Mengapa Berbagai Bentuk Perlawanan Terhadap Belanda Sering Mengalami Kegagalan?Minggu, 31 Januari 2021 11:17 WIBEditor: Rizka Desri YusfitaAA Text Sizes Medium Large Larger Mengapa berbagai bentuk perlawanan terhadap Belanda sering mengalami kegagalan? Tema 7 Kelas 5 SD/MI halaman 46 Baca Selanjutnya: JAWABAN, Siapakah Tokoh Utama dalam Cerita Angsa dan Telur Emas Aesop TRIBUNPADANG.COM - Mengapa berbagai bentuk perlawanan terhadap Belanda sering mengalami kegagalan? Pertanyaan tersebut merupakan soal Tema 7 Kelas 5 SD/MI halaman 46, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2017. Halaman 46 terdapat pada Pembelajaran 4 Subtema 1 tentang Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan. Berikut Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 5 halaman 46: 1. Mengapa berbagai bentuk perlawanan terhadap Belanda sering mengalami kegagalan? Jawaban: Berikut faktor penyebab gagalnya perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah: KLIK LINK DI BAWAH UNTUK JAWABAN LENGKAPNYA: Baca juga: Jawaban Buku Tema 7 Kelas 5 Halaman 46 47 48 50 52 53 54 55 56 57 dan 58, Pembelajaran 4 Subtema 1 Tahukah Kamu? Masa pergerakan kebangsaan dibedakan menjadi 3 masa, yaitu masa awal (perkembangan) pergerakan nasional, masa radikal, dan masa moderat. Masa Awal Pergerakan Nasional (Tahun 1900-an) Pada masa ini, lahir banyak organisasi pergerakan, seperti Budi Utomo, Sarekat Islam, Muhammadiyah, dan Indische Partij (IP). Salah satu organisasi yang besar pengaruhnya terhadap pergerakan nasional adalah Budi Utomo. Pada hari Minggu tanggal 20 Mei 1908, Sutomo beserta kawan-kawannya berkumpul di Jakarta. Mereka sepakat mendirikan Budi Utomo yang berarti usaha mulia. Karena sebagai organisasi modern yang pertama kali muncul di Indonesia, pemerintah RI menetapkan tanggal berdirinya Budi Utomo diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Masa Awal Radikal (Tahun 1920-1927-an) Perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah pada abad ke20 disebut masa radikal karena pergerakan-pergerakan nasional pada masa ini bersifat radikal/ keras terhadap pemerintah Hindia Belanda. Mereka menggunakan asas nonkooperatif/tidak mau bekerja sama. Organisasi-organisasi yang bersifat radikal adalah Perhimpunan Indonesia (PI), Partai Komunis Indonesia (PKI), Nahdlathul Ulama (NU), Partai Nasional Indonesia (PNI). Masa Moderat (Tahun 1930-an) Sejak tahun 1930, organisasi-organisasi pergerakan Indonesia mengubah taktik perjuangannya. Mereka menggunakan taktik kooperatif (bersedia bekerja sama) dengan pemerintah Hindia Belanda. Organisasi-organisasi yang berhaluan moderat antara lain Partindo 1930, PNI Baru, Partai Indonesia Raya (Parindra), Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo), dan Gabungan Politik Indonesia (Gapi). Selain organisasi-organisasi di atas, masih banyak organisasi kepemudaan dan keagamaan lainnya yang ada dan berkembang pada masa itu, antara lain: Pergerakan Tarbiyah Islamiyah (Perti), Majelis Islam Ala Indonesia (MIAI), Jong Islamieten Bond, Sumatra Thawalib yang lahir di Minangkabau, Persatuan Pemuda Kristen, dan Persatuan Pemuda Katholik. (TribunPadang.com) Sumber: Tribun PadangTags: Mengapa Berbagai Bentuk Perlawanan Terhadap Beland Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 5 halaman 46 Pembelajaran 4 Subtema 1 tentang Peristiwa Kebangs Masa pergerakan kebangsaan Video Pilihan Sesuai Perintah Kapolri, Sinta Penderita Tumor Kaki Diterbangkan Naik Helikopter ke RS Kramat Jati Ikuti kami di |