Materi buku fiksi dan Nonfiksi Kelas 7

Literasi Buku Fiksi dan Non Fiksi
Buku fiksi adalah buku yang berisi cerita atau kejadian yang tidak sebenarnya. Sedangkan buku nonfiksi adalah buku yang berisikan kejadian sebenarnya yang disampaikan menurut pendapat/opini/kajian penulis.
Dengan kata lain, buku fiksi adalah buku yang di dalamnya berisi cerita rekaan atau khayalan. Sedangkan buku nonfiksi adalah buku yang dibuat berdasarkan fakta dan kenyataan.
Contoh buku fiksi yaitu buku cerita anak, dongeng, novel, cerita pendek (cerpen), fabel, dan komik.
Contoh buku nonfiksi yaitu buku pelajaran, buku ensiklopedia, esai, jurnal, dokumenter, biografi, dan laporan ilmiah (makalah, skripsi, tesis, disertasi).
Unsur-Unsur Buku Fiksi dan Non Fiksi
Unsur-unsur buku fiksi meliputi bagian:
  • Cover Buku
  • Rincian Sub Bab Buku
  • Judul Sub Bab
  • Tokoh dan Penokohan
  • Tema Cerita
  • Bahasa yang digunakan
  • Penyajian alur cerita
Sedangkan unsur-unsur buku nonfiksi meliputi bagian:
  • Cover Buku
  • Rincian Sub Bab Buku
  • Judul Sub Bab
  • Isi Buku
  • Cara menyajikan isi buku
  • Bahasa yang digunakan
  • Sistematika penulisan
Dalam hal kegiatan mengomentari buku fiksi dan nonfiksi, unsur-unsur yang tertera di atas merupakan acuan dasar. Boleh saja semua unsur dimasukkan ke dalam komentar, boleh juga hanya sebagian.
Cara membaca buku dengan SQ3R
Metode membaca SQ3R dikemukakan oleh Francis P. Robinson pada Tahun 1941 di Universitas Ohio Amerika Serikat, telah mengembangkan sebuah teknik membaca yang dikenal dengan sebutan SQ3R. Teknik ini bersifat praktis dan dapat diaplikasikan dalam berbagai pendekatan belajar. Menurut Soedarso (1988), SQ3R pada prinsipnya merupakan singkatan dari langkah-langkah mempelajari teks atau buku yang terdiri dari :
(1) Survey;
(2) Question;
(3) Read;
(4) Recite;
(5) Review1) S-Survey (memeriksa, meneliti atau mengidentifikasi seluruh teks).
Survey atau prabaca adalah teknik untuk mengenal bahan bacaan sebelum membacanya secara lengkap, dilakukan untuk mengenal susunan dari isi bahan bacaan yang akan dibaca dengan maksud untuk.
  • Mempercepat menangkap arti,
  • Mendapatkan abstrak,
  • Mengetahui ide-ide penting,
  • Melihat susunan bahan bacaan tersebut,
  • Mendapat minat perhatian yang saksama terhadap bacaan, dan
  • Memudahkan mengingat lebih banyak dan memahami lebih mudah.
Tindakan pertama yang perlu dilakukan dalam survey buku adalah memperhatikan judul buku dan mengajukan pertanyaan tentang topik yang terkandung di dalamnya. Lalu melihat nama penulis dan atributnya yang bisaanya memberikan petunjuk isi tulisan. Melihat aktualisasinya, dapat melihat tahun penerbitannya. Jika terdapat sampul bagian belakang, sebaiknya perlu dibaca karena memuat pesan penerbit mengenai hal penting dari buku. Tahap berikutnya adalah dengan menelusuri daftar isi, membaca pengantar, melihat tabel, grafik, apendiks dan menelusuri indeks.
2) Q-Question (menyusun daftar pertanyaan yang relevan dengan teks)
Bersamaan pada saat survey, pembaca mengajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya tentang isi bacaan itu, dengan mengubah judul dan subjudul serta sub dari subjudul menjadi suatu pertanyaan. Kata-kata yang digunakan adalah siapa, apa, kapan, dimana, atau mengapa.
3) R-Read (membaca teks secara aktif untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun)
Pada tahap ini, pembaca membaca teks tersebut bagian demi bagian, lalu mencari jawaban atas pertanyaan yang dibentuk berdasarkan judul-judul bagian atau pertanyaan lain yang muncul sehubungan dengan topik bacaan itu dengan mengkonsentrasikan pada penguasaan ide pokok serta detail yang penting, yaitu mendukung ide pokok, memperlambat cara membaca di bagian-bagian penting atau yang dianggap sulit dan mempercepat kembali pada bagian yang tidak penting atau yang telah diketahui.
4) R-Recite atau Recall (menjawab dan menghafal setiap jawaban yang telah ditemukan)
Dalam tahap ini pembaca berhenti sejenak setiap selesai membaca suatu bagian dan mencoba menjawab pertanyaan bagian itu atau menyebutkan hal-hal penting dari bab itu. Pada kesempatan itu, pembaca juga dapat membuat catatan seperlunya.
5) R-Review (meninjau ulang seluruh jawaban atas pertanyaan yang tersusun pada langkah kedua dan ketiga)
Salah satu bentuk review adalah dengan membaca ulang untuk menelusuri kembali judul-judul dan subjudul, jawaban atas pertanyaan, serta bagian penting lainnya dengan menemukan pokok-pokok penting yang perlu untuk diingat kembali. Membaca ulang dalam tahap ini bukan berarti membaca ulang seluruh bahan bacaan yang telah dibaca sebelumnya melainkan membaca ulang sebagian bahan bacaan saja. membantu daya ingat dan memperjelas pemahaman juga untuk mendapatkan hal-hal penting yang terlewatkan.
Tahapan-Tahapan Metode Membaca SQ3R
  • Survey Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan survey bab adalah dengan mengamati subjudul-subjudul dan kaitannya, mengamati grafik, peta dan lain-lain. Lalu dengan memperhatikan: (a) Paragraf pertama dan akhir (ide pokok paragraf), (b) Ringkasan (Ikhtisar atau ringkasan tentang bab yang terletak di bagian tersendiri yaitu mendahului bab itu), (c) Sub judul (untuk mengetahui hubungan bagian-bagian isi buku itu).
  • Question Maksud dari tahap question ialah pembaca mengajukan pertanyaan yang belum di mengerti setelah melakukan tahap survey selesai, tahap question dapat membantu pembaca yang kurang aktif dalam lingkungan kelas.
  • Read Pada tahap membaca ini ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu : (1) tidak diperlukan membuat catatan-catatan karena akan memperlambat dalam membaca. Selain itu juga, catatan itu bisa jadi hanya kutipan kata-kata penulisnya saja. (2) tidak perlu membuat tanda-tanda seperti garis bawah pada kata maupun frase tertentu, karena ada kemungkinan kesalahan dalam memilih kata yang digarisbawahi, dan untuk menghindari bahan bacaan penuh dengan coretan tak berarti. Pada tahap read ini pembaca membaca semua materi pokok bahasan lingkaran, guna untuk mencari jawaban tahap yang ke dua yaitu tahap question. Membaca teliti materi lingkaran (serupa dengan tahap read).
  • Recite and Recall Pada tahap ini pembaca melatih diri dan berusaha tidak membuka kembali bahan bacaan untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang telah diajukan. Jika sebuah atau beberapa pertanyaan tidak terjawab, pembaca menjawab pertanyaan berikutnya hingga seluruh pertanyaan terjawab. Waktu untuk tahap ini adalah setengah dari waktu untuk membaca.
  • Review Membaca dengan menggunakan SQ3R dianggap lebih memuaskan, karena dengan teknik ini dapat mendorong seseorang untuk lebih memahami apa yang dibacanya, terarah pada intisari atau kandungan-kandungan pokok yang tersirat dan tersurat dalam suatu buku atau teks. Selain itu, langkah-langkah yang ditempuh dalam teknik ini tampaknya sudah menggambarkan prosedur ilmiah, sehingga diharapkan setiap informasi yang dipelajari dapat tersimpan dengan baik dalam sistem memori jangka panjang seseorang. Kegiatan pembelajaran dengan metode SQ3R, pembaca dilatih untuk menceritakan/mengutarakan kembali dengan kata-kata sendiri. Tetapi metode SQ3R memerlukan waktu yang cukup lama karena memiliki tahapan membaca yang sistematis.
Langkah-Langkah Metode Pembelajaran Membaca SQ3R
Survey (menyelidiki)
Pada tahap survey pembelajar memperhatikan judul dan rangkuman bab untuk menemukan persoalan dari bab tersebut. Hal itu untuk member kerangka berpikir yang bisa digunakan untuk mengatur bahan yang dibaca.Sebelum melanjutkan langkah berikutnya, pastikan bahwa pembelajar mengerti tujuan bab itu dan apa yang hendak diajarkan. Sebaiknya penyelidikan dilakukan tidak memakan waktu lebih dari satu menit. Mengenai gambaran pokok-pokok yang akan dipelajari maka para pembelajar dapat dengan lebih cepat dan juga bisa menghubungkan pokok-pokok satu sama lain dengan baik.
Question (bertanya)
Merumuskan pertanyaan yang berhubungan dengan teks bacaan untuk meningkatkan keingintahuan dan mengubah pembacaan para pembelajar menjadi tugas yang bertujuan menjawab tugas tersebut. Maksud dari tahap question ialah pembaca mengajukan pertanyaan yang belum di mengerti setelah melakukan tahap survey selesai, tahap question dapat membantu pembaca yang kurang aktif dalam lingkungan kelas.
Read (Membaca)
Membaca keseluruhan dari teks yang dipelajari untuk mencari jawaban dari tahap sebelumnya. Pembelajar harus menggali bahan, aktif mencari hal-hal yang penting. Kunci tipe pembaca adalah selektif. Perhatian dipusatkan pada bahan yang paling penting. Membaca hendaknya tidak merupakan suatu perbuatan yang pasif, melainkan berupa perbuatan aktif untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
Recite (menceritakan kembali)
Setelah melakukan tahapan membaca, maka tutuplah buku dan ceritakan kembali jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan. Gunakan kata-kata sendiri. Jawablah semua pertanyaan-pertanyaan yang telah ditulis dengan beberapa kata kunci. Buatlah catatan tersebut sesingkat mungkin. Langkah ini sangat penting bagi pemasukan bahan tersebut ke dalam otak.
Review (mengulang kembali)
Setelah menyelesaikan seluruh tahapan maka ulangi semua pertanyaan tersebut sekali lagi dan jawablah dengan kata-kata sendiri. Mengulang ini menolong agar tidak cepat lupa, yaitu lupa apa yang baru saja dipelajari. Setelah itu ulangi bahan tersebut secara berkala.
Cara membuat rangkuman
langkah-langkah (cara) yang dilakukan dalam membuat rangkuman buku fiksi maupun nonfiksi adalah sebagai berikut:
1. Membaca teks asli atau mendengarkan naskah yang dibacakan.
Dengan membaca maka kita akan mengetaui informasi yang ada di dalamnya. Dalam merangkum, membaca adalah kegiata pokok utama yang harus dilakukan sebelum membuat rangkuman.
Hal ini akan memudahkan kita untuk mengingat, memahami, dan mengerti akan isi naskah. Sehingga akan mempermudah ketika membuat rangkuman.
2. Tentukan ide pokok pada tiap paragraf.
Pada tahap kedua, setelah membaca teks atau mendengarkan isi teks, selanjutnya ialah menentukan gagasan atau ide poko para tiap-tiap paragraf (naskah teks) atau menentukan isi pokok dari naskah yang dibacakan.
Setelah memperoleh ide pokok, rangkuman dapat dibuat dengan mengembangkan ide pokok dengan bahasa sendiri (bahasa yang lebih sederhana) dibanding dengan teks. (biasanya buku-buku teks pelajaran menggunakan bahasa yang sulit dipahami).
3. Menulis rangkuman.
Setelah memahami isi teks dan menentukan ide pokok, langkah selanjutnya ialah membuat rangkuman. Ingat, rangkuman adalah ringasan, tulislah yang menjadi teks pokok yang memang harus ditulis (ide pokok).
Pengembangan seperti pada langkah kedua dapat dilakukan untuk memperjelas ide pokok. Rangkuman disusun secara kronologis.
4. Membaca kembali rangkuman yang telah dibuat.
Setelah selesai membuat rangkuman, maka bacalah kembali rangkuman yang telah dibuat. hal ini untuk mengantisipasi adanya ide pokok atau informasi penting lainnya yang belum ditulis.
Hubungan Antar Unsur Buku Fiksi / Non Fiksi
Dengan mengamati setiap unsur yang yang terkandung di dalam buku fiksi dan nonfiksi, kita dapat menyimpulkan bahwa sebagian unsur memiliki kesamaan dan sebagian yang lain berbeda. Unsur yang sama-sama dimiliki baik buku fiksi maupun buku nonfiksi yaitu:

Video

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA