Gambar komposit satelit benua Asia. Show
Asia (i/ˈeɪʒə/ atau /ˈeɪʃə/) adalah benua terbesar dan paling padat penduduknya di dunia, terletak di anggota timur dan belahan utara. Benua ini mencakup 8,7% dari total lapang permukaan bumi dan terdiri dari 30% dari lapang daratannya. Dengan sekitar 4,3 miliar orang, terdapat 60% dari populasi manusia dunia ketika ini. Asia memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi di era modern. Misalnya, selama masa zaman ke-20, Populasi Asia hampir empat kali lipat.[3] Benua Asia dan Eropa adalah benua yang terhubung lewat darat dan keduanya membentuk sebuah benua raksasa yang dinamakan sebagai Eurasia. Batasan selang Asia dan Eropa sangat kabur sehingga beberapa negara seperti Turki kadang-kadang bisa diisikan ke Asia maupun ke Eropa. Beberapa bentang dunia yang sering digunakan untuk memisahkan kedua benua tersebut adalah Selat Dardanella, Laut Marmara, Selat Bosporus, Laut Hitam, Pegunungan Kaukasus, Laut Kaspia, Sungai Ural (atau Sungai Emba), dan Pegunungan Ural hingga Novaya Zemlya. Selain itu, Benua Asia dan Afrika juga memiliki perbatasan darat yang bertemu di sekitar Terusan Suez. Mengingat ukuran dan keragaman, pemikiran Asia – nama tersebut kembali ke zaman klasik - yang sebenarnya mungkin bertambah berkaitan dengan geografi manusia daripada geografi fisik.[4] Asia sangat beragam dan di dalam masing-masing wilayahnya terdapat kelompok-kelompok etnis, norma budaya, lingkungan, ekonomi, hubungan sejarah dan sistem pemerintahan. EtimologiKata "Asia" masuk ke dalam bahasa Indonesia, menempuh bahasa Belanda, dari Yunani Kuno Ασία (Asia; lihat juga daftar nama nama tempat tradisional Yunani). Nama ini pertama kali dicoba di Herodotus (pada 440 sebelum masehi), yang mana mengacu pada Asia Kecil; atau, dengan maksud menggambarkan Perang Persia, untuk Kerajaan Persia sebagai musuh Yunani dan Mesir. Meski sebelum Herodotus, Homer mengetahui celah Troya bernama Asios, anak laki-laki Hyrtacus, penguasa atas beberapa kota, dan dia menggambarkan rawa-rawa sebagai "ασιος" (ilias 2, 461). Istilah Yunani yang dikurangi dari Assuwa, sebuah konfiderasi negara negara di Anatolia Barat pada masa zaman ke-14 sebelum masehi. Hittite assu - "Bagus" kemungkinan adalah anggota dari nama itu. Selain itu, pokok asal usul kata dari istilah itu kemungkinan dari kata Akkadia (w)aṣû(m), yang masih kerabat kata Ibrani יצא, yang artiannya "keluar" atau "naik", mengacu ke arah matahari pada ketika fajar (matahari terbit) di Timur Tengah, dan juga nampaknya mengadakan komunikasi dengan kata Fenisia asa yang artiannya timur. Ini kontras mungkin dengan asal usul kata yang diusulkan Eropa, dari bahasa Arab dan Parsi erēbu "masuk" atau "terbenam" (bagi matahari). Walaupun begitu, asal usul pengharapan Mesoppotamia atau Timur Tengah tak akan menjelaskan bagaimana istilah "Asia" pertama datang yang dipadukan dengan Anatolia sebagai tinggal di barat dari bahasa kawasan Arab Persia. Pembagian wilayahPeta Asia Sebagaimana telah dibicarakan, Asia bisa dianggap sebagai sebuah anggota dari benua Eurasia yang bertambah luhur. Untuk pembagian berdasarkan istilah ini, lihat Eurasia Utara dan Eurasia Tengah. Asia sendiri sering dibagi-bagi dijadikan beberapa wilayah: Asia TengahTidak berada konsensus pasti tentang penggunaan istilah ini, namun biasanya mencakup Asia TimurAsia Timur dinamakan juga Timur Jauh, karena orang Eropa melihat kedudukan geografisnya sangat jauh dari Eropa. Istilah ini mencakup: Asia TenggaraKawasan ini mencakup Semenanjung Malaka, Indochina dan kepulauan-kepulauan di Lautan Hindia dan Lautan Pasifik. Negara-negara yang termasuk kawasan ini adalah: Malaysia dibagi dijadikan dua anggota oleh Laut Tiongkok Selatan, dan daratan, daratan pertama di Semenanjung Malaka, dan yang kedua berada di Pulau Kalimantan. Dengan ini memiliki anggota daratan dan anggota kepulauan Nama dua kepulauan Malaysia:
Asia SelatanAsia Selatan terdiri dari: Asia BaratSering dipanggil dengan nama Timur Tengah meski istilah ini juga kadang digunakan untuk merujuk untuk negara-negara di Afrika Utara. Asia Barat bisa dibagi lagi kepada:
Juga lihat Negara-negara Teluk untuk pengelompokan tidak sama yang benar pokoknya beberapa negara-negara di atas. Kepadatan pendudukKontur Asia Berikut ini adalah daftar negara-negara dan wilayah menurut kepadatan penduduknya dalam jumlah penduduk/km2. Tidak sama dengan angka-angka dalam artikel negara-negara, angka-angka pada tabel ini didasarkan pada area yang mencakup perairan (danau, reservoir, sungai) dan maka mungkin angkanya bertambah kecil di sini. Semua Rusia, Mesir, dan Turki dibicarakan di dalam tabel ini, walaupun hanya sebagian dari wilayah negara-negara itu berada di Asia. Georgia, Armenia, dan Azerbaijan juga dicantumkan di sini, walaupun negara-negara itu juga bisa dianggap sebagai anggota dari Eropa. Tepi Barat dan Jalur Gaza tidak dicantumkan secara terpisah, melainkan digabungkan sebagai anggota dari wilayah Palestina. Asia adalah regional atau benua terluas dan terkenal, tergantung dari apa batasannya. Secara tradisional batasannya adalah anggota dari massa benua yang terbentang dari Afrika - Eurasia terletak ditimur Terusan Suez, pegunungan Ural dan selatan dari Pegunungan Kaukasus dan Laut Kaspia serta Laut Hitam. Sekitar 60% penduduk dunia tinggal di Asia, yang mana 2% selang lain menempati anggota utara dan separo anggota pedalaman seperti (Siberia, Mongolia, Kazakhstan, Xinjiang, Tibet, Qinghai, anggota barat Uzbekistan dan Turkmenistan); yang 98% tinggal diseparo sisa yang lain. Rujukan
edunitas.com Page 2
Gambar komposit satelit benua Asia. Asia (i/ˈeɪʒə/ atau /ˈeɪʃə/) adalah benua terbesar dan paling padat penduduknya di dunia, terletak di bidang timur dan belahan utara. Benua ini mencakup 8,7% dari total lapang permukaan bumi dan terdiri dari 30% dari lapang daratannya. Dengan sekitar 4,3 miliar orang, terdapat 60% dari populasi manusia dunia saat ini. Asia memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi di era modern. Misalnya, selama masa zaman ke-20, Populasi Asia hampir empat kali lipat.[3] Benua Asia dan Eropa merupakan benua yang terhubung lewat darat dan keduanya membentuk sebuah benua raksasa yang dinamakan sebagai Eurasia. Batasan selang Asia dan Eropa sangat kabur sehingga beberapa negara seperti Turki kadang-kadang dapat diisikan ke Asia maupun ke Eropa. Beberapa bentang dunia yang sering dipakai untuk memisahkan kedua benua tersebut adalah Selat Dardanella, Laut Marmara, Selat Bosporus, Laut Hitam, Pegunungan Kaukasus, Laut Kaspia, Sungai Ural (atau Sungai Emba), dan Pegunungan Ural hingga Novaya Zemlya. Selain itu, Benua Asia dan Afrika juga memiliki perbatasan darat yang bertemu di sekitar Terusan Suez. Mengingat ukuran dan keragaman, pemikiran Asia – nama tersebut kembali ke zaman klasik - yang sebenarnya mungkin bertambah berkaitan dengan geografi manusia daripada geografi fisik.[4] Asia sangat beragam dan di dalam masing-masing wilayahnya terdapat kelompok-kelompok etnis, norma budaya, sekitar yang terkait, ekonomi, hubungan sejarah dan sistem pemerintahan. EtimologiKata "Asia" masuk ke dalam bahasa Indonesia, menempuh bahasa Belanda, dari Yunani Kuno Ασία (Asia; lihat juga daftar nama nama tempat tradisional Yunani). Nama ini pertama kali dicoba di Herodotus (pada 440 sebelum masehi), yang mana mengacu pada Asia Kecil; atau, dengan maksud menggambarkan Perang Persia, kepada Kerajaan Persia sebagai musuh Yunani dan Mesir. Meski sebelum Herodotus, Homer mengetahui celah Troya bernama Asios, anak laki-laki Hyrtacus, penguasa atas beberapa kota, dan dia menggambarkan rawa-rawa sebagai "ασιος" (ilias 2, 461). Istilah Yunani yang dikurangi dari Assuwa, sebuah konfiderasi negara negara di Anatolia Barat pada masa zaman ke-14 sebelum masehi. Hittite assu - "Bagus" kemungkinan adalah bidang dari nama itu. Selain itu, pokok asal usul kata dari istilah itu kemungkinan dari kata Akkadia (w)aṣû(m), yang sedang kerabat kata Ibrani יצא, yang artiannya "keluar" atau "naik", mengacu ke arah matahari pada saat fajar (matahari terbit) di Timur Tengah, dan juga nampaknya mengadakan komunikasi dengan kata Fenisia asa yang artiannya timur. Ini kontras mungkin dengan asal usul kata yang diusulkan Eropa, dari bahasa Arab dan Parsi erēbu "masuk" atau "terbenam" (bagi matahari). Meskipun begitu, asal usul pengharapan Mesoppotamia atau Timur Tengah tak akan menjelaskan bagaimana istilah "Asia" pertama datang yang dipadukan dengan Anatolia sebagai tinggal di barat dari bahasa kawasan Arab Persia. Pembagian wilayahPeta Asia Sebagaimana telah dibicarakan, Asia dapat dianggap sebagai sebuah bidang dari benua Eurasia yang bertambah luhur. Untuk pembagian berdasarkan istilah ini, lihat Eurasia Utara dan Eurasia Tengah. Asia sendiri sering dibagi-bagi dijadikan beberapa wilayah: Asia TengahTidak benar konsensus pasti tentang penggunaan istilah ini, namun biasanya mencakup Asia TimurAsia Timur dinamakan juga Timur Jauh, karena orang Eropa melihat kedudukan geografisnya sangat jauh dari Eropa. Istilah ini mencakup: Asia TenggaraKawasan ini mencakup Semenanjung Malaka, Indochina dan kepulauan-kepulauan di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Negara-negara yang termasuk kawasan ini adalah: Malaysia dibagi dijadikan dua bidang oleh Laut Tiongkok Selatan, dan daratan, daratan pertama di Semenanjung Malaka, dan yang kedua benar di Pulau Kalimantan. Dengan ini mempunyai bidang daratan dan bidang kepulauan Nama dua kepulauan Malaysia:
Asia SelatanAsia Selatan terdiri dari: Asia BaratSering dipanggil dengan nama Timur Tengah meski istilah ini juga kadang digunakan untuk merujuk kepada negara-negara di Afrika Utara. Asia Barat dapat dibagi lagi kepada:
Juga lihat Negara-negara Teluk untuk pengelompokan berbeda yang benar pokoknya beberapa negara-negara di atas. Kepadatan pendudukKontur Asia Berikut ini adalah daftar negara-negara dan wilayah menurut kepadatan penduduknya dalam jumlah penduduk/km2. Berbeda dengan angka-angka dalam artikel negara-negara, angka-angka pada tabel ini didasarkan pada area yang mencakup perairan (danau, reservoir, sungai) dan karenanya mungkin angkanya bertambah kecil di sini. Seluruh Rusia, Mesir, dan Turki dibicarakan di dalam tabel ini, meskipun hanya sebagian dari wilayah negara-negara itu berada di Asia. Georgia, Armenia, dan Azerbaijan juga dicantumkan di sini, meskipun negara-negara itu juga dapat dianggap sebagai bidang dari Eropa. Tepi Barat dan Jalur Gaza tidak dicantumkan secara terpisah, melainkan digabungkan sebagai bidang dari wilayah Palestina.
Asia adalah regional atau benua terluas dan terkenal, tergantung dari apa batasannya. Secara tradisional batasannya adalah bidang dari massa benua yang terbentang dari Afrika - Eurasia terletak ditimur Terusan Suez, pegunungan Ural dan selatan dari Pegunungan Kaukasus dan Laut Kaspia serta Laut Hitam. Sekitar 60% penduduk dunia tinggal di Asia, yang mana 2% ditengahnya menempati bidang utara dan separo bidang pedalaman seperti (Siberia, Mongolia, Kazakhstan, Xinjiang, Tibet, Qinghai, bidang barat Uzbekistan dan Turkmenistan); yang 98% tinggal diseparo sisa lainnya. Rujukan
edunitas.com Page 3
Gambar komposit satelit benua Asia. Asia (i/ˈeɪʒə/ atau /ˈeɪʃə/) adalah benua terbesar dan paling padat penduduknya di dunia, terletak di bidang timur dan belahan utara. Benua ini mencakup 8,7% dari total lapang permukaan bumi dan terdiri dari 30% dari lapang daratannya. Dengan sekitar 4,3 miliar orang, terdapat 60% dari populasi manusia dunia saat ini. Asia memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi di era modern. Misalnya, selama masa zaman ke-20, Populasi Asia hampir empat kali lipat.[3] Benua Asia dan Eropa merupakan benua yang terhubung lewat darat dan keduanya membentuk sebuah benua raksasa yang dinamakan sebagai Eurasia. Batasan selang Asia dan Eropa sangat kabur sehingga beberapa negara seperti Turki kadang-kadang dapat diisikan ke Asia maupun ke Eropa. Beberapa bentang dunia yang sering dipakai untuk memisahkan kedua benua tersebut adalah Selat Dardanella, Laut Marmara, Selat Bosporus, Laut Hitam, Pegunungan Kaukasus, Laut Kaspia, Sungai Ural (atau Sungai Emba), dan Pegunungan Ural hingga Novaya Zemlya. Selain itu, Benua Asia dan Afrika juga memiliki perbatasan darat yang bertemu di sekitar Terusan Suez. Mengingat ukuran dan keragaman, pemikiran Asia – nama tersebut kembali ke zaman klasik - yang sebenarnya mungkin bertambah berkaitan dengan geografi manusia daripada geografi fisik.[4] Asia sangat beragam dan di dalam masing-masing wilayahnya terdapat kelompok-kelompok etnis, norma budaya, sekitar yang terkait, ekonomi, hubungan sejarah dan sistem pemerintahan. EtimologiKata "Asia" masuk ke dalam bahasa Indonesia, menempuh bahasa Belanda, dari Yunani Kuno Ασία (Asia; lihat juga daftar nama nama tempat tradisional Yunani). Nama ini pertama kali dicoba di Herodotus (pada 440 sebelum masehi), yang mana mengacu pada Asia Kecil; atau, dengan maksud menggambarkan Perang Persia, kepada Kerajaan Persia sebagai musuh Yunani dan Mesir. Meski sebelum Herodotus, Homer mengetahui celah Troya bernama Asios, anak laki-laki Hyrtacus, penguasa atas beberapa kota, dan dia menggambarkan rawa-rawa sebagai "ασιος" (ilias 2, 461). Istilah Yunani yang dikurangi dari Assuwa, sebuah konfiderasi negara negara di Anatolia Barat pada masa zaman ke-14 sebelum masehi. Hittite assu - "Bagus" kemungkinan adalah bidang dari nama itu. Selain itu, pokok asal usul kata dari istilah itu kemungkinan dari kata Akkadia (w)aṣû(m), yang sedang kerabat kata Ibrani יצא, yang artiannya "keluar" atau "naik", mengacu ke arah matahari pada saat fajar (matahari terbit) di Timur Tengah, dan juga nampaknya mengadakan komunikasi dengan kata Fenisia asa yang artiannya timur. Ini kontras mungkin dengan asal usul kata yang diusulkan Eropa, dari bahasa Arab dan Parsi erēbu "masuk" atau "terbenam" (bagi matahari). Meskipun begitu, asal usul pengharapan Mesoppotamia atau Timur Tengah tak akan menjelaskan bagaimana istilah "Asia" pertama datang yang dipadukan dengan Anatolia sebagai tinggal di barat dari bahasa kawasan Arab Persia. Pembagian wilayahPeta Asia Sebagaimana telah dibicarakan, Asia dapat dianggap sebagai sebuah bidang dari benua Eurasia yang bertambah luhur. Untuk pembagian berdasarkan istilah ini, lihat Eurasia Utara dan Eurasia Tengah. Asia sendiri sering dibagi-bagi dijadikan beberapa wilayah: Asia TengahTidak benar konsensus pasti tentang penggunaan istilah ini, namun biasanya mencakup Asia TimurAsia Timur dinamakan juga Timur Jauh, karena orang Eropa melihat kedudukan geografisnya sangat jauh dari Eropa. Istilah ini mencakup: Asia TenggaraKawasan ini mencakup Semenanjung Malaka, Indochina dan kepulauan-kepulauan di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Negara-negara yang termasuk kawasan ini adalah: Malaysia dibagi dijadikan dua bidang oleh Laut Tiongkok Selatan, dan daratan, daratan pertama di Semenanjung Malaka, dan yang kedua benar di Pulau Kalimantan. Dengan ini mempunyai bidang daratan dan bidang kepulauan Nama dua kepulauan Malaysia:
Asia SelatanAsia Selatan terdiri dari: Asia BaratSering dipanggil dengan nama Timur Tengah meski istilah ini juga kadang digunakan untuk merujuk kepada negara-negara di Afrika Utara. Asia Barat dapat dibagi lagi kepada:
Juga lihat Negara-negara Teluk untuk pengelompokan berbeda yang benar pokoknya beberapa negara-negara di atas. Kepadatan pendudukKontur Asia Berikut ini adalah daftar negara-negara dan wilayah menurut kepadatan penduduknya dalam jumlah penduduk/km2. Berbeda dengan angka-angka dalam artikel negara-negara, angka-angka pada tabel ini didasarkan pada area yang mencakup perairan (danau, reservoir, sungai) dan karenanya mungkin angkanya bertambah kecil di sini. Seluruh Rusia, Mesir, dan Turki dibicarakan di dalam tabel ini, meskipun hanya sebagian dari wilayah negara-negara itu berada di Asia. Georgia, Armenia, dan Azerbaijan juga dicantumkan di sini, meskipun negara-negara itu juga dapat dianggap sebagai bidang dari Eropa. Tepi Barat dan Jalur Gaza tidak dicantumkan secara terpisah, melainkan digabungkan sebagai bidang dari wilayah Palestina.
Asia adalah regional atau benua terluas dan terkenal, tergantung dari apa batasannya. Secara tradisional batasannya adalah bidang dari massa benua yang terbentang dari Afrika - Eurasia terletak ditimur Terusan Suez, pegunungan Ural dan selatan dari Pegunungan Kaukasus dan Laut Kaspia serta Laut Hitam. Sekitar 60% penduduk dunia tinggal di Asia, yang mana 2% ditengahnya menempati bidang utara dan separo bidang pedalaman seperti (Siberia, Mongolia, Kazakhstan, Xinjiang, Tibet, Qinghai, bidang barat Uzbekistan dan Turkmenistan); yang 98% tinggal diseparo sisa lainnya. Rujukan
edunitas.com Page 4Gambar komposit satelit benua Asia. Asia (i/ˈeɪʒə/ atau /ˈeɪʃə/) adalah benua terbesar dan paling padat penduduknya di dunia, terletak di anggota timur dan belahan utara. Benua ini mencakup 8,7% dari total lapang permukaan bumi dan terdiri dari 30% dari lapang daratannya. Dengan sekitar 4,3 miliar orang, terdapat 60% dari populasi manusia dunia ketika ini. Asia memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi di era modern. Misalnya, selama masa zaman ke-20, Populasi Asia hampir empat kali lipat.[3] Benua Asia dan Eropa adalah benua yang terhubung lewat darat dan keduanya membentuk sebuah benua raksasa yang dinamakan sebagai Eurasia. Batasan selang Asia dan Eropa sangat kabur sehingga beberapa negara seperti Turki kadang-kadang bisa diisikan ke Asia maupun ke Eropa. Beberapa bentang dunia yang sering digunakan untuk memisahkan kedua benua tersebut adalah Selat Dardanella, Laut Marmara, Selat Bosporus, Laut Hitam, Pegunungan Kaukasus, Laut Kaspia, Sungai Ural (atau Sungai Emba), dan Pegunungan Ural hingga Novaya Zemlya. Selain itu, Benua Asia dan Afrika juga memiliki perbatasan darat yang bertemu di sekitar Terusan Suez. Mengingat ukuran dan keragaman, pemikiran Asia – nama tersebut kembali ke zaman klasik - yang sebenarnya mungkin bertambah berkaitan dengan geografi manusia daripada geografi fisik.[4] Asia sangat beragam dan di dalam masing-masing wilayahnya terdapat kelompok-kelompok etnis, norma budaya, lingkungan, ekonomi, hubungan sejarah dan sistem pemerintahan. EtimologiKata "Asia" masuk ke dalam bahasa Indonesia, menempuh bahasa Belanda, dari Yunani Kuno Ασία (Asia; lihat juga daftar nama nama tempat tradisional Yunani). Nama ini pertama kali dicoba di Herodotus (pada 440 sebelum masehi), yang mana mengacu pada Asia Kecil; atau, dengan maksud menggambarkan Perang Persia, untuk Kerajaan Persia sebagai musuh Yunani dan Mesir. Meski sebelum Herodotus, Homer mengetahui celah Troya bernama Asios, anak laki-laki Hyrtacus, penguasa atas beberapa kota, dan dia menggambarkan rawa-rawa sebagai "ασιος" (ilias 2, 461). Istilah Yunani yang dikurangi dari Assuwa, sebuah konfiderasi negara negara di Anatolia Barat pada masa zaman ke-14 sebelum masehi. Hittite assu - "Bagus" kemungkinan adalah anggota dari nama itu. Selain itu, pokok asal usul kata dari istilah itu kemungkinan dari kata Akkadia (w)aṣû(m), yang masih kerabat kata Ibrani יצא, yang artiannya "keluar" atau "naik", mengacu ke arah matahari pada ketika fajar (matahari terbit) di Timur Tengah, dan juga nampaknya mengadakan komunikasi dengan kata Fenisia asa yang artiannya timur. Ini kontras mungkin dengan asal usul kata yang diusulkan Eropa, dari bahasa Arab dan Parsi erēbu "masuk" atau "terbenam" (bagi matahari). Walaupun begitu, asal usul pengharapan Mesoppotamia atau Timur Tengah tak akan menjelaskan bagaimana istilah "Asia" pertama datang yang dipadukan dengan Anatolia sebagai tinggal di barat dari bahasa kawasan Arab Persia. Pembagian wilayahPeta Asia Sebagaimana telah dibicarakan, Asia bisa dianggap sebagai sebuah anggota dari benua Eurasia yang bertambah luhur. Untuk pembagian berdasarkan istilah ini, lihat Eurasia Utara dan Eurasia Tengah. Asia sendiri sering dibagi-bagi dijadikan beberapa wilayah: Asia TengahTidak berada konsensus pasti tentang penggunaan istilah ini, namun biasanya mencakup Asia TimurAsia Timur dinamakan juga Timur Jauh, karena orang Eropa melihat kedudukan geografisnya sangat jauh dari Eropa. Istilah ini mencakup: Asia TenggaraKawasan ini mencakup Semenanjung Malaka, Indochina dan kepulauan-kepulauan di Lautan Hindia dan Lautan Pasifik. Negara-negara yang termasuk kawasan ini adalah: Malaysia dibagi dijadikan dua anggota oleh Laut Tiongkok Selatan, dan daratan, daratan pertama di Semenanjung Malaka, dan yang kedua berada di Pulau Kalimantan. Dengan ini memiliki anggota daratan dan anggota kepulauan Nama dua kepulauan Malaysia:
Asia SelatanAsia Selatan terdiri dari: Asia BaratSering dipanggil dengan nama Timur Tengah meski istilah ini juga kadang digunakan untuk merujuk untuk negara-negara di Afrika Utara. Asia Barat bisa dibagi lagi kepada:
Juga lihat Negara-negara Teluk untuk pengelompokan tidak sama yang benar pokoknya beberapa negara-negara di atas. Kepadatan pendudukKontur Asia Berikut ini adalah daftar negara-negara dan wilayah menurut kepadatan penduduknya dalam jumlah penduduk/km2. Tidak sama dengan angka-angka dalam artikel negara-negara, angka-angka pada tabel ini didasarkan pada area yang mencakup perairan (danau, reservoir, sungai) dan maka mungkin angkanya bertambah kecil di sini. Semua Rusia, Mesir, dan Turki dibicarakan di dalam tabel ini, walaupun hanya sebagian dari wilayah negara-negara itu berada di Asia. Georgia, Armenia, dan Azerbaijan juga dicantumkan di sini, walaupun negara-negara itu juga bisa dianggap sebagai anggota dari Eropa. Tepi Barat dan Jalur Gaza tidak dicantumkan secara terpisah, melainkan digabungkan sebagai anggota dari wilayah Palestina. Asia adalah regional atau benua terluas dan terkenal, tergantung dari apa batasannya. Secara tradisional batasannya adalah anggota dari massa benua yang terbentang dari Afrika - Eurasia terletak ditimur Terusan Suez, pegunungan Ural dan selatan dari Pegunungan Kaukasus dan Laut Kaspia serta Laut Hitam. Sekitar 60% penduduk dunia tinggal di Asia, yang mana 2% selang lain menempati anggota utara dan separo anggota pedalaman seperti (Siberia, Mongolia, Kazakhstan, Xinjiang, Tibet, Qinghai, anggota barat Uzbekistan dan Turkmenistan); yang 98% tinggal diseparo sisa yang lain. Rujukan
edunitas.com Page 5Ashgabat (bahasa Turkmenistan: Aşgabat, bahasa Persia: عشق آباد, bahasa Rusia: Ашхабад) adalah ibu kota sekaligus kota terbesar Turkmenistan. Masyarakatnya berjumlah 695.300 jiwa (2001) dan pada tahun 2009, diperkirakan mempunyai sekitar satu juta jiwa yang tinggal di kota ini. Kota ini adalah ibu kota pemerintahan dan pusat ekonomi utama di Turkmenistan. Kota ini terletak di Gurun Kara Kun dan pegunungan Kopet Dag. Terletak 250 km dari kota terbesar kedua di Iran, Mashhad. EtimologiNama kota Ashgabat diambil dari bahasa Persia yaitu عشق آباد, yang artiannya عشق yang berasal dari dialek bahasa Persia yaitu (eshq yang artiannya cinta) dan آباد (ābād yang artiannya tempat yang dihuni atau kota). Secara harfiah mampu didefinisikan bagi Kota Cinta.[1] SejarahMuseum Nasional Turkmenistan Ashgabat adalah kota yang relatif muda, berkembang dari suatu kampung kecil yang dibangun oleh Rusia pada tahun 1818. Para pendiri asli kota ini sebenarnya adalah para tentara Rusia yang akan mendarat ke Krasnovodsk (sekarang bernama Turkmenbashy) yang mendirikan benteng bagi mengakomodasikan keaktifan mereka.[2] Kedudukan kota ini dekat dari situs kota kuno Nisa, yang adalah ibu kota Kekaisaran Parthia dan terletak di reruntuhan kota Jalur Sutra Konjikala.[3][4] Pada tahun 1869, bala tentara Rusia membangun suatu benteng di atas bukit dekat perkampungan masyarakat dan dengan segera mereka menambahkan personel keamanan bagi menjaga kota tersebut. Sampai tahun 1881, Ashgabat masih adalah wilayah kekuasaan kekaisaran Persia, namun yang belakang sekali diambil alih oleh Tsar setelah disepakatinya Kontrak Akhal. Rusia memutuskan bagi mengembangkan kota ini bagi pusat daerah bagi melindungi daerah perbatasan dari pengaruh Inggris di Persia. Pada tahun 1908, Rumah Peribadatan Baha'i yang pertama dibangun di Ashgabat. Namun pada tahun 1948, terjadi gempa luhur yang merusakkan susunan tersebut dan pada tahun 1963 susunan tersebut formal dihancurkan.[5] Pada bulan Desember 1917, Peraturan Uni Soviet diterapkan di kota ini. Namu pada bulan Juli 1918, terjadi koalisi Menshevik, Partai Sosialis-Revolusionaris dan para mantan Tentara Kekaisaran Rusia, Otokrasi Tsar yang melawan kekuasaan Bolshevik di Tashkent dan membangun suatu kekuasaan baru yang bernama Komite Eksekutif Ashgabat. Setelah menerima dukungan dari Jendral Malleson, pada bulan April 1919, Inggris menyerah dan pemerintah Soviet Tashkent mengambil alih kekuasaan kembali pada bulan Juli 1919, dan mengganti nama Ashgabat menjadi Poltoratsk (Полтора�к).[6] Menjelang pembentukan Republik Sosialis Soviet Turkmenistan pada tahun 1927, bagi anggota dari Uni Soviet, kota ini mendapatkan namanya kembali, Ashkhabat. Kemudian, kota ini terus berkembang pesat dan menjadi pusat industri. Namun, pada tanggal 6 Oktober 1948, kota ini dilanda gempa luhur berketetapan 7,3 Skala Richter dan diprediksikan 2/3 masyarakat kota atau sekitar 110.000 -176.000 jiwa tewas dampak gempa tersebut.[7][8][9], namun pejabat pemerintahan Soviet menyalakan hanya sekitar 40.000 jiwa tewas dampak gempa tersebut[10] EkonomiAshgabat adalah pusat pemerintahan dan administrasi di Turkmenistan. Kota ini juga adalah pusat industri tekstil kapas dan industri metal. Selain ini itu, kota ini juga adalah tempat pemberhentian utama dari Jalur Kereta Api Trans-Kaspia. TransportasiBandar Udara Internasional Ashgabat Kota ini telah mempunyai suatu bandar udara internasional, yaitu Bandar Udara Ashgabat yang melayani beberapa rute-rute penerbangan, adil dalam negeri maupun luar negeri. Ketika ini, tengah direncanakan bagi membangun suatu bandar udara baru yakni "Oguz Khan" yang dilengkapi dengan peralatan penunjang yang serba canggih. IklimTerletak di selang Barisan Pegunungan Kopet-Dag di selatan dan gurun Kara-Kum di utara, mengakibatkan kota ini mempunyai iklim gurun, yang mana pada musim panas, suhu udara di kota ini panas dan kering, sedangkan pada musim dingin, suhunya sejuk dan berlanjut singkat. Susunan bersejarah
Panorama malam kota Ashgabat Kota kembar
Rujukan
Tautan luar
edunitas.com Page 6Ashgabat (bahasa Turkmenistan: Aşgabat, bahasa Persia: عشق آباد, bahasa Rusia: Ашхабад) adalah ibu kota sekaligus kota terbesar Turkmenistan. Masyarakatnya berjumlah 695.300 jiwa (2001) dan pada tahun 2009, diperkirakan mempunyai sekitar satu juta jiwa yang tinggal di kota ini. Kota ini adalah ibu kota pemerintahan dan pusat ekonomi utama di Turkmenistan. Kota ini terletak di Gurun Kara Kun dan pegunungan Kopet Dag. Terletak 250 km dari kota terbesar kedua di Iran, Mashhad. EtimologiNama kota Ashgabat diambil dari bahasa Persia yaitu عشق آباد, yang artiannya عشق yang berasal dari dialek bahasa Persia yaitu (eshq yang artiannya cinta) dan آباد (ābād yang artiannya tempat yang dihuni atau kota). Secara harfiah mampu didefinisikan bagi Kota Cinta.[1] SejarahMuseum Nasional Turkmenistan Ashgabat adalah kota yang relatif muda, berkembang dari suatu kampung kecil yang dibangun oleh Rusia pada tahun 1818. Para pendiri asli kota ini sebenarnya adalah para tentara Rusia yang akan mendarat ke Krasnovodsk (sekarang bernama Turkmenbashy) yang mendirikan benteng bagi mengakomodasikan keaktifan mereka.[2] Kedudukan kota ini dekat dari situs kota kuno Nisa, yang adalah ibu kota Kekaisaran Parthia dan terletak di reruntuhan kota Jalur Sutra Konjikala.[3][4] Pada tahun 1869, bala tentara Rusia membangun suatu benteng di atas bukit dekat perkampungan masyarakat dan dengan segera mereka menambahkan personel keamanan bagi menjaga kota tersebut. Hingga tahun 1881, Ashgabat masih adalah wilayah kekuasaan kekaisaran Persia, namun yang belakang sekali diambil alih oleh Tsar setelah disepakatinya Kontrak Akhal. Rusia memutuskan bagi mengembangkan kota ini bagi pusat daerah bagi melindungi daerah perbatasan dari pengaruh Inggris di Persia. Pada tahun 1908, Rumah Peribadatan Baha'i yang pertama dibangun di Ashgabat. Namun pada tahun 1948, terjadi gempa luhur yang merusakkan susunan tersebut dan pada tahun 1963 susunan tersebut formal dihancurkan.[5] Pada bulan Desember 1917, Peraturan Uni Soviet diterapkan di kota ini. Namu pada bulan Juli 1918, terjadi koalisi Menshevik, Partai Sosialis-Revolusionaris dan para mantan Tentara Kekaisaran Rusia, Otokrasi Tsar yang melawan kekuasaan Bolshevik di Tashkent dan membangun suatu kekuasaan baru yang bernama Komite Eksekutif Ashgabat. Setelah menerima dukungan dari Jendral Malleson, pada bulan April 1919, Inggris menyerah dan pemerintah Soviet Tashkent mengambil alih kekuasaan kembali pada bulan Juli 1919, dan mengganti nama Ashgabat menjadi Poltoratsk (Полтора�к).[6] Menjelang pembentukan Republik Sosialis Soviet Turkmenistan pada tahun 1927, bagi anggota dari Uni Soviet, kota ini mendapatkan namanya kembali, Ashkhabat. Kemudian, kota ini terus berkembang pesat dan menjadi pusat industri. Namun, pada tanggal 6 Oktober 1948, kota ini dilanda gempa luhur berketetapan 7,3 Skala Richter dan diprediksikan 2/3 masyarakat kota atau sekitar 110.000 -176.000 jiwa tewas dampak gempa tersebut.[7][8][9], namun pejabat pemerintahan Soviet menyalakan hanya sekitar 40.000 jiwa tewas dampak gempa tersebut[10] EkonomiAshgabat adalah pusat pemerintahan dan administrasi di Turkmenistan. Kota ini juga adalah pusat industri tekstil kapas dan industri metal. Selain ini itu, kota ini juga adalah tempat pemberhentian utama dari Jalur Kereta Api Trans-Kaspia. TransportasiBandar Udara Internasional Ashgabat Kota ini telah mempunyai suatu bandar udara internasional, yaitu Bandar Udara Ashgabat yang melayani beberapa rute-rute penerbangan, adil dalam negeri maupun luar negeri. Ketika ini, tengah direncanakan bagi membangun suatu bandar udara baru yakni "Oguz Khan" yang dilengkapi dengan peralatan penunjang yang serba canggih. IklimTerletak di selang Barisan Pegunungan Kopet-Dag di selatan dan gurun Kara-Kum di utara, mengakibatkan kota ini mempunyai iklim gurun, yang mana pada musim panas, suhu udara di kota ini panas dan kering, sedangkan pada musim dingin, suhunya sejuk dan berlanjut singkat.
Susunan bersejarah
Panorama malam kota Ashgabat Kota kembar
Rujukan
Tautan luar
edunitas.com Page 7Ashgabat (bahasa Turkmenistan: Aşgabat, bahasa Persia: عشق آباد, bahasa Rusia: Ашхабад) adalah ibu kota sekaligus kota terbesar Turkmenistan. Masyarakatnya berjumlah 695.300 jiwa (2001) dan pada tahun 2009, diperkirakan mempunyai sekitar satu juta jiwa yang tinggal di kota ini. Kota ini adalah ibu kota pemerintahan dan pusat ekonomi utama di Turkmenistan. Kota ini terletak di Gurun Kara Kun dan pegunungan Kopet Dag. Terletak 250 km dari kota terbesar kedua di Iran, Mashhad. EtimologiNama kota Ashgabat diambil dari bahasa Persia yaitu عشق آباد, yang artiannya عشق yang berasal dari dialek bahasa Persia yaitu (eshq yang artiannya cinta) dan آباد (ābād yang artiannya tempat yang dihuni atau kota). Secara harfiah mampu didefinisikan bagi Kota Cinta.[1] SejarahMuseum Nasional Turkmenistan Ashgabat adalah kota yang relatif muda, berkembang dari suatu kampung kecil yang dibangun oleh Rusia pada tahun 1818. Para pendiri asli kota ini sebenarnya adalah para tentara Rusia yang akan mendarat ke Krasnovodsk (sekarang bernama Turkmenbashy) yang mendirikan benteng bagi mengakomodasikan keaktifan mereka.[2] Kedudukan kota ini dekat dari situs kota kuno Nisa, yang adalah ibu kota Kekaisaran Parthia dan terletak di reruntuhan kota Jalur Sutra Konjikala.[3][4] Pada tahun 1869, bala tentara Rusia membangun suatu benteng di atas bukit dekat perkampungan masyarakat dan dengan segera mereka menambahkan personel keamanan bagi menjaga kota tersebut. Hingga tahun 1881, Ashgabat masih adalah wilayah kekuasaan kekaisaran Persia, namun yang belakang sekali diambil alih oleh Tsar setelah disepakatinya Kontrak Akhal. Rusia memutuskan bagi mengembangkan kota ini bagi pusat daerah bagi melindungi daerah perbatasan dari pengaruh Inggris di Persia. Pada tahun 1908, Rumah Peribadatan Baha'i yang pertama dibangun di Ashgabat. Namun pada tahun 1948, terjadi gempa luhur yang merusakkan susunan tersebut dan pada tahun 1963 susunan tersebut formal dihancurkan.[5] Pada bulan Desember 1917, Peraturan Uni Soviet diterapkan di kota ini. Namu pada bulan Juli 1918, terjadi koalisi Menshevik, Partai Sosialis-Revolusionaris dan para mantan Tentara Kekaisaran Rusia, Otokrasi Tsar yang melawan kekuasaan Bolshevik di Tashkent dan membangun suatu kekuasaan baru yang bernama Komite Eksekutif Ashgabat. Setelah menerima dukungan dari Jendral Malleson, pada bulan April 1919, Inggris menyerah dan pemerintah Soviet Tashkent mengambil alih kekuasaan kembali pada bulan Juli 1919, dan mengganti nama Ashgabat menjadi Poltoratsk (Полтора�к).[6] Menjelang pembentukan Republik Sosialis Soviet Turkmenistan pada tahun 1927, bagi anggota dari Uni Soviet, kota ini mendapatkan namanya kembali, Ashkhabat. Kemudian, kota ini terus berkembang pesat dan menjadi pusat industri. Namun, pada tanggal 6 Oktober 1948, kota ini dilanda gempa luhur berketetapan 7,3 Skala Richter dan diprediksikan 2/3 masyarakat kota atau sekitar 110.000 -176.000 jiwa tewas dampak gempa tersebut.[7][8][9], namun pejabat pemerintahan Soviet menyalakan hanya sekitar 40.000 jiwa tewas dampak gempa tersebut[10] EkonomiAshgabat adalah pusat pemerintahan dan administrasi di Turkmenistan. Kota ini juga adalah pusat industri tekstil kapas dan industri metal. Selain ini itu, kota ini juga adalah tempat pemberhentian utama dari Jalur Kereta Api Trans-Kaspia. TransportasiBandar Udara Internasional Ashgabat Kota ini telah mempunyai suatu bandar udara internasional, yaitu Bandar Udara Ashgabat yang melayani beberapa rute-rute penerbangan, adil dalam negeri maupun luar negeri. Ketika ini, tengah direncanakan bagi membangun suatu bandar udara baru yakni "Oguz Khan" yang dilengkapi dengan peralatan penunjang yang serba canggih. IklimTerletak di selang Barisan Pegunungan Kopet-Dag di selatan dan gurun Kara-Kum di utara, mengakibatkan kota ini mempunyai iklim gurun, yang mana pada musim panas, suhu udara di kota ini panas dan kering, sedangkan pada musim dingin, suhunya sejuk dan berlanjut singkat.
Susunan bersejarah
Panorama malam kota Ashgabat Kota kembar
Rujukan
Tautan luar
edunitas.com Page 8Ashgabat (bahasa Turkmenistan: Aşgabat, bahasa Persia: عشق آباد, bahasa Rusia: Ашхабад) adalah ibu kota sekaligus kota terbesar Turkmenistan. Masyarakatnya berjumlah 695.300 jiwa (2001) dan pada tahun 2009, diperkirakan mempunyai sekitar satu juta jiwa yang tinggal di kota ini. Kota ini adalah ibu kota pemerintahan dan pusat ekonomi utama di Turkmenistan. Kota ini terletak di Gurun Kara Kun dan pegunungan Kopet Dag. Terletak 250 km dari kota terbesar kedua di Iran, Mashhad. EtimologiNama kota Ashgabat diambil dari bahasa Persia yaitu عشق آباد, yang artiannya عشق yang berasal dari dialek bahasa Persia yaitu (eshq yang artiannya cinta) dan آباد (ābād yang artiannya tempat yang dihuni atau kota). Secara harfiah mampu didefinisikan bagi Kota Cinta.[1] SejarahMuseum Nasional Turkmenistan Ashgabat adalah kota yang relatif muda, berkembang dari suatu kampung kecil yang dibangun oleh Rusia pada tahun 1818. Para pendiri asli kota ini sebenarnya adalah para tentara Rusia yang akan mendarat ke Krasnovodsk (sekarang bernama Turkmenbashy) yang mendirikan benteng bagi mengakomodasikan keaktifan mereka.[2] Kedudukan kota ini dekat dari situs kota kuno Nisa, yang adalah ibu kota Kekaisaran Parthia dan terletak di reruntuhan kota Jalur Sutra Konjikala.[3][4] Pada tahun 1869, bala tentara Rusia membangun suatu benteng di atas bukit dekat perkampungan masyarakat dan dengan segera mereka menambahkan personel keamanan bagi menjaga kota tersebut. Sampai tahun 1881, Ashgabat masih adalah wilayah kekuasaan kekaisaran Persia, namun yang belakang sekali diambil alih oleh Tsar setelah disepakatinya Kontrak Akhal. Rusia memutuskan bagi mengembangkan kota ini bagi pusat daerah bagi melindungi daerah perbatasan dari pengaruh Inggris di Persia. Pada tahun 1908, Rumah Peribadatan Baha'i yang pertama dibangun di Ashgabat. Namun pada tahun 1948, terjadi gempa luhur yang merusakkan susunan tersebut dan pada tahun 1963 susunan tersebut formal dihancurkan.[5] Pada bulan Desember 1917, Peraturan Uni Soviet diterapkan di kota ini. Namu pada bulan Juli 1918, terjadi koalisi Menshevik, Partai Sosialis-Revolusionaris dan para mantan Tentara Kekaisaran Rusia, Otokrasi Tsar yang melawan kekuasaan Bolshevik di Tashkent dan membangun suatu kekuasaan baru yang bernama Komite Eksekutif Ashgabat. Setelah menerima dukungan dari Jendral Malleson, pada bulan April 1919, Inggris menyerah dan pemerintah Soviet Tashkent mengambil alih kekuasaan kembali pada bulan Juli 1919, dan mengganti nama Ashgabat menjadi Poltoratsk (Полтора�к).[6] Menjelang pembentukan Republik Sosialis Soviet Turkmenistan pada tahun 1927, bagi anggota dari Uni Soviet, kota ini mendapatkan namanya kembali, Ashkhabat. Kemudian, kota ini terus berkembang pesat dan menjadi pusat industri. Namun, pada tanggal 6 Oktober 1948, kota ini dilanda gempa luhur berketetapan 7,3 Skala Richter dan diprediksikan 2/3 masyarakat kota atau sekitar 110.000 -176.000 jiwa tewas dampak gempa tersebut.[7][8][9], namun pejabat pemerintahan Soviet menyalakan hanya sekitar 40.000 jiwa tewas dampak gempa tersebut[10] EkonomiAshgabat adalah pusat pemerintahan dan administrasi di Turkmenistan. Kota ini juga adalah pusat industri tekstil kapas dan industri metal. Selain ini itu, kota ini juga adalah tempat pemberhentian utama dari Jalur Kereta Api Trans-Kaspia. TransportasiBandar Udara Internasional Ashgabat Kota ini telah mempunyai suatu bandar udara internasional, yaitu Bandar Udara Ashgabat yang melayani beberapa rute-rute penerbangan, adil dalam negeri maupun luar negeri. Ketika ini, tengah direncanakan bagi membangun suatu bandar udara baru yakni "Oguz Khan" yang dilengkapi dengan peralatan penunjang yang serba canggih. IklimTerletak di selang Barisan Pegunungan Kopet-Dag di selatan dan gurun Kara-Kum di utara, mengakibatkan kota ini mempunyai iklim gurun, yang mana pada musim panas, suhu udara di kota ini panas dan kering, sedangkan pada musim dingin, suhunya sejuk dan berlanjut singkat. Susunan bersejarah
Panorama malam kota Ashgabat Kota kembar
Rujukan
Tautan luar
edunitas.com Page 9Ascension dalam bahasa Inggris berfaedah "Kenaikan", khususnya dalam kekristenan merujuk pada Kenaikan Yesus. Pulau ini dinamakan menurut peristiwa tersebut Pulau Ascension (Pulau Kenaikan) adalah suatu pulau di sebelah selatan Samudra Atlantik, sekitar 1.600 km dari pantai Afrika. Pulau ini adalah bagian dari Saint Helena, Ascension, dan Tristan da Cunha, suatu wilayah seberang laut Britania Raya, bersama dengan Saint Helena dan Tristan da Cunha. Nama pulau ini diambil dari hari ketika pulau tersebut ditemukan, yaitu hari Kenaikan Tuhan Yesus. Pulau ini adalah lokasi bandara Wideawake yang adalah tempat latihan operasi militer bersama sela Royal Cairan Force / Tingkatan Udara Inggris dan Tingkatan Udara Amerika Serikat. Pulau ini adalah suatu pulau yang sangat penting pada saat perang Falkland sela Inggris dan Argentina. Pulau ini juga salah satu dari tiga lokasi antena yang membantu dalam pengoperasian sistem navigasi global GPS (Global Positioning System) - dua lainnya benar di Kwajalein dan Diego Garcia. Pulau Ascension tak memiliki bendera, simbol negara, maupun lagu kebangsaan sendiri. Yang dipakai adalah bendera Inggris, simbol negara Inggris, dan lagu kebangsaan Inggris. edunitas.com Page 10Ascension dalam bahasa Inggris berfaedah "Kenaikan", khususnya dalam kekristenan merujuk pada Kenaikan Yesus. Pulau ini dinamakan menurut peristiwa tersebut Pulau Ascension (Pulau Kenaikan) adalah suatu pulau di sebelah selatan Samudra Atlantik, sekitar 1.600 km dari pantai Afrika. Pulau ini adalah bagian dari Saint Helena, Ascension, dan Tristan da Cunha, suatu wilayah seberang laut Britania Raya, bersama dengan Saint Helena dan Tristan da Cunha. Nama pulau ini diambil dari hari ketika pulau tersebut ditemukan, yaitu hari Kenaikan Tuhan Yesus. Pulau ini adalah lokasi bandara Wideawake yang adalah tempat latihan operasi militer bersama sela Royal Cairan Force / Tingkatan Udara Inggris dan Tingkatan Udara Amerika Serikat. Pulau ini adalah suatu pulau yang sangat penting pada saat perang Falkland sela Inggris dan Argentina. Pulau ini juga salah satu dari tiga lokasi antena yang membantu dalam pengoperasian sistem navigasi global GPS (Global Positioning System) - dua lainnya benar di Kwajalein dan Diego Garcia. Pulau Ascension tak memiliki bendera, simbol negara, maupun lagu kebangsaan sendiri. Yang dipakai adalah bendera Inggris, simbol negara Inggris, dan lagu kebangsaan Inggris. edunitas.com Page 11Ascension dalam bahasa Inggris berfaedah "Kenaikan", khususnya dalam kekristenan merujuk pada Kenaikan Yesus. Pulau ini dinamakan menurut peristiwa tersebut Pulau Ascension (Pulau Kenaikan) adalah suatu pulau di sebelah selatan Samudra Atlantik, sekitar 1.600 km dari pantai Afrika. Pulau ini adalah bagian dari Saint Helena, Ascension, dan Tristan da Cunha, suatu wilayah seberang laut Britania Raya, bersama dengan Saint Helena dan Tristan da Cunha. Nama pulau ini diambil dari hari ketika pulau tersebut ditemukan, yaitu hari Kenaikan Tuhan Yesus. Pulau ini adalah lokasi bandara Wideawake yang adalah tempat latihan operasi militer bersama sela Royal Cairan Force / Tingkatan Udara Inggris dan Tingkatan Udara Amerika Serikat. Pulau ini adalah suatu pulau yang sangat penting pada saat perang Falkland sela Inggris dan Argentina. Pulau ini juga salah satu dari tiga lokasi antena yang membantu dalam pengoperasian sistem navigasi global GPS (Global Positioning System) - dua lainnya benar di Kwajalein dan Diego Garcia. Pulau Ascension tak memiliki bendera, simbol negara, maupun lagu kebangsaan sendiri. Yang dipakai adalah bendera Inggris, simbol negara Inggris, dan lagu kebangsaan Inggris. edunitas.com Page 12Ashgabat (bahasa Turkmenistan: Aşgabat, bahasa Persia: عشق آباد, bahasa Rusia: Ашхабад) yaitu ibu kota sekaligus kota terbesar Turkmenistan. Masyarakatnya berjumlah 695.300 jiwa (2001) dan pada tahun 2009, diperkirakan mempunyai sekitar satu juta jiwa yang tinggal di kota ini. Kota ini yaitu ibu kota pemerintahan dan pusat ekonomi utama di Turkmenistan. Kota ini terletak di Gurun Kara Kun dan pegunungan Kopet Dag. Terletak 250 kilometer dari kota terbesar kedua di Iran, Mashhad. EtimologiNama kota Ashgabat diambil dari bahasa Persia yaitu عشق آباد, yang artiannya عشق yang berasal dari dialek bahasa Persia yaitu (eshq yang artiannya cinta) dan آباد (ābād yang artiannya tempat yang dihuni atau kota). Secara harfiah bisa didefinisikan bagi Kota Cinta.[1] SejarahMuseum Nasional Turkmenistan Ashgabat yaitu kota yang relatif muda, berkembang dari suatu kampung kecil yang dibangun oleh Rusia pada tahun 1818. Para pendiri asli kota ini sebenarnya yaitu para tentara Rusia yang akan mendarat ke Krasnovodsk (sekarang bernama Turkmenbashy) yang mendirikan benteng bagi mengakomodasikan keaktifan mereka.[2] Kedudukan kota ini dekat dari situs kota kuno Nisa, yang yaitu ibu kota Kekaisaran Parthia dan terletak di reruntuhan kota Jalur Sutra Konjikala.[3][4] Pada tahun 1869, bala tentara Rusia membangun suatu benteng di atas bukit dekat perkampungan masyarakat dan dengan segera mereka menambahkan personel keamanan bagi menjaga kota tersebut. Sampai tahun 1881, Ashgabat masih yaitu wilayah kekuasaan kekaisaran Persia, namun yang belakang sekali diambil alih oleh Tsar setelah disepakatinya Kontrak Akhal. Rusia memutuskan bagi mengembangkan kota ini bagi pusat daerah bagi melindungi daerah perbatasan dari pengaruh Inggris di Persia. Pada tahun 1908, Rumah Peribadatan Baha'i yang pertama dibangun di Ashgabat. Namun pada tahun 1948, terjadi gempa luhur yang merusakkan susunan tersebut dan pada tahun 1963 susunan tersebut formal dihancurkan.[5] Pada bulan Desember 1917, Peraturan Uni Soviet diterapkan di kota ini. Namu pada bulan Juli 1918, terjadi koalisi Menshevik, Partai Sosialis-Revolusionaris dan para mantan Tentara Kekaisaran Rusia, Otokrasi Tsar yang melawan kekuasaan Bolshevik di Tashkent dan membangun suatu kekuasaan baru yang bernama Komite Eksekutif Ashgabat. Setelah menerima dukungan dari Jendral Malleson, pada bulan April 1919, Inggris menyerah dan pemerintah Soviet Tashkent mengambil alih kekuasaan kembali pada bulan Juli 1919, dan mengganti nama Ashgabat menjadi Poltoratsk (Полтора�к).[6] Menjelang pembentukan Republik Sosialis Soviet Turkmenistan pada tahun 1927, bagi anggota dari Uni Soviet, kota ini mendapatkan namanya kembali, Ashkhabat. Kemudian, kota ini terus berkembang pesat dan menjadi pusat industri. Namun, pada tanggal 6 Oktober 1948, kota ini dilanda gempa luhur berketetapan 7,3 Skala Richter dan diprediksikan 2/3 masyarakat kota atau sekitar 110.000 -176.000 jiwa tewas dampak gempa tersebut.[7][8][9], namun pejabat pemerintahan Soviet menyalakan hanya sekitar 40.000 jiwa tewas dampak gempa tersebut[10] EkonomiAshgabat yaitu pusat pemerintahan dan administrasi di Turkmenistan. Kota ini juga yaitu pusat industri tekstil kapas dan industri metal. Selain ini itu, kota ini juga yaitu tempat pemberhentian utama dari Jalur Kereta Api Trans-Kaspia. TransportasiBandar Udara Internasional Ashgabat Kota ini telah mempunyai suatu bandar udara internasional, yaitu Bandar Udara Ashgabat yang melayani beberapa rute-rute penerbangan, adil dalam negeri maupun luar negeri. Ketika ini, tengah direncanakan bagi membangun suatu bandar udara baru yakni "Oguz Khan" yang dilengkapi dengan peralatan penunjang yang serba canggih. IklimTerletak di selang Barisan Pegunungan Kopet-Dag di selatan dan gurun Kara-Kum di utara, mengakibatkan kota ini mempunyai iklim gurun, yang mana pada musim panas, suhu udara di kota ini panas dan kering, sedangkan pada musim dingin, suhunya sejuk dan berlanjut singkat.
Susunan bersejarah
Panorama malam kota Ashgabat Kota kembar
Rujukan
Tautan luar
edunitas.com Page 13Ashgabat (bahasa Turkmenistan: Aşgabat, bahasa Persia: عشق آباد, bahasa Rusia: Ашхабад) yaitu ibu kota sekaligus kota terbesar Turkmenistan. Masyarakatnya berjumlah 695.300 jiwa (2001) dan pada tahun 2009, diperkirakan mempunyai sekitar satu juta jiwa yang tinggal di kota ini. Kota ini yaitu ibu kota pemerintahan dan pusat ekonomi utama di Turkmenistan. Kota ini terletak di Gurun Kara Kun dan pegunungan Kopet Dag. Terletak 250 kilometer dari kota terbesar kedua di Iran, Mashhad. EtimologiNama kota Ashgabat diambil dari bahasa Persia yaitu عشق آباد, yang artiannya عشق yang berasal dari dialek bahasa Persia yaitu (eshq yang artiannya cinta) dan آباد (ābād yang artiannya tempat yang dihuni atau kota). Secara harfiah bisa didefinisikan bagi Kota Cinta.[1] SejarahMuseum Nasional Turkmenistan Ashgabat yaitu kota yang relatif muda, berkembang dari suatu kampung kecil yang dibangun oleh Rusia pada tahun 1818. Para pendiri asli kota ini sebenarnya yaitu para tentara Rusia yang akan mendarat ke Krasnovodsk (sekarang bernama Turkmenbashy) yang mendirikan benteng bagi mengakomodasikan keaktifan mereka.[2] Kedudukan kota ini dekat dari situs kota kuno Nisa, yang yaitu ibu kota Kekaisaran Parthia dan terletak di reruntuhan kota Jalur Sutra Konjikala.[3][4] Pada tahun 1869, bala tentara Rusia membangun suatu benteng di atas bukit dekat perkampungan masyarakat dan dengan segera mereka menambahkan personel keamanan bagi menjaga kota tersebut. Hingga tahun 1881, Ashgabat masih yaitu wilayah kekuasaan kekaisaran Persia, namun yang belakang sekali diambil alih oleh Tsar setelah disepakatinya Kontrak Akhal. Rusia memutuskan bagi mengembangkan kota ini bagi pusat daerah bagi melindungi daerah perbatasan dari pengaruh Inggris di Persia. Pada tahun 1908, Rumah Peribadatan Baha'i yang pertama dibangun di Ashgabat. Namun pada tahun 1948, terjadi gempa luhur yang merusakkan susunan tersebut dan pada tahun 1963 susunan tersebut formal dihancurkan.[5] Pada bulan Desember 1917, Peraturan Uni Soviet diterapkan di kota ini. Namu pada bulan Juli 1918, terjadi koalisi Menshevik, Partai Sosialis-Revolusionaris dan para mantan Tentara Kekaisaran Rusia, Otokrasi Tsar yang melawan kekuasaan Bolshevik di Tashkent dan membangun suatu kekuasaan baru yang bernama Komite Eksekutif Ashgabat. Setelah menerima dukungan dari Jendral Malleson, pada bulan April 1919, Inggris menyerah dan pemerintah Soviet Tashkent mengambil alih kekuasaan kembali pada bulan Juli 1919, dan mengganti nama Ashgabat menjadi Poltoratsk (Полтора�к).[6] Menjelang pembentukan Republik Sosialis Soviet Turkmenistan pada tahun 1927, bagi anggota dari Uni Soviet, kota ini mendapatkan namanya kembali, Ashkhabat. Kemudian, kota ini terus berkembang pesat dan menjadi pusat industri. Namun, pada tanggal 6 Oktober 1948, kota ini dilanda gempa luhur berketetapan 7,3 Skala Richter dan diprediksikan 2/3 masyarakat kota atau sekitar 110.000 -176.000 jiwa tewas dampak gempa tersebut.[7][8][9], namun pejabat pemerintahan Soviet menyalakan hanya sekitar 40.000 jiwa tewas dampak gempa tersebut[10] EkonomiAshgabat yaitu pusat pemerintahan dan administrasi di Turkmenistan. Kota ini juga yaitu pusat industri tekstil kapas dan industri metal. Selain ini itu, kota ini juga yaitu tempat pemberhentian utama dari Jalur Kereta Api Trans-Kaspia. TransportasiBandar Udara Internasional Ashgabat Kota ini telah mempunyai suatu bandar udara internasional, yaitu Bandar Udara Ashgabat yang melayani beberapa rute-rute penerbangan, baik dalam negeri maupun luar negeri. Ketika ini, tengah direncanakan bagi membangun suatu bandar udara baru yakni "Oguz Khan" yang dilengkapi dengan peralatan penunjang yang serba canggih. IklimTerletak di selang Barisan Pegunungan Kopet-Dag di selatan dan gurun Kara-Kum di utara, mengakibatkan kota ini mempunyai iklim gurun, yang mana pada musim panas, suhu udara di kota ini panas dan kering, sedangkan pada musim dingin, suhunya sejuk dan berlanjut singkat. Susunan bersejarah
Panorama malam kota Ashgabat Kota kembar
Rujukan
Tautan luar
edunitas.com Page 14Ashgabat (bahasa Turkmenistan: Aşgabat, bahasa Persia: عشق آباد, bahasa Rusia: Ашхабад) yaitu ibu kota sekaligus kota terbesar Turkmenistan. Masyarakatnya berjumlah 695.300 jiwa (2001) dan pada tahun 2009, diperkirakan mempunyai sekitar satu juta jiwa yang tinggal di kota ini. Kota ini yaitu ibu kota pemerintahan dan pusat ekonomi utama di Turkmenistan. Kota ini terletak di Gurun Kara Kun dan pegunungan Kopet Dag. Terletak 250 kilometer dari kota terbesar kedua di Iran, Mashhad. EtimologiNama kota Ashgabat diambil dari bahasa Persia yaitu عشق آباد, yang artiannya عشق yang berasal dari dialek bahasa Persia yaitu (eshq yang artiannya cinta) dan آباد (ābād yang artiannya tempat yang dihuni atau kota). Secara harfiah bisa didefinisikan bagi Kota Cinta.[1] SejarahMuseum Nasional Turkmenistan Ashgabat yaitu kota yang relatif muda, berkembang dari suatu kampung kecil yang dibangun oleh Rusia pada tahun 1818. Para pendiri asli kota ini sebenarnya yaitu para tentara Rusia yang akan mendarat ke Krasnovodsk (sekarang bernama Turkmenbashy) yang mendirikan benteng bagi mengakomodasikan keaktifan mereka.[2] Kedudukan kota ini dekat dari situs kota kuno Nisa, yang yaitu ibu kota Kekaisaran Parthia dan terletak di reruntuhan kota Jalur Sutra Konjikala.[3][4] Pada tahun 1869, bala tentara Rusia membangun suatu benteng di atas bukit dekat perkampungan masyarakat dan dengan segera mereka menambahkan personel keamanan bagi menjaga kota tersebut. Hingga tahun 1881, Ashgabat masih yaitu wilayah kekuasaan kekaisaran Persia, namun yang belakang sekali diambil alih oleh Tsar setelah disepakatinya Kontrak Akhal. Rusia memutuskan bagi mengembangkan kota ini bagi pusat daerah bagi melindungi daerah perbatasan dari pengaruh Inggris di Persia. Pada tahun 1908, Rumah Peribadatan Baha'i yang pertama dibangun di Ashgabat. Namun pada tahun 1948, terjadi gempa luhur yang merusakkan susunan tersebut dan pada tahun 1963 susunan tersebut formal dihancurkan.[5] Pada bulan Desember 1917, Peraturan Uni Soviet diterapkan di kota ini. Namu pada bulan Juli 1918, terjadi koalisi Menshevik, Partai Sosialis-Revolusionaris dan para mantan Tentara Kekaisaran Rusia, Otokrasi Tsar yang melawan kekuasaan Bolshevik di Tashkent dan membangun suatu kekuasaan baru yang bernama Komite Eksekutif Ashgabat. Setelah menerima dukungan dari Jendral Malleson, pada bulan April 1919, Inggris menyerah dan pemerintah Soviet Tashkent mengambil alih kekuasaan kembali pada bulan Juli 1919, dan mengganti nama Ashgabat menjadi Poltoratsk (Полтора�к).[6] Menjelang pembentukan Republik Sosialis Soviet Turkmenistan pada tahun 1927, bagi anggota dari Uni Soviet, kota ini mendapatkan namanya kembali, Ashkhabat. Kemudian, kota ini terus berkembang pesat dan menjadi pusat industri. Namun, pada tanggal 6 Oktober 1948, kota ini dilanda gempa luhur berketetapan 7,3 Skala Richter dan diprediksikan 2/3 masyarakat kota atau sekitar 110.000 -176.000 jiwa tewas dampak gempa tersebut.[7][8][9], namun pejabat pemerintahan Soviet menyalakan hanya sekitar 40.000 jiwa tewas dampak gempa tersebut[10] EkonomiAshgabat yaitu pusat pemerintahan dan administrasi di Turkmenistan. Kota ini juga yaitu pusat industri tekstil kapas dan industri metal. Selain ini itu, kota ini juga yaitu tempat pemberhentian utama dari Jalur Kereta Api Trans-Kaspia. TransportasiBandar Udara Internasional Ashgabat Kota ini telah mempunyai suatu bandar udara internasional, yaitu Bandar Udara Ashgabat yang melayani beberapa rute-rute penerbangan, baik dalam negeri maupun luar negeri. Ketika ini, tengah direncanakan bagi membangun suatu bandar udara baru yakni "Oguz Khan" yang dilengkapi dengan peralatan penunjang yang serba canggih. IklimTerletak di selang Barisan Pegunungan Kopet-Dag di selatan dan gurun Kara-Kum di utara, mengakibatkan kota ini mempunyai iklim gurun, yang mana pada musim panas, suhu udara di kota ini panas dan kering, sedangkan pada musim dingin, suhunya sejuk dan berlanjut singkat. Susunan bersejarah
Panorama malam kota Ashgabat Kota kembar
Rujukan
Tautan luar
edunitas.com Page 15Ashgabat (bahasa Turkmenistan: Aşgabat, bahasa Persia: عشق آباد, bahasa Rusia: Ашхабад) yaitu ibu kota sekaligus kota terbesar Turkmenistan. Masyarakatnya berjumlah 695.300 jiwa (2001) dan pada tahun 2009, diperkirakan mempunyai sekitar satu juta jiwa yang tinggal di kota ini. Kota ini yaitu ibu kota pemerintahan dan pusat ekonomi utama di Turkmenistan. Kota ini terletak di Gurun Kara Kun dan pegunungan Kopet Dag. Terletak 250 kilometer dari kota terbesar kedua di Iran, Mashhad. EtimologiNama kota Ashgabat diambil dari bahasa Persia yaitu عشق آباد, yang artiannya عشق yang berasal dari dialek bahasa Persia yaitu (eshq yang artiannya cinta) dan آباد (ābād yang artiannya tempat yang dihuni atau kota). Secara harfiah bisa didefinisikan bagi Kota Cinta.[1] SejarahMuseum Nasional Turkmenistan Ashgabat yaitu kota yang relatif muda, berkembang dari suatu kampung kecil yang dibangun oleh Rusia pada tahun 1818. Para pendiri asli kota ini sebenarnya yaitu para tentara Rusia yang akan mendarat ke Krasnovodsk (sekarang bernama Turkmenbashy) yang mendirikan benteng bagi mengakomodasikan keaktifan mereka.[2] Kedudukan kota ini dekat dari situs kota kuno Nisa, yang yaitu ibu kota Kekaisaran Parthia dan terletak di reruntuhan kota Jalur Sutra Konjikala.[3][4] Pada tahun 1869, bala tentara Rusia membangun suatu benteng di atas bukit dekat perkampungan masyarakat dan dengan segera mereka menambahkan personel keamanan bagi menjaga kota tersebut. Sampai tahun 1881, Ashgabat masih yaitu wilayah kekuasaan kekaisaran Persia, namun yang belakang sekali diambil alih oleh Tsar setelah disepakatinya Kontrak Akhal. Rusia memutuskan bagi mengembangkan kota ini bagi pusat daerah bagi melindungi daerah perbatasan dari pengaruh Inggris di Persia. Pada tahun 1908, Rumah Peribadatan Baha'i yang pertama dibangun di Ashgabat. Namun pada tahun 1948, terjadi gempa luhur yang merusakkan susunan tersebut dan pada tahun 1963 susunan tersebut formal dihancurkan.[5] Pada bulan Desember 1917, Peraturan Uni Soviet diterapkan di kota ini. Namu pada bulan Juli 1918, terjadi koalisi Menshevik, Partai Sosialis-Revolusionaris dan para mantan Tentara Kekaisaran Rusia, Otokrasi Tsar yang melawan kekuasaan Bolshevik di Tashkent dan membangun suatu kekuasaan baru yang bernama Komite Eksekutif Ashgabat. Setelah menerima dukungan dari Jendral Malleson, pada bulan April 1919, Inggris menyerah dan pemerintah Soviet Tashkent mengambil alih kekuasaan kembali pada bulan Juli 1919, dan mengganti nama Ashgabat menjadi Poltoratsk (Полтора�к).[6] Menjelang pembentukan Republik Sosialis Soviet Turkmenistan pada tahun 1927, bagi anggota dari Uni Soviet, kota ini mendapatkan namanya kembali, Ashkhabat. Kemudian, kota ini terus berkembang pesat dan menjadi pusat industri. Namun, pada tanggal 6 Oktober 1948, kota ini dilanda gempa luhur berketetapan 7,3 Skala Richter dan diprediksikan 2/3 masyarakat kota atau sekitar 110.000 -176.000 jiwa tewas dampak gempa tersebut.[7][8][9], namun pejabat pemerintahan Soviet menyalakan hanya sekitar 40.000 jiwa tewas dampak gempa tersebut[10] EkonomiAshgabat yaitu pusat pemerintahan dan administrasi di Turkmenistan. Kota ini juga yaitu pusat industri tekstil kapas dan industri metal. Selain ini itu, kota ini juga yaitu tempat pemberhentian utama dari Jalur Kereta Api Trans-Kaspia. TransportasiBandar Udara Internasional Ashgabat Kota ini telah mempunyai suatu bandar udara internasional, yaitu Bandar Udara Ashgabat yang melayani beberapa rute-rute penerbangan, adil dalam negeri maupun luar negeri. Ketika ini, tengah direncanakan bagi membangun suatu bandar udara baru yakni "Oguz Khan" yang dilengkapi dengan peralatan penunjang yang serba canggih. IklimTerletak di selang Barisan Pegunungan Kopet-Dag di selatan dan gurun Kara-Kum di utara, mengakibatkan kota ini mempunyai iklim gurun, yang mana pada musim panas, suhu udara di kota ini panas dan kering, sedangkan pada musim dingin, suhunya sejuk dan berlanjut singkat.
Susunan bersejarah
Panorama malam kota Ashgabat Kota kembar
Rujukan
Tautan luar
edunitas.com Page 16Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) 3, 3 Cewek Petualang, 3 Desember, 3 dimensi, 3 Diva, 3 Mei, 3 Nafas Likas, 3 Ninjas, 3 Ninjas Knuckle Up, 3/4, 30, 30 (angka), 30 Agustus, 30 Rock, 30 September, 30 St Mary Axe, 30-an, 31, 31 (angka), 31 Agustus, 31 Desember Page 17Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) 3, 3 Cewek Petualang, 3 Desember, 3 dimensi, 3 Diva, 3 Mei, 3 Nafas Likas, 3 Ninjas, 3 Ninjas Knuckle Up, 3/4, 30, 30 (angka), 30 Agustus, 30 Rock, 30 September, 30 St Mary Axe, 30-an, 31, 31 (angka), 31 Agustus, 31 Desember Page 18Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) C, C-SPAN, C. S. Lewis, C. Th van Deventer, C.A. Bella Vista, C.G.E. Mannerheim, C.G.K. Reinwardt, C.H. Greenblatt, C.I.D. (film), Ca (huruf Arab), CA Bastia, Ca Bastia, Ca Batna, Cabagan, Isabela, Cabai, Cabai (disambiguasi), Cabai benalu, Cabai Panggul-kelabu, Cabai panggul-kuning, Cabai Panggul-kuning, Cabai perut-kuning Page 19Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) C, C-SPAN, C. S. Lewis, C. Th van Deventer, C.A. Bella Vista, C.G.E. Mannerheim, C.G.K. Reinwardt, C.H. Greenblatt, C.I.D. (film), Ca (huruf Arab), CA Bastia, Ca Bastia, Ca Batna, Cabagan, Isabela, Cabai, Cabai (disambiguasi), Cabai benalu, Cabai Panggul-kelabu, Cabai panggul-kuning, Cabai Panggul-kuning, Cabai perut-kuning Page 20Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) A, A Battle of Wits (film 2006), A battle of wits (film 2006), A Beautiful Mind, A better tomorrow, A Cinderella Story, A Clockwork Orange, A Clockwork Orange (film), A Collection, A Fresh Start for Something New, A Funny Thing Happened on the Way to the Forum, A Girl like Me, A Girl Like Me, A Journey (album), A kara, A Kind of Magic, A Kind of Magic (album), A Messenger, A Midsummer Night's Dream, A Midsummer Nights Dream, A Midsummer's Night Dream Page 21Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) A, A Battle of Wits (film 2006), A battle of wits (film 2006), A Beautiful Mind, A better tomorrow, A Cinderella Story, A Clockwork Orange, A Clockwork Orange (film), A Collection, A Fresh Start for Something New, A Funny Thing Happened on the Way to the Forum, A Girl like Me, A Girl Like Me, A Journey (album), A kara, A Kind of Magic, A Kind of Magic (album), A Messenger, A Midsummer Night's Dream, A Midsummer Nights Dream, A Midsummer's Night Dream Page 22Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) D, D'Maestro, D'Maleo Hotel & Convention Mamuju, D'Masiv, D'Plong: Sensasi Rock'n'Dut, D.o.t, D.T. Suzuki, D1 Tower, D14, DAAI TV, Daala Timur, Bulo, Polewali Mandar, Daallo Airlines, Daan Bovenberg, Dacia Nation, Dacia Romawi, Dactylia dichotoma, Dactylia varia, Dadang Wigiarto, Dadanggendis, Nguling, Pasuruan, Dadap, Dadap (disambiguasi) Page 23Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) D, D'Maestro, D'Maleo Hotel & Convention Mamuju, D'Masiv, D'Plong: Sensasi Rock'n'Dut, D.o.t, D.T. Suzuki, D1 Tower, D14, DAAI TV, Daala Timur, Bulo, Polewali Mandar, Daallo Airlines, Daan Bovenberg, Dacia Nation, Dacia Romawi, Dactylia dichotoma, Dactylia varia, Dadang Wigiarto, Dadanggendis, Nguling, Pasuruan, Dadap, Dadap (disambiguasi) Page 24Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) F, F-5 Freedom Fighter, F-84 Thunderjet, F-86 Sabre, F. Budi Hardiman, F.C. Gifu, F.C. Hansa Rostock, F.C. Internazionale, F.C. Internazionale Milano, F.L. Tobing, F.L. Wright, F.Scott Fitzgerald's Way Of Love, F.T. Island, F10, F3H Demon, F4F Wildcat, F6F Hellcat, FA Women's Premier League, FA Women's Super League, Fa-biayyi alaa'i Rabbi kuma tukadzdzi ban, Fa-Tal - Gal a Todo Vapor Page 25Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) F, F-5 Freedom Fighter, F-84 Thunderjet, F-86 Sabre, F. Budi Hardiman, F.C. Gifu, F.C. Hansa Rostock, F.C. Internazionale, F.C. Internazionale Milano, F.L. Tobing, F.L. Wright, F.Scott Fitzgerald's Way Of Love, F.T. Island, F10, F3H Demon, F4F Wildcat, F6F Hellcat, FA Women's Premier League, FA Women's Super League, Fa-biayyi alaa'i Rabbi kuma tukadzdzi ban, Fa-Tal - Gal a Todo Vapor Page 26Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) I, I AM., I AM. (film), I Ampera Cabinet, I Bajnoksag Nemzeti, I Got a Boy, I Got a Boy (lagu), I Gusti Agung Kusuma Yudha Rai, I Gusti Ketut Jelantik, I Ketut Mahendra, I Ketut Suardana, I Ketut Sudikerta, I Ketut Untung Yoga Anna, I Love You, Beth Cooper, I Love You, Beth Cooper (film), I Love You, Om, I Love Your Glasses, I Pakubuwana, I Putu Sulastra, I Radio Bandung, I Remember Me (album) |