Karya seni yang dalam proses penciptaannya sebagai media untuk ekspresi dari Aktualisasi diri


KELAS DARING

KELAS X SEMESTER GENAP 2019/2020

SMK NEGERI 2 BAGOR

NAMA KELAS     : X TB 1, X PERHOTELAN 3, X TB 2, X PERHOTELAN 2, X ALSINTAN

NAMA GURU     : SITI AMBARUKMI, SE

JUDUL MATERI  : Tujuan dan sifat penciptaan karya seni

TANGGAL            : Senin, 4 Mei 2020

                               Rabu,  6 April 2020

                               Jum`at, 8  Mei 2020

MATERI :

 Tujuan  dan sifat penciptaan karya seni

Pada dasarnya penciptaan karya seni bertujuan agar kehidupan manusia menjadi lebih baik atau meningkatkan kualitas kehidupan pada zamannya sehingga memiliki arti penting bagi generasi berikutnya.

TUJUAN PENCIPTAAN KARYA SENI :

a.       Ekspresi pribadi, yaitu ungkapan emosional yang terdalam dalam simbol rupa.

b.       Aktualisasi diri, yaitu upaya untuk membangun eksistensi pribadi melalui ungkapan estetis.

c.       Eksperimentasi yaitu upaya pencarian mengolah unsur rupa dengan berbagai media utk memperoleh keaslian.

d.       Pembaharuan atau keindahan yaitu menciptakan karya seni yang kreatif.

e.       Objek ekonomi yaitu penciptaan karya seni sejalan dgn selera masyarakat utk alasan perdagangan, galeri lelang,aset kekayaan atau peningkatan ekonomi.

f.        Rekaman peristiwa yaitu merekam peristiwa tertentu yang menyentuh dan bermakna.

g.       Alat komunikasi  yaitu upaya untuk membangun beberapa gagasan atau imajinasi seniman hingga dipahami masyarakat penikmatnya

h.       Terapi kejiwaan yaitu pengayaan jiwa bagi seniman maupun penikmatnya hingga memperoleh ketenangan, hiburan atau penyehatan rohani

i.        Memperluas wawasan  yaitu meningkatkan apresiasi masyarakat hingga memperoleh pengalaman baru  dalam mengamati karya seni

j.        Keagamaan yaitu media penyampaian ajaran agama atau proses pemujaan   kepada Sang Maha Pencipta.

k.       Politik yaitu pendukung kampanye dan   propaganda ideologi politik.

SIFAT SENI :

Yaitu :

a.       Simbolis ( lambang )

b.       Mitologis ( Mitos atau legenda )

c.       Religius ( Penunjang kegiatan ritual atau penyampaian ajaran agama )

TUGAS (SOAL LATIHAN ESSAY)

LINK SOAL



Penciptaan karya seni tentu tidak lepas dari tujuan diciptakannya, karena karya seni tanpa tujuan bukanlah karya seni melainkan karya estetik saja. Jika kita lihat lebih lanjut, seni adalah ungkapan manusia melalui ekspresi dan penghayatan batin yang kuat.

Untuk itu perlu diketahui tujuan karya seni diciptakan, berikut ini dijelaskan 3 macam tujuan karya seni menurut forum brainly, antara lain:

Ekspresi Pribadi; Ekspresi pribadi merupakan ungkapan emosional terdalam yang diwujudkan dalam simbol-simbol rupa.

Aktualisasi Diri;  Aktualisasi diri merupakan upaya untuk membangun eksistensi pribadi melalui ungkapan estetis.

Eksperimentasi; Eksperimen merupakan upaya pencarian dan percobaan mengolah berbagai unsur rupa dengan  beragam media untuk memperoleh keaslian karya seni.

Tentu 3 macam tujuan karya seni di atas tidak hanya sebatas itu saja, ada yang menambahkan sampai 5 macam tujuan karya seni adapula yang mengeksplorasi tujuan penciptaan karya seni sampai 10 macam. 3 hal yang dijelaskan diatas rasanya sudah mencukupi untuk mengetahui mengapa karya seni itu harus ada.

Karya seni yang dalam proses penciptaannya sebagai media untuk ekspresi dari Aktualisasi diri
gambar disalin dari reddit


Karya seni yang dalam proses penciptaannya sebagai media untuk ekspresi dari Aktualisasi diri

Tujuan penciptaan seni dibuat oleh penciptanya amatlah banyak.  Ada yang demi kepuasan pribadi, tuntutan keadaan, tujuan praktis untuk mencari uang, adapula yang demi kepentingan kesejahteraan umat manusia.  Meskipun tujuannya amat beragam tetapi hakikat dari proses kreasi tersebut adalah terciptanya nilai-nilai kebaruan, dikarenakan hasrat untuk menciptakan unsur kebaruan inilah sebuah karya seni memiliki makna untuk kehidupan yang lebih luas. Secara umum tujuan penciptaan karya seni adalah sebagai berikut : 1)Ekspresi pribadi. Ungkapan emosional terdalam diwujudkan dalam berbagai wujud simbolisasi rupa. 2)Aktualisasi diri. Upaya untuk membangun eksistensi pribadi melalui ungkapan estetis. 3)Eksperimentasi. Upaya pencarian dan percobaan mengolah berbagai unsur rupa dengan bermacam media untuk memperoleh orisinilitas karya estetis. 4)Pembaharuan nilai keindahan. Upaya kreatif untuk menciptakan hal-hal baru dalam berungkap seni. 5)Objek ekonomi. Penciptaan karya seni yang sejalan dengan selera masyarakat atau pemesan untuk alasan perdagangan, galeri lelang, aset kekayaan, maupun peningkatan nilai ekonomis. 6)Rekaman peristiwa. Proses penciptaan karya seni dengan alasan merekam suatu peristiwa tertentu yang menyentuh dan bermakna. 7)Alat komunikasi Upaya membangun berbagai gagasan atau imajinasi seniman sehingga dapat dipahami oleh masyarakat penikmatnya. 8)Terapi kejiwaan Pengayaan jiwa bagi seniman maupun penikmatnya sehingga memperoleh ketenangan, hiburan, pelampiasan, maupun penyehatan rohani. 9)Perluasan wacana Proses penciptaan/pagelaran seni untuk meningkatkan apresiasi masyarakat sehingga memperoleh pengalaman baru dalam mengamati karya seni itu. 10)Keagamaan Seni sebagai media penyampaian ajaran agama, pendukung upacara keagamaan, ataupun sebagai proses pemujaan kepada sang mahapencipta. 11)Politik Seni sebagai alat pendukung, kampanye, dan propaganda ideologi politik tertentu.     Dari tujuan penciptaan seni di atas, dapat disimpulkan bahwa seseorang menciptakan karya seni dengan tujuan meningkatkan kualitas kehidupan zamannya sehingga memiliki arti penting bagi generasi berikutnya.  Di beberapa negara, pencapaian tersebut terlihat dari hadirnya karya besar bidang seni rupa dan terciptanya budaya benda yang menjadi simboll kemajuan peradaban umat manusia sekarang.

    Sebagai media ekspresi, tidak tertutup kemungkinan bahwa seni dipakai untuk tujuan negatif, seperti penyebarluasan pornografi, pelecehan, fitnah, ataupun penipuan.   Bahkan dalam pandangan masyarakat awam, dunia seni rupa kerap dipadankan dengan seniman yang gondrong, manusia eksentrik dan asosial. Namun pandangan picik semacam ini diharapkan tidak terjadi pada dunia keterpelajaran modern seperti sekarang.