Mengapa mind Map atau peta pikiran membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan?

Metode Pembelajaran Mind Mapping (Peta Pikiran)

Dalam dokumen PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD INPRES BONTOMANAI KECAMATAN TAMALATE KOTA MAKASSAR (Halaman 37-46)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

5. Metode Pembelajaran Mind Mapping (Peta Pikiran)

Menurut Kamus Bahasa Indonesia metode adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Selain itu, juga didefinisikan sebagai cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.

Metode menurut Sagala dalam Ruminiati (2007: 23) adalah cara yang digunakan oleh guru/siswa dalam mengolah informasi yang berupa fakta, data, dan konsep pada proses pembelajaran yang mungkin terjadi dalam suatu strategi. Sedangkan metode pembelajaran menurut Sugihartono (2007: 81) cara yang dilakukan dalam proses pembelajaran sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal. Metode bersifat prosedural artinya, penerapan pembelajaran harus dikerjakan menurut langkah-langkah yang teratur, bertahap yakni mulai perencanaan pembelajaran, penyajian sampai dengan penilaian dan hasil belajar. b. Pengertian Mind Mapping (Peta Pikiran)

Salah satu metode pembelajaran yang telah terbukti mampu mengoptimalkan hasil belajar adalah metode Mind Mapping atau disebut peta pikiran. Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Tony Buzan pada awal tahun 1970-an yaitu, seorang ahli dan penulis produktif di bidang psikologi, kreativitas

dan pengembangan diri. Menurut Buzan (2008: 4) Mind Map adalah cara mencatat kreatif, efektif, dan secara harfiah yang akan memetakan pikiran.

Menurut Silberman (2014:200) mengatakan pemetaan pikiran merupakan cara kreatif bagi setiap siswa untuk menghasilkan gagasan, mencatat apa yang dipelajari, atau merencanakan tugas baru. Meminta siswa untuk membuat peta pikiran memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi dengan jelas dan kreatif apa yang telah mereka pelajari atau apa yang tengah mereka rencanakan.

Buzan (2003: 4) menjelaskan bahwa peta pikiran (Mind Mapping) merupakan cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari otak. Peta pikiran (Mind Mapping) adalah cara untuk belajar dan berlatih dengan cepat dan mudah dan dapat digunakan oleh semua orang. Membuat catatan dengan peta pikiran akan menyenangkan dan tidak akan membosankan. Peta pikiran adalah cara terbaik untuk mendapatkan ide baru dan merencanakan proyek. Seperti kita ketahui, otak manusia terdiri dari otak kanan dan otak kiri. Dalam peta pikiran, kedua sistem otak diaktifkan sesuai porsinya masing-masing. Kemampuan otak akan pengenalan visual untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya.

Mulyatiningsih (2014:234) Peta pikiran adalah suatu diagram yang digunakan untuk mempresentasikan kata-kata, ide-ide, tugas-tugas, ataupun suatu yang lainya yang dikaitkan dan disusun mengelilingi kata kunci ide utama. Peta pikiran merupakan teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan. Martin dalam Trianto (2007:159) mengungkapkan bahwa Peta pikiran (Mind Mapping) adalah

ilustrasi grafis konkret yang mengidentifikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal dihubungkan ke konsep-konsep lain pada kategori yang sama. Dengan demikian, peta pikiran dapat mempermudah kerja seseorang karena gagasan dapat tertuang secara konkret.

Syurfah (2007:9) mengungkapkan bahwa Peta pikiran (Mind Mapping) merupakan teknik pembuatan grafik yang menyediakan kunci-kunci umum untuk mengoptimalkan potensi otak dengan memanfaatkan kata-kata, gambar, grafik, angka, logika, irama, dan dimensi serta disajikan dalam pola yang unik. Sistem ini merupakan metode mencatat kreatif yang memudahkan untuk mengingatkan banyak informasi dan mempresentasikan secara akurat dan menyenangkan.

Dahar dalam Trianto (2007:159) mengemukakan beberapa ciri dari Peta pikiran (Mind Mapping). Ciri-ciri Peta pikiran (Mind Mapping), antara lain :

1. Peta pikiran (Mind Mapping) dapat memperlihatkan konsep-konsep dan proposisi suatu bidang studi, contohnya dalam bidang studi fisika, kimia, bahasa Indonesia, Biologi, Matematika. Melaui peta pikiran, murid dapat melihat bidang studi tersebut lebih jelas dan bermakna.

2. Peta pikiran (Mind Mapping) dapat berupa gambar dua dimensi dari suatu bidang studi, atau suatu bagian dari bidang studi. Ciri-ciri inilah yang dapat memperlihatkan hubungan yang proposional antara konsep.

3. Tidak semua konsep peta pikiran mempunyai bobot yang sama. Ini berarti ada konsep yang lebih inklusif dari pada konsep-konsep yang lain.

4. Bila dua atau lebih konsep digambarkan di bawah suatu konsep yang lebih inklusif, terbentuklah suatu hirarki pada peta konsep tersebut.

Peta pikiran memberimu untuk menjelajahi ruang tak terbatas dari otak. Peta pikiran ini bisa dipakai untuk setiap aspek kehidupan untuk memperbaiki pengetahuan dan pikiran yang akan meningkatkan kemampuan manusia. Menurut Anton (2008:40) cara membuat peta pikiran dengan menuliskan tema utama sebagai titik sentral/tengah dan memikirkan cabang-cabang atau tema-tema turunan yang keluar dari titik tengah tersebut dan mencari hubungan antara tema turunan.

Menurut Buzan (2008:68) Mind Map (peta pikiran) adalah metode untuk menyimpan suatu informasi yang diterima oleh seseorang dan mengingat kembali informasi yang diterima tersebut. Mind Map (peta pikiran) juga merupakan teknik meringkas bahan yang akan dipelajari dan memproyeksikan masalah yang dihadapi ke dalam bentuk peta atau teknik grafik sehingga lebih mudah memahaminya. Mind Map (peta pikiran) merupakan suatu bentuk metode belajar yang efektif untuk memahami kerangka konsep suatu materi pelajaran.

Menurut Buzan (2008:68) Mind Map (peta pikiran) dapat menghubungkan konsep yang baru diperoleh siswa dengan konsep yang sudah didapat dalam proses pembelajaran, sehingga menimbulkan adanya tindakan aktif

yang dilakukan oleh siswa. Sehingga akan menciptakan suatu hasil peta pikiran berupa konsep materi yang baru dan berbeda. Peta pikiran merupakan salah satu produk kreatif yang dihasilkan oleh siswa dalam kegiatan belajar.

Melalui proses pembelajaran dengan metode Mind Map (peta pikiran) ini, guru membimbing siswa dengan mempelajari konsep suatu materi pembelajaran. siswa mencari inti-inti pokok dari materi yang dipelajari. Setelah siswa memahami konsep materi yang dipelajari, kemudian siswa melengkapi dan membuat peta pikiran. Kegiatan berikutnya guru memberikan contoh soal kemudian dikerjakan oleh sisiwa, kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman konsep Mind Map (peta pikiran) siswa terhadap suatu materi yang telah dipelajari. Sehingga diharapkan siswa dapat mengembangkan kemampuan belajar mandiri, siswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan pengetahuannya sendiri dan guruu cukup berperan sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran (Mulyasa, 2007:14). Simpulan teori-teori tersebut, bahwa peta pikiran adalah satu teknik mencatat mengembangkan gaya belajar visual.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa metode Peta pikiran (Mind Mapping) adalah suatu teknik mencatat yang mengembangkan gaya belajar visual. Mind Mapping (peta pikiran) adalah suatu cara memetakan sebuah informasi yang digambarkan ke dalam bentuk cabang-cabang pikiran dengan berbagai imajinasi kreatif. Peta pikiran memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak yang terdapat di dalam diri seseorang. Keterlibatan kedua belahan otak maka akan memudahkan seseorang utuk mengatur dan mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun

secara verbal. Kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima.

c. Langkah-langkah Pembuatan Mind Mapping (Peta pikiran)

Sebelum membuat sebuah peta pikiran diperlukan beberapa bahan, yaitu kertas kosong tak bergaris, pena, dan pensil warna, otak, serta imajinasi. Buzan (2008:15) mengemukakan ada tujuh langkah untuk membuat Mind Mapping (peta pikiran). Tujuh langkah tersebut adalah sebagai berukut:

1) Dimulai dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan mendatar (landscape). Karena apabila dimulai dari tengah akan memberikan kebebasan kepada otak untuk menyebar ke segala arah dan untuk mengungkapkan dirinya secara lebih bebas dan alami.

2) Menggunakan gambar atau foto untuk sentral. Karena sebuah gambar atau foto akan mempunyai seribu kata yang membantu otak dalam menggunakan imajinasi yang akan diungkapkan. Sebuah gambar sentral akan lebih menarik, membuat otak tetap terfokus, membantu otak berkonsentrasi dan mengaktifkan otak.

3) Menggunakan warna yang menarik. Karena bagi otak, warna sama menariknya dengan gambar. Warna membuat Mind Mapping (peta pikiran) lebih hidup, menambah energi pada pemikiran yang kreatif, dan menyenangkan.

4) Hubungkan cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tingkat tiga ke tingkat satu dan dua, dan seterusnya. Karena otak bekerja menurut asosiasi. Otak senang mengaitkan dua (atau tiga

atau empat) hal sekaligus. Apabila cabang-cabang dihubungkan akan lebih mudah dimengerti dan diingat.

5) Membuat garis hubung yang melengkung. Bukan garis lurus. Karena dengan garis lurus akan membosankan otak. Cabang-cabang yang melengkung dan organis seperti cabang-cabang pohon jauh lebih menarik bagi mata.

6) Menggunakan satu kata kunci untuk setiap garis. Karena dengan kata kunci tunggal dapat memberikan lebih banyak daya dan fleksibilitas kepada Mind Mapping (peta pikiran).

7) Menggunakan gambar. Karena seperti gambar sentral, setiap gambar bermakna seribu kata.

Mulyatiningsih (2014:234) tentang langkah-langkah metode pembelajaran Peta pikiran (Mind Mapping) sebagai berikut :

1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.

2) Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh mirid. Permasalahan sebaiknya dipilih yang mempunyai banyak alternatif jawaban. 3) Peserta didik mengidentifikasi alternatif jawaban dalam bentuk peta pikiran

atau diagram.

4) Beberapa peserta didik diberi kesempatan untuk menjelaskan ide pemetaan konsep berpikirnya

5) Dari data hasil diskusi, peserta didik dimintai membuat kesimpulan dan guru memberi peta konsep yang telah disediakan sebagai pembanding.

Metode Mind Mapping (Peta Pikiran) adalah sebuah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan mampu memetakan pikiran yang ada dalam diri kita. Mind Mapping (Peta Pikiran) sebenarnya merupakan suatu sitem grafis yang melibatkan

seluruh potensi otak kiri dan otak kanan. Metode ini sangat berguna untuk membuka potensi otak yang masih tersembunyi dalam suatu sistem proses berpikir. Berkaitan dengan hal tersebut, Buzan (2007:11) menjelaskan sebagai berikut:

Untuk mengingat, bisa menggunakan metode loci, assosiasi dan chungking. Ketiga metode ini dapat meningkatkan daya ingat karena ketiga metode ini memaksimalkan kerja otak kanan. Contohnya metode assosiasi adalah mengambil suku kata yang mudah diingat. Misalnya, untuk mengingat negara-negara yang ada di Asia Selatan, bisa dibuat kalimat bapa ibhune srimala, yang artinya Bangladesh, Pakistan, India, Bhutan Nepal, Srilangka dan Maladewa. Metode chunking, adalah metode dengan mengingat angka dengan cara mengelompokkannya sehingga mudah dihafal. Sedangkan metode Loci adalah metode yang menggunakan simbol atau gambaran yang berasosiasi dengan pemahaman. Metode ini mengasosiasikan item-item yang ingin diingat dengan tempat buat benda tertentu secara spesifik dan familiar dengan kita. Jadi kita harus memilih tempat yang kita kenal dengan baik. Misalnya, bagian rumah atau kamar. Maka kita akan mengasosiasikan benda-benda yang ada di kamar. Dengan membayangkan benda-benda tersebut, maka di harapkan kita mampu mengingat item-item yang sudah diasosiasikan dengan benda-benda tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode Mind Mapping (Peta Pikiran) efektif diterapkan dalam pembelajaran yang memiliki

cakupan materi cukup banyak, karena manfaatnya adalah meningkatkan kemampuan mengingat siswa dan belajar menjadi lebih cepat dan efisien.

Terdapat banyak kelebihan dari metode Mind Mapping karena metode ini melibatkan kedua sisi otak yaitu menggunakan gambar, warna, dan imajinasi (wilayah otak kanan) bersamaan dengan kata, angka, logika (wilayah otak kiri) sehingga, belajar akan menjadi lebih menyenangkan. Salah satu kelebihan peta pikiran adalah dapat membantu murid dalam banyak hal memacu kreativitas, pemahaman dan daya ingat murid. Berikut pendapat para ahli tentang kelebihan peta pikiran. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, menurut Kherunnisa (2014:7) bahwa pembelajaran peta pikiran memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan peta pikiran adalah sebagai berikut : 1) Dapat mengemukakan pendapat secara bebas

2) Dapat bekerjasama dengan teman lainya 3) Catatan lebih jelas dan padat

4) Lebih mudah mencari catatan jika diperlukan 5) Catatan lebih terfokus pada inti materi 6) Mudah melihat gambaran keseluruhan

7) Membantu otak untuk mengatur, mengingat, membandingkan dan membuat hubungan

8) Memudahkan penambahan informasi baru 9) Pengkajian ulang dapat lebih cepat

10) Setiap peta bersifat unik

Kekurangan peta pikiran sebagai berikut : 1) Hanya murid aktif yang terlibat

Dalam dokumen PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD INPRES BONTOMANAI KECAMATAN TAMALATE KOTA MAKASSAR (Halaman 37-46)