Lagu kasih ibu tergolong lagu anak anak b nasional C daerah

Home Hiburan Musik

Si Pemalu di Balik Lagu 'Kasih Ibu'

Ilustrasi anak bermain musik. (allegralchaple0/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kasih ibu kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi, tak harap kembali
Bagai sang surya menyinari dunia

Lagu itu hanya sepotong dan sederhana. Dinyanyikan pun tak setiap masa. Paling sering didengar saat perayaan Hari Ibu yang jatuh setiap tanggal 22 Desember. Namun ia begitu membekas dan memiliki makna dalam tentang besarnya pemberian dan kasih sayang seorang ibu.

Haru, bulu kuduk merinding, terasa setiap mendengar atau mendendangkan lagu itu. Air mata pun terasa ingin jatuh karena mengingat pengorbanan seorang ibu di dalam hidup.


Pencipta lagu nan indah dan mengharukan itu ternyata bukan seorang perempuan atau pun ibu. Ia justru pria, bernama SM Mochtar alias Mochtar Embut. Asalnya pun dari Makassar, Sulawesi Selatan, yang selama ini dikenal sebagai salah satu daerah berkarakter kasar.

Namun Mochtar berhati lembut. Pria kelahiran 5 Januari 1934 itu sudah menunjukkan bakat bermusik sejak kecil, dan akhirnya tumbuh menjadi seorang pencipta lagu anak.

Pilihan Redaksi
  • Google Doodle Ikut Rayakan Hari Ibu
  • Indonesia Masih 'Kurang Tepat' Soal Hari Ibu
  • Zedd Pamerkan Keindahan Indonesia dalam Video 'Om Telolet Om'
Kemahiran Mochtar bermain piano didapat secara otodidak. Ketertarikannya pada musik berlanjut sampai dewasa, tapi ia memilih mengenyam pendidikan tinggi di jurusan Bahasa Perancis pada Fakultas Sastra di Universitas Indonesia. Tapi ia tetap bermusik.

Ia bahkan mendapat beberapa kesempatan beasiswa di sekolah musik di Jepang semasa kuliah. Namun, entah kenapa tawaran itu justru ia tolak. Mochtar lebih memilih mengenalkan karya-karyanya di Indonesia. Tapi, ia sangat pemalu. Saat mulai dikenal sebagai pencipta lagu, Mochtar kembali bersembunyi. Ia tak suka diekspos soal keahliannya menciptakan lagu.

Walau sempat menolak mengambil sekolah musik di Jepang, Mochtar tetap berkesempatan menorehkan prestasi. Kala ada festival lagu pop internasional di Jepang pada 1971, lagu ciptaan Mochtar yang berjudul With the Deepest Love from Jakarta memperoleh penghargaan.

Uniknya, saat itu para peserta festival tidak tahu bahwa penciptanya ada di tengah mereka. Di festival itu diam-diam Mochtar pun tampil sebagai dirigen orkestra yang mengiringi lagunya. Mochtar pun jadi orang Indonesia pertama yang pernah menjadi dirigen di Tokyo.

Sayangnya, selang dua tahun mendapat penghargaan itu, Mochtar meninggal dunia karena penyakit liver dan kanker hati, di Bandung pada 20 Juli 1973, dalam usia 39 tahun.

Selain dikenal sebagai pencipta lagu anak, Mochtar juga salah satu komponis seriosa yang tembang karyanya bersifat puitis. Ia dapat mengolah dan memadukan harmoni musik dengan musikalisasi karya puisi.

Mochtar sudah menggubah sajak-sajak dari tokoh-tokoh sastra Indonesia seperti WS Rendra, Chairil Anwar dan Usmar Ismail menjadi komposisi musik dan lagu.

Semasa hidupnya, Mochtar telah menciptakan lebih dari 100 lagu. Beberapa lagu miliknya telah menjadi bagian abadi dalam sejarah musik Indonesia, seperti Di Wajahmu Kulihat Bulan, Di Sudut Bibirmu, dan Tiada Bulan di Wajah Rawan.

Kontribusi musik Mochtar juga mencapai kancah politik, dengan menciptakan lagu Mars Pemilu yang digunakan sebagai mars Pemilihan Umum di Indonesia. Mochtar pun turut menciptakan Lagu KB untuk membantu menyukseskan gerakan Keluarga Berencana yang dimulai pada 1970-an.

Lagu tersebut menjadi sangat populer dan akhirnya menjadi lagu wajib anak-anak sekolah mulai dari Sekolah Dasar. Kala masih bersekolah di SMA Yayasan Perguruan Cikini, Mochtar juga sempat menjadi guru musik dari Guruh Soekarnoputra.

Jauh sebelum wafat, Mochtar sempat menyelesaikan Kumpulan Lagu Populer I, sebuah buku yang memuat 27 lagu rakyat Indonesia dan sembilan lagu barat.

"Dengan buku ini saya bermaksud mengetengahkan kepada dunia luas bahwa Indonesia juga memiliki lagu-lagu rakyat yang cukup berbobot," kata Mochtar kala itu. (rsa/les)
Tulisan ini merupakan bagian dari Fokus:

Surat Cinta untuk Ibu

Setiap 22 Desember, Indonesia merayakan Hari Ibu. Sebagai sosok sentral dalam keluarga, ada banyak kisah dan ungkapan cinta untuk ibu.
Lihat 14 berita lainnya
KOMENTAR

TOPIK TERKAIT

hari ibu

Selengkapnya
BACA JUGA

Kasus Omicron di SMAN 71, PTM 100 Persen di Jakarta Jalan Terus

Kasus Omicron DKI Bertambah 91, Total 498

Berencana Menikah Februari, Pemain Timnas Turki Meninggal kecelakaan

Jadwal Barcelona vs Madrid di Piala Super Spanyol

17 Warga Tewas Akibat Serangan Drone di Tigray, Ethiopia

TERPOPULER
01

Netizen Kecewa tapi Tak Kaget Ardhito Pramono Tertangkap

Hiburan
02

Cerita Ardhito Pramono Pernah Pakai Narkoba

Hiburan
03

Profil Ardhito Pramono, Aktor dan Musisi yang Terbelit Kasus Ganja

Hiburan
04

Daftar Seleb Terjerat Narkoba Sebulan Terakhir, Ardhito Pramono

Hiburan
05

Dave Grohl Kesurupan di Trailer Film Studio 666

Hiburan
LAINNYA DARI DETIKNETWORK

Vaksin Booster untuk Siapa Saja? Ini Syarat Penerima Ditentukan Pemerintah

detikcom

Vaksin Booster Gratis, Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

CNBC Indonesia

Nikahi Wanita Turki, Begini Perjuangan Pria Jambi Meluluhkan Hati Mertua

Haibunda

Mediasi Gagal, Niat Damai Ayah Bibi Disambut Absennya Doddy di Sidang

Insertlive

4 Drakor dengan Tema Cinta Lama Bersemi Kembali Selain Our Beloved Summer, Bikin Baper!

Beautynesia

Butik Marhen.J Pertama di Indonesia, Hadir di Central Park, Jakarta!

Female Daily