Kabut asap dapat memperburuk kondisi penderita yang memiliki penyakit paru-paru seperti dan

Penyakit

Kenali Dampak Kabut Asap Bagi Kesehatan yang Perlu Anda Waspadai


Dampak kabut asap bagi kesehatan perlu Anda waspadai sejak dini. Asap bisa membahayakan kesehatan Anda karena berisiko menyebabkan berbagai penyakit seperti hipertensi dan kanker.

05 Feb 2020|Annisa Amalia Ikhsania
Ditinjau olehdr. Karlina Lestari
Bagikan
Kabut asap menjadi masalah pencemaran udara di Indonesia
Table of Content
Dampak kabut asap bagi kesehatan
Dampak pencemaran udara terhadap penyakit hipertensi
Bagaimana cara mengatasi bahaya kabut asap?
Kabut asap merupakan salah satu masalah utama kesehatan lingkungan dunia, tak terkecuali di Indonesia.
Umumnya, di kota-kota besar sumber utama pembentuk kabut asap berasal dari asap kendaraan bermotor dan industri. Sementara, kabut asap yang menimpa beberapa provinsi di Pulau Sumatera dan Kalimantan biasanya disebabkan oleh pembakaran lahan atau hutan.Lantas, bagaimana dampak kabut asap bagi kesehatan tubuh kita?

Dampak kabut asap bagi kesehatan

Kabut asap adalah jenis polusi udara yang dihasilkan dari campuran beberapa gas dan partikel yang bereaksi dengan sinar matahari. Beberapa gas yang terlibat dalam proses ini di antaranya:
  • Karbon dioksida (CO2)
  • Karbon monoksida (CO)
  • Sulfur dioksida (SO2)
  • Nitrogen dioksida (NO2)
  • Senyawa organik volatil (VOC)
  • Ozon
Sementara, partikel-partikel yang terdapat dalam kabut asap terdiri dari asap itu sendiri, debu, pasir, dan serbuk sari. Berbagai macam gas dan partikel yang bereaksi tersebut dapat menimbulkan risiko kesehatan apabila Anda terlalu sering terpapar olehnya.Berikut adalah dampak kabut asap terhadap kesehatan tubuh secara umum yang perlu Anda waspadai:

1. Batuk dan iritasi tenggorokan

Salah satu dampak kabut asap terhadap kesehatan tubuh adalah batuk dan iritasi tenggorokan.Ketika sering terkena paparan asap, sistem pernapasan Anda dapat terganggu sehingga menyebabkan batuk dan iritasi tenggorokan. Umumnya, kondisi ini dapat berlangsung selama beberapa jam setelah Anda terpapar kabut asap.Kendati demikian, efeknya bagi sistem pernapasan dapat berlangsung lama walaupun gejala kondisi sudah menghilang.

2. Mata merah

Dampak kabut asap terhadap kesehatan mata dapat menyebabkan iritasi. Iritasi mata umum terjadi apabila ada zat iritan, seperti debu, asap, dan polutan, yang masuk ke dalam mata.Jika mata Anda terkena zat iritan, sebaiknya segera bilas mata menggunakan air mengalir.

3. Sulit bernapas

Dampak kabut asap terhadap kesehatan tubuh dapat menyebabkan Anda sulit bernapas, terutama bagi Anda yang sedang melakukan olahraga.Laju pernapasan akan meningkat pesat saat berolahraga. Anda pun akan menarik napas lebih dalam guna memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat.Jika Anda olahraga di tengah kabut asap, maka akan ada lebih banyak partikel berbahaya yang masuk ke saluran pernapasan.Pada kondisi yang normal, sistem pernapasan sebenarnya mampu membersihkan partikel berbahaya dari lingkungan sekitar. Tetapi, mekanisme tersebut tidak cukup untuk membersihkan partikel dan polutan yang berasal dari kabut asap.Selain itu, paparan asap secara terus-menerus, bahkan saat tidak sedang berolahraga, dapat mengakibatkan sesak napas.

4. Memperburuk gejala penyakit asma

Bagi penderita asma, sering terpapar kabut asap dapat memperburuk kondisi gejala penyakit. Gas ozon yang terkandung pada kabut asap dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernapasan dan paru-paru sehingga memicu kambuhnya asma.Tak hanya itu, partikel berbahaya dari lingkungan berkabut asap yang terhirup juga berisiko memperburuk kambuhnya asma. Selain kekambuhan asma, paparan kabut asap baik dalam jangka pendek dan jangka panjang dapat menyebabkan penurunan fungsi paru-paru

5. Meningkatkan risiko penyakit paru-paru

Dampak kabut asap terhadap kesehatan juga dapat memengaruhi paru-paru. Pada tahap awal penyakit, banyak orang mungkin tidak menyadarinya.Seiring berjalannya waktu, kondisi tersebut dapat menyebabkan gejala emfisema karena kantung udara di paru-paru terperangkap dengan udara yang kotor. Lama kelamaan kondisi tersebut bisa mengakibatkan sesak napas.Kondisi ini dapat semakin memburuk apabila Anda terus menerus terkena paparan kabut asap.

6. Memengaruhi fungsi kerja jantung

Orang yang terkena paparan kabut asap terus-menerus berisiko tinggi mengalami gangguan pada jantung dan otak. Bahkan, paparan kabut asap jangka pendek dapat memperburuk gejala penyakit pada orang yang berisiko tinggi mengalami kondisi jantung dan stroke.Partikel-partikel yang terdapat dalam kabut asap berisiko menginfiltrasi aliran darah manusia sehingga dapat berakibat buruk bagi jantung dengan cara:
  • Meningkatkan risiko penggumpalan darah, sehingga menyebabkan stroke
  • Meningkatkan tekanan darah
  • Menyebabkan peradangan atau pembengkakan pembuluh darah
  • Pengerasan pembuluh darah arteri (aterosklerosis)
  • Menyebabkan detak jantung tidak beraturan
Hal tersebut bisa terjadi karena partikel dalam kabut asap biasanya sangat kecil, yakni kurang dari 10 mikrometer. Semakin kecil ukuran partikel, maka semakin besar risiko yang mungkin ditimbulkan.

7. Meningkatkan risiko kanker paru-paru

Para peneliti menyatakan bahwa paparan kabut asap dalam jangka panjang dapat membuat Anda berisiko tinggi menderita kanker paru-paru. Hal ini karena kabut asap dapat mengubah genetik atau mutasi DNA di dalam sel sehingga berisiko memicu tumbuhnya sel-sel kanker.Semakin sering Anda menghirup udara di lingkungan kabut asap, maka semakin besar risiko Anda terkena kanker paru-paru.

Dampak pencemaran udara terhadap penyakit hipertensi

Dampak Pencemaran udara bisa terjadi dimana saja, mulai dari di dalam rumah, sekolah, hingga kantor Anda. Pencemaran ini disebut dengan pencemaran dalam ruangan (indoor pollution). Sementara itu pencemaran di luar ruangan (outdoor pollution) merupakan polusi yang berasal dari emisi kendaraan bermotor, industri, perkapalan dan proses alami oleh makhluk hidup. Sumber pencemaran udara dapat dibagi menjadi sumber diam dan sumber bergerak. Sumber diam terdiri dari industri, pembangkit listrik dan rumah tangga, sedangkan sumber bergerak merupakan aktifitas kendaraan bermotor dan transportasi laut.MenurutKementerian Kesehatan Republik Indonesia, hipertensi masih merupakan salah satu tantangan besar dan masalah utama kesehatan yang sering ditemukan pada pelayanan kesehatan akibat pencemaran udara. Menurut riset, prevalensi hipertensi di Indonesia terjadi sekitar 26,5% yang berarti sekitar 3 dari 10 orang Indonesia menderita hipertensi.

Bagaimana cara mengatasi bahaya kabut asap?

Ada beberapa tips sederhana dan efektif untuk melindungi diri dari dampak kabut asap bagi kesehatan:
  • Jika Anda berada di lingkungan dengan kabut asap paling parah, sebisa mungkin batasilah waktu aktivitas di luar ruangan.
  • Hindari berjalan, olahraga, atau bersepeda di jalan-jalan di lingkungan berkabut asap.
  • Gunakan masker atau tutup mulut dan hidung Anda menggunakan sapu tangan guna membantu menyaring gas dan asap.
  • Makan makanan yang sehat dan bergizi, terutama kaya antioksidan, seperti buah-buahan dan sayuran segar. Antioksidan dapat membantu melindungi tubuh Anda dari efek bahaya radikal bebas yang diciptakan oleh pencemaran udara, termasuk kabut asap.

Baca Juga

Saturasi Menurun karena COVID-19, Begini Cara Meningkatkan Kadar Oksigen dalam DarahVirus Korona, Penyebab Sakit Misterius di Seluruh Dunia yang Bisa Menular AntarmanusiaSesak Napas karena Asma? Kenali Jenis Obat Asma Semprot yang Sesuai Fungsinya
Perlu dicatat bahwa dampak buruk kabut asap tentu berbeda-beda pada setiap individu. Bayi, anak-anak, dan orang lanjut usia adalah kelompok yang paling rentan terhadap efek kabut asap.Jika Anda mengalami beberapa risiko akibat dampak kabut asap terhadap kesehatan, segera konsultasikan dengan dokter Anda guna mendapatkan penanganan yang tepat.
infeksi saluran pernapasansaluran pernapasan
Referensi
Healthline. https://www.healthline.com/health/protect-yourself-and-your-family-air-pollutionDiakses pada 4 Februari 2020Web Md. https://www.webmd.com/lung-cancer/qa/how-can-air-pollution-cause-lung-cancerDiakses pada 4 Februari 2020Web Md. https://www.webmd.com/allergies/features/smog-not-an-allergen-but-an-irritant#1Diakses pada 4 Februari 2020Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/features/air-quality-hearthealth/index.htmlDiakses pada 4 Februari 2020Asthma and Allergy Foundation of America. https://www.aafa.org/air-pollution-smog-asthma/Diakses pada 4 Februari 2020Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/fitness/expert-answers/air-pollution-and-exercise/faq-20058563Diakses pada 4 Februari 2020Kementerian Kesehatan RI. http://www.p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/lampung/dampak-pencemaran-udara-polusi-udara-terhadap-penyakit-hipertensi
Diakses pada 11 Desember 2020
Bagikan

Artikel Terkait

Penyakit

Tak Selalu Jahat, Ini Pengertian Bakteri yang Perlu Anda Tahu

Bakteri tak selamanya jahat dan merugikan kesehatan. Ada jenis-jenis bakteri yang justru bermanfaat bagi tubuh manusia. Untuk itu, mari kenali pengertian bakteri lebih dalam serta fakta-fakta lainnya.
22 Des 2019|Rieke Saraswati
Hidup Sehat

Cara Kerja dan Fungsi Sistem Pernapasan Manusia, Beserta Urutan Proses Bernapas

Sistem pernapasan pada manusia disebut juga dengan proses respirasi. Proses pernapasan didukung oleh sejumlah organ yang saling bekerja sama untuk membawa oksigen masuk ke seluruh tubuh dan membuang karbon dioksida keluar
09 Nov 2021|Ajeng Quamila Irawan
Penyakit

8 Penyebab Batuk Setelah Makan, Kapan Dianggap Bahaya?

Terbatuk adalah cara tubuh mengeluarkan benda asing atau iritan dari sistem pernapasan. Namun jika sering batuk setelah makan, apa sebabnya?
16 Nov 2020|Azelia Trifiana

Diskusi Terkait di Forum

Rasa tidak nyaman saat bernapas, kenapa?

Dijawab Olehdr. Dwiana Ardianti

Hidung tersumbat setiap malam, gejala rhinitis alergica ?

Dijawab Olehdr. Lidya Hapsari

sesak napas di tempat tinggi, lembab

Dijawab Olehdr. Christine Verina