Luqman diberi hikmah oleh Allah yaitu menjadi manusia yang pandai kepada Allah SWT

Hikmah yang Allah SWT berikan kepadanya antara lain berupa ilmu, agama, benar dalam ucapan, dan kata-kata yang bijaknya cukup banyak lagi telah di- ma’tsur. Sebuah kisah Luqmanul Hakim beserta anaknya yaitu ketika Lukman mengajak anaknya untuk menunggangi seekor keledai mengelilingi suatu kota.
Hikmah yang Allah SWT. berikan kepada Luqman adalah sebuah tanda sebagai akal yang lurus, ilmu yang bermanfaat, dan amalan yang saleh. Allah SWT. telah memberikan hikmah kepada Luqman, yaitu bersyukur kepada Allah.

Apakah hikmah yang diberi Allah Subhanahu Wa Ta Ala kepada Luqman Al Hakim?

(Ibnu Katsir: 1990 : III : 427). “Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Lukman….” (Alquran dan terjemahnya Depag RI: 2005 : 412). Hikmah yang Allah SWT berikan kepadanya antara lain berupa ilmu, agama, benar dalam ucapan, dan kata-kata yang bijaknya cukup banyak lagi telah di-ma’tsur.

Apa saja anugerah yang diberikan Allah SWT kepada Luqman?

Luqman Hakim memiliki keistimewaan yang mendapat anugerah dari Allah Swt, yakni berupa ilmu hikmah. Ilmu sangat berguna bagi kepribadian manusia yang pada gilirannya akan bermanfaat bagi orang di sekitarnya, juga bagi alam semesta.

Apa saja yang dapat diambil dari kisah Lukmanul Hakim?

Jawaban

  • Luqman Al-Hakim yang bijaksana. Luqman Al-Hakim selalu berpesan yang baik-baik kepada sesama.
  • Luqman Al-Hakim selalu bersyukur. Ia dimuliakan oleh Allah SWT karena lisan nya yang terjaga.
  • Luqman Al-Hakim selalu menyadari bahwa apapun yang ia perbuat tidak akan bisa luput dari kesalahan.
  • Apa saja hikmah yang diberikan kepada Allah?

    Berikut 9 hikmah beriman kepada Allah:

  • Hati Menjadi Tenang.
  • Mendapat Bimbingan dari Allah SWT.
  • Mempunyai Rasa Kasih Sayang yang Tinggi.
  • 4. Diampuni Dosanya dan Mendapat Pahala Besar.
  • Diberi Kemudahan Hidup.
  • 6. Mencegah Perbuatan Syirik.
  • 7. Rasa Syukur Bertambah.
  • Ketaatan Kepada Allah Bertambah.
  • See also:  Isi Cv Yang Baik Dan Benar?

    Jelaskan apa yang dimaksud dengan hikmah?

    Hikmah adalah sesuatu yang fungsinya mengantarkan kepada yang baik dan menghindarkan dari yang buruk. Untuk mencapai maksud tersebut diperlukan pengetahuan dan kemampuan menerapkannya. Dari sini hikmah dipahami dalam arti pengetahuan tentang baik dan buruk.

    Sebutkan sikap apa saja yang perlu diteladani dari Luqman?

  • jujur.
  • sopan.
  • jujur.
  • peduli.
  • Apa saja prinsip kehidupan yang dapat diteladani dari kisah Luqman?

    7 Nasihat Terkenal Luqman Al Hakim untuk Anaknya dalam Q.S. Luqman

  • Jangan mempersekutukan Allah.
  • 2. Berbuat baik kepada kedua orang tua.
  • 3. Sadar bahwa manusia berada dalam pengawasan Allah SWT.
  • Berbuat kebaikan dan menjauhi kemungkaran.
  • Sabar dalam menghadapi cobaan dan ujian.
  • 7. Janganlah menyombongkan diri.
  • Apakah isi nasihat yang terdapat dalam Luqman ayat 12?

    Ayat ini menerangkan bahwa Allah menganugerahkan kepada Lukman hikmah, yaitu perasaan yang halus, akal pikiran, dan kearifan yang dapat menyampaikannya kepada pengetahuan yang hakiki dan jalan yang benar menuju kebahagiaan abadi. Oleh karena itu, ia bersyukur kepada Allah yang telah memberinya nikmat itu.

    Apa yang bisa dipetik dari kisah Luqman Al Hakim dan anaknya pergi ke pasar?

    Dari cerita tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa apapun tindakan yg kita lakukan akan selalu mendapatkan komentar ataupun tanggapan yg beragam dari banyak orang.

    Sebagai anak saleh apa yang patut kita teladani dari kisah Luqman Al Hakim?

    Sebagai Anak Soleh Apa Yang Patut Diteladani Dari Kisah Luqman Al-Hakim? Jawab : Taat Dan Patuh Kepada Allah SWT.

    4 Apa hikmah beriman kepada Allah?

    Hati terasa damai karena Allah akan memberi kedamaian hati pada umat yg beriman pada nya. kita akan diberi surga firdaus yg isinya tidak bisa di bayangkan bagusnya. Allah akan melapangkan hati kita. rasa bersyukur pada Allah akan meningkat.

    Apa saja hikmah beriman kepada rasul Allah SWT?

    Memiliki teladan dan contoh dalam hidup. Terdorong untuk berperilaku dan bersikap baik. Mencintai para rasul dengan mengikuti dan mengamalkan ajarannya. Menyadarkan bahwa manusia diciptakan Allah SWT untuk mengabdi kepada-Nya.

    Apa saja hikmah beriman kepada kitab-kitab Allah SWT Minimal 3 )!?

    Berikut beberapa perilaku dan hikmah beriman kepada kitab-kitab Allah SWT:

  • Meningkatnya Kualitas Kehidupan Diri. Iman pada kitab-kitab Allah SWT dapat meningkatkan kualitas kehidupan pribadi.
  • Mengajarkan Cara Membangun Kehidupan Bermasyarakat.
  • Menjalin Kerukunan.
  • Meningkatkan Keimanan kepada Allah SWT.
  • Pelajaran apa yang bisa diambil dari kisah Luqman dan keledai?

    Bahwa manusia yang ditinggikan derajat dan dimuliakan Allah SWT adalah mereka yang selalu menjaga lisannya dan hanya mengucapakan kebenaran yang mengandung kebaikan.

    Apa isi nasihat Luqman pada surat Luqman ayat 14?

    14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

    Jakarta -

    Salah satu kisah teladan yang disebutkan dalam beberapa riwayat adalah kisah Luqman Al Hakim (Luqmanul Hakim). Luqman al Hakim adalah orang biasa. Namun, namanya diabadikan dalam Al Quran surat Luqman.

    Luqman Al Hakim merupakan orang saleh yang dipilih oleh Allah SWT. Sebagaimana termaktub dalam QS. Luqman ayat 12 sebagai berikut:

    وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا لُقْمَٰنَ ٱلْحِكْمَةَ أَنِ ٱشْكُرْ لِلَّهِ ۚ وَمَن يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ حَمِيدٌ

    Artinya: "Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji." (QS. Luqman: 12).

    Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof Nasaruddin Umar mengatakan, Luqman Al Hakim bukanlah orang yang lahir dari kalangan nabi. Ia adalah orang biasa. Akan tetapi, namanya diabadikan menjadi satu surat dalam Al Quran.

    "Luqman ini menarik ya karena (dia) adalah orang biasa. Bukan nabi bukan siapa-siapa," kata Prof Nasaruddin dalam detikKultum detikcom, bulan Ramadhan lalu.

    Menurut riwayat Ibn Abbas, Luqman Al Hakim adalah seorang pencari kayu bakar di Habsy. Ia tidak terlahir dari kalangan nabi, ulama, maupun kaum terpandang lain. Dalam riwayat lain, dikatakan bahwa Luqman Al Hakim hidup di zaman Nabi Daud AS.

    Adil Musthafa Abdul Halim dalam bukunya Kisah Bapak dan Anak dalam Al Quran menjelaskan, ada pendapat yang mengatakan bahwa Luqman adalah pengembala domba, tukang kayu, penjahit, dan ada pula yang mengatakan bahwa dia adalah seorang budak milik Bani al-Hashaas.

    Bani al-Hashaas adalah salah satu Kabilah Arab. Adapun, yang termasuk di antara budak mereka adalah Suahim yang terkenal pandai menciptakan syair. Ia terbunuh pada masa Kekhalifahan Utsman bin Affan ra.

    Ada satu kisah Luqman Al Hakim yang menjadi teladan bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan. Seperti diceritakan oleh Nasaruddin, pada suatu ketika Luqman dan putranya hendak pergi ke pasar dengan menaiki seekor keledai.

    Lalu, lewatlah keduanya di suatu kumpulan masyarakat. Mereka berkata, "Masya Allah bapak, apa kamu nggak kasihan, masak keledai kecilnya begitu dinaiki dua orang. Nggak ada perikebinatangannya," kata mereka.

    Akhirnya anaknya disuruh turun. Lalu, bertemu lagi dengan kumpulan masyarakat yang berbeda. Mereka berkata,"Ya Allah orang tua itu nggak tahu malu, tega-teganya masak dia naik keledai anaknya nuntun," Akhirnya Luqman pun turun dan gantian anaknya yang naik.

    Sesampainya di suatu kumpulan masyarakat, keduanya mendapat cercaan lagi. "Masak anaknya yang muda dan kuat itu naik keledai sementara dia nuntun. Padahal sudah tua," Akhirnya keduanya memutuskan untuk turun dan menuntun keledai. Dan sama seperti sebelumnya, saat bertemu kumpulan masyarakat mereka mengatakan Luqman dan putranya adalah orang yang bodoh karena tidak mengerti fungsi keledai.

    Luqman al Hakim lalu memahami betapa kayanya Allah SWT dalam menciptakan manusia lengkap dengan pola pikirnya.

    Hal yang dapat dipetik dari kisah tersebut adalah kebijaksanaan Luqman al Hakim dalam menentukan pilihan. Kisah tersebut memberikan gambaran bahwa setiap masyarakat memiliki pandangan yang berbeda dalam menilai suatu hal.

    Selain kisah tersebut, masih banyak kisah lain dari Luqman Al Hakim dan putranya yang menjadi contoh dalam mengambil keputusan. Luqman juga mengajarkan nilai-nilai kebaikan kepada anaknya.

    Simak juga 'Bertemu Sekjen IIFA, PBNU Bahas Soal Fatwa-Islam Moderat':

    (nwy/nwy)

    Liputan6.com, Jakarta Luqman Hakim adalah salah satu nama orang yang disebut dalam al-Qur`an, tepatnya surah Luqman (31) ayat 12-19. Luqman Hakim namanya mendunia karena nasihat-nasihatnya kepada anaknya.

    Seperti mengutip laman Islami.co, Selasa (20/6/2017), Ibnu Katsir berpendapat bahwa nama panjang Luqman ialah Luqman bin Unaqa’ bin Sadun.

    Sedangkan mengenai asal usul Luqman, para ulama berbeda pendapat. Ibnu Abbas menyatakan, bahwa Luqman adalah seorang tukang kayu yang berasal dari Habsyi.

    Riwayat lain menyebutkan ia adalah orang dengan ciri fisik bertubuh pendek dan berhidung mancung dari daerah Nubah. Sebagian lain mengatakan, bahwa ia berasal dari Sudan.

    Luqman Hakim memiliki keistimewaan yang mendapat anugerah dari Allah Swt, yakni berupa ilmu hikmah. Ilmu sangat berguna bagi kepribadian manusia yang pada gilirannya akan bermanfaat bagi orang di sekitarnya, juga bagi alam semesta.

    Allah Swt berfirman:“Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman.” (QS. Luqman; 12)

    Kata al-hikmah dalam ayat di atas memiliki beragam makna yang di antaranya; meletakkan segala sesuatu pada tempatnya, selalu benar dalam ucapan dan perbuatan, mengukuhkan sesuatu dengan ilmu dan amal, kepahaman dan kecerdasan, atau mengetahui apa yang terjadi dan melakukan kebaikan.

    Kata al-hikmah juga bisa diartikan rangkaian kata-kata yang menjadi bahan renungan dan telah mengalir dari satu generasi ke generasi yang lain. Untaian kata yang bisa membuat seseorang tidak lagi melulu cinta harta duniawi juga bisa disebut al-hikmah.

    Atau kemampuan memahami hakikat sesuatu sesuai kemampuan yang optimal, atau untaian kata yang indah nan sempurna yang memuat dorongan melakukan sifat terpuji, ilmu, dan perilaku yang mulia, atau segala sesuatu yang meningkatkan kualitas diri seseorang, semuanya merupakan arti-arti dari kata al-hikmah.Ada pendapat lain menyatakan, bahwa al-hikmah berarti ilmu dan amal. Oleh karenanya, seseorang tidak akan dapat menyandang gelar “Hakim” kecuali jika ia telah mengantongi keduanya, yakni ilmu dan amal.Secara sederhana, al-hikmah adalah petunjuk jalan lurus menuju keselamatan dan kebenaran dalam berkeyakinan, bertingkah laku, berucap, dan melangkah, menurut sisi pandang Yang Maha Pencipta, maupun cara pandang manusia. Itulah arti kata al-hikmah secara umum.Al-hikmah merupakan buah dari pengetahuan yang luas dan keilmuan yang dalam, kecerdasan serta kesadaran diri yang penuh, penelitian yang menyeluruh dan percobaan yang teruji, pengamatan terhadap keterkaitan antara satu perkara dengan yang lain, dan analogi (qiyas) yang dominan antara suatu hal dengan yang lainnya.

    Dalam sebuah kesempatan, saat Luqman mengajari puteranya dengan kehidupan nyata di tengah-tengah masyarakat, Luqman berkata, ”Wahai putraku! Lakukanlah hal-hal yang mendatangkan kebaikan bagi agama dan duniamu. Terus lakukan hingga kau mencapai puncak kebaikan. Jangan pedulikan omongan dan cacian orang, Sebab takkan pernah ada jalan untuk membuat mereka semua lega dan terima. Takkan pula ada cara untuk menyatukan hati mereka.”

    ”Wahai puteraku! Datangkan seekor keledai kepadaku, dan mari kita buktikan.”

    Luqman bermaksud mengajak puteranya jalan-jalan di tengah masyarakat untuk membuktikan bahwa membuat semua orang “legawa” itu sangatlah sulit. Bahkan bisa dibilang sama sekali tidak mungkin terjadi.

    Apapun yang diperbuat oleh seseorang akan selalu ada yang mempersalahkan. Selalu saja ada yang tidak setuju. Kemudian perjalanan mereka segera dimulai.

    Luqman menaiki keledai dan menyuruh puteranya berjalan menuntun keledai. Sekelompok orang yang menangkap pemandangan –yang menurut mereka- aneh tersebut, segera berkomentar mencaci: ”Anak kecil itu menuntun keledai, sedang orang tuanya duduk nyaman di atas keledai. Alangkah congkak dan sombongnya orang tua itu.”  Luqman pun berkata: ”Puteraku, coba dengar, apa yang mereka katakan.”

    Luqman lalu bergantian dengan puteranya, kini giliran Luqman yang menuntun keledai, dan puteranya naik di atasnya. Mereka melanjutkan perjalanan hingga bertemu sekelompok orang.

    Tak pelak, orang-orang pun segera angkat bicara setelah menangkap pemandangan yang tak nyaman di mata mereka. ”Lihatlah, anak kecil itu menaiki keledai, sementara orang tua itu malah berjalan kaki menuntunnya. Sungguh, alangkah buruknya akhlak anak itu.”  Luqman kemudian berkata kepada puteranya: ”Anakku, dengarlah apa yang mereka katakan.”

    Mereka berdua melanjutkan perjalanan. Kali ini, keduanya menaiki keledai mungil itu. Mereka berdua terus berjalan hingga melewati sekelompok orang yang duduk-duduk di pinggir jalan. Lagi-lagi, mereka unjuk gigi saat melihat Luqman dan puteranya.

    ”Dua orang itu naik keledai berboncengan, padahal mereka tidak sedang sakit. Mereka mampu berjalan kaki. Ahh, betapa mereka tak tahu kasihan pada hewan,” sindir seseorang yang melihat luqman. ”Lihatlah apa yang mereka katakan, wahai puteraku!” Luqman kembali menasihati puteranya.

    Tanpa menghiraukan caci maki orang-orang itu, Luqman dan puteranya kembali melanjutkan perjalanan. Terakhir kali, mereka berjalan kaki bersama, sambil menuntun keledai.

    ”Subhanallah! Lihat, dua orang itu menuntun keledai bersama, padahal keledai itu sehat dan kuat. Kenapa mereka tidak menaikinya saja? Ahh, betapa bodohnya mereka.” ”Dengarlah apa yang mereka katakan! Bukankah telah aku katakan padamu? Lakukan apa yang bermanfaat bagimu dan jangan kau hiraukan orang lain. Aku harap kau bisa mengambil pelajaran dari perjalanan ini,” kata Luqman mengakhiri perjalanan bersama puteranya.

    Cerita kebijaksanaan Luqman di atas dapat dipetik hikmahnya, bahwa manusia haruslah menjadi orang yang kuat, sehingga memiliki pendirian yang teguh dan kokoh.

    Tidak goyah dengan terpaan angin. Tak lapuk oleh hujan dan tak lekang oleh panas. Nasihat-nasihat Luqman sangat banyak sekali, baik yang didokumentasikan di dalam al-Qur`an ataupun di kitab-kitab para ulama.

    * Artikel ini sebelumnya tayang di Islami.co yang ditulis oleh Hamim HR

    Simak video menarik berikut ini:

    Video yang berhubungan

    Postingan terbaru

    LIHAT SEMUA