Mengapa pada perusahaan dagang menggunakan jurnal khusus

Istilah jurnal dalam akuntansi beragam seperti contoh jurnal khusus, jurnal penyesuaian, jurnal umum, jurnal penutup dan jurnal koreksi. Setiap jurnal yang ada tentunya juga memiliki fungsi dalam perlakuan transaksi keuangan.

Contoh jurnal khusus adalah bukti pencatatan dari setiap transaksi yang secara kredit atau tunai yang secara sistematis dan terperinci. Maka dari itu fungsi jurnal ini diperlukan agar perusahaan dapat melakukan pencatatan sesuai urutan, tanggal, serta jumlah nominalnya dengan benar.

Sehingga ketika perusahaan mengalami transaksi jual beli, maka Anda harus mengidentifikasi jenis transaksi yang terjadi untuk dicatat ke dalam setiap jenis contoh jurnal khusus. Agar perusahaan dapat terbantu dalam penggolongan transaksi yang ada.

Untuk itu artikel kali ini akan membahas secara rinci dan membantu Anda untuk memahami contoh jurnal khusus dan penjelasan lengkap dari masing-masing jenisnya.

Apa Itu Jurnal Khusus?

Pengertian jurnal khusus adalah jurnal yang dirancang dan dibuat secara khusus untuk mencatat transaksi yang bersifat sama dan sering terjadi berulang-ulang pada perusahaan.

Sehingga ketika melakukan pemindahan pencatatan transaksi dari jurnal umum, jurnal penyesuaian, hingga ke dalam buku besar, dengan adanya penyajian jurnal khusus maka semua pemindahan tersebut dapat dilakukan sekaligus dan meringankan beban perusahaan serta karyawan.

Manfaat jurnal khusus adalah memudahkan perusahaan dalam mencatat transaksi yang sejenis, dan mencari data transaksi yang sesuai jika diperlukan. Sehingga pada penyajian jurnal laporan keuangan tersebut tidak ada lagi adanya kesalahan pencatatan.

Oleh karena itu ketika perusahaan memiliki banyak transaksi tentunya jurnal khusus ini sangat diperlukan, sehingga sebaiknya perusahaan memberikan pembagian tugas dalam mencatat kepada beberapa karyawan.

Apa Saja Jenis Jurnal Khusus?

Berikut ini ada 4 contoh jenis jurnal khusus dalam akuntansi yang biasanya digunakan dalam perusahaan, yaitu meliputi :

1. Jurnal Pembelian

Jurnal khusus pembelian berguna untuk mencatat transaksi-transaksi pembelian barang dagangan, serta barang lainnya yang dilakukan secara kredit. Sehingga berfungsi sebagai pencatatan transaksi pembelian yang dilakukan ketika adanya pembayaran secara kredit.

2. Jurnal Penjualan

Jurnal khusus penjualan ini berfungsi sebagai pencatatan transaksi penjualan barang dagang atau jasa yang biasanya dilakukan dengan pembayaran secara kredit.

3. Jurnal Penerimaan Kas

Jurnal penerimaan kas adalah pencatatan transaksi yang berupa tunai, baik itu dengan kas atau cek. Di mana jurnal ini disebut sebagai buku kas masuk, yang berfungsi sebagai pencatatan transaksi seperti penerimaan uang, penjualan tunai, penerimaan piutang, dan sebagainya.

4. Jurnal Pengeluaran Kas

Jurnal pengeluaran kas merupakan pencatatan transaksi atas pembayaran secara tunai, yang biasanya jurnal ini disebut sebagai buku kas keluar. Sehingga jurnal ini berfungsi untuk mencatat pengeluaran kas seperti hutang, beban perusahaan, dan sebagainya.

Baca Juga : Contoh Studi Kasus Jurnal Akuntansi Keuangan dan Penjelasannya

Bagaimana Cara Membuat Jurnal Khusus Serta Contohnya?

Untuk mengetahui format dari contoh jurnal khusus, maka sebaiknya terlebih dahulu melakukan bagaimana cara membuat jurnal khusus untuk perusahaan serta transaksinya.

1. Kasus Contoh Jurnal Khusus Pembelian

Kini sebagai contoh jurnal khusus pembelian, ada transaksi perusahaan dagang Sukses Kemilau bulan April 2020, yang berhubungan dengan pembelian secara kredit :

09 April      : Dibeli secara kredit dari Toko Gunung, perlengkapan toko seharga Rp150.000.

18 April      : Dibeli secara kredit dari Toko Mewah perlengkapan toko seharga Rp300.000.

Seperti keterangan di atas, maka Anda perlu mengetahui cara membuat jurnal khusus melalui contoh jurnal khusus pembelian:

2. Kasus Contoh Jurnal Khusus Penjualan

Pada bulan yang sama sebagai contoh jurnal khusus penjualan, Sukses Kemilau juga mencatat transaksi-transaksi penjualan barang dagang secara kredit sebagai berikut:

05 April      : Dijual kepada Toko Matahari dagang dengan harga Rp700.000 syarat pembayaran 2/10, n/30 Faktur No. 011.

08 April      : Faktur No.012 dikirimkan kepada Toko Lily atas penjualan barang seharga Rp1.000.000 syarat pembayaran 1/10,n/60.

Untuk menjawab keterangan di atas, berikut cara membuat jurnal khusus melalui contoh jurnal khusus penjualan:

3. Contoh Kasus Jurnal Penerimaan Kas

Perusahaan dagang Sukses Kemilau dalam bulan April 2020 juga mencatat transaksi-transaksi yang berhubungan dengan penerimaan kas sebagai berikut:

06 April      : Dijual tunai kepada Toko Bahagia barang dagang dengan harga Rp500.000.

14 April      : Diterima dari Toko Biru pelunasan faktur tanggal 5 April sebesar Rp700.000 dengan potongan tunai 2%.

26 April      : Mendapatkan pinjaman uang dari Bank XY uang sebesar Rp2.500.000.

4. Contoh Kasus Jurnal Khusus Pengeluaran Kas

Sukses Kemilau dalam bulan April 2020 mencatat transaksi-transaksi yang berhubungan dengan pengeluaran kas sebagai berikut:

02 April      : Dibeli tunai barang dagang dari Toko Ceria seharga Rp700.000.

20 April      : Dibayar lunas faktur Toko Bintang tanggal 15 April yang lalu sebesar Rp1.000.000 dengan potongan tunai 1%.

30 April      : Dibayar gaji kariyawan Rp4.000.000.

Seperti itulah pembahasan dari 4 jenis jurnal khusus, yang secara umum merupakan cara membuat contoh jurnal khusus yang tergantung pada sebuah kondisi perusahaan. Sehingga dalam menyajikan sebuah jurnal harus dibuat secara benar untuk laporan keuangan, agar nantinya tidak ada kesalahan pencatatan yang berdampak pada perusahaan.

Adanya jurnal ini juga dilakukan untuk menghindari setiap kesalahan dalam membuat sebuah jurnal dan dimasukkan data secara berulang kali pada buku besar perusahaan. Untuk itu dengan menghindari setiap kesalahan khususnya pada laporan keuangan, Anda dapat memanfaatkan software pembukuan seperti Harmony.

Harmony adalah software akuntansi online yang bisa membantu Anda mengelola keuangan usaha dengan cepat dan tanpa repot. Harmony juga membantu Anda dalam pencatatan jurnal secara otomatis tanpa perlu pusing debit dan kreditnya sampai terbitnya laporan keuangan secara realtime sehingga mempermudah Anda dalam menjalankan usaha.

Cobalah Anda manfaatkan Harmony yang memiliki banyak fitur seperti pemantauan stok, pembuatan invoice otomatis, rekonsiliasi bank transaksi secara otomatis, penghitungan aset, dan keuangan usaha. Gunakan Harmony sekarang juga GRATIS 30 hari di sini.

Bagi Anda yang sibuk dan membutuhkan jasa pembuatan laporan keuangan beserta analisanya bisa menggunakan Harmony Accounting Service. Dapatkan update informasi dari Harmony dengan mengikuti media sosialnya di Facebook, Instagram dan LinkedIn.

Pada pelajaran akuntansi sudah pasti akan mempelajari pembukuan seperti jurnal atau yang diklasifikasi lagi menjadi jurnal khusus perusahaan dagang dan pastinya jurnal khusus perusahaan dagang akan diterapkan kepada kehidupan bisnis Anda sehari-hari.

Jurnal khusus perusahaan dagang berfungsi sebagai pencatatan jurnal perusahaan dagang yang dibuat secara khusus dalam menyusun dan mencatat berbagai jenis transaksi.

Jurnal terbagi menjadi beberapa jenis yaitu jurnal umum, jurnal penutup dan jurnal khusus perusahaan dagang. Pada jurnal khusus perusahaan dagang bagi pebisnis akan sangat membutuhkan ketika transaksi sudah berjalan dan digunakan oleh perusahaan ketika Anda sudah menjual produk tersebut yang menjadi suatu hasil pencatatan keuangan sehingga pembukuan tersebut lebih rapi dan terstruktur.

Dalam membantu Anda untuk memahami jurnal khusus perusahaan dagan, pada artikel ini akan dijelaskan lebih rinci dan detail yang akan dibahas  sehingga akan membuat Anda mudah memahami dan mengerti bagaimana cara membuat jurnal khusus perusahaan dagang dan penjelasannya yaitu berikut ini.

Pengertian Jurnal Khusus Perusahaan Dagang

Jurnal khusus perusahaan dagang merupakan suatu catatan pembukuan jurnal yang dibuat secara khusus bagi pebisnis yang memiliki perusahaan dagang yang sudah memiliki banyak transaksi.

Kegunaan pada jurnal umum bagi pebisnis juga sangat dirasakan dan tidak dapat memenuhi klasifikasi pencatatan jenis transaksi keluar dan masuk yang banyak atau sering berulang kali dalam setiap waktu maka dari itu jurnal umum sangat tidak dianjurkan hanya menggunakan jurnal umum saja yang harus dilakukan kepada perusahaan dagang.

Jika Anda memiliki perusahaan dagang akan sangat disarankan untuk menggunakan pencatatan jurnal khusus perusahaan dagang dimana setiap karyawan dapat dibagi dalam hal mengerjakan jurnal khusus yang sesuai dengan jenis jurnal khusus perusahaan dagang. 

Umumnya pada perusahaan dagang sebagai pemilik bisnis akan sangat memerlukan dari beberapa jenis transaksi yang cukup rumit dan kompleks sehingga pemilik binis perlu memiliki pencatatan yang mendetail bahkan klasifikasi jurnalnya dapat mudah dipahami dan pencatatan yang rapi.

Sama dengan halnya pencatatan jurnal penyesuaian yang memiliki sistem pencatatan dan pembukuan. misalnya adalah pembelian penerimaan kas, barang dagang, penjualan barang dagang, pengeluaran kas, maupun transaksi lainnya yang dapat digolongkan sebagai jenis transaksi yang disebutkan diatas.

Dalam hal berbinis suatu jenis transaksi pasti akan terjadi secara berkala selama satu periode dan satu waktu didalam pencatatan dan pelaporan akuntansi diperusahaan.

Oleh sebab itu, dalam menggunakan jurnal khusus perusahaan dagang bagi seorang akuntan akan merasa sangat perlu menerapkan ke dalam perusahaan supaya pencatatan tersebut dapat dengan mudah untuk melaporkan suatu kondisi keuangan perusahaan dari setiap jenis transaksi yang diperoleh perusahaan selama periode tersebut.  

Dari penjelasan diatas,  akan sangat mudah disimpulkan ketika Anda sebagai pemilik bisnis akan menggunakan jurnal khusus perusahaan dagang yang berfungsi sebagai pencatatan yang mudah dilakukan dalam akuntansi  sehingga perusahaan juga dapat mengurangi biaya yang tidak perlu dilakukan pada laporan yang memiliki jenis transaksi yang bermacam dan banyak.

Berikut ini merupakan pendapat wikipedia mengenai pengertian jurnal khusus yaitu :

Jurnal khusus pada akuntansi adalah daftar khusus catatan transaksi keuangan yang oleh akuntan disebut entri jurnal . Berbeda dengan jurnal umum , setiap jurnal khusus mencatat transaksi dari jenis tertentu, seperti penjualan atau pembelian . 

Misalnya, ketika sebuah perusahaan membeli barang dagangan dari vendor, dan kemudian menjual barang dagangan kepada pelanggan, pembelian dicatat dalam satu jurnal dan penjualan dicatat di jurnal lain.

Dalam menentukan setiap jenis transaksi, pada dasarnya jurnal khusus dapat dibedakan menjadi empat jenis yaitu Jurnal Pembelian, Jurnal Penjualan, Jurnal Penerimaan Kas, dan Jurnal Pengeluaran Kas.

Untuk semua transaksi yang tidak bisa digolongkan ke dalam jurnal tersebut, akan dicatat di Jurnal Umum perusahaan. Supaya memudahkan Anda untuk lebih jelas, pahami penjelasannya pada artikel berikut ini.

Tujuan Dalam Menggunakan Jurnal Khusus Perusahaan Dagang

Dengan menggunakan jurnal khusus perusahaan dagang pada suatu bisnis dalam bertransaksi ataupun kegiatan tersebut dapat secara berulang, jurnal khusus juga memiliki kesamaan pada jurnal penyesuaian dalam memposting kembali pemindahan pencatatan ke buku besar.

Sehingga memiliki tujuan untuk memperoleh banyak keuntungan bagi suatu pemilik bisnis. Diantaranya ada beberapa tujuan pemilik bisnis dapat memperoleh manfaatnya yaitu berikut dibawah ini:

1. Memberikan Kemajuan Efesiensi Perusahaan

Sebagai pemilik bisnis adanya penggunaan jurnal khusus, kegiatan ini sebagai pekerjaan untuk para karyawan finance maupun yang berkaitan dengan hal ini,  oleh sebab itu pencatatan suatu transaksi bisnis harus dikerjakan bagi beberapa karyawan yang sudah ahli pada bidang ini. Dalam pencatatan suatu transaksi di jurnal khusus dalam melaporkan pencatatan suatu transaksi tersebut juga tidak hanya dikerjakan pada satu orang akuntan, karena beberapa akuntan lainnya akan terfokus pada bagian lainnya hal ini akan menjadi efisiensi waktu dan manajemen biaya pada bagian akuntan.

2. Mengurangi Kesalahan Pada Pencatatan

Dalam melakukan pencatatan jurnal khusus sudah pasti yang menangani adalah yang sudah ahli pada pelaporan jurnal khusus perusahaan dagang, maka dari itu pencatatan dalam jurnal khusus akan diberikan kepada pihak yang terbiasa menangani jurnal khusus. Oleh sebab itu, dalam berbagai pemeriksaan dari banyak pihak akan mngurangi kesalahan pencatatan pada jurnal khusus.

3. Memberikan Kemudahan Pada Pencatatan

Untuk memudahkan pencatatan jurnal khusus, pada bagian satu baris akan difungsikan sebagai informasi yang diperlukan bagi pemilik bisnis. Contohnya, pemasok dan nama pemasok, pembelian barang dagangan harus dicatat pada satu kolom dan satu baris, pencatatan sesuai dengan pertanggal dan jumlah informasi yang ada, dan nominal didalam kredit ke akun.

4. Mengurangi Selisih dan Penipuan Jumlah Transaksi

Dalam perubahan laporan maupun nominal pada pencatatan maupun dengan transaksi, bisa saja ada pelaporan yang dipalsukan pada pencatatan jurnal khusus. Nominal dan akun akan mengalami selisih karena transaksi jurnal khusus dicatat secara kronologis sehingga jika pihak tertentu memalsukkan pasti penyebabnya pencatatan tersebut harus bertanggung jawab sesuai dengan adanya suatu transaksi tanpa dibuat-buat.

5. Mengawasi Suatu Tim Agar Lebih Baik

Adanya mengawasi suatu tim internal adalah cara perusahaan menciptakan suatu tim yang lebih baik supaya dapat suatu tim yang dapat melakukan pencatatan jurnal khusus. Oleh sebabnya, diciptakan suatu tim untuk mengontrol jika beberapa karyawan akan membagi pekerjaannya.

6. Cara Menghemat Waktu

Pada pencatatan jurnal khusus, penjurnalan ini akan lebih efesien waktu jika dilakukan secara bersamaan oleh beberapa karyawan, maka dari itu pada suatu  transaksi bisnis dapat dicatat jauh lebih cepat dan efisien dari pada dikerjakan oleh satu karyawan saja.

7. Sebagai Data Sumber Informasi Mendatang

Pada transaksi yang sifatnya serupa dan pertanggal akan dicatat setiap periode bulanan maupun tahunan dan dicatat kedalam satu jurnal. Dengan hal ini berfungsi sebagai data sumber informasi yang akan datang dan bisa dijadikan suatu pencatatan transaksi jurnal khusus yang lebih mudah.

Perbedaan Jurnal Umum Dengan Jurnal Khusus

Untuk memudahkan Anda sebagai pemilik bisnis maupun sebagai akuntan, cara ini dapat memperjelas dalam mencatat dan memposting ke dalam jurnal sehingga dapat mengarahkan Anda untuk bisa membedakan apa itu jurnal umum maupun dengan jurnal khusus yaitu berikut perbandingannya dibawah ini :

Contoh 4 Jenis Jurnal Khusus Perusahaan Dagang

Pada setiap perusahaan sudah memiliki dan menyediakan jurnal khususnya atau bahkan pada perusahaan besar tentu akan merancang dan membuat jurnal khusus sesuai dengan kebutuhan perusahaan, maka dari itu suatu jurnal khusus memiliki bentuk yang berbeda satu perusahaan dengan perusahaan lainnya, namun jika ditemukan berbagai transaksi dan perusahaan sejenis, mungkin bisa saja ada kemungkinan jurnal khusus dibentuk dengan pencatatan yang sama. Berikut ini ada 4 jenis jurnal khusus perusahaan dagang yang dipakai oleh perusahaan yaitu :

1. Jurnal Khusus Pembelian

Jurnal khusus perusahaan dagang pada pembelian bertujuan untuk mencatat beberapa transaksi pembelian barang dagangan ataupun pembelian barang lainnya yang dapat dilakukan secara kredit atau yang disebut utang dagang. Kegunaannya yaitu berfungsi dalam mencatat beberapa transaksi pembelian barang yang sudah masuk dan dapat dilakukan dengan pembayaran utang dagang ataupun kredit. Berikut ini sebagai contoh bentuk jurnal khusus perusahaan dagang pada pembelian :

2. Jurnal Khusus Penjualan

Jurnal khusus perusahaan dagang dengan melakukan pencatatan pada beberapa transaksi penjualan barang yang dilakukan secara kredit. Kegunaannya yaitu berfungsi sebagai pencatatan transaksi penjualan barang dagangan atau jasa yang dilakukan pemilik bisnis dengan konsumen dengan syarat pembayaran secara kredit atau berupa tagihan. Berikut ini suatu bentuk contoh dari suatu jurnal penjualan yaitu :

Contoh Jurnal Khusus Penjualan

Berikut ini contoh jurnal khusus penjualan yang dapat digunakan dalam mencatat penjualan barang dagang secara kredit dengan bentuk jurnal :

Informasi Tambahan :

1. Tanggal yaitu suatu tempat mencatat tanggal terjadinya transaksi secara aktual.

2. Nomor faktur yaitu suatu tempat pencatatan pada setiap nomor faktur terupdate.

3. Keterangan yaitu suatu tempat yang harus di isi dengan nama debitur maupun denga alamat lengkapnya.

4. Syarat pembayaran yaitu tempat pencatatan dalam perjanjian dengan konsumen sebagai syarat pembayaran, contohnya 2/10, n/30.

5. Referal yaitu sebagai pemberi tanda ceklis (v) ketika nominal tersebut sudah dapat dipindahkan kebuku besar pembantu piutang.

6. Jumlah yaitu sebagai pencatatan nominal yang sesuai transaksi penjual dengan konsumen yang terdapat pada faktur.


3. Jurnal Khusus Penerimaan Kas

Pada jurnal khusus perusahaan dagang untuk penerimaan kas, yang berkaitan dalam pencatatan semua transaksi penerimaan tunai sesuai dengan uang tunai ataupun cek.

Jurnal khusus ini sering disebut sebagai jurnal kas masuk. Kegunaannya yaitu sebagai pencatatan semua transaksi pada penerimaan kas seperti penerimaan uang, penerimaan piutang dari penjualan tunai secara kas, dan sebagainya.

Berikut ini suatu bentuk contoh dari suatu jurnal penerimaan kas yaitu :

Contoh Jurnal Penerimaan Kas

Berikut ini contoh jurnal khusus penerimaan kas yang dapat digunakan pada beberapa transaksi penerimaan uang tunai. Dibawah ini sebagai contoh yang berfungsi pada jurnal penerimaan kas dan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan yang ada yaitu sebagai bentuk berikut :

Informasi Tambahan :

1. Pada pencatatan suatu transaksi jika kolom rekeningnya sudah tersedia, maka akan dicatat sebagai tanggal kejadianya transaksi dikolom tanggal. Akan tetapi,  nama debitur maupun keterangan lainnya akan dicatat pada kolom keterangan. Namun pada bagian jumlah nominal akan dicatat pada sisi debit dikolom kas, sedangkan sisi kredit pada kolom piutang.

2. Pada pencatatan suatu transaksi jika kolom rekeningnya pada kolom rekeningnya yang tidak tersedia, maka akan dicatat pada nominal di kolom kas pada posisi debet. Namun, untuk bagian nama rekening dan nominal jumlahnya akan dicatat pada kolom serba-serbi seperti contoh table diatas.

3. Pada pencatatan suatu kolom kas berfungsi sebagai pencatatan uang yang sudah diterima, namun jika pada kolom potongan penjualan berfungsi dalam melakukan pencatatan jumlah potongan penjualan atau diskon yang diberikan kepada konsumen karena sudah melunasi piutang.

4. Pada pencatatan setiap transaksi untuk jurnal khusus penerimaan kas dicatat terdiri dari dua kolom adalah sebagai satu kali dicatata pada sisi debet dan satu lagi pencatatan dilakukan pada sisi kredit.

4. Jurnal Khusus Pengeluaran Kas

Pada jurnal khusus perusahaan dagang untuk pengeluaran kas dalam mencatat semua transaksi pengeluaran dengan pembayaran secara tunai, yaitu baik dengan uang kas ataupun cek. Biasanya jurnal ini sering dikatakan sebagai jurnal pengeluaran secara tunai atau kas. Kegunaanya dalam melakukan pencatatan semua transaksi yang berkaitan dengan pengeluaran kas, contohnya pembayaran biaya atau beban dan pembayaran hutang maupun sebagainya. Berikut ini suatu bentuk contoh dari suatu jurnal pengeluaran kas yaitu :

Contoh Jurnal Pengeluaran Kas

Berikut ini contoh jurnal khusus pengeluaran kas yang dapat digunakan pada beberapa transaksi pembayaran secara uang tunai. Dibawah ini sebagai contoh yang berfungsi pada jurnal pengeluaran kas dan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan yang ada yaitu sebagai bentuk berikut :

Informasi Tambahan :

1. Dalam pencatatan tanggal, beserta nomor bukti akan ditempatkan pada kolom yang sudah disediakan.

2. Dalam pencatatan nama beserta alamat lengkap pihak debitur bahkan keterangan lainnya dengan pihak yang bersangkutan terkait bertransaksi secara langsung akan ditempatkan pada kolom keterangan.

3. Pada pencatatan nominal pada sisi debet dikolom rekening di isi sebagai utang ataupun sesuai dengan sisi kredit pada kolom kas.

4. Pada pencatatan transaksi yang kolomnya tidak tersedia, untuk pencatatannya akan dilakukan seperti contoh diatas, bahkan pada nama rekening ataupun nominalnya harus dicatat pada kolom serba-serbi.

5. Untuk kolom kas dalam mencatat nominal jumlah uang sesuai yang harus dibayarkan, namun pada kolom potongan pembelian dalam pencatatan nominal jumlah potongan sesuai dengan selisih pembayaran utang karna sudah melunasi pada masa periode waktu potongan.

Dengan suatu pilihan dalam menggunakan jurnal khusus sudah seharusnya akan memudahkan laporan keuangan pada bisnis Anda. Akan tetapi, seperti penjelasan yang sudah Anda baca diatas, pembuatan jurnal khusus perusahaan dagang memang terkadang akan membuat kesulitan dan efesiensi waktu tidak sesuai target.

Maka dari itu sangat mengkhawatirkan jika resiko kesalahan banyak ditemukan karena terjadi kesalahan penghitungan pada hasil laporan keuangan tersebut. Dengan cara praktis,mudah, cepat dan akurat. perusahaan jasa maupun perusahaan berdagang dapat menggunakan bantuan teknologi dalam proses penyusunannya yaitu dengan menggunakan software akuntansi harmony.

Harmony merupakan software akuntansi berbasis cloud yang dapat membantu Anda menghemat waktu, biaya tenaga kerja dan biaya lainnya yang terkait pembukuan.

Melalui teknologi ini, Anda secara otomatis mendapatkan segala jurnal yang dibutuhkan baik jurnal khusus atau umum dengan mudah dan cepat. Cukup fokus pada cara input transaksi setiap harinya, maka laporan keuangan dengan mudah Anda dapatkan secara realtime.

Tidak perlu ragu lagi, sudah saatnya Anda meninggalkan cara manual untuk pembukuan. Nikmati berbagai kemudahan Harmony yang juga telah dirasakan oleh ribuan pebisnis untuk memiliki laporan keuangan secara teratur menggunakan pembukuan berbasis teknologi. Mulailah gunakan Harmony dan dapatkan Coba Gratis 30 Hari dengan mendaftar disini.