Show
Saat mesin hidup, mekanisme katup yang ada di mesin akan bergerak, bergesekkan, dan mendapatkan panas serta gaya dari berbagai arah. Komponen-komponen mekanisme katup ini lama kelamaan akan aus, khususnya pada bagian yang bersinggungan secara langsung yaitu pada rocker arm dan dudukannya. Perlahan-lahan, kondisi tersebut akan mengubah ukuran celah katup secara signifikan. Semakin besar keausan yang terjadi, semakin besar pula celah katup yang ditimbulkannya. Kondisi ini tentunya bisa membuat akibat yang kurang baik bagi mesin. Baca: Akibat dan efek setelan celah katup tidak tepat. Untuk sebagian jenis mesin mobil yang beredar saat ini, memang masih ada yang membutuhkan penyetelan celah katup. Penyetelan celah katup ini umumnya dilakukan secara rutin di rentang jarak tempuh 5.000 hingga 10.000 kilometer. Ada yang penyetelannya dilakukan saat mesin panas dan ada pula penyetelan celah katup yang dilakukan saat mesin dingin. Kondisi ini sangat tergantung dari jenis mesin serta referensi yang diterbitkan oleh produsen pembuat mobil melalui service manual booknya. Lantas kenapa celah katup harus di setel? Nah, pada artikel kali ini, ombro akan memberikan informasi seputar alasan mengapa celah katup harus di setel secara rutin1. Menjaga mesin agar selalu dalam kondisi primaAlasan pertama sebagai jawaban tentang mengapa celah katup harus disetel secara periodik adalah untuk menjaga mesin agar selalu dalam kondisi prima. Oleh karenanya, penyetelan celah katup menjadi salah satu pekerjaan yang umumnya ada dan dilakukan pada saat tune up mesin. Sebagai gambaran, mesin dengan kondisi prima akan menghasilkan tenaga yang optimal dan penggunaan bahan bakar yang efisien. Selain itu, kondisi mesin yang prima juga akan menghasilkan suara mesin yang halus, tenang dan tidak kasar saat digeber di berbagai kondisi kecepatan (rpm ) mesin. Jika celah katup tidak di setel secara periodik, celah katup secara umum akan semakin renggang. Akibatnya, di mesin akan muncul suara kasar "kletek-kletek" sehingga membuat rasa tidak nyaman selama kita mengemudikan mobil tersebut. Celah katup yang terlalu renggang juga akan membuat performa dan tenaga mesin menurun. Hal ini terjadi akibat dari waktu terbukanya katup yang menjadi lebih lambat. Keterlambatan katup untuk terbuka (baik pada katup intake ataupun katup ekshaust) akan membuat waktu pembakaran (ignition timing) menjadi tidak tepat. Hal ini menyebabkan tenaga yang dihasilkan mesin dari hasil pembakaran menjadi tidak maksimal. Hal ini pulalah yang akhirnya turut membuat performa mesin turun ketika celah katup dalam kondisi renggang.Baca juga : 2. Mencegah kerusakan mekanisme katupAlasan kedua tentang mengapa celah katup harus disetel secara periodik adalah untuk mencegah kerusakan pada mekanisme katup. Celah katup yang kondisinya renggang akan memperbesar ketukan yang terjadi diantara batang katup dan rocker arm. Jika daya ketuk yang besar ini ditambah dengan kecepatan putaran (rpm) mesin, maka hal tersebut bisa mengakibatkan beragam kerusakan pada valve mekanismenya, diantaranya adalah :
Dengan melakukan penyetelan celah katup secara periodik, resiko yang diakibatkan oleh celah katup yang terlalu renggang ini bisa diminimalisir sehingga dapat mencegah kerusakan pada mekanisme katup secara keseluruhan.
Teknisimobil.com – Kinerja mesin yang diukur melalui daya kuda mesin sangat dipengaruhi oleh hampir komponen mesin. Salah satu dari komponen yang paling penting adalah mekanisme katup atau klep. Mekanisme katup dengan penyetelan klep yang tepat akan memberikan kompresi yang sempurna sehingga pembakaran bahan bakar dan udara di dalam ruang silinder akan dapat dicapai secara optimal. Apabila penyetelan katup tidak tepat, pembakaran tidak akan pernah sempurna dan ini akan bermasalah pada seluruh sistem yang ada pada mesin mobil Anda. Berikut adalah alasan celah klep harus disetel dengan baik. Celah klep harus disetel, Mangapa?Pada saat mesin hidup, mekanisme klep juga bekerja menyesuaikan putaran mesin. Pada saat mekanisme klep bekerja inilah akan terjadi gesekan antar komponen-komponen yang terlibat. Banyak jenis gesekan yang mengakibatkan panas yang mungkin dapat berlebih. Sumber: Super ChevyPanas yang berlebih akan memungkinkan terjadinya keausan dan memungkinkan celah katup akan merenggang di luar batas yang seharusnya. Meskipun sistem pelumasan sudah maksimal, kerenggangan ini tidak dapat dihindari dari waktu ke waktu. Untuk alasan ini lah mengapa celah klep harus disetel, terutama pada saat melakukan tune up minimal. Untuk alasan lain mengapa celah klep harus disetel juga berkaitan dengan celah klep itu sendiri. Berikut adalah keterangan lengkapnya. Alasan celah klep harus disetelTerdapat tiga alasan utama lain selain alasan di atas yang berkaitan dengan celah klep itu sendiri. Pertama – Celah yang terlalu lebar mesin akan berisikAda masalah pada mesin ketika celah klep disetel atau dengan sendirinya dalam keadaan terlalu lebar. Celah terlalu lebar disebabkan karena kesalahan penyetelan atau karena aus. Ada dua hal utama jika celah katup terlalu lebar.
Kedua – Menghindari boros bahan bakarJika Anda menghendaki bahan bakar yang irit, salah satu langkah yang perlu Anda lakukan adalah memeriksa celah klep dan pastikan celahnya dalam ukuran yang semestinya. Ini adalah salah satu akibat dari celah klep yang terlalu sempit. Tentu saja ini akibat dari penyetelan klep yang tidak tepat. Secara spesifik, celah klep yang telalu sempit dapat mengakibatkan hal berikut ini.
Ketiga – Klep akan terbakarAlasan celah klep harus disetel yang terakhir terkait dengan tidak adanya celah klep sama sekali. Jelas ini adalah kesalahan fatal pada saat penyetelan klep berlangsung. Beberapa akibat yang dapat terjadi adalah sebagai berikut.
Untuk menghindari hal ini terjadi, Anda harus rutin dalam perawatan berkala mobil Anda. Akan sangat disayangkan apabila hal ini dapat terjadi dan kerugian besar akan menunggu Anda. Mungkin Anda kaya dan dapat membeli mobil baru jika rusak parah, tetapi hidup bijak adalah satu-satunya yang terbaik untuk Anda dan lingkungan Anda.
Monday, July 27, 2020 Edit
Celah Katup - Katup adalah komponen mesin yang bergerak yang terletak pada kepala silinder ( cylinder Head ). Dengan adanya katup maka campuran udara dan bahan bakar yang masuk ke ruang bakar dapat terkontrol. Begitu juga dengan gas sisa - sisa pembakaran juga akan dikontrol keluar pada waktu yang tepat oleh katup. Secara umum, katup pada setiap motor bakar 4 Tak terdapat dua jenis yaitu katup masuk ( intake valve ) dan katup buang ( exhaust valve ). Standarnya, pada setiap ruang bakar mempunyai jumlah katup 2 yaitu 1 untuk katup masuk dan 1 untuk katup buang. Namun demikian, adanya juga yang mempunyai 3 katup dan 4 katup. Katup - katup pada mesin akan terus bekerja selama mesin hidup. Dorongan yang terjadi dalam waktu lama akan mengakibatkan terjadinya perubahan celah antara katup dengan komponen pendorong ( rocker arm atau poros nok ). Pada perkembangan teknologi terbaru, untuk mencegah hal tersebut terjadi maka sudah dikembangkan teknologi penyetel katup otomatis untuk beberapa jenis mesin seperti teknolgi VVT-i Pada Toyota. Sayangnya, teknologi ini tidak mutlak digunakan untuk jenis mesin - mesin tertentu sehingga masih dibutuhkan teknik konvensional untuk menyetel celah katup.
Fungsi celah katup adalah agar waktu yang dibutuhkan katup untuk membuka atau menutup sesuai dengan kondisi mesin, dimana pabrikan sudah mempunyai ukuran standar. Selain itu, waktu pembukaan dan penutupan katup tidak akan terpengaruh oleh temperatur mesin, sehingga ada istilah menyetel katup pada saat mesin dingin menyetel katup pada kondisi mesin panas.
Saat mesin hidup komponen mekanisme katup yang jumlahnya banyak bergerak bergesekan dan mendapat gaya ke berbagai arah serta beban panas. Maka semakin lama komponen semakin aus pada sistem penekan katup, daun katup dan dudukannya serta pengikat-pengikat menjadi kendor. Sehingga celah katup menjadi berubah besar yang diakibatkan oleh keausan-keausan tersebut yang tidak merata. Celah katup berubah dan perlu distel pad ainterval 20.000 km kendaraan berjalan. Celah katup berpengaruh terhadap unjuk kerja mesin, Beberapa gejala yang terjadi jika celah katup tidak tepat ;
Penyetelan celah katup dengan mengendorkan mur pengunci pushrod dan memutar skrup penyetel. Untuk penyetelan celah katup, dunakanlah feeler gauge pada celah antara penumpuk rocker arm dengan batang katup. Lihatlah ukuran celah standar pada buku perbaikan.
Pengukuran celah katup dilaukan dengan cara memasukkan feeler gauge diantara tuas ayun dan rocker arm, bukan antara ujung tuas ayun dan ujung batang katup. Mekanisme ini banyak digunakan untuk mobil Nisan, Ford dan Mercedes.
Pada sistem ini, penyetelan dilakukan dengan penggantian plat penyetel ( shim ), yang mana plat - plat ini tersedia dalam bermacam macam ketebalan. Untuk menyetel celah katup, diperlukan satu set plat penyetel dan alat khusus untuk menekan mangkok penekan katup.
Mesin - mesin yang menggunakan mekanisme kerja peyetel katup eksenter yaitu BMW.
Jenis motor neptune ini digunakan pada mesin - mesin besar, contohnya pada mesin Mitsubishi Colt T-120. Cara penyetelan katupnya pun hampir sama dengan yang tipe standar yaitu dengan mengendorkan mur penyetel, masukkan feeler gauge pada celah antara batang katup dengan rocker arm. Nah itulah fungsi celah katup dan jenis - jenis mekanisme penyetelan katup pada mesin mobil. Penyetelan katup dilakukan saat kendaraan melakukan service rutin. |