Mengapa pengamalan Pancasila sangat penting diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari?

Jakarta (24/8) - Isu kebangsaan dan penguatan nilai-nilai Pancasila saat ini menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional jangka menengah untuk 5 tahun ke depan, proses pengamalan nilai-nilai pancasila di masyarakat sudah seharusnya tidak menjadi kewajiban penyelenggara Negara semata, namun harus menjadi tanggung jawab semua pihak termasuk masyarakat.

Asisten Deputi Pemberdayaan Pemuda Kemenko PMK Yohan menyampaikan, peringatan HUT RI ke-75 di tengah pandemi Covid-19 menjadi ujian apakah kemampuan bangsa Indonesia terhadap nilai-nilai Pancasila saat ini mengalami pengenduran komitmen.

Hal itu disampaikannya dalam Kuliah Umum Prof. Yudi Latif secara daring berjudul Melihat Pancasila dalam Praktik yang merupakan bagian dari kegiatan Sekolah Harmoni Indonesia kerjasama antara Kemenko PMK, Friedrich Ebert Stiftung (FES), dan Pusat Studi Islam dan Kenegaraan (PSIK) pada hari Selasa, 18 Agustus 2020.

Belum lama ini kita menyambut hari kemerdekaan Indonesia ke-75 tahun. Mudah-mudahan keadaan saat ini bisa menjadi pemicu untuk kita terus mengamalkan Pancasila, dan kita bisa bersatu di tengah keberagaman kita ini, ujar Yohan saat membuka kegiatan kuliah umum.

Dalam kuliah umum, Yudi Latif menyampaikan, lingkup peradaban dalam pembudayaan Pancasila terbagi atas tiga dimensi, yaitu (1) Dimensi Tata Nilai (di antaranya meliputi aspek mental, karakter, spiritual, serta kultural) di mana Pancasila sebagai gagasan harus diturunkan ke tataran operasional, (2) Dimensi Material di mana Potensi Sumber Daya Alam harus diolah dengan tujuan menyelenggarakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, tepatnya membangun perekonomian dan kemakmuran yang inklusif, dan (3) Dimensi Tata Kelola yang merupakan enabler/agen kepemimpinan untuk menjalankan Negara persatuan, negara yang berkeadilan dan Negara yang berlandaskan hukum).

Pembudayaan Pancasila tidak bisa hanya dilakukan pada satu institusi saja, namun harus dilakukan secara gerak serempak dengan melibatkan semua komponen, ucap Yudi Latif.

Selain itu, menurut Yudi Latif perlunya menekankan bahwa ideologi Pancasila dapat menjadi Habit of Life apabila penetrasinya dapat mendidik warga Negara untuk yakin tentang nilai-nilai Pancasila yang dapat memenuhi dan mendekati perwujudan cita-cita nasional menjadi bangsa yang merdeka, berdaulat, adil, dan makmur. (*)

Berita Utama