Kota Mekah juga disebut Ummul Qur an yang artinya?

sebutkan pengertian dari hadis dho'if? plss jawab besok dikumpul​

Pak Arief Muhammad memiliki simpanan emas batangan sebanyak 2,3 kg sejak tahun 2013. Selain itu beliau juga memiliki simpanan uang tunai sebanyak Rp 3 … . 500. 000, Hitunglah berapa banyak zakat yang harus dikerluarkan oleh Pak Arief Muhammad per tahunnya!​.

Nenek :' kau kejam. Kau bagaikan patung perunggu dengan hati terbuatdari timah. Pada kalimat drama tersebut terdapat penggunaan majas. ​.

tolong dibantu ya jawabannya no ngasalllll ​

2. Islam memandang bahwa semua manusia hakikatnya sudah muslim, karena ia saat berumur 4 bulan dialam kandungan telah berikrar atau bersyahadat. Jelas … kan proses persaksian [syahadat] antara anak Adam dan Sang Khaliq [Allah SWT] ? Dukunglah penjelasan saudara dengan dalil baik ayat Al – Quran maupun Hadits nya. ​.

9. saat hijrah ke madinah, usman bin affan dipersaudarakan dengan a bilal bin rabbah b. abu ruwaihah c. abdullah bin salim d. kharijah bin zuhair e. z … ainab binti rawahah 10. saat hijrah ke madinah, ummar bin khattab dipersaudarakan dengan a bilal bin rabbah b. ithan bin malik c. abdullah bin salim d. kharijah bin zuhair hi. uraian jawablah soal-soal berikut ini sesuai dengan pernyataan! 1. bagaimana tanggapan kafir quraisy atas hijrah rasul? 2. siasat apa yang dilakukan kafir quraisy menghadapi rencana bija 3. di manakah nabi muhammad saw. bersembunyi saat perjalanan hijrah ke muhammad saw.? madinah? mengapa harus bersembunyi? 4. mengapa nabi muhammad saw, melakukan hijrah? jelaskan! 5. apa yang dilakukan nabi muhammad saw. di madinah? sebutkan fungsi masjid pada zaman nabi muhammad saw. 7. mengapa nabi muhammad saw. mempersaudarakan kaum fuhajirin dan 6. ansar? 8. sebutkan isi perjanjian hudaibiyah! 9. bagaimana tanggapan kaum ansar terhadap kedatangan kaum mahijiri 10. bagaimana tanggapanmu tentang dakwah nabi muhammad s a madinah?​

A. tentukan jumlah kelas dengan menggunakan pedoman sturges. ingat banyaknya kelas harus bulat, silahkan dibulatkan jawaban: k = 1 3,3 log 30 = 5,9 [d … ibulatkan menjadi] 6

A] berikut terjemahan qs ali-imran [3] : 190-191 dan menjelaskan secara ringkas hakikat manusia menurut kedua ayat tersebut!

Ada beberapa hal pokok [rukun] yang harus dilakukan oleh khatib saat menyampaikan khutbah jumat. yang termasuk rukun khutbah jumat antara lain..

salah satu faktor yang menyebabkan dakwah Rasulullah di Madinah berhasil dengan baik antaranya adalah keteladanan beliau dalam gaya hidup sehari-hari … yang tidak terpedaya oleh kemewahan dunia sikap Rasulullah tersebut sebagai...A.ZuhudB.ma'shumC.TawakkalD.Tawadhu'​

Agar dapatagar kita meneladani meneladani sifat-sifat al khulafa'u ar-rasyidun kita harus a. meyakini keberadaannya b. mengetahui tingkat keimanannya … c. membenarkan kabar beritanya d. mengetahui riwayat hidupnya thanks b4

Agama islam memberikan gambaran tentang hakikat manusia sebagai makhluk yang sempurna, maksud pernyataan tersebut adalah

Al-asma‘ al-husna: al- ’alim, al-khabir, as- sami’, dan al-bashir arti

Ajaran islam yang membahas tentang kebersihan disebut

Al-qur’an diawali dengan surat al fatihah [pembukaan] dan diakhiri dengan surah....

www.griyaalquran.id – Seluruh umat Islam di seluruh dunia tentu mengenal nama Kota Makkah. Di mana dari kota ini, Islam menyebar ke seluruh penjuru dunia. Makkah sendiri mendapat berbagai julukan, salah satunya ialah Ummul Qura. Bahkan julukan ini pun disebutkan dalam Al Qur’an.

Berbagai julukan diberikan untuk Kota Makkah karena kemuliaan yang diberikan Allah atas kota tersebut. Berbagai kemuliaan itu muncul salah satunya karena adanya Ka’bah atau Baitullah yang menjadi kiblatnya umat Islam di seluruh dunia dan tempat lahirnya seorang rasul pilihan, yakni Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam.

Julukan-julukan itu di antaranya adalah Tanah Haram, Bakkah, al-Balad, al-Balad al-Amin, al-Qaryah, al-Baldah, Ummul Qura, dan lain sebagainya. Salah satu yang menarik untuk dibahas mengenai julukan ini ialah julukan Kota Makkah sebagai Ummul Qura, yang berarti ibunya para negeri atau yang paling mulia dari negeri-negeri lainnya yang muncul kemudian.

Baca juga: Inilah Nasihat Al Qur’an tentang Umur

Ummul Qura berasal dari bahasa Arab, yakni Umm yang berarti ibu atau induk, sedangkan Qura adalah jamak dari Qaryah yang berarti kampung, desa, kota, atau negeri. Kata Ummul Qura sendiri disebutkan Al Qur‘an sebanyak dua kali, yakni pada Al Qur‘an Surat Al-An‘am ayat 92 dan Al Qur‘an Surat Asy-Syuura ayat 7.

وَهَٰذَا كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ مُصَدِّقُ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَلِتُنْذِرَ أُمَّ الْقُرَىٰ وَمَنْ حَوْلَهَا ۚ وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ يُؤْمِنُونَ بِهِ ۖ وَهُمْ عَلَىٰ صَلَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ

“Dan, ini [Al Qur‘an] adalah kitab yang telah Kami turunkan dengan penuh berkah dan membenarkan kitab-kitab yang [diturunkan] sebelumnya agar engkau memberi peringatan kepada [penduduk] Ummul Qura [Makkah] dan orang-orang yang ada di sekitarnya. Orang-orang yang beriman kepada [kehidupan] akhirat tentu beriman kepadanya [Al Qur‘an] dan mereka selalu memelihara shalatnya.” [QS. Al-An‘am [6]: 92]

وَكَذَٰلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لِتُنْذِرَ أُمَّ الْقُرَىٰ وَمَنْ حَوْلَهَا وَتُنْذِرَ يَوْمَ الْجَمْعِ لَا رَيْبَ فِيهِ ۚ فَرِيقٌ فِي الْجَنَّةِ وَفَرِيقٌ فِي السَّعِيرِ

“Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Qur‘an dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada Ummul Qura [penduduk Makkah] dan penduduk [negeri-negeri] sekelilingnya serta memberi peringatan [pula] tentang hari berkumpul [kiamat] yang tidak ada keraguan padanya. Segolongan masuk surga dan segolongan masuk Jahannam.” [QS. Asy-Syuura [42]: 7]

Baca juga: Cabang Baru Griya Al Qur’an Blitar Diresmikan

Ummul Qura adalah sebutan khas untuk Kota Makkah. Penyebutan kata [Ummul Qura] ini karena Kota Makkah adalah kota atau negeri yang tertua di seluruh dunia. Tak ada negeri lain sebelum kota ini. Bahkan, penyebutan sebagai kota tertua ini merujuk pada keterangan ayat 96 Al-Qur‘an Surat Ali Imran.

إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ

“Sesungguhnya, rumah yang mula-mula dibangun untuk [tempat beribadat] manusia ialah Baitullah yang di Bakkah [Makkah] yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.”

Berdasarkan keterangan tersebut, Baitullah adalah tempat ibadah pertama yang dibangun di dunia. Dalam beberapa riwayat, Ka’bah dulunya dibangun oleh Nabi Adam ‘Alaihissalaam yang hidup sekitar tahun 5872-4942 SM. [Lihat penjelasan Sami bin Abdullah Al-Maghluts dalam Atlas Sejarah Nabi dan Rasul]

Namun, ketika banjir besar terjadi, Kota Makkah dan Ka’bah terendam sehingga mengalami kerusakan dan tertutup tanah. Hal ini disebabkan kota tersebut, terutama Ka’bah, yang berada di dataran rendah.

Baca juga: Tergesa-gesa yang Diharuskan dalam Al Qur’an

Lalu, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim ‘alaihissalaam dan dibantu oleh Nabi Ismail ‘Alaihissalaam untuk menyempurnakan pembangunan fondasi Ka’bah [Baitullah] pada posisi yang sebelumnya. Dengan penjelasan Al-Qur‘an Surat Ali Imran ayat 96 tersebut, dapatlah dipahami bahwa kota atau negeri yang paling tua adalah Makkah.

Bahkan, sejumlah ahli tafsir juga berpendapat, Ummul Qura adalah Kota Makkah. Kota Makkah terletak di perut lembah yang dikelilingi oleh bukit-bukit dari segala arah: dari sebelah timur membentang bukit [Jabal] Abu Qubais serta dari barat dibatasi oleh dua bukit [gunung] Qa’aiqa’ yang keduanya berbentuk bulan sabit mengelilingi perkampungan Makkah.

Baca juga: Ini Metode yang Banyak Dipakai Anak-anak Gaza untuk Menghafal Al Qur’an

Daerah ini dikenal sebagai bagian yang rendah dari lembah tersebut. Bagian yang tinggi dikenal dengan nama Al-Mu’alaah dan pada bagian ujung-ujung kedua bukit yang berbentuk bulan sabit tersebut dibangun rumah-rumah sederhana milik orang-orang pedalaman [A’rab]. [Lihat As-Sirah an-Nabawiyah Ash-Shahihah oleh Akram Dhiya Al-Umary, 1: 77]

Sedangkan secara geografis, kota ini terletak pada posisi 39-49 derajat bujur timur [BT] dan 21-26 lintang utara [LU]. [nin]

Video yang berhubungan

Salah satu nama Kota Makkah dalam Alquran adalah Ummul Qura atau
induk/ibukota desa-desa. Penggunaan istilah ini oleh Alquran menjelaskan secara gamblang, bahwa kedudukan Kota Makkah ketika masa Rasulullah Saw adalah salah satu metropolitan paling masyhur di dunia. Ke tempat inilah mata para raja, kaisar dan kisrah tertuju.

Kota Mekah juga disebut Ummul Qur an yang artinya?
Gambar ilustrasi. Sumber: egrafis.com

Sebagaimana sudah sedikit kita ulas pada edisi sebelumnya, bahwa di tahun yang sama dengan waktu Abrahah menyerang Kabah, lahirlah cucu Abdul Muthalib yang bernama Muhammad bin Abdullah. Ketika itu Muhammad lahir dalam keadaan yatim, karena ditinggal mati oleh ayahnya ketika dia masih berada dalam kandungan. Abdullah sendiri adalah putra ke sepuluh Abdul Muthalib dari istrinya yang bernama Fatimah binti Amr. Dari Fatimah ini, Abdul Muthalib dikaruniai 8 orang anak, diantaranya; Abu Thalib; Zubair; Arwah; Atiqah; Ummu Hakim; Barrah; dan Umaimah.[1]

Tapi meskipun terlahir sebagai yatim, Muhammad tidak kekurangan kasih sayang. Dia begitu dicintai oleh ibu, kakek dan paman-pamannya. Pribadi Muhammad demikian memukau dan akhlaqnya begitu mulia. Penduduk Makkah demikian membanggakannya, bahkan memberikannya julukan Al-Amin, yang artinya sangat terpercaya. Tapi di usianya yang masih 6 tahun, Muhammad kehilangan ibunya, dan pada usia sekitar sepuluh tahun, dia pun kehilangan kakeknya, Abdul Muthalib.

Kota Mekah juga disebut Ummul Qur an yang artinya?

Setelah wafatnya Abdul Muthalib, tampuk kepemimpinan Bani Hasyim diambil alih oleh putranya yang bernama Abu Thalib. Pada sosok ini pulalah Muhammad bin Abdullah diamanatkan untuk diasuh dan dibesarkan. Amanat ini secara khusus diberikan oleh Abdul Muthalib sebelum wafatnya. Ada pendapat yang mengatakan bahwa penunjukkan ini dikarenakan Muhammad adalah putra Abdullah yang merupakan satu ibu dengan Abu Thalib. Tapi yang pasti, sebagaimana sejarah membuktikan, kecintaan Abu Thalib pada kemenakannya ini memang sangat dalam. Bahkan Abu Thalib dan istrinya yang bernama Fatimah binti Asad lebih mendahulukan kepentingan Muhammad ketimbang putra-putrinya sendiri.

Setelah era kepemimpinan Abdul Muthalib, situasi yang dihadapin Abu Thalib bukan semakin mudah, malah semakin rumit dan kompleks. Karena yang sekarang dihadapinya adalah sebuah konstruksi sosial masyarakat yang jauh lebih kosmopolitan, lebih mapan dan lebih dinamis dari sebelumnya. Pada era ini, Kaum Quraisy sedang menapaki era keemasannya, dan Kota Makkah kini benar-benar memenuhi takdirnya sebagai “Ummul Qura”.

Secara harfiah, Ummul Qura artinya ibu dari semua kota. Istilah ini disebutkan sebanyak dua kali di dalam Alquran, yakni pada surah Al-Anam [6]: 92 dan surah Asy-Syuura [42]: 7, yang masing-masing artinya sebagai berikut:

”Dan, ini (Alquran) adalah kitab yang telah Kami turunkan dengan penuh berkah dan membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya agar engkau memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Makkah) dan orang-orang yang ada di sekitarnya. Orang-orang yang beriman kepada (kehidupan) akhirat tentu beriman kepadanya (Alquran) dan mereka selalu memelihara shalatnya.” (QS Al-An’am [6]: 92).

”Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Alquran dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada Ummul Qura (penduduk Makkah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya serta memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak ada keraguan padanya. Segolongan masuk surga dan segolongan masuk Jahannam.” (QS Asy-Syuura[42]: 7).

Hampir semua mufasir sepakat bahwa istilah Ummul Qura yang disebut dalam kedua ayat ini adalah Kota Makkah. Akar kata ummul di sini, sama dengan imam yang artinya pemimpin. Menurut Prof. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah, “Boleh jadi juga Kota Makkah dinamai demikian karena arah yang dituju oleh masyarakat Arab, bahkan umat Islam hingga dewasa ini adalah ke kota tersebut, baik dalam shalat maupun haji. Ini seperti halnya anak yang selalu mengarah kepada ibunya. Mengarah dan berkunjung ke sana karena di sana terdapat Kabah yang menjadi pusat kegiatan.”[2]

Lebih jauh, Quraish Shibab menjelaskan, bahwa Makkah juga disebut Ummul Qura karena Allah SWT menjadikan Kabah sebagai “matsabatan linnas wa amna/tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman”, sama halnya dengan anak-anak yang berkumpul di sekeliling ibunya dan merasa aman berdekatan dengannya.[3]

Di dalam Alquran, Kota Makkah disebut dengan sejumlah nama, seperti Bakkah (Al-Imran [3]: 96); Al-Balad (Al-Balad [90]: 1-2); Al-balad al-Amin (Al-Tin [95]: 1-3 & Al-Baqarah [2]: 126); Al-Baldah (Al-Naml [27]: 91). Beragam bentuk sebutan yang Allah berikan pada Kota Makkah, tentu memiliki maksud masing-masing yang bersifat khusus. Demikian juga dengan Ummul Quro. Dari beberapa kemungkinan arti Ummul Quro yang sudah disebutkan di atas, kita bisa menduga bahwa istilah ini Allah gunakan secara khusus untuk menjelaskan kedudukan hakiki Kota Makkah dalam skema kehidupan manusia di muka bumi pada masa itu, bahkan mungkin hingga hari ini.

Penggunaan istilah ini oleh Alquran membuktikan secara gamblang bahwa Makkah ketika masa Rasulullah Saw, bukanlah sebuah desa kecil di gurun tandus yang terisolir dari hiruk pikuk kehidupan dunia. Sebaliknya, ia adalah salah satu pusat peradaban dunia. Inilah metropolitan paling penting di Jazirah Arab dan mungkin juga di muka bumi. Ke tempat inilah mata para raja, kaisar dan kisrah tertuju. Dan yang terpenting dari semuanya, ke sinilah semua kerinduan spiritual umat manusia terpaut, dan ke sini pula setiap langkah kaki manusia tertuju. (AL)

Bersambung..

Kaum Quraisy (17): Makkah Sebagai Ummul Qura (2)

Sebelumnya:

Kaum Quraisy (15): Kemungkinan Tafsir Surat Quraisy

Catatan kaki:

[1] Lihat, Syed Ameer Ali, The Spirit of Islam, (Yogyakarta: Navila, 2008), hal.

[2] Lihat, M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an, Volume 4, (Jakarta: Penerbit Lentera Hati, 2005). hal. 196

[3] Lihat, M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an, Volume 12, (Jakarta: Penerbit Lentera Hati, 2005). hal. 459 \