Letak strategis wilayah Indonesia Apa keuntungan dan kelemahannya?

Unsur-Unsur Kekuatan dan Kelemahan Indonesia Dilihat dari Segi Geografis

3 Maret 2021 14:30 |
Diperbarui: 3 Maret 2021 14:35

Dok. pribadi

Indonesia jika dipandang dari segi geografis terletak di antara dua samudera dan dua benua, yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia serta Benua Asia dan Benua Australia. Posisi ini menyebabkan Indonesia berada pada posisi silang, di mana posisi ini merupakan jalur yang ramai karena merupakan jalur perdagangan dunia (Susilawati, n.d.).

Posisi silang yang merupakan dampak dari letak geografis Indonesia ini memiliki unsur kekuatan dan kelemahan bagi NKRI. Unsur kekuatan yang dimaksud yaitu kedudukan geografis dan keadaan alamnya yang kaya dapat dikembangkan dan dimanfaatkan untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Selain itu masih ada beberapa kekuatan lain yang dimiliki bangsa Indonesia akibat posisi silang tersebut, yaitu jalur perdagangan internasional yang ramai dapat dijadikan potensi untuk menaikkan angka perekonomian di Indonesia. Dengan ramainya jalur perdagangan tersebut, akan banyak kapal-kapal laut dan udara yang singgah sebagai tempat penghubung wilayah-wilayah Asia dengan wilayah Australia. Akibatnya, hasil pajak, jasa angkutan, dan penjualan bahan bakar pun bisa diperoleh dari hal tersebut.

Kekuatan lain yang didapatkan Indonesia berkaitan dengan tujuan dan cita-cita nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat. Dengan ramainya jalur perdagangan tersebut, arus informasi dan teknologi pun menjadi lebih mudah untuk didapatkan. Hal ini tentu berkaitan dengan tujuan negara Indonesia terkait pembangunan nasional. Selain itu, akibat lancarnya sarana dan prasarana transportasi dunia, memungkinkan Indonesia untuk mengalami peningkatan pendapatan nasional melalui peningkatan hasil ekspor.

Namun, di samping memiliki kekuatan yang sangat menguntungkan bagi NKRI, terdapat kelemahan akibat posisi silang yang dipandang dari letak geografis negara Indonesia. Pertama, kedudukan geografis ini mengundang kerawanan: fisik, psikis, kultur, ekonomi, politik, dan lain-lain. Hal ini diakibatkan mudahnya negara dan budaya lain berada pada jalur perdagangan sehingga kultur yang dimiliki Indonesia menjadi terancam. Tidak jarang pula ditemui beberapa bagian wilayah Indonesia yang diakui oleh negara lain akibat luasnya wilayah Indonesia, seperti pada kasus Pulau Sipadan dan Ligitan yang menuai kontroversi yang cukup panjang (Nugroho, n.d.). Kedua, dengan kemajemukan yang dimiliki bangsa Indonesia juga memungkinkan dan menyimpan potensi konflik. Bukan hanya ancaman dari luar saja, melainkan ancaman dari dalam juga perlu diperhatikan dengan serius oleh Indonesia. Negara kepulauan Indonesia yang terdiri dari berbagai pulau mulai dari Sabang sampai Merauke, tentu memiliki perbedaan dari segi budaya, adat istiadat, dan lain-lain. Pakar Filsfat, Bernard L mengatakan bahwa kemajemukan dan keberagaman yang dimiliki Indonesia jika tidak dirawat akan rawan menimbulkan konflik (Ajie, 2018).

Pendidikan yang berkualitas menjadi salah satu kunci untuk mencegah dampak negatif yang telah disebutkan sekaligus sebagai sarana untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) secara profesional. Bidang sains dan teknologi harus dikembangkan dan disesuaikan dengan Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki Indonesia. Hal tersebut tentu saja berguna untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia itu sendiri. Jika pendidikan di Indonesia mampu mendidik SDM secara profesional dalam bidang sains dan teknologi, maka ancaman kasus eksploitasi SDM dan SDA bisa terlepas dari bangsa Indonesia. Sebab pada kenyataannya, ketika pendidikan SDM masih terbilang rendah, negara maju yang kaya modal akan dengan mudah mengeksploitasi kekayaan SDA Indonesia dan keuntungan pun akan mereka dapatkan. Lain halnya dengan Indonesia yang hanya mendapat sedikit keuntungan. Oleh karena itu, pendidikan menjadi hal utama yang harus ditingkatkan oleh Indonesia dalam menangani hal tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Ajie. (2018, November 12). Konflik terjadi akibat kemajemukan tak dirawat. Jatengtoday. Diakses dari: //jatengtoday.com/konflik-terjadi-akibat-kemajemukan-tak-dirawat-16138

Nugroho, A. (n.d.). 5 wilayah indonesia yang pernah diklaim dan menjadi wilayah negara lain. Boombastis. Diakses dari: //www.boombastis.com/wilayah-indonesia-diklaim/47520

Susilawati. (n.d.). Regional indonesia. Jurnal Sistem Sosial. Diakses dari: //file.upi.edu/Direktori/DUAL-MODES/TEMPAT_RUANG_DAN_SISTEM_SOSIAL/BBM_7.pdf




Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA