Komponen elektronika aktif adalah komponen elektronika yang dalam penggunaannya memerlukan

Komponen Aktif? Komponen Pasif? emang apa bedanya, bukankah sama-sama komponen elektronika. Jangan salah komponen elektronika itu terdapat dua jenis yaitu Komponen Elektronika Aktif dan juga Komponen Elektronika Pasif. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda dan tentunya memiliki karakteristik yang beda. Apa perbedaannya? nah, berikut ini adalah Penjelasan lengkap tentang Komponen Elektronika Aktif dan Pasif Beserta Contohnya.

Komponen elektronika aktif merupakan komponen elektronika yang dalam penggunaannya memerlukan tegangan atau arus listrik. Komponen elektronika aktif ini juga dapat mengubah suatu energi ke energi yang lain. Sedangkan komponen elektronika pasif adalah komponen elektronika yang dalam penggunaanya tidak memerluka tegangan atau arus listrik. Komponen ini tidak dapat mengubah suatu energi ke energi yang lain.

Berikut Ini Contohnya :

# Komponen Elektronika Aktif 

 1. Transistor

Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak fungsi dan merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam dunia Elektronik modern ini. Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain sebagainya. Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan Collector/Kolektor (K). Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN. UJT (Uni Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET) juga merupakan keluarga dari Transistor. 

2. Dioda


Diode adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur). Diode dapat disamakan sebagai fungsi katup di dalam bidang Elektronika. Diode sebenarnya tidak menunjukkan karakteristik kesearahan yang sempurna, melainkan mempunyai karakteristik hubungan arus dan tegangan kompleks yang tidak linier dan seringkali tergantung pada teknologi atau material yang digunakan serta parameter penggunaan. Beberapa jenis diode juga mempunyai fungsi yang tidak ditujukan untuk penggunaan penyearahan.


3. IC (Integrated Circuit)

IC adalah komponen dasar yang terdiri dari resistor, transistor dan lain-lain. IC adalah komponen yang dipakai sebagai otak peralatan Elektronika. Pada komputer, IC yang dipakai adalah mikroprosesor. Dalam sebuah mikroprosesor Intel Pentium 4 dengan ferkuensi 1,8 trilyun getaran per detik terdapat 16 juta transistor, belum termasuk komponen lain. Fabrikasi yang dipakai oleh mikroprosesor adalah 60nm.

Sirkuit terpadu dimungkinkan oleh teknologi pertengahan abad ke-20 dalam fabrikasi alat semikonduktor dan penemuan eksperimen yang menunjukkan bahwa alat semikonduktor dapat melakukan fungsi yang dilakukan oleh tabung vakum. Pengintegrasian transistor kecil yang banyak jumlahnya ke dalam sebuah chip yang kecil merupakan peningkatan yang sangat besar bagi perakitan tube-vakum sebesar-jari. Ukuran IC yang kecil, tepercaya, kecepatan "switch", konsumsi listrik rendah, produksi massal, dan kemudahan dalam menambahkan jumlahnya dengan cepat menyingkirkan tabung vakum.

Hanya setengah abad setelah penemuannya, IC telah digunakan dimana-mana. Radio, televisi, komputer, telepon selular, dan peralatan digital lainnya yang merupakan bagian penting dari masyarakat modern. Contohnya, sistem transportasi, internet, dll tergantung dari keberadaan alat ini. Banyak skolar percaya bahwa revolusi digital yang dibawa oleh sirkuit terpadu merupakan salah satu kejadian penting dalam sejarah umat manusia. 

# Komponen Elektronika Pasif

1. Resistor

Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω). Nilai Resistor biasanya diwakili dengan Kode angka ataupun Gelang Warna yang terdapat di badan Resistor. Hambatan Resistor sering disebut juga dengan Resistansi atau Resistance.

2. Induktor

Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel (Penyambung). Induktor atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio. Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry (H).

3. Kapasitor

Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi-fungsi Kapasitor (Kondensator) diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner, sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya). Satuan nilai untuk Kapasitor (Kondensator) adalah Farad (F) 

Kapasitor merupakan suatu komponen pasif yang dibuat untuk mendapatkan kapasitansi tertentu. Kapasitor terbuat dari dua buah pelat konduktor yang dipisahkan oleh suatu lapisan isolator. Selain kemampuan tegangan, beberapa sifat lain yang penting untuk diingat dalam menggunakan kapasitor adalah toleransi, tanggapan frekuensi, factor lesapan,kebocoran,koefisien suhu dan kemantapan. Bahan lain yang digunakan untuk dielektrelit pada kapasitor adalah plastik (polikarbonat, polister, polistiren).

4. Transformator


Pada dasarnya transformator merupakan suatu komponen pasif denhan empat ujung. Sepasang ujung disebut primer dan pasangan ujung yang lain disebut sekunder. Transformator digunakan untuk mengubah tegangan bolak-balik pada sekunder, dengan menggunakan fluks magnetic. Ttansformator juga dugunakan unutuk transformasi atau pengubahan impedansi. Transformator digunakan dalam elektronika untuk menurunkan tegangan bolak-balik atu menaikan tegangan bolak-balik pada listril PLN . Transformator seperti ini disebut transformator daya.

Perbedaan komponen aktif dan pasif – Semua komponen elektronika dasar secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi dua kelas, yaitu Komponen Aktif dan Komponen Pasif. Komponen-komponen ini berbeda secara diametris satu sama lain berdasarkan sifat fungsional dan operasinya.

Komponen Aktif dan Komponen Pasif

Pada artikel ini, kita akan belajar tentang berbagai jenis komponen aktif dan pasif dan juga akan melihat perbedaan antara komponen aktif dan pasif. Namun, sebelum memahami betapa berbedanya mereka satu sama lain, penting untuk memahami apa arti setiap komponen dan cara kerjanya, jadi mari kita mulai dengan komponen aktif terlebih dahulu.

Pengertian Komponen Aktif dan Fungsinya

Komponen aktif adalah komponen yang memerlukan sumber energi, biasanya dalam bentuk arus searah, untuk menjalankan fungsi spesifiknya. Mereka mampu memanipulasi aliran listrik dalam beberapa cara. Sebagian besar komponen aktif terdiri dari perangkat semikonduktor, seperti dioda, transistor, dan integrated circuit.

Contoh Komponen Aktif

  • Transistor: Sebagian besar digunakan untuk memperkuat sinyal listrik atau sebagai perangkat switching
  • Dioda: Mengizinkan listrik mengalir hanya dalam satu arah
  • Integrated Circuit (chip atau microchip): beberapa rangkaian kompleks pada board rangkaian; digunakan untuk melakukan semua jenis tugas; masih dianggap sebagai komponen meskipun terdiri dari banyak komponen lainnya
  • Perangkat display seperti layar LCD, LED dan CRT
  • Sumber daya seperti baterai dan sumber arus bolak-balik (AC) atau arus searah (DC) lainnya

Pengertian Komponen Pasif dan Fungsinya

Komponen pasif adalah komponen yang dapat mempengaruhi aliran listrik yang mengalir melaluinya. Misalnya, mereka dapat menahan alirannya, menyimpan energi untuk digunakan nanti, atau menghasilkan induktansi. Namun, mereka tidak dapat mengontrol atau memperkuat listrik sendiri.

Contoh Komponen Pasif

  • Resistor: Menghambat aliran arus listrik dalam suatu rangkaian; digunakan untuk menurunkan tegangan
  • Kapasitor: Menyimpan energi listrik secara elektrostatis dalam medan listrik (dikenal sebagai ‘charging’), dan dapat melepaskannya nanti saat dibutuhkan
  • Induktor: Menyimpan energi listrik dalam medan magnet; memungkinkan arus searah (DC) mengalir melaluinya, tetapi tidak arus bolak-balik (AC)
  • Transduser: Mengubah sinyal input dari satu jenis energi ke jenis energi lain; sensor adalah jenis transduser yang mengubah tindakan/input fisik menjadi sinyal listrik

Aplikasi Komponen Aktif dan Pasif

Kita dikelilingi oleh elemen elektronik kecil ini dalam kehidupan sehari-hari. Mereka tersembunyi di dalam lampu, sistem suara, komputer, telepon, mobil, dan banyak lagi. Menurut definisi, komponen aktif ditemukan di setiap perangkat elektronik, sehingga mereka memiliki banyak kasus penggunaan. Contoh klasik mencakup perangkat apa pun dengan daya komputasi (integrated circuit), perangkat dengan baterai atau display, dan lampu LED (light-emitting diode).

Ketika kita membahas komponen pasif, bola lampu pijar adalah contoh yang bagus dari transduser dalam tindakan – mereka mengubah energi listrik menjadi energi cahaya dan panas. Loud-speaker menggunakan transduser untuk mengubah input listrik menjadi output mekanis, menyebabkan kerucut di dalam speaker bergetar, sehingga menghasilkan gelombang suara yang dapat kita dengar.

Sensor adalah jenis transduser lain yang telah lama digunakan dalam penelitian ilmiah, dan yang semakin banyak digunakan melalui ‘smartifikasi’ peralatan dan mesin yang tak terhitung jumlahnya.

Kasus penggunaan komponen pasif lainnya termasuk aplikasi gelombang mikro dan frekuensi radio seperti sistem entri tanpa kunci jarak jauh, yang mengandalkan induktor. Antena juga pasif dan ditemukan di radio, perangkat GPS, satelit, modem nirkabel dan router, transportasi umum dan banyak lagi.

Perbedaan Komponen Aktif Dan Pasif

Sekarang setelah kita memahami tentang perangkat Aktif dan Pasif, fungsi dan contohnya, mari kita lakukan perbandingan antara komponen aktif dan pasif berdasarkan parameter tertentu seperti yang didefinisikan di bawah ini.

  1. Sumber energi: Komponen aktif membutuhkan sumber energi tambahan. Dalam hal komponen pasif, tidak ada sumber energi tambahan yang diperlukan untuk pengoperasiannya. Sebuah resistor bekerja sendiri tanpa memerlukan tegangan tertentu.
  2. Energi: Komponen aktif menghasilkan energi dalam bentuk tegangan atau arus tetapi komponen pasif adalah perangkat yang menyimpan energi, seperti kapasitor, menyimpan energinya dalam bentuk medan listrik dan induktor menyimpan energinya dalam bentuk medan magnet.
  3. Linearitas: Komponen pasif linier dan komponen aktif non-linier. Artinya dalam komponen pasif seperti resistor, penurunan tegangan akan linier dengan nilai resistansi menurut Hukum Ohm. Sedangkan pada transistor atau komponen aktif lainnya keluarannya akan memiliki faktor penguatan yang tidak akan linier.
  4. Penguatan daya: Komponen aktif mampu memberikan penguatan daya sedangkan dalam kasus komponen pasif, kemampuan untuk memperkuat daya tidak ada.
  5. Mengontrol arus: Komponen aktif sesuai dengan namanya dapat dengan mudah mengontrol aliran arus. Tugas yang sama tidak dapat dilakukan oleh komponen pasif.
  6. Sumber eksternal: Komponen aktif seperti yang terlihat sebelumnya memerlukan sumber tambahan untuk mengontrol dan memelihara operasinya tetapi dalam kasus komponen pasif, tidak ada persyaratan sumber eksternal.

Pertanyaan Seputar Komponen Aktif dan Pasif

Salah satu komponen aktif elektronika yang dapat digunakan sebagai penguat dan saklar

Komponen aktif yang dipasang pada pcb saat menyolder adalah

Yang tidak termasuk dalam komponen elektronika pasif adalah

Transistor, IC, Dioda, LCD dan Baterai

Komponen pasif elektronika yang berfungsi untuk menahan arus listrik baik arus ac maupun dc

Sekian ulasan tentang perbedaan komponen aktif dan pasif. Semoga bermanfaat. Kelas Elektronika adalah tempat belajar elektronika terlengkap di Indonesia.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA