Keimanan yang tidak termasuk dalam AL BAQARAH 177

Alquran surah al-Baqarah ayat 177 menyebut perihal kebajikan

pxhere

Ilustrasi Alquran

Red: Hasanul Rizqa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di antara beragam ayat Alquran, terdapat yang menjelaskan perihal kebajikan. Salah satunya adalah surah al-Baqarah ayat 177. Artinya, "Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan salat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."

Baca Juga

Menurut ahli tafsir Rasyid Ridha, kebajikan yang termaktub dalam ayat itu mencakup tiga prinsip sekaligus.

Pertama, prinsip keimanan. Iman merupakan sumber segala kebaikan. Akan tetapi, iman yang dimaksud ayat itu adalah yang menggetarkan hati, melahirkan ketundukan, dan kepatuhan manusia kepada Allah SWT.

Kedua, prinsip amal saleh. Ini memunculkan tak hanya kesalehan pribadi, melainkan juga kesalehan sosial. Kesalehan demikian ditunjukkan, antara lain, melalui kesediaan seseorang untuk mengeluarkan hartanya--betapapun besar rasa cintanya kepada harta itu--untuk membantu fakir miskin, anak-anak yatim, dan kaum dhuafa.

Ketiga, prinsip akhlaq al-karimah atau keluhuran budi pekerti. Ini ditunjukkan antara lain melalui komitmen dan kesetiaan yang tinggi terhadap setiap janji. Juga ditunjukkan oleh kesabaran dalam menghadapi berbagai kesulitan (Tafsir al-Manar, 2/121).\

Ini mengandung makna bahwa untuk mencapai kebajikan itu, kita tidak boleh berhenti pada segi-segi lahiriah saja. "Menghadapkan wajah" ke arah tertentu dalam shalat yang disebut dalam ayat tersebut hanyalah bentuk formal lahiriah dari sebuah amalan.

Hal ini penting kita ingat, karena setiap perilaku agama, terutama yang bersifat seremonial dan ritual, selalu berpotensi untuk dapat dibelokkan dari maknanya yang hakiki pada hal-hal yang justru nilainya hanya bersifat instrumental.

Dalam pengertian itu, tindakan-tindakan derma yang praktis mempunyai nilai hanya jika keluar dan dilakukan atas dasar cinta dan tulus karena Allah, dan bukan karena motif-motif lain yang bersifat duniawi. Wallahu a'lam.

Keimanan yang tidak termasuk dalam AL BAQARAH 177

sumber : Hikmah Republika oleh A Ilyas Ismail

SURAT Al Baqarah Ayat 177 memiliki isi kandungan mengenai kebaikan yang harus dilakukan sebagai seorang manusia yang beriman kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Tentunya melakukan kebaikan dan juga perintah Allah Ta'ala akan memberikan ketenangan jiwa serta keberkahan tersendiri.

Surat Al Baqarah yang merupakan surat kedua dalam Alquran setelah Al Fatihah ini menjadi yang terpanjang dan sarat makna. Sebagaimana ada dalam ayat 177 yang menjelaskan mengenai kebajikan.

Baca juga: Humor Abu Nawas: Minta Jodoh Cantik untuk Teman Ibunya, Bisa Aja! 

Baca juga: Simak Surat Yasin Ayat 1-83, Ketahui Faedah Sangat Besar Membacanya 

Berikut ini isi dan terjemahan dari Surat Al Baqarah Ayat 177:

لَّيْسَ ٱلْبِرَّ أَن تُوَلُّوا۟ وُجُوهَكُمْ قِبَلَ ٱلْمَشْرِقِ وَٱلْمَغْرِبِ وَلَٰكِنَّ ٱلْبِرَّ مَنْ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةِ وَٱلْكِتَٰبِ وَٱلنَّبِيِّۦنَ وَءَاتَى ٱلْمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ ذَوِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينَ وَٱبْنَ ٱلسَّبِيلِ وَٱلسَّآئِلِينَ وَفِى ٱلرِّقَابِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّكَوٰةَ وَٱلْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَٰهَدُوا۟ ۖ وَٱلصَّٰبِرِينَ فِى ٱلْبَأْسَآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَحِينَ ٱلْبَأْسِ ۗ أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ صَدَقُوا۟ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُتَّقُونَ

Artinya: "Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Adapun kandungan yang ada di dalam Surat Al Baqarah Ayat 177 adalah:

1. Kebajikan bukanlah sekadar menghadapkan wajahmu ke timur maupun ke barat, melainkan beriman kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dengan sungguh-sungguh dari dalam lubuk hati.

Baca juga: Kandungan Surat Al Baqarah Ayat 275: Bahaya Riba Beserta Azab bagi Pelakunya 

2. Menegaskan bahwa kebajikan yang sempurna juga dilihat dari kesediaan seseorang dalam membantu orang lain yang kekurangan seperti fakir miskin, yatim piatu, ataupun musafir.

3. Ayat ini juga menerangkan mengenai orang yang menunaikan zakat sesuai ketentuan dan tidak menunda-nuda, serta orang yang menepati janji dan tidak pernah mengingkarinya, adalah orang yang dapat melakukan kebajikan dengan baik. Demikian pula dengan orang yang sabar dalam menerima cobaan hidup, seperti kemelaratan, penderitaan dan juga kesengsaraan.

Baca juga: Viral Mahasiswa Palestina Murka Dilarang Ajak Ibunya Wisuda: Beliau Lebih Besar dari Universitas Mana pun 

Orang-orang dengan sifat yang seperti itu adalah mereka yang dicintai Allah Subhanahu wa ta'ala berkat keimanan dan ketakwaannya. Demikian penjelasan mengenai kandungan Surat Al Baqarah Ayat 177. Semoga bermanfaat. Aamiin Allahumma aamiin. Wallahu a'lam bishawab.

Keimanan yang tidak termasuk dalam AL BAQARAH 177

Ilustrasi. Surat Al-Baqarah Ayat 177, Ciri-Ciri Orang Bertakwa dalam Al-Qur'an. /Pexels.com/khats cassim

PORTAL JEMBER - Takwa adalah seseorang beramal ketaatan pada Allah karena mengharap rahmat-Nya dan ia meninggalkan maksiat takut akan siksa-Nya.

Allah mengabarkan banyak sekali ciri-ciri orang bertakwa dalam al-Qur'an.

Ciri-ciri orang bertakwa dalam ayat ini adalah melaksanakan rukun iman, bersedekah, menepati janji dan bersabar.

Baca Juga: Surat Al Baqarah Ayat 177, Kebaikan Menurut Al Quran: Bersedekah dengan Harta yang Dicintai

لَيْسَ الْبِرَّاَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَالْمَلٰۤىِٕكَةِ وَالْكِتٰبِ وَالنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰتَى الْمَالَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِۙ وَالسَّاۤىِٕلِيْنَ وَفىِ الرِّقَابِۚ وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّكٰوةَ ۚ وَالْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عَاهَدُوْا ۚ وَالصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَاۤءِ وَالضَّرَّاۤءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ

laisal-birra an tuwallụ wujụhakum qibalal-masyriqi wal-magribi wa lākinnal-birra man āmana billāhi wal-yaumil-ākhiri wal-malā`ikati wal-kitābi wan-nabiyyīn, wa ātal-māla 'alā ḥubbihī żawil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīna wabnas-sabīli was-sā`ilīna wa fir-riqāb, wa aqāmaṣ-ṣalāta wa ātaz-zakāh, wal-mụfụna bi'ahdihim iżā 'āhadụ, waṣ-ṣābirīna fil-ba`sā`i waḍ-ḍarrā`i wa ḥīnal-ba`s, ulā`ikallażīna ṣadaqụ, wa ulā`ika humul-muttaqụn

"Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan salat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (Q.S. Al-Baqarah: 177)***

Keimanan yang tidak termasuk dalam AL BAQARAH 177

Al Quran Surah Al Baqarah. /Aauf Gusfari/Sportaliga.com

PORTAL JEMBER - Salah satu perbuatan yang digolongkan dalam perbuatan baik dalam Al Quran adalah beriman kepada Allah.

Beriman Kepada Allah adalah mempercayai bahwa Allah lah sang Maha Pencipta dan Pengatur Dunia.

Menaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya adalah salah satu bentuk dari keimanan.

Baca Juga: Surat Al Baqarah Ayat 167, tentang Penyesalan Orang Zalim di Akhirat yang Berharap Kembali ke Dunia

لَيْسَ الْبِرَّاَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَالْمَلٰۤىِٕكَةِ وَالْكِتٰبِ وَالنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰتَى الْمَالَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِۙ وَالسَّاۤىِٕلِيْنَ وَفىِ الرِّقَابِۚ وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّكٰوةَ ۚ وَالْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عَاهَدُوْا ۚ وَالصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَاۤءِ وَالضَّرَّاۤءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ

laisal-birra an tuwallụ wujụhakum qibalal-masyriqi wal-magribi wa lākinnal-birra man āmana billāhi wal-yaumil-ākhiri wal-malā`ikati wal-kitābi wan-nabiyyīn, wa ātal-māla 'alā ḥubbihī żawil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīna wabnas-sabīli was-sā`ilīna wa fir-riqāb, wa aqāmaṣ-ṣalāta wa ātaz-zakāh, wal-mụfụna bi'ahdihim iżā 'āhadụ, waṣ-ṣābirīna fil-ba`sā`i waḍ-ḍarrā`i wa ḥīnal-ba`s, ulā`ikallażīna ṣadaqụ, wa ulā`ika humul-muttaqụn

Baca Juga: Surat Al-Baqarah Ayat 168-169, Mengapa Allah Melarang Manusia Mengikuti Setan

Artinya: "Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan salat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (Q.S. Al Baqarah: 177)