Mengapa bahasa Indonesia sulit dipelajari

Jakarta -

Bagi sebagian orang bahasa Indonesia merupakan bahasa yang paling sulit dipahami. Padahal bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Mengapa bahasa Indonesia dianggap sebagai bahasa yang sulit? Ini lima faktor penyebabnya yang harus detikers ketahui. Penjelasan berikut dikutip dari laman Kantor Bahasa Maluku Kemdikbud:

Faktor yang Membuat Bahasa Indonesia Dianggap Sulit

1. Masyarakat Kurang Paham antara Bahasa Baku dan Tidak Baku

Masyarakat Indonesia masih suka mencampuradukkan antara bahasa baku dan tidak baku. Masyarakat Indonesia sendiri lebih sering menggunakan bahasa tidak baku, sehingga timbul anggapan bahwa berbahasa hanya berkaitan dengan penyampaian maksud, tanpa memperhatikan kaidah kebahasaan.

Kesalahan yang sering muncul terjadi adalah kurangnya masyarakat Indonesia yang menggunakan ragam baku.

2. Meremehkan Definisi

Maksud dari meremehkan definisi adalah masyarakat Indonesia merasa paham dengan arti sebuah kata. Namun pemahaman yang mereka ketahui berbeda dengan makna sesungguhnya.

Contohnya yaitu kata dirgahayu, kata dirgahayu sering diartikan sebagai selamat ulang tahun. Padahal menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dirgahayu artinya berumur panjang.

Semestinya dirgahayu tidak disambungkan dengan angka atau umur lembaga atau orang yang berulang tahun.

Baca juga: Dubes RI di Belanda: Minimnya Orang Indonesia di Organisasi Internasional

3. Minimnya Penguasaan Struktur Kalimat

Masyarakat Indonesia masih memahami penggunaan struktur kalimat pada kalimat sederhana. Namun permasalahannya adalah ketika melihat struktur kalimat pada kalimat majemuk. Kesulitan tersebut muncul akibat minimnya pengetahuan dan tidak terbiasa menulis dengan struktur kalimat yang benar.

4. Perubahan Struktur Ejaan dalam Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Sejak era sumpah pemuda hingga kini telah terjadi lima kali perubahan ejaan bahasa Indonesia.

Ejaan-ejaan yang pernah berlaku di Indonesia sendiri yaitu Ejaan Van Ophuysen, Ejaan Republik atau Ejaan Suwandi, Ejaan Malindo, Ejaan Yang Disempurnakan, dan Ejaan Bahasa Indonesia. Masing-masing ejaan memiliki ciri khas tersendiri pada masanya.

Perubahan ejaan tersebut tidak diikuti dengan sosialisasi yang memadai, sehingga masyarakat Indonesia umumnya tidak mengetahui dan tidak menerapkan kaidah tersebut.

5. Kurangnya Minat Generasi Muda dalam Mempelajari Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia sering dianggap sebagai bahasa yang ketinggalan zaman. Hal tersebut dikarenakan pedagogi bahasa Indonesia yang terkesan monoton dan sulit dipahami.

Seharusnya guru-guru bahasa Indonesia menggunakan pola-pola pengajaran yang menarik dan mudah dipahami oleh siswa.

Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan menciptakan rasa cinta terhadap negara. Generasi muda sebagai penerus bangsa hendaknya selalu mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu detikers juga dapat memanfaatkan perkembangan teknologi untuk mempelajari bahasa Indonesia seperti mengunduh aplikasi KBBI dan lain sebagainya.

Jadi jangan lupa terus belajar bahasa Indonesia yang baik dan benar ya detikers!

Baca juga: Jokowi Anugrahkan Gelar Pahlawan Nasional pada Usmar Ismail, Siapa Dia?


Simak Video "Sederet Vendor Lokal Digaet Google untuk Produksi Laptop Chromebook"
Mengapa bahasa Indonesia sulit dipelajari

(atj/lus)