Malaikat yang mendampingi nabi muhammad ketika hendak di isra kan dan di mi raj kan adalah

Merdeka.com - Pada malam itu langit Makkah berselimut awan gelap menyelimuti seluruh penjuru kota yang disertai desir angin yang membawa hawa dingin. Saat itu Rasulullah SAW sedang berada di dalam rumahnya dan terkejut ketika melihat malaikat Jibril yang mendatanginya secara tiba-tiba.

Dia memerintahkan Nabi Muhammad untuk segera tawaf di Kabah sebanyak tujuh kali. Tanpa berkata apa-apa lagi, Baginda Rasul pun langsung bergegas meninggalkan rumah. Beliau menuju Masjid Al-Haram untuk segera melakukan tawaf sebanyak tujuh kali putaran. Segala hawa dingin yang menyerangnya dilewati begitu saja demi melaksanakan tawaf.

Setelah menyelesaikan putaran terakhir, tiba-tiba muncul hewan bernama Buraq. Kulitnya yang putih, tingginya melebihi keledai, dan kecepatannya sejauh mata memandang. Rasulullah pun segera menaiki punggung Buraq, dan diikuti oleh Jibril dari belakang menuju Masjid Al-Aqsha.

Dikutip dari The Great Story of Muhammad karangan Ahmad Hatta, dalam sekejap Nabi Muhammad tiba di Masjid Al-Aqsha. Setibanya di Masjid Al-Aqsha, Rasulullah terkejut ketika melihat para nabi telah menunggu kedatangannya dari Nabi Adam AS hingga Nabi Isa AS.

Wajah mereka memancarkan kesucian, cahaya kenabian dan kerasulan. Semuanya turun dari langit untuk menyambut Rasulullah. Para Nabi pun segera berdiri dan berbaris untuk salat di Baitul Maqdis, dan Rasulullah terpilih untuk memimpin salat bersama para nabi. Hal itu menjadi bukti bahwa para nabi telah menyerahkan jabatan imam sekaligus penuntun umat kepada beliau. Allah SWT berfirman, "Dan tanyakanlah kepada rasul-rasul kami yang telah Kami utus sebelum kamu: 'Adakah Kami menentukan tuhan-tuhan untuk disembah untuk disembah selain Allah Yang Maha Pemurah?". (QS Az-Zukhruf ayat 45).

"Maha Suci Alla, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui," (QS Al-Isra ayat 1).

"Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratulmuntaha. Didekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratulmuntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar." (QS An-Najm ayat 13-18)

Rasulullah dan malaikat Jibril pun sampai pada batas langit dengan dunia, setelah pintu langit dibuka Rasulullah bertemu dengan Nabi Adam. Beliau memberi salam kepadanya dan Nabi Adam pun membalas serta menyambut kedatangannya dan mengakui kerasulan Nabi Muhammad SAW.

Allah SWT memperlihatkan arwah orang-orang yang berbahagia di sisi kanan dan arwah-arwah yang sengsara disisi kiri kepada Nabi Muhammad. Pada langit kedua, Nabi Muhammad bertemu Nabi Yahya dan Nabi Isa. Nabi Muhammad un mengucapkan salam dan kedua Nabi tersebut membalas salamnya, dan menyambut kedatangannya serta mengakui kerasulannya.

Pada langit ketiga dia berjumpa dengan Nabi Yusuf, dia membalas salam Baginda Rasul dan menyambut kedatangannya serta mengakui kerasulannya. Kemudian Nabi Muhammad dinaikkan kembali ke langit keempat, beliau bertemu Nabi Idris dan mengucapkan salam kepadanya. Nabi Idris membalas salamnya, dan menyambutnya serta mengakui kerasulannya.

Pada langit kelima, Rasulullah bertemu dengan Nabi Harundan mengucapkan salam padanya. Nabi Harun juga membalas salamnya dan menyambut kedatangan Nabi Muhammad dan mengakui kerasulannya. Selanjutnya, pada langit keenam, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Musa, beliau pun menjawab salam dan menyambut serta mengakui kerasulannya.

Namun, pada saat Nabi Muhammad beranjak ke Sidratulmuntaha, Nabi Musa menangis karena umat pemuda yang diutus sebagai rasul sesudah Nabi Musa lebih banyak yang masuk surga daripada umatnya. Rasulullah melanjutkan perjalanan pada langit ke tujuh. Dia bertemu dengan Nabi Ibrahim, Beliau mengucapkan salam dan Nabi Ibrahim membalas salam menyambut kedatangannya serta mengakui kerasulannya.

Tibalah Rasulullah pada perjalanannya yaitu ke Sidratulmuntaha. Pada perjalannannya tersebut malaikat Jibril berhenti dan tidak menemani kembali Nabi Muhammad. Rasulullah takjub melihat Sidratulmuntaha, di dalamnya terdapat pepohonan yang daunnya sebesar telinga gajah ditutupi dengan permadani berwarna-warni dari emas dan cahaya.

Setelah itu Rasulullah dinaikkan menuju Baitul Makmur, Nabi Muhammad tidak melihat Allah SWT dalam wujud-Nya. "Aku tidak dapat melihatnya. Aku hanya melihat cahaya," ucap Muhammad SAW (HR. Muslim).

Di hadapan Allah, Rasulullah mendapat perintah salat dengan mewajibkan salat 50 waktu kepadanya dan umatnya. Setelah menerima perintah tersebut, Rasulullah kembali ke bawah dan bertemu dengan Nabi Musa. Nabi Musa menyarankan kepada Nabi Muhammad untuk meminta keringanan kepada Allah. Setelah tiga kali menghadap Allah SWT, Nabi Muhammad diberi keringanan oleh Allah untuk salat lima waktu. Tuntas sudah perjalanan Rasulullah melakukan Isra Miraj.

Malam itu juga beliau kembali ke rumah. Dirinya sangat terkejut ketika melihat bantal di rumahnya yang masih sama saat dia tinggalkan.

Rasulullah paling tak suka mendengar istri dan anaknya bicara buruk

Saking cintanya, budak ini selalu ingin melihat wajah Rasulullah

Menanti puluhan tahun, Nabi Zakaria akhirnya diberi putra Nabi Yahya

Kisah Nabi Isa, bisa hidupkan burung dari tanah dan dikhianati murid

Syuqran, budak yang beruntung dapat memandikan jenazah Rasulullah

Isra’ Mi’raj merupakan salah satu peristiwa penting yang pernah dialami oleh Nabi Muhammad SAW dan Islam. Melalui peristiwa ini, Rasulullah dapat melakukan perjalanan yang sangat jauh dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, yang kemudian berlanjut menuju ke Sidratul Muntaha dalam kurun waktu semalam. Melalui peristiwa ini pula, awal mula Rasulullah mendapatkan perintah melaksanakan shalat lima waktu yang dilaksanakan umat Islam hingga hari ini.

Sebelum peristiwa ini terjadi, Rasulullah telah berada di masa yang disebut sebagai “Tahun kesedihan”. Hal ini lantaran di masa itu Rasulullah mengalami banyak kehilangan orang-orang yang dicintainya. Karena itu dianggap pula bahwasanya Isra’ Mi’raj merupakan salah satu bentuk penghibur untuk Rasulullah pada masa-masa yang sulit.

Kemudian pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian, Malaikat Jibril datang dan menjemput Rasulullah menggunakan Buraq untuk melakukan perjalanan Isra’, yaitu perjalanan dari Makkah menuju Yerusalem yang berjarak sekitar 1507,9 kilometer. Sebelum tiba di Baitul Maqdis, Malaikat Jibril terlebih dahulu membawa Rasulullah singgah di Madinah, Bukit Tursina, dan Bethlehem.

Perjalanan pun dilanjutkan dengan Mi’raj, yakni naiknya Rasulullah menuju Sidratul Muntaha ditemani oleh Malaikat Jibril untung bertemu langsung dengan Allah SWT. Disinilah Rasulullah menyaksikan banyak sekali kebesaran-kebesaran Allah SWT. Perjalanan Mi’raj adalah perjalanan dimensional yang mengantarkan Rasulullah menembus langit ke-1 hingga langit ke-7, dan pada tiap lapisan tersebut Rasulullah melihat secara langsung keagungan-keagungan Allah SWT.

Pada langit lapisan ke-1, Rasulullah dipertemukan dengan Nabi Adam AS, bapak dari seluruh umat manusia. Di langit ke-2, Rasulullah bertemu dengan Nabi Isa As dan Nabi Yahya AS. Di langit ke-3, ke-4, ke-5, ke-6, dan ke-7 bertutut-turut Rasulullah bertemu dengan Nabi Yusuf AS, Nabi Idris AS, nabi Musa AS, dan Nabi Ibrahim AS bapak para nabi.

Tidak hanya pertemuan dengan para nabi terdahulu yang membuat Rasulullah takjub dengan kebesaran Allah, namun dalam perjalanan tersebut juga diceritakan tentang Baitul Ma’mur, dan Sidratul Muntaha. Dalam kisahnya, Baitul Ma’mur adalah tempat dimana Rasulullah berjumpa dengan Nabi Ibrahim AS. Kemudian sang Rasul bertanya pada Malaikat Jibril tentang Baitul Ma’mur, yang ternyata merupakan tempat ibadah para malaikat, dan setiap harinya tempat itu dimasuki oleh 70.000 malaikat yang tidak pernah keluar lagi. Hal ini menunjukkan ketaatan para malaikat Allah ketika menjalankan ibadah untuk menyembahNya. Merenungkan kisah Baitul Ma’mur sejatinya membuat kita sebagai umat muslim untuk semakin timbul rasa khusyu’ dan tunduk kepada Allah SWT.

Ujung perjalanan dari Mi’raj adalah Sidratul Muntaha, yaitu tempat Rasulullah bertemu dengan Allah SWT dan menerima perintah shalat wajib 50 waktu yang kemudian diringankan menjadi 5 waktu dalam sehari semalam. Dapat berjumpa langung dengan Allah SWT merupakan salah satu hal luar biasa yang pernah dialami Rasulullah semasa hidupnya, dan dari pertemuan tersebut dapat diambil hikmah bahwa perintah shalat 5 waktu adalah pesan penting yang mana Allah SWT secara langsung menyampaikannya kepada Rasulullah, sehingga sebagai umat muslim sudah sepatutnya kita memenuhi perintah tersebut. Wallahu a’lam bissawab.

Oleh : Zidni Akbarorrizkicheap shoes nike dunk sb silver box collection – Low shoes – GiftofvisionShops – nike jordans retro 1 camo shoes black friday deals , Sneakers – Women’s shoes | Clothes Online , Shoes Online , Giftofvision

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA