Kemampuan apa saja yang harus Dimiliki praktisi humas untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik

commit to user 27 Adalah penyelenggaraan acara atau kegiatan khusus special events humas yang merupakan kiat menarik perhatian dari media pers dan publik terhadap perusahaan atau produk tertentu yang ingin ditampilakan melalui aktivitas special events itu sendiri. o. Media Internet Sekarang ini internet selalu digunakan lembaga pendidikan sebagai sarana informasi dari publikasi kepada masyarakat luas, bahkan sampai kedunia internasional. Misalnya membuat email- warta mingguandi internet. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media yang digunakan humas di lembaga pendidikan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu media internal dan eksternal, dimana media internal ditunjukkan untuk kalangan di dalam lembaga pendidiakn itu sendiri, misalnya bulletin, papan informasi, spanduk, papn foto dan lain-lain sedangkan media eksternal merupakan media yang ditunjukkan untuk masyarakat luas atau publiknya, misalnya media internet, special event, media cetakkan, spanduk dan lain sebagainya.

g. Kriteria yang harus dimiliki Humas

Untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan dan pelaksanaan tugas humas, karena tugas dari praktisi humas itu mencakup pertaruhan dari citra dan reputasi organisasilembaga, sehingga praktisi humas harus memiliki kriteria tertentu. Menurut Djoko Santoso TH 2004:5 kriteria yang harus dimiliki humas adalah: 1. Mampu menghadapi semua orang yang memiliki aneka ragam karakter dengan baik. 2. Mampu berkomunikasi dengan baik. 3. Pandai mengorganisir segala sesuatu. 4. Memiliki integritas personal, baik dalam profesi maupun dalam kehidupan pribadinya. 5. Punya imajinasi, artinya daya kreasi yang cukup tinggi. 6. Serba tahu, diharap mempunyai akses informasi yang luas. Adapun penjelasan dari kriteria yang harus dimiliki humas di atas adalah sebagai berikut: Pertama, mampu menghadapi semua orang yang memiliki aneka ragam karakter dengan baik, yaitu humas harus memiliki sikap atau karakter commit to user 28 yang sabar, ramah dan tidak pantang menyerah sehingga dapat mengatasi permasalahan atau komplain yang dilakukan publik terhadapnya dan dapat memberikan pelayanan yang baik terhadap publik tersebut meskipun sikap dari publik tersebut tidak menyenangkan terhadap praktisi humas tersebut. Kedua, mampu berkomunikasi dengan baik, yaitu praktisi humas itu harus mempunyai keahlian berkomunikasi, merangkai bahasa yang baik sehingga pesan atau informasi dapat disampaikan dengan baik dan tidak terjadi kesalah pahaman makna pesan tersebut. Ketiga, pandai mengorganisir segala sesuatu, yairu praktisi humas harus mampu menangani segala permasalahan yang timbul dalam organisasi atau lembaga tersebut sehingga kondisi organisasi dapat seperti semula. Keempat, memiliki integritas personal, baik dalam profesi maupun dalam kehidupan organisasi, yaitu praktisi humas harus mampu bersikap profesional tidak mencampurkan urusan pekerjaan dengan urusan pribadi. Kelima, punya imajinasi artinya memiliki daya kreasi yang tinggi, yaitu praktisis humas harus mempunyai kreatifitas yang tinggi sehingga segala sesuatu dapat menarik dibuatnya serta dapat memberikan suatu inovasi yang baru dalam organisasi tersebut. Keenam, serba tahu, diharap mempunyai akses yang luas, yaitu seorang praktisi humas harus memiliki wawasan yang luas dan banyak teman sehingga jika ada suatu informasi yang penting dapat diakses secara langsung dan tidak ketinggalan informasi tersebut. Sedangkan menurut Zulkarnain Nasution 2006:18 seorang pejabat humas di lembaga pendidikan harus mempunyai kriteria atau syarat sebagai berikut: 1. Memiliki kemampuan menganalisis suatu opini atau berbagai persoalan baik yang ada di masyarakat, maupun pada lembaga pendidikan yang diwakilinya. 2. Memiliki kemampuan mempengaruhi pendapat atau opini masyarakat yang dihadapi. 3. Memiliki kemampuan untuk menjalin hubungan yang baik antara lembaga pendidikan yang diwakilinya dengan masyarakat atau sebaliknya. commit to user 29 4. Memiliki kemampuan menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan pesan, informasi dan publikasi lainnya dari lembaga pendidikan yang diwakili kepada masyarakat dan sebaliknya. 5. Memiliki kemampuan untuk melayani masyarakat sebaik mungkin dan memberikan sumbang saran kepada pimpinan lembaga pendidikan dengan tidak mengabaikan kepentingan umum. 6. Memiliki kemampuan bersikap terampil dalam menerjemahkan kebijakan-kebijakan lembaga pendidikan dalam arti sempit dan mengaitkan dengan kebijakan pemerintah dalam arti luas. 7. Memiliki kemampuan untuk mendengar mengenai keinginan atau aspirasi-aspirasi yang terdapat di dalam masyarakat. 8. Lebih banyak menggunakan komunikasi lisan sebagai media penyampai pesan, informasi dari atas ke bawah dan sebaliknya dari bawah ke atas. 9. Harus sering memberikan motivasi dalam hal menumbuhkan semangat dan dorongan kepada pihak lain. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kriteria atau syarat yang harus dimiliki praktisi humas di lembaga pendidikan adalah sebagai berikut: 1. Seorang praktisi humas harus mampu mengelola opini yang berkembang baik di dalam lembaga pendidikan maupun di publikmasyarakat. 2. Seorang prktisi humas harus memiliki ketrampilan dalam bidang jurnalistik. 3. Seorang humas di lembaga pendidikan harus mampu melayani masyarakat sesuai kebutuhan masyarakat tersebut. 4. Seorang humas di lembaga pendidikan harus mampu membangun komunikasi antara lembaga pendidikan yang diwakili dengan masyarakat. 5. Seorang praktisi humas di lembaga pendidikan harus mampu memberikan informasi atau keterangan yang jujur kepada publiknya.

h. Hambatan-hambatan Humas

Peran Public Relations sebagai jembatan antara perusahaan dengan masyarakat membuka lebar peluang untuk bertemu dengan banyak orang, termasuk dengan orang-orang penting di dunia kerja. Oleh karena itu, terdapat beberapa keahlian yang wajib dikuasai oleh seorang PR.

Seorang PR tidak hanya dituntut untuk menulis siaran pers yang baik, tapi juga keterampilan lainnya. Terutama di era digital ini, di mana seorang PR harus mampu beradaptasi dengan berbagai platform media sosial. Mulai dari keterampilan untuk melacak ribuan atau jutaan berita yang di-share melalui media online, hingga kreativitas untuk membangun ide-ide yang akan disebarluaskan.

Cassie Boorn, spesialis media sosial dan staf PR yang telah membangun program-program digital untuk banyak perusahaan besar yang pernah dimuat di majalah Fortune, memaparkan ketrampilan yang dibutuhkan agar seorang publicist mampu bertahan dalam era digital seperti sekarang.

1. Membangun Jaringan

Tugas seorang staf PR di antaranya adalah menggelar acara jamuan makan atau media gathering yang mengesankan. Inti dari aktivitas ini adalah bagaimana berhubungan dengan orang lain, membangun jaringan yang kelak dapat bermanfaat satu sama lain. Misalnya, berhubungan dengan awak media. Baik media maupun staf PR dari sebuah perusahaan memiliki posisi yang setara dan saling membutuhkan.

Ketika media membutuhkan informasi langsung dari CEO sebuah perusahaan, PR lah yang menjadi penghubungnya. Sebaliknya, PR juga membutuhkan media untuk menyampaikan pesan-pesan dari perusahaan yang diwakilinya. Selain menggunakan e-mail, instant messenger juga menjadi sarana paling mudah dan cepat untuk berhubungan dan berjejaring dengan mereka.

2. Monitor Pemberitaan

Salah satu tugas penting dari staf PR adalah memastikan bahwa pesan-pesan dari perusahaan sampai ke media. Namun, ketika berita sudah ditayangkan, pekerjaan Anda belum selesai. Anda perlu mendorong agar kunjungan ke media, atau situs perusahaan Anda sendiri meningkat, memastikan bahwa berita atau kontennya dibaca secara meluas, atau memilih media yang perlu Anda prioritaskan.

Mengelola situs menjadi satu-satunya cara Anda untuk memahami proses penulisan berita, bagaimana editornya mengelola jadwal kegiatannya, dan apa yang perlu Anda sampaikan agar media mau menulis tentang perusahaan Anda. Anda juga perlu memanfaatkan media sosial untuk menyebarluaskan berita-berita dari perusahaan. Bagikan juga berita-berita dari media online ke media sosial perusahaan Anda.

3. Berteman dengan Orang penting

Wartawan atau blogger adalah pihak yang paling berpengaruh dalam menyebarluaskan berita. Mereka menjadi orang-orang yang diandalkan para staf PR, terutama mereka yang mampu menghasilkan berita yang obyektif dan bermanfaat bagi perusahaan maupun masyarakat sebagai sasarannya.

Untuk itu, staf PR harus terus membina pertemanan secara profesional dengan awak media maupun blogger. Jangan hanya mengontak wartawan atau blogger ketika Anda butuh mereka untuk memberitakan kampanye tertentu dari perusahaan Anda. Kirimkan ucapan selamat ketika mereka berulang tahun, mendapatkan jabatan yang lebih tinggi, atau ketika tertimpa kemalangan. Ajak mereka untuk ngopi-ngopi secara informal, tanpa membahas urusan pekerjaan.

4. Lincah dalam Googling Berita

Media online bisa menayangkan berita Anda dengan lebih cepat, namun karena jumlahnya semakin banyak terkadang Anda jadi kesulitan melacaknya. Maka, sering-seringlah belajar googling berita mereka. Jangan malas, dan hanya mendesak si penulis mengirimkan link beritanya untuk Anda.

Anda hanya perlu menanyakan keyword judul berita dan nama medianya, dan bisa dengan mudah menemukan berita-berita tersebut. Mesin pencari juga tidak hanya bermanfaat untuk mencari berita dari media, tetapi juga menemukan ide untuk kampanye perusahaan Anda berikutnya, detail mengenai kompetitor dari klien Anda, statistik, hingga gambaran mengenai tren yang baru. Jika sudah menguasai hal ini, Anda bisa menaklukkan semuanya.

5. Memilah Materi untuk Pers

Nah, ini yang paling penting. Online influencer seperti blogger dan editor media online menjadi sangat berpengaruh karena mereka telah menyebarluaskan berita secara online. Mereka jeli menangkap apa saja yang tampak menarik untuk diberitakan, meskipun kadang-kadang bukan sesuatu yang ingin Anda tekankan dalam pesan-pesan perusahaan Anda.

Kirimkan kisah-kisah menarik dari perusahaan Anda, berkaitan dengan produk atau interaksi Anda dengan masyarakat. Berikan kontak ke direktur atau CEO perusahaan jika wartawan ingin mengonfirmasi atau meminta penjelasan lebih detail mengenai pesan-pesan yang Anda sampaikan. Menghalang-halangi niat tersebut kadang hanya akan membuat pemberitaan mereka kurang akurat.

6. Komunikasi Interpersonal

Kedudukan seorang PR yang berada di garda terdepan sebuah perusahaan membuatnya wajib memiliki kemampuan komunikasi yang baik, terutama dalam hubungan interpersonal atau antarpribadi. Karena tanggung jawab utama seorang PR adalah membentuk dan menjaga citra positif perusahaan, maka yang dibutuhkan darinya bukan hanya sekadar kemampuan berkomunikasi seperti dalam kehidupan sehari-hari. Perusahaan membutuhkan sosok PR yang juga mengetahui cara untuk melakukan lobi dan negosiasi.

7. Kemampuan Kepemimpinan

Menjadi seorang PR memiliki tuntutan dan kemampuan mengantisipasi suatu masalah baik di dalam organisasi maupun di luar. Hal ini juga termasuk kemampuan untuk menyusun rencana kegiatan dan melaksanakannya sampai selesai, termasuk perincian anggarannya hingga evaluasi terhadap kegiatan tersebut. PR diharapkan mampu mengorganisasikan berbagai macam kegiatan kehumasan. Profesi sebagai PR menuntut pekerja di bidang tersebut harus mampu berpikir jernih serta objektif.

8. Memiliki Integritas dan Jujur

Profesi sebagai seorang PR harus memiliki kepribadian yang utuh dan jujur serta memiliki kredibilitas yang tinggi, yakni dapat diandalkan dan dipercaya oleh orang lain. Hal ini wajar mengingat sebagai seorang PR akan menjadi sumber berita bagi pers atau media massa, sehingga informasi yang disampaikan harus dapat dipercaya dan memiliki nilai berita yang tinggi. Yang tak kalah penting, dalam melakukan kegiatan PR harus selalu menerapkan etika profesi PR yang berlaku. Tak lain agar tidak menimbulkan misinformasi dan miskomunikasi.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA