Membuat majalah dinding tentang Menjaga kerukunan untuk persatuan dan kesatuan Indonesia

SEMARANG – “Crah agawe bubrah rukun agawe santosa, kabeh wis padha apal. Nanging nyatane benthik serik isih dilirik tukar padu kerep keprungu. Lara ati ing saben ari bada penemu tundhone nesu, lha rukune endi?

Sepenggal puisi berbahasa Jawa atau geguritan berjudul “Ngrumat Paseduluran” yang ditulis Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sri Puryono KS, tersebut tidak hanya sebatas karya sastra Jawa, namun kalimat yang terangkai indah tersebut juga sarat makna tentang pentingnya menjaga persatuan bangsa dan nilai-nilai kebangsaan.

Geguritan yang dibacakan Sekda pada “Wedangan Semarak HUT ke-74 Republik Indonesia” Senin (19/8/2019) itu, mengandung arti bahwa semua harus menjaga kerukunan dan persaudaran untuk persatuan Indonesia yang bhineka. Apalagi pada era seperti sekarang, semua harus bergandengan tangan, saling menghormati, tidak saling bertikai, dan selalu bersyukur atas kemerdekaan yang telah dicapai.

Selain Sekda Jateng, hadir pula sejumlah narasumber dalam dialog di Stasiun TVRI Jawa Tengah tersebut, mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko, Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi, pengamat sosial Hardono, dan praktisi Yuwanto dengan moderator budayawan asli Jateng, Prie GS.

“Menjaga persatuan bangsa merupakan tugas kita semua. Termasuk para generasi muda Indonesia harus dapat menjadi generasi bangsa yang berkualitas. Karenanya saat memberikan kuliah umum kepada para mahasiswa di perguruan tinggi, pertama yang saya ajarkan adalah nilai-nilai kebangsaan dan wawasan kebangsaan,” bebernya.

Terkait dengan perayaan HUT ke-74 RI, mantan Kepala Dinas Kehutanan Jawa Tengah itu, berharap rakyat Indonesia, terutama masyarakat Jateng semakin meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa, terlebih di era digitalisasi seperti sekarang. Ujaran kebencian, paham radikalisme, konten-konten video berisi hal-hal yang berpotensi memecah belah bangsa sangat mudah didapat melalui handphone.

“Tetapi saya sangat senang, perayaan tahun ini saya melihat diberbagai tempat masyarakat merayakannya dengan penuh semangat, rasa memiliki Indonesia luar biasa meningkat, rasa melindungi dan membela negara juga meningkat,” katanya.

Senada disampaikan Sekda Sri Puryono, mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko menyebutkan, dalam pembukaan UUD 1945, terkandung nilai-nilai filosofi tentang perjuangan para pendahulu bangsa demi kemerdekaan Indonesia. Tidak hanya terbebas dari penjajah, karena setelah merdeka maka ada cita-cita berikutnya yang harus diwujudkan bersama, yaitu bersatu, berdaulat, adil, dan mamur.

‘Jika dirunut, setelah berjuang dan meraih kemerdekaan maka selanjutnya bersatu, kemudian terus berjuang untuk mencapai masyarakat adil dan makmur. Semua itu ‘underannya’ atau berpusat pada sumberdaya manusia yang berkualitas dan mempunyai kesadaran sebagai warga negara Indonesia yang bersama-sama berjuang untuk mewujudkan cita-cita bangsa,” beber Heru.

Sedangkan pada alenia keempat, lanjut dia, terdapat empat misi bangsa Indonesia. Yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan segenap tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidulan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Semua sepakat menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang visi dan misinya berlandaskan Pancasila.

“Demikian pula pemerintah dalam menetapkan kebijakan harus cerdas dan harus mencerdaskan masyarakat. Contohnya kebijakan Pemprov Jateng tentang mengenakan pakaian adat setiap hari Kamis. Kebijakan itu selain untuk nguri-nguri kebudayaan daerah sekaligus meningkarkan UMKM,” tandasnya. (Humas Jateng)


Jakarta, Kominfo – Keberagaman suku, agama, dan ras bangsa Indonesia merupakan keunikan tersendiri yang menjadi kebanggaan bagi masyarakat Indonesia. Namun, tidak sedikit pula konflik yang terjadi akibat keberagaman itu sendiri. Untuk itu, dibutuhkan upaya menciptakan kerukunan antar umat agar dapat menjaga keutuhan dan persatuan bangsa.

“Saya berharap seluruh organisasi kemasyarakatan (ormas), terutama yang berbasis agama, untuk terus berperan dan berkontribusi dalam upaya ikut menjaga antar umat beragama, membangun kesatuan dan keutuhan nasional, karena kerukunan adalah faktor utama dalam menjaga keutuhan bangsa,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin pada Perayaan Tahun Baru Imlek Nasional 2572 Kongzili melalui konferensi video di Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro No.2, Jakarta, Minggu (14/02/21).

Selain menjaga kerukunan, Wapres juga meminta Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (MATAKIN) yang sebagian besar warganya merupakan pelaku usaha, dapat mendukung upaya pemerintah dalam memulihkan perekonomian nasional akibat pandemi Corona Virus Disease-2019 (Covid-19) ini.

Ia pun mengapresiasi partisipasi organisasi tersebut dalam menanggulangi dampak sosial dan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

“Saya sampaikan apresiasi yang tinggi kepada MATAKIN dan segenap umat Konghucu, atas peran serta dan kontribusi yang telah diberikan dalam membantu masyarakat mengatasi pandemi Covid-19 dan dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan,” ucap Wapres.

Menurutnya, hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk melakukan percepatan penanganan pandemi Covid-19 sekaligus untuk pemulihan ekonomi nasional.

“Kunci utamanya adalah kedisiplinan untuk menerapkan protokol kesehatan, dimana kita harus melakukan penyesuaian untuk tetap beraktivitas dan produktif,” tutur Wapres.

Selain itu, Wapres juga mendorong peran para pemuka agama untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam menjaga kesehatan masyarakat dengan melaksanakan protokol kesehatan secara ketat.

“Nasihat dan bimbingan pemuka agama akan memperkuat keyakinan dan kepatuhan umatnya tentang akibat apabila tidak menerapkan protokol kesehatan,” ungkap Wapres.

Wapres juga berharap kondisi ekonomi nasional dapat dipulihkan secara cepat melalui dukungan dari organisasi masyarakat.

“Saya berharap dukungan MATAKIN dan seluruh umat Konghucu akan memberikan dampak yang berarti bagi percepatan pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19,” harapnya.

Wapres pun optimis bangsa Indonesia mampu menghadapi masa sulit dan mampu bangkit dari pandemi ini.

“Saya percaya dengan semangat dan usaha yang terbaik, diiringi doa, serta inovasi dan kreativitas, kita dapat melewati masa sulit ini serta dapat kembali membangun Indonesia yang lebih baik,” kata Wapres optimis.

Menutup sambutannya dalam acara yang mengangkat tema “Doa Untuk Indonesia” tersebut, Wapres memberikan ucapan tahun baru Imlek ke-2572 dengan harapan adanya pandemi tidak mengurangi kekhidmatan perayaan serta agar tahun yang baru ini dapat menjadi tahun yang lebih baik dari tahun sebelumnya.

“Selamat Hari Raya Tahun Baru Imlek ke-2572 kepada umat Khonghucu. Semoga perlindungan dan berkah Yang Maha Kuasa, serta upaya membersihkan hati, menyucikan nurani, dan berusaha supaya lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,” tutup Wapres.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan bahwa dalam sejarahnya, perayaan Imlek memberikan hikmah tentang pentingnya persatuan di dalam menghadapi permasalahan. Anies mengajak masyarakat untuk saling menopang dan memupuk optimisme dalam menghadapi pandemi Covid-19.

“Marilah kita melihat momen pandemi ini untuk mencari peluang agar kita bisa kembali bangkit dalam suasana persatuan dan persaudaraan, dengan harapan kita semua bisa lebih cepat melewati masa penuh ujian ini,” ajak Anies.

Sementara, Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Choil Qoumas menyampaikan agar perayaan Tahun Baru Imlek kali ini dapat dijadikan momentum melakukan refleksi diri untuk dapat menjadi manusia yang lebih baik lagi.

“Hakikat tahun baru bukanlah pesta pora tapi mengoreksi perjalanan yang lalu, bersyukur terhadap kesempatan yang diberikan lagi, dan merencanakan pembaruan pada perjalanan berikutnya,” ucap Yaqut.

Turut hadir pada acara tersebut secara virtual Ketua Umum Dewan Rohaniwan/Pengurus Pusat MATAKIN Xs. Budi Santoso Tanuwibowo, Ketua Kehormatan MATAKIN Jimly Asshiddiqie, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj.

Membuat majalah dinding tentang Menjaga kerukunan untuk persatuan dan kesatuan Indonesia

Wapres meminta agar para pengusaha mengembangkan potensi ekonomi digital di seluruh sektor. Selengkapnya

Membuat majalah dinding tentang Menjaga kerukunan untuk persatuan dan kesatuan Indonesia

Para pekerja seni mempunyai peranan untuk menyatukan bangsa melalui karya-karya yang beragam bentuk dan makna. Selengkapnya

Membuat majalah dinding tentang Menjaga kerukunan untuk persatuan dan kesatuan Indonesia

Wapres menyampaikan, salah satu cara mensyukuri nikmat kemerdekaan adalah dengan menjaga keutuhan bangsa. Sehingga, nikmat tersebut tidak di Selengkapnya

Membuat majalah dinding tentang Menjaga kerukunan untuk persatuan dan kesatuan Indonesia

Penerapan nilai tersebut dilakukan demi kemajuan BUMN. Selain itu, diharapkan juga penerapan AKHLAK dapat memberikan manfaat bagi kesejahter Selengkapnya