Kelebihan dan kekurangan KEMASAN tradisional

Page 12 of 19

Start Back Next End

1

tidak memiliki struktur kemasan yang kuat terhadap tekanan. Selain itu,

jumlah produk sebanyak 10 buah per kantong juga memudahkan dalam

proses penghitungan jumlah produk

yang didistribusi. Selanjutnya, setiap

kantong plastik yang berisikan produk dimasukkan kembali ke dalam sebuah

kontainer, sehingga dapat dengan mudah didistribusikan kepada konsumen.

Pengemasan dengan hanya menggunakan daun pisang –

walaupun

memiliki nilai otentik tinggi –

namun sesungguhnya memiliki beberapa

kelemahan seperti yang telah disebutkan di atas. Lemahnya identifikasi hanya

melalui label, masalah struktur yang kurang kuat terhadap tekanan, serta tidak

efektif dalam penghitungan produk merupakan permasalahan desain dan

struktur kemasan yang harus diselesaikan.

2.2.4

Analisa Kemasan Andria

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kemasan Andria juga

serupa dengan kemasan nasi bogana merek

lainnya, yaitu dengan

menggunakan daun pisang yang dikunci dengan menggunakan dua batang

tusuk gigi. Penggunaan daun pisang sebagai pengemas dan tusuk gigi sebagai

pengunci didasarkan pada nilai kebersihan dan orisinalitas produk. Penulis

telah melakukan analisa terhadap kemasan Andria saat ini. Analisa ini

mencakup kelebihan serta kekurangan desain visual serta struktur produk,

yaitu sebagai berikut.

1.

Kelebihan Kemasan Produk Andria

Penggunaan daun pisang untuk pengemasan produk aman bagi

konsumen dan merupakan bahan yang alami serta ramah

lingkungan

Penggunaan daun pisang menjadikan produk memiliki aroma

yang khas dan mampu menggugah selera konsumen

Memiliki tingkat orisinalitas tinggi sebagai kemasan nasi

tradisional Nusantara, sehingga merupakan hal yang harus

dipertahankan

Penggunaan tusuk gigi sebagai pengunci kemasan memiliki

tingkat kebersihan yang tinggi

Penggunaan daun pisang sebanyak 3 lembar menjaga kualitas

produk agar tetap lembab, vakum, serta tertutup rapat.

2.

Kelemahan Kemasan Produk Andria

Kemasan yang hanya berupa daun pisang tidak memiliki

struktur yang kuat terhadap tekanan,

sehingga menyulitkan

proses distribusi

Kesamaan teknis pengemasan produk dengan kompetitor

(daun pisang dengan label) menjadikan identifikasi produk

Andria kurang signifikan dan kurang menarik secara visual

Distribusi produk dalam jumlah banyak menggunakan kantong

plastik yang tidak ramah lingkungan dan cenderung merusak

isi produk

Banyak yang bilang “Jangan nilai buku dari sampulnya!” Kenyataannya kalimat tersebut masih belum sepenuhnya bisa diterapkan oleh banyak orang. Buktinya banyak yang impulsif membeli sesuatu hanya karena kemasannya yang bagus atau lucu.

Advertisement

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa 94% kesan pertama dari calon pembeli berkaitan dengan desain, sedangkan studi yang lain menemukan bahwa 1/3 konsumen membuat keputusan pembelian karena kemasan itu sendiri. Makanya kemasan menjadi salah satu hal kritis yang harus dipikirkan matang-matang.

Fungsi utama kemasan selain untuk memberikan kesan pertama yang bagus pada konsumen juga untuk melindungi produkmu dari bahaya kerusakan yang mungkin mengintainya. Sebelum memutuskan kemasan apa yang akan dipakai, simak dulu nih beberapa jenis kemasan produk lengkap dengan kelebihan dan kekurangan yang akan didapatkan!

1. Kemasan plastik

Plastik banyak dipilih karena lebih tahan terhadap banyak hal seperti tahan air dan kedap udara, selain itu jika bentuknya boks maka kemasan plastik juga bisa digunakan kembali yang akan menguntungkan bagi pembeli. Pun, jika plastik bening yang dipilih maka isi bisa dilihat dari luar sehingga bisa mengekspos produk.

Advertisement

Akan tetapi, kandungan kimia pada kemasan plastik memiliki kemungkinan untuk mengontaminasi produk jika memilihnya sembarangan. Selain itu, plastik juga dinilai tidak ramah lingkungan di mana saat ini makin banyak yang menyadari pentingnya menjaga lingkungan.

2. Kemasan kertas

Kemasan kertas/ Credit: mego-studio on Freepik via www.freepik.com

Jenis kemasan produk berikutnya adalah berbahan kertas. Kemasan dari bahan kertas memiliki wujud yang cukup beragam, mulai dari paperbag yang tipis untuk mengemas makanan hingga kardus yang tebal untuk produk yang lebih besar.

Advertisement

Biasanya kertas kardus yang tebal dipilih karena lebih solid dan terjangkau daripada plastik. Kelebihan yang lain adalah kertas juga dirasa lebih ramah lingkungan. Sayangnya, kertas tidak tahan terhadap air serta mudah lapuk di tempat lembab, bahan ini juga lebih mudah terbakar dan sobek jika tipis.

3. Aluminium foil

Biasanya alumunium foil digunakan untuk membungkus teh, kopi, atau makanan jadi untuk menjaga rasa dari produk tersebut. Kemasan ini juga dipakai untuk menghindari adanya kontaminasi bakteri yang mengurangi daya tahan produk.

Meskipun demikian, biasanya bahan ini perlu dilapisi oleh kemasan dari bahan lain karena cenderung lebih sulit untuk diberikan desain dengan warnanya yang terang.

4. Kemasan botol atau kaca

Botol/ Credit: rawpixel on Freepik via www.freepik.com

Kemasan ini biasanya dipakai untuk produk minuman atau makanan. Bentuknya yang beragam serta permukaan yang bisa ditempel dengan berbagai desain unik memberikan nilai plus terhadap bahan yang satu ini. Apalagi setelah produk habis maka kemasan masih bisa digunakan kembali. Sayangnya, botol atau kaca biasanya terlalu berat dan rentan pecah sehingga kurang cocok untuk produk yang harus dikirimkan menggunakan jasa ekspedisi.

5. Jenis kemasan kaleng

Kaleng masih relatif jarang digunakan oleh produk-produk rumahan daripada plastik atau kertas, padahal kemasan ini memiliki daya tahan yang tinggi. Selain itu, kaleng juga cenderung lebih ringan daripada kaca, pun kemasan ini bisa digunakan kembali saat isinya sudah habis. Akan tetapi, kaleng biasanya lebih mudah berkorosi yang bisa berdampak pada kualitas produk. Selain itu sepertinya lebih sulit jika ingin mengustomisasi kemasan dengan bahan yang satu ini.

6. Styrofoam

Styrofoam memiliki keunggulan berupa kepraktisan dan kemampuan melindungi makanan serta minuman dengan baik. Bahan ini biasanya cocok dipakai untuk mengemas makanan take away atau saat restoranmu membuka booth di suatu acara. Kekurangannya selain kurang ramah lingkungan, styrofoam juga tidak tahan terhadap adanya benturan sehingga tidak bisa sembarangan ditumpuk dengan benda lain.

Nah, itu dia beberapa jenis kemasan produk beserta kelebihan dan kekurangan pada masing-masing kemasan yang bisa digunakan untuk mempertimbangkan mana yang paling cocok dengan produk yang kamu miliki supaya penjualan bisa makin meningkat.

Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.

Advertisement

#byudaily

#kemasan

#kitamulaibersama

#packing

#produk

#tips bisnis

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Nurma Arum

Editor

Alwan Kurnia

Digital Marketing Enthusiast dan sedang belajar tentang Search Engine Optimization.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA