Jika seseorang mengalami gangguan pada alveolus maka dapat mempengaruhi sistem

Fungsi alveolus sangat penting bagi sistem pernapasan manusia. Sebab kantung udara ini membantu mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Menurut penjelasan di hellosehat.com, alveolus adalah jantung udara yang ada di dalam paru-paru.

Letak alveolus ada di ujung bronkial dengan jumlah yang sangat banyak yakni sekitar 480 juta kantung. Ukurannya sangat kecil sehingga sulit dilihat menggunakan mata telanjang. Walaupun kecil, namun peranannya sangat penting bagi tubuh.

Alveolus merupakan pusat pertukaran gas yang ada di dalam sistem pernapasan. Alveolus menjadi bagian dari paru-paru yang berguna untuk mengambil oksigen dan melepaskan karbon dioksida.

Menurut penjelasan di hellosehat.com, sistem pernapasan kita melibatkan tiga komponen organ untuk bisa berjalan dengan baik. Berikut uraiannya.

  • Jalan napas terdiri atas sinus, hidung, mulut, tenggorokan, trakea, dan tabung bronkial.
  • Paru-paru dan pembuluh darah terdiri atas lobe, pleura, silia, bronkiolus, alveolus, dan kapiler.
  • Otot dan tulang terdiri atas diafragma dan tulang iga.

Baca Juga

Ketiga komponen tersebut memiliki tugas dan fungsi masing-masing dalam sistem pernapasan. Fungsi alveolus akan berjalan saat udara masuk melalui hidung atau mulut. Kemudian udara tersebut dikumpulkan dalam tenggorokan dan disalurkan melewati trakea hingga masuk ke tabung bronkial.

Cabang paling kecil dari tabung tersebut dikenal dengan nama bronkiolus yang memiliki kantung udara di bagian ujungnya. Kantung udara itulah yang disebut dengan alveolus.

Advertising

Advertising

Fungsi alveolus adalah sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam sistem pernapsan. Saat sampai di alveolus, oksigen akan dialirkan ke seluruh bagian tubuh lewat darah. Sedangkan karbon dioksida akan dikeluarkan melalui napas yang dihembuskan.

Oksigen menyebar melalui alveolus dan kapilar (pembuluh darah di dinding alveolus) ke dalam darah. Sementara itu, karbon dioksida naik ke bronkial kemudian keluar lewat hidung atau mulut. Fungsi alveolus ini berjalan dengan sangat cepat hingga tidak pernah kita sadari.

Sel Alveolus beserta Fungsinya

Menurut pemaparan di hellosehat.com, alveolus disusun oleh tiga jenis sel. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Pneumosit Tipe 1

Bagian ini diketahui menutupi sekitar 95% permukaan alveolus. Sel ini memiliki tiga fungsi utama, yaitu:

  • Tempat pertukaran gas.
  • Menyeimbangkan ion dan cairan yang ada dalam alveolus.
  • Menjalin hubungan dengan pneumosit tipe 2 untuk mengeluarkan sufaktan atau zat yang melapisi alveolus sebagai respon terhadap peregangan.

Baca Juga

Jumlah pneumosit tipe 2 diketahui lebih sedikit dibandingkan tipe 1. Sel pneumosit tipe 2 tepat berada diantara penumosit tipa 1. Adapun fungsi dari sel ini sebagai berikut:

  • Memproduksi dan mengeluarkan surfaktan paru-paru serta mencegah alveolus kolaps.
  • Melakukan regenerasi pada epitel alveolus setelah cedera.

3. Makrofag Alveolar

Sel lain yang ada dalam alveolus yaitu makrofag alveolar. Sel ini berasal dari monosit darah dan berperan dalam sistem kekebalan tubuh.

Fungsi utama dari sel ini yaitu untuk mengangkut dan membuat sel mati, bakteri, dan partikel kecil yang tersaring oleh saluran pernapasan bagian atas.

Penyebab Penurunan Fungsi Alveolus

Walaupun letaknya ada dibagian dalam paru-paru, namun alveolus juga bisa rusak. Masih mengutip dari hellosehat.com, berikut ini beberapa hal yang menyebabkan gangguan pada fungsi alveolus.

1. Kebiasaan Merokok

Kebiasaan merokok ternyata bisa menyebabkan masalah pada alveolus dan paru-paru secara keseluruhan. Salah satu penyakit yang muncul akibat dari kebiasaan ini yaitu penyakit paru obstruktuf kronis atau PPOK.

Baca Juga

Kondisi udara yang tidak sehat ternyata bisa menyebabkan gangguan pada fungsi alveolus dan merusak bagian paru-paru lainnya. Salah satu penyakit pernapasan yang disebabkan oleh polusi udara yaitu penumonia.

3. Bertambah Usia

Penuaan merupakan proses alami yang bisa menurunkan fungsi alveolus. Seiring bertambahnya usia, maka fungsi organ tubuh akan mengalami penurunan secara perlahan, tak terkecuali pada alveolus.

Gangguan Fungsi Alveolus

Menurut penjelasan di laman sehatq.com, berikut ini beberapa gangguan fungsi alveolus.

1. Pneumonia

Radang paru atau pneumonia adalah infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, maupun jamur. Akibat adanya peradangan di alveoli di satu atau kedua paru-paru. Apabila radang ini berisi nanah, maka akan membuat napas semakin sulit.

Baca Juga

Gangguan fungsi alveolus lainnya yaitu emfisema. Masalah kesehatan ini merupakan penyakit paru-paru kronis. Umumnya banyak dialami oleh perokok dalam jangka wakut yang lama. Pasien emfisema dapat mengalami peradangan di paru-paru dan terjadi gangguan pada alveolusnya.

3. Tuberkulosis (TBC)

TBC merupakan radang pada dinding alveolus yang disebabkan oleh bakteri Tuberculosis. Penyakit ini bisa menyebabkan pertumbuhan massa di jaringan paru. Bakteri tersebt bisa berkembang biak dalam alveolus sehingga sel alveolar dapat hancur.

4. Sindrom gangguan pernapasan

Masalah kesehatan ini bisa terjadi pada bayi prematur. Bayi yang terlahir sebelum waktunya tidak memiliki kandungan surfaktan yang cukup untuk melapisi alveoli. Maka dari itu, permukaan yang tersedia untuk pertukaran gas akan semakin sempit.

Untuk bertahan hidup, tubuh manusia memerlukan asupan berbagai zat. Oksigen kita peroleh lewat bernapas melalui paru-paru. Sumber enegri kita peroleh dengan mengonsumsi makanan dan air, yang juga berfungsi untuk menjaga agar tubuh tetap terhidrasi. Tapi, apakah semua makanan atau zat yang masuk ke dalam tubuh dapat kita serap? Tidak juga. Ada zat-zat yang tidak kita perlukan, dan ini akan dikeluarkan lewat organ-organ sistem ekskresi.

Ekskresi sendiri adalah proses penghilangan atau pengeluaran produk limbah metabolisme dan bahan-bahan tidak berguna lainnya dari tubuh suatu organisme. Organ-organ ekskresi dalam tubuh kita adalah paru-paru, kulit, dan ginjal. Paru-paru mengeluarkan karbon dioksida lewat respirasi. Kulit mengeluarkan garam melalui keringat dan ginjal mengeluarkan limbah nitrogen seperti urea, asam urat, dan amonia.

Tapi seperti organ dalam tubuh pada umumnya, organ pada sistem ekskresi juga dapat mengalami gangguan. Penyebabnya bisa berupa infeksi oleh bakteri dan virus, kerja berlebih, atau kekurangan zat tertentu. Berikut adalah beberapa jenis gangguan pada sistem ekskresi.

Diabetes Insipidus

Diabetes insipidus adalah gangguan yang menyerang salah satu organ terpenting dalam sistem ekskresi, yaitu ginjal. Penderita diabetes insipidus mengeluarkan urine terlalu banyak karena kekurangan hormon ADH (Anti Diuretic Hormone). ADH adalah sejenis hormon yang mengatur proses reabsorpsi cairan pada ginjal. Kekurangan hormon ini dapat menyebabkan jumlah urine meningkat hingga 30 kali lipat.

Batu Ginjal

Gangguan lain yang menyerang ginjal adalah batu ginjal. Batu ginjal disebabkan oleh pembentukan endapan garam kalsium pada rongga ginjal, saluran ginjal, dan kandung kemih. Batu ginjal tersebut berbentuk kristal yang terdiri dari kalsium oksalat, asam urat, dan kristal kalsium fosfat. Batu ginjal tidak dapat larut.

(Baca juga: Cara Menjaga Kesehatan Sistem Ekskresi)

Biasanya, penyebab batu ginjal adalah konsumsi garam mineral yang berlebih dan kurangnya konsumsi air pada tubuh. Jika tidak ditangani, batu ginjal bisa menimbulkan hidronefosis, yaitu membesarnya ginjal karena urine tidak dapat mengalir keluar karena tersumbat batu ginjal.

Uretris

Organ lainnya dalam sistem ekskresi adalah ureter, yaitu organ yang menyerupai tabung. Ureter memiliki otot untuk membantu urine disalurkan dari ginjal menuju kandung kemih. Salah satu penyakit yang menyerang ureter adalah uretris. Uretris adalah peradangan pada ureter yang disebabkan oleh infeksi bakteri maupun virus. Gejalanya berbeda bagi penderita pria dan wanita. Pada pria, gejala uretris adalah adanya darah pada urine dan air mani. Selain itu terdapat rasa terbakar ketika buang air kecil. Pada wanita, gejalanya adalah sakit perut, nyeri ketika buang air kecil, dan demam.

Pneumonia

Paru-paru termasuk ke dalam organ pada sistem ekskresi karena merupakan tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Salah satu penyakit yang menyerang paru-paru adalah pneumonia. Pneumonia disebabkan adanya infeksi oleh bakteri, virus, atau jamur di alveolus. Pneumonia menyebabkan oksigen susah masuk karena alveolus, yang merupakan tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida, dipenuhi oleh cairan.

Asma

Asma adalah gangguan pada paru-paru yang mungkin sudah familiar kita dengar. Asma terjadi akibat penyempitan saluran pernapasan pada paru-paru. Penderitanya menunjukkan gejala sulit bernapas atau sesak. Penyakit ini tidak menular dan biasanya menurun. Lingkungan dengan udara yang tercemar dapat memicu serangan asma. Penanganan serangan asma adalah dengan memberikan obat-obatan yang berupa suntikan (Hydrocortisone), sirup ventolin (Salbutamol), atau nebulizer (gas Salbutamol) untuk melonggarkan saluran pernapasan.

Sumber: Halosehat

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA