduduk Indonesia.

G 30-S/PKI merupakan gerakan yang bertujuan untuk mengkudeta pemerintahan Presiden Sukarno dan mengubah Indonesia menjadi negara komunis. Gerakan ini dipimpin oleh DN Aidit yang saat itu merupakan ketua dari PKI. Peristiwa G 30-S/PKI telah memberikan dampak negatif dalam kehidupan sosial dan politik masyarakat Indonesia. Bahkan setelah peristiwa tersebut berakhir, kondisi politik Indonesia masih belum stabil. Situasi nasional sangat menyedihkan karena kehidupan ideologi nasional belum mapan. Sementara itu, kondisi politik juga belum stabil karena sering terjadi konflik antar partai politik.

Di masa kini, peristiwa G30-S/PKI dapat dijadikan sebagai pembelajaran berharga bagi generasi muda Indonesia. Dengan banyaknya penderitaan yang dialami oleh bangsa Indonesia, sudah selayaknya pemerintah Indonesia terus menggaungkan kewaspadaan terhadap bahaya kebangkitan kaum komunis secara konsisten. Selain itu, pemerintah juga harus terus memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa ideologi komunis adalah ideologi yang terlarang di Indonesia. Sehingga tidak ada kemungkinan bagi ideologi tersebut untuk kembali bangkit dan menguasai negeri kita tercinta. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW “Orang mukmin tidak akan terperosok dua kali pada satu lobang.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Sumber:

Permata, H. 2015. Gerakan 30 September 1965 dalam Perspektif Filsaft Sejarah Marxisme. Jurnal Filsafat, 25(2): 220-251.

Syukur, A. 2008. Kehancuran Golongan Komunis di Indonesia. Jurnal Sejarah Lontar, 5(2): 1-8.

Yanti, Fitri. 2017. Peristiwa G 30-S/PKI di Balik Penetapan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 1965. Historia: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah, 2(2): 33-40.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA