Kenapa anak kecil kalau bangun tidur menangis

HerStory, Tangerang —

Tidur siang menjadi rutinitas wajib bagi anak terutama balita. Tidur siang dapat memberikan manfaat untuk tumbuh kembangnya serta mengembangkan daya ingat anak.

Namun, sering enggak Moms mendapatkan anak menangis histeris saat bangun dari tidur siang? Tak jarang Moms merasa kebingungan karena tak tahu alasan si kecil menangis ini.

Sebelum itu, perlu diketahui bahwa anak memiliki waktu tidur yang berbeda dengan dewasa. Umur 1-2 tahun memerlukan waktu tidur 11-14 jam sehari sedangkan anak berusia 3-5 tahun memerlukan waktu tidur 10-13 jam seharinya.

Beberapa anak umumnya tidur siang 1-2 jam sehari atau tak menentu. Selain itu, tak semua anak dapat memenuhi standar kebutuhan tidur sehingga membuat mereka menangis saat bangun tidur.

Anak yang memiliki kualitas tidur buruk akan lebih mudah menangis saat bangun tidur siang. Misalnya saja, anak tak dapat tidur dengan nyenyak di malam hari dan siang harinya pun ia hanya tidur sebentar. Kondisi ini akan mempengaruhi keadaan emosinya. Balita yang kurang tidur akan menjadi lelah dan mengalami permasalahan setiap kali mereka tidur siang. Inilah yang menjadi penyebab si kecil menjadi menangis saat bangun dari tidur siang.

Untuk itu, Moms harus memberikan waktu atau jadwal yang konsisten bagi si kecil misalnya menyusun jadwal untuk makan, tidur, dan bermain. Cara ini akan membantu mereka lebih terbiasa dan dapat memenuhi waktu tidurnya.

Lalu bagaimana jika jam tidur si kecil sudah memenuhi standar, tapi masih menangis saat bangun tidur siang?

Baca Juga: Salut! 12 Selebritis Hollywood Rela Menjadi Ibu Rumah Tangga

Baca Juga: Sedang Musim Penyakit, Seberapa Penting Sih Vitamin Bagi Anak? Ini Tanggapan Ibu...

Ada beberapa faktor penyebab mood swing pada anak saat bangun tidur, yaitu:

  1. Waktu Tidur Kurang 

Kurang tidur dan merasa lelah mungkin bukan hal berat bagi orang dewasa. Sayangnya, anak kecil belum bisa memahami hal tersebut. 

Ketika merasa waktu tidurnya kurang dan badannya masih lelah, anak akan protes. 

Beberapa bentuk protes yang umum dijumpai yaitu wajah cemberut, tidak mau melakukan apa pun, dan senyum sebentar lalu menangis lagi. 

  1. Obstructive Sleep Apnea (OSA)

Dokter Astrid Wulan Kusumoastuti mengatakan, “Mood swing pada anak bangun tidur harus dilihat kondisinya. Sebab, hal ini bisa juga mengarah kepada kondisi lain, misalnya obstructive sleep apnea.”

OSA merupakan gangguan pernapasan yang terjadi saat si kecil terlelap. Gejalanya, anak beberapa kali mengalami henti napas dan bikin ia sering terbangun. Karena kondisi tersebut, waktu tidurnya kurang dan anak jadi rewel. 

Artikel Lainnya: Di Usia Berapa Si Kecil Boleh Tidak Tidur Siang?

  1. Waktu Tidur Terlalu Lama

Sama halnya dengan kurang tidur, reaksi protes si kecil juga bisa muncul bila ia kelamaan tidur. 

Seiring bertambahnya usia, waktu tidur anak memang akan berkurang. Apabila anak balita diberikan waktu tidur yang durasinya seperti batita, ia malah cenderung rewel ketika terbangun. 

  1. Rasa Takut saat Terbangun

Anak-anak biasanya akan langsung cemas dan takut ketika terbangun sendirian di kamarnya. 

Saat anak bangun tidur, biasanya orangtua sudah melakukan berbagai aktivitas, misalnya membuat sarapan atau siap-siap bekerja. 

Ketidakhadiran orang lain di kamarnya membuat si kecil merasa tidak aman dan akhirnya menangis. 

Anak balita memang belum terbiasa terbangun tanpa kehadiran orangtuanya. Namun, seiring bertambahnya usia, kondisi ini akan hilang dengan sendirinya. 

Artikel Lainnya: Tidur Bisa Meningkatkan Kecerdasan Anak? Ini Faktanya

  1. Rasa Tidak Nyaman

Rewel saat anak bangun tidur bisa disebabkan juga oleh rasa tidak nyaman akibat lingkungan sekitarnya. 

Misalnya, ia menangis dan marah-marah sendiri karena kasur atau baju yang basah karena keringat. Selain itu, ruangan yang terlalu panas juga bisa membuat anak rewel. 

  1. Sleep Inertia 

Tak cuma orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalami sleep inertia. Kondisi ini terjadi ketika seseorang mendadak terbangun dari fase tidur lelapnya (rapid eye movement). 

Kondisi terbangun mendadak ini bisa dipicu oleh bunyi alarm yang terlalu keras atau faktor lain yang bikin kaget. 

Anak remaja atau orang dewasa yang terbangun dari kaget justru akan linglung dan lemas. Sedangkan pada anak, ia akan menangis kencang dan tak mau beraktivitas. 

  1. Sleep Onset Association Disorder (SOAD)

Sederhananya, SOAD adalah gangguan yang terjadi saat seorang anak mengasosiasikan lingkungan tertentu untuk tertidur. 

Beberapa anak biasanya punya “ritual” khusus sebelum tidur, misalnya punggungnya harus dielus atau mengisap jempol. Ketika kebiasaan tersebut dihilangkan, ia akan menangis. 

Artikel Lainnya: Usia Berapa Anak Sebaiknya Belajar Tidur Sendiri?

Kenapa anak kecil sering menangis saat bangun tidur?

Bayi akan menangis saat baru bangun tidur karena dia merasa nyeri atau gatal pada gusi. Rasa lapar juga bisa menjadi penyebab bayi menangis saat baru bangun tidur. Untuk mengatasinya, Mama harus memastikan si Kecil dalam keadaan kenyang sebelum tidur.

Kenapa anak kecil tiba tiba menangis?

Dikutip dari VeryWell Family, ada beberapa alasan mengapa anak menangis, seperti kelelahan, lapar, stres, mencari perhatian, atau tak ingin melakukan apa yang diminta seseorang. Anak juga bisa menangis karena bertengkar dengan temannya di sekolah atau karena frustasi.

Apa yang harus dilakukan jika anak menangis?

Tips Mengatasi Bayi yang Sering Menangis.
Cari Tahu Keinginan Si Kecil. Ketika Si Kecil belum lancar berbicara, menangis sering dijadikan cara untuk menyampaikan keinginannya. ... .
Sabar Menenangkan Si Kecil. ... .
Mengalihkan Perhatian. ... .
Berikan Pelukan..