KOMPAS. com - Kekhalifahan Bani Umayyah didirikan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan atau Muawiyah I pada tahun 661, dengan pusat pemerintahan di Damaskus, Syria
Kerajaan Bani Umayyah di Damaskus bertahan selama kurang lebih 90 tahun di bawah kepemimpinan 14 khalifah
Era Bani Umayyah diwujudkan ketika dipimpin oleh Walid bin Abdul Malik atau Al-Walid I
Walid bin Abdul Malik adalah khalifah keenam Dinasti Umayyah yang memerintah antara 705-715
Bagaimana puncak kejayaan Dinasti Bani Umayyah di bawah kepemimpinan Al-Walid I?
Baca juga. Walid bin Abdul Malik, Pembawa Kesuksesan Bani Umayyah
Pada masa Walid bin Abdul Malik, Bani Umayyah mengalami masa kejayaan
Kemajuan yang dicapai pada masa Bani Umayyah di bawah pemerintahan Walid I dapat dilihat di beberapa daerah, sebagai berikut
Perluasan khilafah
Sejak awal pemerintahannya, Khalifah Walid bin Abdul Malik telah melakukan berbagai upaya untuk memperluas wilayahnya
Keberhasilan perluasan wilayah Walid bin Abdul Malik didukung oleh kehadiran beberapa panglima perang yang mumpuni, seperti Qutaybah bin Muslim, Muhammad bin Al-Qasim, dan Musa bin Nushair.
Musa bin Nushair menyerang dan menaklukkan Aljazair dan Maroko. Dia menunjuk Tariq bin Ziyad untuk memerintah wilayah tersebut
Didorong oleh kemenangan di Afrika Utara dan kerusuhan di kerajaan di Spanyol, pada tahun 710 Musa mengirim Tarif bin Malik dengan 500 tentara untuk menyerbu Spanyol.
Pada masa pemerintahan Khalifah Walid bin Abdul Malik tercatat peristiwa spektakuler yang menandai ekspansi Islam ke Eropa yang terjadi pada tahun 711.
Peristiwa itu adalah pendaratan pasukan Islam di Gibraltar dan mulai menaklukkan kawasan ini
Saat itu, Musa menugaskan Tariq bin Ziyad dengan 7 orang. 000 tentara untuk melawan pasukan Spanyol di bawah pimpinan Roderick
Baca juga. Siapakah Khalifah Bani Umayyah yang dikenal sebagai Al Faruq II?
Dengan tambahan 5. 000 tentara yang dipimpin oleh Musa, Thariq bin Ziyad berhasil mengalahkan sekitar 100 orang. 000 tentara Spanyol
Dengan demikian, pintu untuk menguasai Spanyol terbuka lebar, dimana Toledo, Seville, Malaga, Elvira, Cordoba, dan beberapa kota lainnya jatuh ke tangan pasukan muslim.
Ketika Bani Umayyah menguasai Spanyol, praktik toleransi beragama mulai terasa
Pada saat yang hampir bersamaan, Khalifah Walid bin Abdul Malik juga memerintahkan pasukan yang dipimpin oleh Muhammad bin Qasim ke Hindustan
Di bawah kepemimpinan Muhammad bin Qasim, Bani Umayyah melakukan ekspansi dan berhasil menguasai Sind dan Nepal
Belakangan, pasukan Panglima Qutaybah bin Muslim tercatat mampu menaklukkan Sungai Dajlah, Turki, Shagd, Syaas, Farghanah, Bukhara, Samarkand, Kashgar, dan Turkistan.
Pada masa kejayaannya, Kekhalifahan Umayyah mampu menguasai Transoxiana (sekarang Uzbekistan, Kazakhstan, Tajikistan dan Turkmenistan), anak benua India, dan Semenanjung Iberia di Eropa.
Baca juga. Marwan bin Muhammad, Khalifah terakhir Dinasti Umayyah
Pembangunan berbagai infrastruktur dan fasilitas umum
Selain fokus pada perluasan wilayah, sebagai pemimpin Khalifah Bani Umayyah Walid bin Abdul Malik juga mengembangkan sarana dan prasarana untuk rakyatnya.
Di Madinah, beliau memerintahkan pembangunan sumur dan merenovasi jalan umum
Khalifah Walid bin Abdul Malik juga membangun rumah sakit pertama dalam sejarah Islam
Orang cacat dan orang miskin juga diberi tempat tinggal. Mereka ditempatkan di rumah yang pengelolanya digaji dan diberi fasilitas oleh negara
Selain itu, Khalifah Walid bin Abdul Malik juga merenovasi Masjid Nabawi di Madinah dan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
Di Damaskus yang merupakan ibu kota Bani Umayyah, khalifah membangun masjid agung yang memakan biaya yang tidak sedikit.
Pada masa pemerintahan Khalifah Walid bin Abdul Malik, Bani Umayyah mengalami stabilitas politik yang didukung oleh wazir dan gubernur yang cakap.
Maka, pada masa kejayaan Bani Umayyah, ilmu dan pengetahuan agama juga bisa berkembang pesat, dan umat Islam hidup damai, sejahtera, dan tenteram.
Artikel ini menjelaskan tentang perkembangan awal peradaban Islam pada masa Nabi Muhammad SAW. , yang dimulai ketika ia hijrah dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Ketika Rasulullah. , berada di Mekkah, peradaban Islam tidak berkembang. Hal ini karena banyak penentangan dari kaum Quraisy. Bentuk perlawanannya antara lain penyiksaan, persekusi, boikot, dan pembunuhan terhadap umat Islam. Oleh karena itu, upaya yang dilakukan oleh Nabi, saw. , agar umat Islam selamat dan dakwah Islam dapat berkembang. Maka Rasulullah saw. , melakukan hijrah dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 M. Di sinilah awal peradaban Islam pada masa Nabi SAW terbentuk. , dan terjadilah perubahan besar dalam sejarah umat manusia yang dimulai dari Madinah sebagai pusat peradaban. Adapun temuan artikel ini antara lain. pembentukan struktur sosial, pendirian Masjid Nabawi, persaudaraan Anshar dan Muhajirin, pembuatan Piagam atau Undang-Undang Madinah, peletakan landasan politik, ekonomi, dan sosial. Yang terakhir adalah pembentukan negara Madinah