Seseorang mengendarai mobil mampu menepu Jarak I Meter Per 3 detik b��rара касер атал mobil Esь? 24 detik =. . . . . menit URUTAN TAHAP SIKLUS MENSTRUASI YANG BENAR ADALAH? siklus menstruasi tahap ke 1? nama tahapan yang diberi NOMOR 3 pada gambar tersebut adalah... perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif alami ditunjukan oleh nomor? Seorang wanita dewasa setiap bulan umumnya mengalami menstruasi (haid). Berikut ini beberapa tahapan dalam proses tersebut: 1. fertilisasi 2. menstrua … Seorang wanita dewasa setiap bulan umumnya mengalami menstruasi (haid). Berikut ini beberapa tahapan dalam proses tersebut: 1. fertilisasi 2. menstrua … Apa yang harus kamu lakukan? 1. Jelaskan kepada anggota keluargamu bahwa kamu tertarik untuk meneliti sejarah kesehatan keluarga. 2. Kumpulkan beberap … sebutkan cara memelihara benih tanaman yang baik untuk pembibitan
Gerhana matahari, Rabu (9/3), disambut euforia masyarakat seantero Nusantara. Fenomena langka itu juga menjadi bekal para ilmuwan untuk mengungkap misteri sang surya. Namun demikian, pengamatan gerhana matahari total (GMT) oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) di Maba, Maluku Utara, tak berlangsung sempurna karena langit tertutup awan. Padahal, Maba digadang-gadang sebagai lokasi terbaik untuk mengamati GMT tahun ini. Data yang bisa diambil saat terjadi GMT bisa digunakan untuk mempelajari cuaca matahari. Sebaliknya, Lapan mengklaim berhasil mengumpulkan data korona matahari. Peneliti NASA Nelson Reginald menyatakan, teleskop dan kamera polarisator yang mereka gunakan tak bisa mengumpulkan informasi korona. "Kami sama sekali tidak mendapatkan data. Kami butuh langit yang benar-benar bebas awan," ujarnya. Korona adalah bagian paling luar dari atmosfer matahari. Korona tidak terlihat secara langsung dari bumi, kecuali pada saat terjadi gerhana matahari total atau dengan bantuan teleskop. Selama tiga jam proses gerhana, awan terus menggantung di atas langit Kota Maba. Cahaya korona matahari hanya berpendar dari balik awan. Reginald mengatakan, NASA akan terus mengejar data korona matahari. Dia berencana mengamati GMT berikutnya yang berlangsung di Amerika Serikat pada 2017. Sementara itu. peneliti Lapan Emanuel Sungging Mumpuni menjelaskan, data spektrum yang dikumpulkan selama 60 detik itu akan menjadi informasi yang bisa dipakai untuk menyibak misteri korona matahari. "Data korona masih bercampur dengan kromosfer matahari. Tapi campuran ini nanti bisa dipisahkan." ujarnya. Sungging menambahkan, teleskop dan kamera yang digunakan dapat merekam data korona. Data tersebut berupa pita cahaya yang diselingi garis gelap. Garis-garis gelap itulah yang akan dipakai untuk mempelajari komposisi korona. Dibutuhkan waktu untuk mengolah analisis data spektrum. Sungging berharap bisa melaporkan analisis awal ini pada simposium internasional tentang bumi, matahari, dan kehidupan, yang diselenggarakan Lapan pada Mei mendatang. Gerhana Hibrida Masuk ke Tanah Adapun serangga umumnya menyangka fenomena gerhana sebagai tanda pergantian siang ke malam. Misalnya, tongeret saat gerhana mengeluarkan bunyi lebih rendah. Lain halnya dengan kumbang kotoran, pada pagi hari dia terlihat aktif, dan begitu matahari mulai tertutup serangga ini masuk ke tanah. "Mungkin dikira kehidupan siang sudah berakhir. Tentu saja respons ini mungkin tak jauh berbeda dari satwa yang ada di alam liar." Peneliti mamalia LIPI Waitika Rosa Farida mengatakan, dari riset ini bisa disimpulkan satwa yang beraktivitas pada siang hari tidak terlalu terpengaruh dengan perubahan gerhana. "Mamalia yang paling sensitif atau menunjukkan respons positif di penangkaran adalah kukang. Saat cahaya terang dia tidur, namun saat gerhana kembali beraktivitas," katanya. Adapun jenis reptil tidak terpengaruh cahaya Reptil terpengaruh suhu. Di Bangka Belitung, yang merupakan salah satu lintasan GMT. pengamat gerhana dari Institut Tehnologi Bandung (ITB) Dian Puspita mengatakan, gerhana serupa di daerah itu akan kembali terulang 300 tahun lagi. Memang, gerhana matahari di Indonesia akan terjadi lagi 2023. tapi tidak terlihat di Bangka Belitung. Di Solo, gerhana berlangsung sesuai prediksi. Kondisi langit yang cerah mendukung penampakan gerhana, sehingga warga bisa menyaksikan dengan leluasa. "Pukul 06.20 terlihat bulan menyentuh bayangan matahari. Penghitungan astronomi yang kami lakukan sebelumnya terbukti," tegas Kepala UPT Perpustakaan Laboratorium dan Astronomi Pondok Pesantren Modem Islam (PPMI) Assalaam, AR Sugeng Riyadi. di Observatorium PPMI. Menurut Sugeng yang juga Ketua Umum DPP Asosiasi Maestro Astronomi dan Ilmu Falak Indonesia Merdeka (Astrofisika), pihaknya menyiarkan langsung fenomena alam itu melalui internet. "Di Jateng, lokasi live streaming yang difasilitasi Kementerian Komunikasi dan Informatika hanya di sini. Kota lain di Jawa yang juga menyiarkan adalah Surabaya, Yogyakarta. Bandung, dan Jakarta," jelasnya. Sumber : Suara Merdeka, edisi 10 Maret 2016. Hal: 1 |